- Beranda
- Stories from the Heart
Beauty in the dark
...
TS
mindtalk
Beauty in the dark
Maaf kalo Endingnya tekesan dipercepat.. Tapi apapun ini, diambil baiknya dan buang buruknya.. 

Catatan Kecil Seorang pramuria
Namaku Queensha Cahaya Surga. Orang tuaku berharap aku menjadi ratu dari cahaya surga.. tapi..
Quote:
PART I Kejadian
Spoiler for CKSP:
PART II Keputusan
Spoiler for CKSP II:
PART III Kesalahan
Spoiler for CKSP III:
PART IV Penyesalan
Spoiler for CKSP IV:
PART V Lembaran Baru
Spoiler for CKSP V:
Dimohon bagi teman-teman yang membaca cerita ini untuk :
Quote:
NB : sorry, buat TS di thread sebelumnya yang udah dikepoin.
Untuk yang mau donlot versi doc nya.. bisa kesini.. ( makasih banyak buat wahyu.. )
Quote:
Diubah oleh mindtalk 01-08-2017 23:40
tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
210.5K
956
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
mindtalk
#681
Kenangan Pahit
Aku melihat hape ku sekilas.. Dengan tatapan senduh dan tak bergairah aku melihat sms dari tama yang hanya mengatakan untuk beberapa waktu kami tak bisa bertemu dan hal ini membuatku malas untuk main kerumah renan.. Karena aku memang tlah terlanjur sedikit bersedih atas apa yang dilakukan ayahnya.. Tapi aku akan tetap bertahan jika tama memintaku.. Dan entah sampai kapan aku akan bertahan dengan semuanya..
Eza tak pulang kerumah dan andra ada bersamaku.. Tentu saja dia sudah sibuk dengan sekolahnya dan dia memang akan lulus tahun ini.. Aku bahkan tak tau kapan dia ujian dan lulus karena aku merasa dia selalu ada bersamaku.. Entahlah.. terlalu banyak hal yang tak aku mengerti.. Setidaknya dia bukan anak sekolah lagi dan akan semakin berani untuk mengejarku.. Jadi biarkan dia larut dalam perasaan yang dia rasakan kepadaku.. Dan aku tetap kepada tama seorang..
---------------------------
Berhari-hari tak bertemu tama membuatku semakin menjadi gila.. Aku merasa menjadi orang yang tak bisa mengendalikan emosiku.. Aku suka menyendiri, menangis, bahkan aku melakukan hal yang kadang diluar nalarku dan aku harus meminum obatku agar aku baik-baik saja.. Dibanding dengan rokok, aku memilih menenangkan diriku dengan obat anti depresiku.. Eza sudah mulai jarang pulang dan entah apa yang dilakukannya.. Jika pulang dia hanya memastikan aku baik-baik saja.. Bahkan dia tak menyentuh ku sedikitpun.. Andra.. Dia mulai fokus untuk cita-citanya.. Dan aku, disini.. seorang pengangguran dengan tinggak depresi terendahku yang mulai meradang..
Hari ini aku memutuskan untuk pergi kerumah renan atau ke kos anda dan menginap disana karena ini sudah sore, siapa tau aku bisa benar-benar menjernihkan pikiranku.. Aku berjalan kedepan rumah.. Tak menelepon taxi dan menunggu nya disekitaran rumah karena biasanya akan ada beberapa taxi yang lewat dari jalan ini..
Semakin aku mencoba melepaskan semakin mereka menggodaku, bahkan aku benci melihat tatapan menjijikan dari mereka.. Aku masih dengan sekuat tenaga mencoba melawan dari mereka yang melakukanku dengan tak baik.. sebut saja mereka A, B, C.. Si C mengemudikan mobil kejalan yang aku tak pernah tahu.. Seperti sebuah komplek tapi aku memang tak tau.. Dan aku tak bisa mengingat karena memang didalam mobil aku sudah diperlakukan kasar akibat pemberontakanku..
Saat mereka mencoba menutup mulutku dengan tangan aku mencoba menggigitnya, bahkan aku menggunakan kepala dan anggota tubuh lainnya untuk lepas dari mereka.. Sehingga salah satu dari mereka sempat berucap " sialan, kuat banget nih cewek " namun tetap saja mereka tak melepaskanku..
