Aku terbangun pagi ini, andra sudah tak ada dikasur, kamar atau kamar mandi.. Pintu kamarnya terbuka.. Mungkin dia sudah bangun duluan.. Kulihat jam.. Sudah jam 10 siang, ngebo banget tidur ku.. Dan aku memutuskan untuk mencarinya.. Dengan satu kesalahan.. Aku membiarkan diriku bangun tidur dengan baju yang diberikannya tanpa penutup.. Mungkin aku lupa karena efek bangun tidur yang justru membuatku berada di posisi yang salah..

Aku sedikit mendengar suara gaduh, ntahlah.. Mungkin hanya halusinasiku saat bangun tidur atau mungkin mimpiku menjadi kenyataan.. Entahlah, aku memutuskan untuk keluar kamar.. Entah sekedar minum atau mencari andra..

Betapa sialnya kondisi ini, kulihat andra dan dipti sedang cecok mulut tak jauh dari kamar andra.. Aku yang masih mengantuk akhirnya bisa membuka mataku dengan lebar, begitupun dipti yang melihatku dengan kondisi yang tak bisa aku jelaskan..

Sekilas dari pengamatanku saat aku meninggalkan mereka dan mengambil minuman.. Aku hanya melihat dipti menangis, entah menangis karena tamparanku atau karena andra memutuskannya.. Tapi tak urung juga dipti sedikit emosi yang masih dibalas andra dengan kebekuan sikapnya.. Andra menjadi sosok yang berbeda, dia tegas dan datar.. Tak ada raut apapun diwajahnya.. Dia seolah bisa mengendalikan emosinya.. Dan aku memilih memperhatikan dari jauh.. Sampai akhirnya dipti meninggalkan rumah dengan tangisnya.. Bahkan setelah dipti pergi andra tetap tak bergeming menjadi sedih atau patah hati.. Sepertinya mereka tak putus.. Andra menghampiriku di meja makan dan melihat apa yang aku makan..

Aku dan andra menikmati sarapan sambil mengobrol apa yang bisa kami obrolkan.. Dia tak pernah menganggapku wanita murahan dengan profesiku, justru dia selalu melindungiku dari apapun.. Bahkan dari ancaman yang akan ditimbulkan oleh orang sekitarku atau sekitarnya.. Dia begitu baik padaku.. Entah dia seorang mata-mata atau apa, tapi dia selalu tahu apa yang tak aku ketahui didepanku.. Dibalik semua perhatiannya tersimpan sejuta bahaya yang akan menghancurkan hidupku.. Itu alasan kenapa dia selalu memperhatikanku, bahkan selalu memfasilitasiku agar dia bisa mengetahui aku dimana.. ya, dia mencintaiku dalam sisi yang berbeda.. Malaikat kecilku..