- Beranda
- Stories from the Heart
Beauty in the dark
...
TS
mindtalk
Beauty in the dark
Maaf kalo Endingnya tekesan dipercepat.. Tapi apapun ini, diambil baiknya dan buang buruknya.. 

Catatan Kecil Seorang pramuria
Namaku Queensha Cahaya Surga. Orang tuaku berharap aku menjadi ratu dari cahaya surga.. tapi..
Quote:
PART I Kejadian
Spoiler for CKSP:
PART II Keputusan
Spoiler for CKSP II:
PART III Kesalahan
Spoiler for CKSP III:
PART IV Penyesalan
Spoiler for CKSP IV:
PART V Lembaran Baru
Spoiler for CKSP V:
Dimohon bagi teman-teman yang membaca cerita ini untuk :
Quote:
NB : sorry, buat TS di thread sebelumnya yang udah dikepoin.
Untuk yang mau donlot versi doc nya.. bisa kesini.. ( makasih banyak buat wahyu.. )
Quote:
Diubah oleh mindtalk 01-08-2017 23:40
tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
210.5K
956
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
mindtalk
#643
Selintas Perkataan Ibu
Aku masih merenung dikamarku, entah kenapa perjumpaan trakhir dengan tama membuatku menjadi semakin sakit saat mengetahu bahwa aku tak diharapkan oleh ayahnya.. Dan aku terlintas perbincangan dengan ibuku saat aku hendak wisuda..
Aku tersenyum kepada ibuku, memeluk dan menyalaminya saat dia mendekatiku bahkan aku menciumnya untuk sesaat. Betapa rona bahagia diwajahnya sangat membuatku terharu sampai aku sedikit melupakan tama.. Dan aku mengenalkan tama kepada ibuku..
Tak berapa lama kami saling mengobrol dan bercerita apa saja.. Tama sudah datang dan kami bersiap ke kosan ku.. Ibu akan tinggal satu kamar denganku dan anda.. Karena ibu hanya sendiri dan cuma beberapa hari jadi kami memutuskan tinggal dikamarku dan bukan di hotel, penghematan biaya yang ada.. Dan aku rasa ini akan lebih menyenangkan jika kami fokus untuk saling melepas rindu yang bahkan ternyata tak bisa aku lepaskan karena aku sibuk dengan project tambahan yang harus aku selesaikan.
---------------------------
Dan ternyata yang dibilang ibuku benar karena bukan hanya karena masalah status kaya atau miskin mungkin karena perbedaan budaya dan sebagainya menjadi faktor lain dari perpisahan kami, bahkan aku semakin merasakan bahwa TUHAN enggan menyatukanku dengan tama.. Ah.. rasanya hidup ini tak adil.. Dia datang dan pergi, membuat hatiku bagai permainan.. Saat aku mulai melupakannya.. Dia datang lagi dan saat aku benar sangat membutuhkan dan mencintainya.. Dia pergi lagi.. TUHAN kenapa hatiku hancur hanya karena cinta.. Apakah masa muda ku harus tersiakan karena cinta..
Sementara aku tak juga mendapat pekerjaan.. Dan aku seorang pengangguran yang luar biasa.. Aku menyadari bahwa ada beberapa teman yang senasib denganku.. Hanya mereka dari keluarga yang cukup bukan kurang, sementara aku melanjutkan kuliah tak bisa, menganggur semakin menambah biaya.. Dan aku mendapat biaya hidup dengan cara yang salah.. ya dengan menebar senyum dimanapun aku berada.. Bahkan aku menikmatinya dengan cinta yang mereka berikan.. Hidupku semakin hancur dengan banyak cinta dari sisi baik kehidupan dan sisi gelap kehidupanku..
Aku berada di lingkaran yang tak akan aku tahu kapan akan berhenti dan berakhir.. Andra yang begitu baik padaku walau kami tak mempunyai hubungan apapun.. Dan dia begitu muda untukku.. Eza yang entah apa dan kenapa aku tetap bersamanya, jika hanya karena uang mungkin itu tak mungkin tapi aku tetap bersamanya.. Dan satu yang selalu ada dihati sampai saat ini.. Tama, seseorang yang tulus dengan segenap rasa dalam hatinya membangun sisi pada hatinya agar aku tak bisa pergi atau tergantikan pada hatinya.. bahkan walau tanpa pintu dan jendela entah mengapa aku bisa ada dihatinya.. Dan dia begitu istimewa untukku.. Sepanjang hidupku.. Hingga semuanya berlalu dalam hidupku karena dia..
Namun kini semua terasa menjadi satu dalam pikiranku.. Perkataan ibu terkadang ada benarnya, apalagi saat ibu hendak pulang dia berpesan banyak terhadapku saat aku mengantarnya..
