- Beranda
- Stories from the Heart
CEREBRO : KUMPULAN CERITA CINTA PAKAI OTAK
...
TS
reloaded0101
CEREBRO : KUMPULAN CERITA CINTA PAKAI OTAK
Judul thread ini ane ganti, sekarang tidak semua cerpennya mengisahkan cinta. Tetapi temanya lebih umum, ada detektif,sci-fi,horor,thriller,drama dan lain-lain yang tidak selalu melibatkan percintaan antar karakternya.
INDEX BARU:
CERITA 2020
AZAB ILMU PELET
MUDIK 2020
Terima kasih untuk Agan Gauq yang sudah membuatkan index cerita ini.
Index by Gauq:
INDEX
INDEX lanjutan
Cerita baru 2019:
KISAH-KISAH MANTAN DETEKTIF CILIK di postingan terakhir halaman terakhir
INDEX PART 3
INDEX PART 4-new
Langsung saja cerpen pertama
Apa yang akan kau lakukan ketika dia yang kaucinta meminta syarat berupa rumah dengan 1000 jendela sebelum menerima cintamu?
Leo merogoh saku belakang celana hitam barunya. Sebuah sisir kecil diambilnya dari kantong itu. Sambil melihat spion, ia merapikan kembali rambut yang sempat dipermainkan angin selama dalam perjalanan, maklum saja kaca pintu depan mobilnya rusak dan hanya bisa ditutup setengahnya saja. Setelah dirasa sudah rapi, Leo dan rambutnya keluar dari roda empatnya kemudian berjalan dengan jantung berdegup kencang menuju rumah nomor 2011 dan menekan belnya. Sang pembantu rumah keluar dan menyapanya
“Oh Mas Leo ”
“Riska-nyaada Bi?”
“Oh ada, sebentar saya panggilkan.”
Beberapa menit kemudian seorang wanita muda cantik berusia 20 tahunan awal keluar, mendapati Leo yang sedang menghirup teh celup panas buatan Bibi.
“Mau pergi ke pestanya siapa? Perasaan teman kita nggak ada yang ulang tahun atau nikah hari ini.”
Tanya Riska.
“Memang tidak ada.”
“Kalau nggak ke kondangan, mengapa pakai baju serapi ini? Sok formal banget. ”
“ Harus formal, kan mau melamar.”
“Ngelamar kerja?”
Leo menggeleng. Jantungnya berdegup makin kencang.
“Bukan.”
“Lalu melamar apa?”
“Kamu.”
Kata Leo sambil bersimpuh dan mengeluarkan sebuah kotak merah berisi cincin emas dengan sebuah berlian berukuran mini di tengahnya. Sementara itu Riska mundur beberapa langkah ke belakang.
“Aku? kita kan nggak pernah pacaran?”
“Tetapi kita sudah saling mengenal belasan tahun Ris. Aku tahu apa yang kamu suka, aku tahu apa yang kamu tidak suka, aku tahu bagaimana kamu selalu menghentakkan kaki kirimu ke tanah ketika mendengar kabar gembira,
aku tahu bagaimana kau selalu mencengkeram erat kertas tisu di tanganmu waktu kau sedang gugup, dan aku tahu aku mencintaimu. ”
“Tapi kamu kan nggak tahu apakah aku juga cinta kamu?
“Karena aku tidak tahu, bagaimana kalau kamu beritahukan padaku sekarang.”
“Mmm, gimana ya? Untuk urusan cinta, apalagi orientasinya nikah. Tentu aku maunya sama pria yang sungguh-sungguh.”
“Cintaku kepadamu sungguhan Ris, bukan bohongan atau tren musiman.”
“Sejak kapan lidah punya tulang?”
“Kau tidak percaya pada kata-kataku?”
“Aku butuh bukti Yo, bukan janji.”
“Baik, bukti seperti apa yang kauminta Ris?”
“Tidak ada yang mustahil untuk orang yang sungguh-sungguh. Demi cinta Shah Jehan mampu menciptakan Taj Mahal untuk istrinya.”
“Lalu apa yang kau inginkan agar mau menjadi istriku Ris?”
“Buatkan aku rumah dengan 1000 jendela.”