Kami turun disebuah rumah.. Dan aku tak tau ini rumah milik siapa.. Suasa sekitar perumahan yang sepih membuat harapanku semakin pupus untuk mereka memperhatikan kami atau mendengarkan suara ku yang berteriak minta tolong.. Entahlah.. Aku semakin takut dan takut.. Aku tak mengerti apa yang akan terjadi kepadaku.. Sementara tenangaku sudah habis sejak tadi.. Dan aku benar lemah tak berdaya.. Aku memang wanita hina, tapi apakah aku pantas mendapatkan ini TUHAN.. Aku sudah tak bisa memikirkan apapun selain jeritan tertahanku hingga mereka melakukannya..
Entah ini sebuah pemerkosaan atau ini sebuah pembelajaran untukku.. Tapi yang jelas ini merupakan kenangan terburuk dalam hidupku.. Dan aku tak bisa melupakan saat itu walau aku ingin.. Bukan karena aku merasa diriku suci.. ya aku memang kotor, tapi apakah perlu aku diperlakukan seperti itu.. Aku diperlakukan dengan kasar dan kejam saat itu.. Mereka tertawa diatas jeritan tertahanku.. Bahkan aku tak bisa mengeluarkan air mata menahan segala emosi dan kebencian yang ada didiriku.. Mereka begitu kasar dan ganas.. Bahkan mereka tak memberikanku kelembutan dibalik kenangan buruk ini..
Aku merasakan kemaluanku sakit teramat sangat setelah mereka melakukan tindakan bejat itu kepadaku tanpa ampun.. Aku sudah tak sanggup berjalan akibat siksaan yang mereka berikan.. Dan kenapa mereka tidak membunuhku saja.. Aku melihat sekeliling dibalik ketidak berdayaanku.. Tak ada yang bisa aku gunakan untuk membunuh diriku.. Dan aku ingin mati saat ini juga.. ya TUHAN, bunuh aku saat ini.. aku mohon.. jangan biarkan aku seperti ini.. bunuhlah aku.. namun TUHAN tak juga membunuhku..
Saat aku sudah tak berdaya mereka masih memperlakukanku sesuka hati mereka.. Aku hanya digeret seadanya dengan kondisi tubuhku yang lemah.. Bahkan merapikan bajuku pun tidak.. Dan aku memang layak mendapatkan hal ini bagi mereka.. Aku bahkan masih mengingat wajah mereka saat mereka melakukan kekejaman itu terhadapku.. Tak ada rasa dosa dan bersalah, justru tertawaan yang semakin menjadi.. Bahkan mereka saling menunjukan bahwa mereka layak disebut lelaki hebat dengan yang mereka lakukan.. ya TUHAN.. bunuh aku atau bunuhlah mereka sekarang.. Dan aku tak bisa menangis..
Aku masih tak bisa menyadarkan diriku.. Yang aku tau.. Mereka membuangku dipinggir jalan yang sepi.. Seperti dibawa jembatan tapi ini sebuah jalan.. Didekat semak ilalang mereka membuangku.. Dan bahkan belum sempat aku menguatkan diriku untuk berdiri, mereka kembali dan membuang semua barang-barangku dengan cara melemparnya kearahku sambil memaki " nih.. dasar lont*.. ", betapa menyedihkan nasibku malam ini bukan..
Aku melihat sekeliling yang sepi tanpa apapun.. Kuraih apa yang bisa kuraih.. Kukuatkan kakiku berjalan walau tak bisa.. Dan aku hanya duduk sejenak disini.. Entah sudah berapa lama, aku merasa ini hanya sejenak.. Entah sudah berapa kali hapeku bergetar dan aku tak mengetahuinya.. Aku memutuskan untuk membiarkannya.. Biarlah dia berbunyi dengan sesuka hatinya.. Aku merapikan semuanya saat aku sudah memiliki tenaga ku.. Dan masih dengan luka yang sangat sakit, aku berjalan perlahana.. Entah sudah berapa lama dan jauh aku berjalan disini.. Tapi biarkan aku berjalan.. Jika memang ada yang akan merudapaksaku lagi.. Biarlah.. TUHAN tahu apa yang terbaik.. biarkan saja.. aku sudah lelah..