Dan kami berpisah dengan beberapa salam perpisahan lainnya.. Anda sudah menangis dikejauhan bersama tama karena dia sangat cengeng dan akhirnya dia memilih sedikit merajuk ( ngambek ) dengan tangisannya.. Bahkan dia sempat seperti anak kecil saat ibu hendak meninggalkan kami..
Anda kutinggalkan dengan tama dan aku mengantar ibuku sampai ke pintu masuk.. Selamat jalan untuk ibuku.. Terimakasih kasih karena telah menjadi orang tuaku.. Ibu selalu mengerti dan paham akan kondisi anaknya walau mereka jauh.. Dan aku mengerti ibu mempunyai sebuah pertanyaan besar untukku tentang kehidupanku disini yang tampak sederhana namun membawa sejuta tanya..
Quote:
Aku tersenyum kepada ibuku, memeluk dan menyalaminya saat dia mendekatiku bahkan aku menciumnya untuk sesaat. Betapa rona bahagia diwajahnya sangat membuatku terharu sampai aku sedikit melupakan tama.. Dan aku mengenalkan tama kepada ibuku..
Quote:
Tak berapa lama kami saling mengobrol dan bercerita apa saja.. Tama sudah datang dan kami bersiap ke kosan ku.. Ibu akan tinggal satu kamar denganku dan anda.. Karena ibu hanya sendiri dan cuma beberapa hari jadi kami memutuskan tinggal dikamarku dan bukan di hotel, penghematan biaya yang ada.. Dan aku rasa ini akan lebih menyenangkan jika kami fokus untuk saling melepas rindu yang bahkan ternyata tak bisa aku lepaskan karena aku sibuk dengan project tambahan yang harus aku selesaikan.
---------------------------
Dan ternyata yang dibilang ibuku benar karena bukan hanya karena masalah status kaya atau miskin mungkin karena perbedaan budaya dan sebagainya menjadi faktor lain dari perpisahan kami, bahkan aku semakin merasakan bahwa TUHAN enggan menyatukanku dengan tama.. Ah.. rasanya hidup ini tak adil.. Dia datang dan pergi, membuat hatiku bagai permainan.. Saat aku mulai melupakannya.. Dia datang lagi dan saat aku benar sangat membutuhkan dan mencintainya.. Dia pergi lagi.. TUHAN kenapa hatiku hancur hanya karena cinta.. Apakah masa muda ku harus tersiakan karena cinta..
Sementara aku tak juga mendapat pekerjaan.. Dan aku seorang pengangguran yang luar biasa.. Aku menyadari bahwa ada beberapa teman yang senasib denganku.. Hanya mereka dari keluarga yang cukup bukan kurang, sementara aku melanjutkan kuliah tak bisa, menganggur semakin menambah biaya.. Dan aku mendapat biaya hidup dengan cara yang salah.. ya dengan menebar senyum dimanapun aku berada.. Bahkan aku menikmatinya dengan cinta yang mereka berikan.. Hidupku semakin hancur dengan banyak cinta dari sisi baik kehidupan dan sisi gelap kehidupanku..
Aku berada di lingkaran yang tak akan aku tahu kapan akan berhenti dan berakhir.. Andra yang begitu baik padaku walau kami tak mempunyai hubungan apapun.. Dan dia begitu muda untukku.. Eza yang entah apa dan kenapa aku tetap bersamanya, jika hanya karena uang mungkin itu tak mungkin tapi aku tetap bersamanya.. Dan satu yang selalu ada dihati sampai saat ini.. Tama, seseorang yang tulus dengan segenap rasa dalam hatinya membangun sisi pada hatinya agar aku tak bisa pergi atau tergantikan pada hatinya.. bahkan walau tanpa pintu dan jendela entah mengapa aku bisa ada dihatinya.. Dan dia begitu istimewa untukku.. Sepanjang hidupku.. Hingga semuanya berlalu dalam hidupku karena dia..
Namun kini semua terasa menjadi satu dalam pikiranku.. Perkataan ibu terkadang ada benarnya, apalagi saat ibu hendak pulang dia berpesan banyak terhadapku saat aku mengantarnya..
Quote:
Dan kami berpisah dengan beberapa salam perpisahan lainnya.. Anda sudah menangis dikejauhan bersama tama karena dia sangat cengeng dan akhirnya dia memilih sedikit merajuk ( ngambek ) dengan tangisannya.. Bahkan dia sempat seperti anak kecil saat ibu hendak meninggalkan kami..
Quote:
Anda kutinggalkan dengan tama dan aku mengantar ibuku sampai ke pintu masuk.. Selamat jalan untuk ibuku.. Terimakasih kasih karena telah menjadi orang tuaku.. Ibu selalu mengerti dan paham akan kondisi anaknya walau mereka jauh.. Dan aku mengerti ibu mempunyai sebuah pertanyaan besar untukku tentang kehidupanku disini yang tampak sederhana namun membawa sejuta tanya..
Diubah oleh mindtalk 09-09-2014 14:50
0