“Baik”
“Jika kau mampu menyelesaikannya dalam waktu 24 jam aku akan menerimamu tetapi jika tidak ya kita temenan saja ya Yo.”
“Buat rumah 1000 jendela dalam waktu 24 jam. Sudah itu saja?”
“Memangnya kamu bisa?”
“Akan kucoba semampuku.”
“Baik aku tunggu hasilnya besok. Good luck.”
Leo pun pergi dari halaman rumah itu dan menuju mobilnya sambil mengambil nafas panjang. Ia memacu kendaraannya dan pergi ke beberapa toko kelontong dan toko bangunan. Banyak hal yang dibelinya. Setelah selesai berbelanja, benda-benda itu dibungkus dalam beberapa kantong kresek dan kardus yang dijejalkan ke bagasi mobil.
Pulang ke rumah Ia langsung menuju ke halaman belakang yang luas dan masih berupa lahan kosong yang hanya dihuni oleh rimbun ilalang dan satu dua pohon nangka.
Leo mengambil nafas panjang lalu menghelanya dan mulai bekerja. Ia menurunkan semua barang yang ia beli. Tak lama kemudian suara gaduh dari palu bertemu paku terdengar berulang-ulang hingga malam tiba.
Malam harinya halilintar menyambar, disusul hujan yang turun sederas-derasnya. Air membanjiri halaman belakang yang masih tetap kosong dan hanya dihuni oleh rimbun ilalang dan satu dua pohon nangka.
“Ris bisa mampir kerumah sekarang? ada sesuatu yang mau kuperlihatkan padamu.”
Kata Leo keesokan harinya lewat ponsel yang dijawab dengan gugup oleh Riska.
“I...iya.”
Dalam hati gadis itu berpikir, bagaimana ini? Apa Leo bisa menyelesaikan permintaan yang mustahil itu? Memang sih dia itu baik, cerdas dan tidak sombong tapi Riska tidak mencintainya. Ia memberikan syarat itu dengan tujuan agar Leo gagal dan mereka berdua bisa kembali happily everafter...meskipun hanya di friend zone saja.
Riska sampai di depan rumah Leo dan heran mendapati mobil ayahnya terparkir di halaman. Ketika masuk ke dalam ia mendapati ayahnya sednag bercakap-cakap di beranda bersama Leo.
“Kok Papi bisa ada di sini?”
“Aneh kamu ini Ris, Masak Papi nggak boleh sowan ke rumah calon suamimu?”
“Calon suami? Calon suami apa?”
“Kan kamu sendiri yang mengajukan syarat, kalau Nak Leo bisa membuat rumah yang memiliki 1000 jendela dalam waktu 24 jam, kau akan menikahinya?”
“Memangnya bisa?”
“Nak Leo tunjukkan!”
Leo masuk ke dalam dan mengambil sebuah benda yang ditutup taplak meja.
“Apaan nih?”
Tanya Riska dengan tanda tanya menggantung di atas kepalanya.
“Yang kau minta.”
Kata Leo sambil membuka taplak meja itu dan memperlihatkan sebuah rumah berukuran sedikit lebih besar dari telapak tangan yang terbuat dari ribuan tusuk gigi.
“Papi sudah hitung sendiri jendelanya ada 1000 pas.”
“Tapi ini kan kecil sekali.”
“Di syaratmu tidak disebutkan ukurannya harus besar.”
“Tapi ini...definisi rumah kan tempat tinggal, siapa yang bisa tinggal di rumah sekecil ini. Paling-paling juga semut.”
“Di syarat yang kamu ajukan tidak ada keterangan kalau harus rumah manusia. Rumah semut kan juga termasuk dalam kategori rumah.”
Riska serasa disambar geledek. Ia menyesal mengapa tidak jelas dan detail ketika meminta syarat itu kemarin.
“Papi say something dong, belain Riska?”
“Menurut Papi rumah buatan Nak leo ini sudah memenuhi syarat.”
“Jadi Papi setuju punya menantu seperti dia ini?”