Entah perasaan takutku yang teramat sangat.. sehingga saat ada mobil lewat aku sudah berlari dengan begit kencanganya disisa tenagaku.. Dan aku benar-benar takut mereka kembali.. Karena mereka akan melakukan hal yang sama denganku.. Kulirik mobil itu berhenti tepat dibelakangkanku.. Dan aku mencoba mempercepat lariku.. Karena ada sosok yang mengejarku.. Dia menarikku dan memelukku.. Sementara aku sudah berteriak seperti orang gila malam itu.. Dan.. dia andra yang ada didepanku.. Dia datang untukku.. Bukan tangisan yang aku berikan.. hanya diam dalam sakitku untuknya..
Eza tak pulang kerumah dan andra ada bersamaku.. Tentu saja dia sudah sibuk dengan sekolahnya dan dia memang akan lulus tahun ini.. Aku bahkan tak tau kapan dia ujian dan lulus karena aku merasa dia selalu ada bersamaku.. Entahlah.. terlalu banyak hal yang tak aku mengerti.. Setidaknya dia bukan anak sekolah lagi dan akan semakin berani untuk mengejarku.. Jadi biarkan dia larut dalam perasaan yang dia rasakan kepadaku.. Dan aku tetap kepada tama seorang..
---------------------------
Berhari-hari tak bertemu tama membuatku semakin menjadi gila.. Aku merasa menjadi orang yang tak bisa mengendalikan emosiku.. Aku suka menyendiri, menangis, bahkan aku melakukan hal yang kadang diluar nalarku dan aku harus meminum obatku agar aku baik-baik saja.. Dibanding dengan rokok, aku memilih menenangkan diriku dengan obat anti depresiku.. Eza sudah mulai jarang pulang dan entah apa yang dilakukannya.. Jika pulang dia hanya memastikan aku baik-baik saja.. Bahkan dia tak menyentuh ku sedikitpun.. Andra.. Dia mulai fokus untuk cita-citanya.. Dan aku, disini.. seorang pengangguran dengan tinggak depresi terendahku yang mulai meradang..
Hari ini aku memutuskan untuk pergi kerumah renan atau ke kos anda dan menginap disana karena ini sudah sore, siapa tau aku bisa benar-benar menjernihkan pikiranku.. Aku berjalan kedepan rumah.. Tak menelepon taxi dan menunggu nya disekitaran rumah karena biasanya akan ada beberapa taxi yang lewat dari jalan ini..
Quote:
Semakin aku mencoba melepaskan semakin mereka menggodaku, bahkan aku benci melihat tatapan menjijikan dari mereka.. Aku masih dengan sekuat tenaga mencoba melawan dari mereka yang melakukanku dengan tak baik.. sebut saja mereka A, B, C.. Si C mengemudikan mobil kejalan yang aku tak pernah tahu.. Seperti sebuah komplek tapi aku memang tak tau.. Dan aku tak bisa mengingat karena memang didalam mobil aku sudah diperlakukan kasar akibat pemberontakanku..
Quote:
Saat mereka mencoba menutup mulutku dengan tangan aku mencoba menggigitnya, bahkan aku menggunakan kepala dan anggota tubuh lainnya untuk lepas dari mereka.. Sehingga salah satu dari mereka sempat berucap " sialan, kuat banget nih cewek " namun tetap saja mereka tak melepaskanku..
Kami turun disebuah rumah.. Dan aku tak tau ini rumah milik siapa.. Suasa sekitar perumahan yang sepih membuat harapanku semakin pupus untuk mereka memperhatikan kami atau mendengarkan suara ku yang berteriak minta tolong.. Entahlah.. Aku semakin takut dan takut.. Aku tak mengerti apa yang akan terjadi kepadaku.. Sementara tenangaku sudah habis sejak tadi.. Dan aku benar lemah tak berdaya.. Aku memang wanita hina, tapi apakah aku pantas mendapatkan ini TUHAN.. Aku sudah tak bisa memikirkan apapun selain jeritan tertahanku hingga mereka melakukannya..
