Aku membersihkan badanku.. Dan menenangkan diriku.. Andra membiarkan aku menikmati kesendirianku.. Tatapannya berbeda.. Hanya ada raut kesedihan dan kekhawatiran didirinya.. Tapi, aku entah apa yang terjadi seakan aku tak bisa keluar dari lingkaran kelam ini.. Apakah aku mulai jatuh cinta pada eza.? Atau ada hal lain yang membuatku begitu mempertahankan hubunganku dengan eza.. Entahlah.. Ini diluar logika ku.. Aku selesai membersihkan diriku.. Masih dibalut baju handuk aku keluar dari kamar mandi yang langsung disambut dengan pelukan eza dan kekhawatiranya..

Aku mengganti bajuku didepannya.. Tentu tak secara gamblang didepannya.. Melainkan masih berusaha menutup bagian tubuhku.. Dia melihat memar di punggungku.. Entah bagaimana caranya.. Dia melihatnya..

Aku selesai memakai baju dengan lengkap.. Eza, memeriksa lemari kecil yang ada dikamar.. Memberikanku salep untuk penghilang memar atau biru yang ada di tubuhku.. Dia membantu mengoleskannya.. Dan memang sakit saat dia menyentuhnya.. Sekarang semua luka terasa sakit.. Dia masih mengolesi dengan pelan di luka yang ada ditubuhku..

Kami meninggalkannya yang mengikuti kami..

Kami berdua makan bersama dan eza hanya melihat kami dengan tingkahnya.. Aku menhabiskan apa saja yang ingin ku makan untuk melepaskan stress ku..

Aku hanya fokus makan ditemani andra.. Semakin kesini, semakin tak tega aku membiarkan eza yang meilhat kami makan.. Akhirnya aku memutuskan untuk mengambilkannya makanan namun dengan porsi sedikit..

Aku masih asik dengan makananku.. Eza mulai melahap makanannya.. Hari ini kesedihanku sedikit berkurang.. Entah apa yang akan dilakukan eza kepada pacarnya aku tak mengerti.. Biarlah nanti aku mendapatkan kejutan yang terindah dalam sepenggal kisahku..

Setidaknya, saat ini aku masih baik-baik saja bersama mereka yang ada dalam hidupku.. yaa.. Aku harap hidupku akan berjalan sesuai keinginanku, walau aku melalui masa yang berbeda dari mereka yang hidup normal..