“Tentu saja setuju, kalian sudah kenal dari kecil, Papi juga kenal Nak Leo dari kecil. dia juga cerdas dan pernah magang di kantor kita jadi tahu kultur organisasi kita kayak gimana. Nanti kan bisa bantuin kamu waktu gantiin Papi megang perusahaan.”
“Tidaaaaak!!!!”
Riska pun pingsan karena shock. Otak kanannya seolah mengejek, melakukan bullying bawah sadar terhadapnya sambil terus-menerus berkata.
“Makanya Ris, kalau minta sesuatu itu yang jelas.”
INDEX BARU:
CERITA 2020
AZAB ILMU PELET
MUDIK 2020
Terima kasih untuk Agan Gauq yang sudah membuatkan index cerita ini.
Index by Gauq:
INDEX
INDEX lanjutan
Cerita baru 2019:
KISAH-KISAH MANTAN DETEKTIF CILIK di postingan terakhir halaman terakhir
Spoiler for :
Quote:
INDEX
RUMAH SERIBU JENDELA DI POST INI
SETIA
DEAD OR ALIVE
MAKAN TUH CINTA
KALAU JODOH TAK LARI KEMANA
OUTLIER
MAKAN BATU
TA'ARUF
SETIA
DEAD OR ALIVE
MAKAN TUH CINTA
KALAU JODOH TAK LARI KEMANA
OUTLIER
MAKAN BATU
TA'ARUF
INDEX PART 3
INDEX PART 4-new
Langsung saja cerpen pertama
Apa yang akan kau lakukan ketika dia yang kaucinta meminta syarat berupa rumah dengan 1000 jendela sebelum menerima cintamu?
Spoiler for :
RUMAH SERIBU JENDELA
Leo merogoh saku belakang celana hitam barunya. Sebuah sisir kecil diambilnya dari kantong itu. Sambil melihat spion, ia merapikan kembali rambut yang sempat dipermainkan angin selama dalam perjalanan, maklum saja kaca pintu depan mobilnya rusak dan hanya bisa ditutup setengahnya saja. Setelah dirasa sudah rapi, Leo dan rambutnya keluar dari roda empatnya kemudian berjalan dengan jantung berdegup kencang menuju rumah nomor 2011 dan menekan belnya. Sang pembantu rumah keluar dan menyapanya
“Oh Mas Leo ”
“Riska-nyaada Bi?”
“Oh ada, sebentar saya panggilkan.”
Beberapa menit kemudian seorang wanita muda cantik berusia 20 tahunan awal keluar, mendapati Leo yang sedang menghirup teh celup panas buatan Bibi.
“Mau pergi ke pestanya siapa? Perasaan teman kita nggak ada yang ulang tahun atau nikah hari ini.”
Tanya Riska.
“Memang tidak ada.”
“Kalau nggak ke kondangan, mengapa pakai baju serapi ini? Sok formal banget. ”
“ Harus formal, kan mau melamar.”
“Ngelamar kerja?”
Leo menggeleng. Jantungnya berdegup makin kencang.
“Bukan.”
“Lalu melamar apa?”
“Kamu.”
Kata Leo sambil bersimpuh dan mengeluarkan sebuah kotak merah berisi cincin emas dengan sebuah berlian berukuran mini di tengahnya. Sementara itu Riska mundur beberapa langkah ke belakang.
“Aku? kita kan nggak pernah pacaran?”
“Tetapi kita sudah saling mengenal belasan tahun Ris. Aku tahu apa yang kamu suka, aku tahu apa yang kamu tidak suka, aku tahu bagaimana kamu selalu menghentakkan kaki kirimu ke tanah ketika mendengar kabar gembira,
aku tahu bagaimana kau selalu mencengkeram erat kertas tisu di tanganmu waktu kau sedang gugup, dan aku tahu aku mencintaimu. ”
“Tapi kamu kan nggak tahu apakah aku juga cinta kamu?
“Karena aku tidak tahu, bagaimana kalau kamu beritahukan padaku sekarang.”
“Mmm, gimana ya? Untuk urusan cinta, apalagi orientasinya nikah. Tentu aku maunya sama pria yang sungguh-sungguh.”
“Cintaku kepadamu sungguhan Ris, bukan bohongan atau tren musiman.”
“Sejak kapan lidah punya tulang?”