Entah ini sebuah pemerkosaan atau ini sebuah pembelajaran untukku.. Tapi yang jelas ini merupakan kenangan terburuk dalam hidupku.. Dan aku tak bisa melupakan saat itu walau aku ingin.. Bukan karena aku merasa diriku suci.. ya aku memang kotor, tapi apakah perlu aku diperlakukan seperti itu.. Aku diperlakukan dengan kasar dan kejam saat itu.. Mereka tertawa diatas jeritan tertahanku.. Bahkan aku tak bisa mengeluarkan air mata menahan segala emosi dan kebencian yang ada didiriku.. Mereka begitu kasar dan ganas.. Bahkan mereka tak memberikanku kelembutan dibalik kenangan buruk ini..
Aku merasakan kemaluanku sakit teramat sangat setelah mereka melakukan tindakan bejat itu kepadaku tanpa ampun.. Aku sudah tak sanggup berjalan akibat siksaan yang mereka berikan.. Dan kenapa mereka tidak membunuhku saja.. Aku melihat sekeliling dibalik ketidak berdayaanku.. Tak ada yang bisa aku gunakan untuk membunuh diriku.. Dan aku ingin mati saat ini juga.. ya TUHAN, bunuh aku saat ini.. aku mohon.. jangan biarkan aku seperti ini.. bunuhlah aku.. namun TUHAN tak juga membunuhku..
Saat aku sudah tak berdaya mereka masih memperlakukanku sesuka hati mereka.. Aku hanya digeret seadanya dengan kondisi tubuhku yang lemah.. Bahkan merapikan bajuku pun tidak.. Dan aku memang layak mendapatkan hal ini bagi mereka.. Aku bahkan masih mengingat wajah mereka saat mereka melakukan kekejaman itu terhadapku.. Tak ada rasa dosa dan bersalah, justru tertawaan yang semakin menjadi.. Bahkan mereka saling menunjukan bahwa mereka layak disebut lelaki hebat dengan yang mereka lakukan.. ya TUHAN.. bunuh aku atau bunuhlah mereka sekarang.. Dan aku tak bisa menangis..
Aku masih tak bisa menyadarkan diriku.. Yang aku tau.. Mereka membuangku dipinggir jalan yang sepi.. Seperti dibawa jembatan tapi ini sebuah jalan.. Didekat semak ilalang mereka membuangku.. Dan bahkan belum sempat aku menguatkan diriku untuk berdiri, mereka kembali dan membuang semua barang-barangku dengan cara melemparnya kearahku sambil memaki " nih.. dasar lont*.. ", betapa menyedihkan nasibku malam ini bukan..
Aku melihat sekeliling yang sepi tanpa apapun.. Kuraih apa yang bisa kuraih.. Kukuatkan kakiku berjalan walau tak bisa.. Dan aku hanya duduk sejenak disini.. Entah sudah berapa lama, aku merasa ini hanya sejenak.. Entah sudah berapa kali hapeku bergetar dan aku tak mengetahuinya.. Aku memutuskan untuk membiarkannya.. Biarlah dia berbunyi dengan sesuka hatinya.. Aku merapikan semuanya saat aku sudah memiliki tenaga ku.. Dan masih dengan luka yang sangat sakit, aku berjalan perlahana.. Entah sudah berapa lama dan jauh aku berjalan disini.. Tapi biarkan aku berjalan.. Jika memang ada yang akan merudapaksaku lagi.. Biarlah.. TUHAN tahu apa yang terbaik.. biarkan saja.. aku sudah lelah..
Entah perasaan takutku yang teramat sangat.. sehingga saat ada mobil lewat aku sudah berlari dengan begit kencanganya disisa tenagaku.. Dan aku benar-benar takut mereka kembali.. Karena mereka akan melakukan hal yang sama denganku.. Kulirik mobil itu berhenti tepat dibelakangkanku.. Dan aku mencoba mempercepat lariku.. Karena ada sosok yang mengejarku.. Dia menarikku dan memelukku.. Sementara aku sudah berteriak seperti orang gila malam itu.. Dan.. dia andra yang ada didepanku.. Dia datang untukku.. Bukan tangisan yang aku berikan.. hanya diam dalam sakitku untuknya..
0