“Kau tidak percaya pada kata-kataku?”
“Aku butuh bukti Yo, bukan janji.”
“Baik, bukti seperti apa yang kauminta Ris?”
“Tidak ada yang mustahil untuk orang yang sungguh-sungguh. Demi cinta Shah Jehan mampu menciptakan Taj Mahal untuk istrinya.”
“Lalu apa yang kau inginkan agar mau menjadi istriku Ris?”
“Buatkan aku rumah dengan 1000 jendela.”
“Baik”
“Jika kau mampu menyelesaikannya dalam waktu 24 jam aku akan menerimamu tetapi jika tidak ya kita temenan saja ya Yo.”
“Buat rumah 1000 jendela dalam waktu 24 jam. Sudah itu saja?”
“Memangnya kamu bisa?”
“Akan kucoba semampuku.”
“Baik aku tunggu hasilnya besok. Good luck.”
Leo pun pergi dari halaman rumah itu dan menuju mobilnya sambil mengambil nafas panjang. Ia memacu kendaraannya dan pergi ke beberapa toko kelontong dan toko bangunan. Banyak hal yang dibelinya. Setelah selesai berbelanja, benda-benda itu dibungkus dalam beberapa kantong kresek dan kardus yang dijejalkan ke bagasi mobil.
Pulang ke rumah Ia langsung menuju ke halaman belakang yang luas dan masih berupa lahan kosong yang hanya dihuni oleh rimbun ilalang dan satu dua pohon nangka.
Leo mengambil nafas panjang lalu menghelanya dan mulai bekerja. Ia menurunkan semua barang yang ia beli. Tak lama kemudian suara gaduh dari palu bertemu paku terdengar berulang-ulang hingga malam tiba.
Malam harinya halilintar menyambar, disusul hujan yang turun sederas-derasnya. Air membanjiri halaman belakang yang masih tetap kosong dan hanya dihuni oleh rimbun ilalang dan satu dua pohon nangka.
“Ris bisa mampir kerumah sekarang? ada sesuatu yang mau kuperlihatkan padamu.”
Kata Leo keesokan harinya lewat ponsel yang dijawab dengan gugup oleh Riska.
“I...iya.”
Dalam hati gadis itu berpikir, bagaimana ini? Apa Leo bisa menyelesaikan permintaan yang mustahil itu? Memang sih dia itu baik, cerdas dan tidak sombong tapi Riska tidak mencintainya. Ia memberikan syarat itu dengan tujuan agar Leo gagal dan mereka berdua bisa kembali happily everafter...meskipun hanya di friend zone saja.
Riska sampai di depan rumah Leo dan heran mendapati mobil ayahnya terparkir di halaman. Ketika masuk ke dalam ia mendapati ayahnya sednag bercakap-cakap di beranda bersama Leo.
“Kok Papi bisa ada di sini?”
“Aneh kamu ini Ris, Masak Papi nggak boleh sowan ke rumah calon suamimu?”
“Calon suami? Calon suami apa?”
“Kan kamu sendiri yang mengajukan syarat, kalau Nak Leo bisa membuat rumah yang memiliki 1000 jendela dalam waktu 24 jam, kau akan menikahinya?”
“Memangnya bisa?”
“Nak Leo tunjukkan!”
Leo masuk ke dalam dan mengambil sebuah benda yang ditutup taplak meja.
“Apaan nih?”
Tanya Riska dengan tanda tanya menggantung di atas kepalanya.
“Yang kau minta.”
Kata Leo sambil membuka taplak meja itu dan memperlihatkan sebuah rumah berukuran sedikit lebih besar dari telapak tangan yang terbuat dari ribuan tusuk gigi.
“Papi sudah hitung sendiri jendelanya ada 1000 pas.”
“Tapi ini kan kecil sekali.”
“Di syaratmu tidak disebutkan ukurannya harus besar.”
“Tapi ini...definisi rumah kan tempat tinggal, siapa yang bisa tinggal di rumah sekecil ini. Paling-paling juga semut.”
“Di syarat yang kamu ajukan tidak ada keterangan kalau harus rumah manusia. Rumah semut kan juga termasuk dalam kategori rumah.”
Riska serasa disambar geledek. Ia menyesal mengapa tidak jelas dan detail ketika meminta syarat itu kemarin.
“Papi say something dong, belain Riska?”
“Menurut Papi rumah buatan Nak leo ini sudah memenuhi syarat.”
“Jadi Papi setuju punya menantu seperti dia ini?”
“Tentu saja setuju, kalian sudah kenal dari kecil, Papi juga kenal Nak Leo dari kecil. dia juga cerdas dan pernah magang di kantor kita jadi tahu kultur organisasi kita kayak gimana. Nanti kan bisa bantuin kamu waktu gantiin Papi megang perusahaan.”
“Tidaaaaak!!!!”
Riska pun pingsan karena shock. Otak kanannya seolah mengejek, melakukan bullying bawah sadar terhadapnya sambil terus-menerus berkata.
“Makanya Ris, kalau minta sesuatu itu yang jelas.”
end
Diubah oleh reloaded0101 15-05-2020 07:17
indrag057 dan 37 lainnya memberi reputasi
34
189.4K
Kutip
1.1K
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•41.7KAnggota
Tampilkan semua post
TS
reloaded0101
#241
SINETRON ADZAB-ADZABAN:
SEMASA HIDUP SERING MELAKUKAN MO LIMO JENAZAH HANCUR DI LIANG LAHAT
SEMASA HIDUP SERING MELAKUKAN MO LIMO JENAZAH HANCUR DI LIANG LAHAT
Spoiler for :
Iring-iringan pengusung keranda berjalan lebih cepat dari biasanya. Beberapa dari pengantar jenazah menutup hidung, akibat bau busuk tak tertahankan yang menyengat hidung mereka. Orang-orang di pinggir jalanpun merasakan polusi udara itu, dan langsung direspons dengan menutup hidung,meludah,menggosip dan mencaci.
“Tahu nggakJeng mengapa mayatnya bisa bau banget kayak comberan basi?”
Yang ditanya tidak segera menjawab, matanya menerawang mengingat kembali apa yang diketahuinya tentang perbuatan orang yang mati hari ini semasa hidupnya.
“Tahu Mbak, begini ceritanya....”
Jones memasuki mobilnya, ia melihat ada benda asing di dashboard. Sebuah kacamata yang bukan miliknya, iapun mengenakan sepasang gelas transparan itu dan
“Selamat siang. Semalam rancangan kapal selam Uni Sovyet dicuri dari bank data lembaga intelijen Amerika.Tugasmu adalah menemukan lalu menghancurkannya dalam waktu 48 jam. Detail penyelidikan sudah ditransfer ke ponselmu. Pesan ini akan hancur dalam sepuluh detik,sembilan,delapan...”
Jones membuang kacamata berasap itu ke tempat sampah. Ia mengemudikan mobilnya menuju sebuah laboratorium rahasia dan memeriksa baik-baik rekaman video yang baru saja diunggah ke telepon genggamnya.
“Apa yang kau lihat di rekaman CCTV ini?”
“Tidak ada.”
Brankas raksasa berpintu bulat itu normal-normal saja. Yang aneh hanya pintunya terbuka sendiri di tengah malam. Tak ada orang keluar masuk tadi malam, tetapi pagi harinya blueprint rancangan kapal selam siluman warisan perang dingin itu tiba-tiba saja raib secara gaib.
“Pakai ini,”
Kata orang setengah tua yang biasa dipanggil thirteen
“Sudah,”
“Sekarang lihat lagi,”
Jones melihat layar sekali lagi
“Oh jadi begitu, brankas itu sama sekali tidak kosong, bahkan ramai sekali. Ada lima, bukan enam orang memakai baju kamuflase khusus sehingga tubuh mereka tak kasat mata,”
“Dan yang punya teknologi tembus pandang seperti itu hanya ada satu,”
“Ujang Hitech enterprise,”
“Baik kalau begitu kau harus menyamar dan masuk ke dalamnya Jones,”
“Tuan Cohen silahkan masuk,”
Kata seorang wanita cantik
“Terima kasih,”
“Harap tunggu sebentar, Pak Ujang sebentar lagi selesai meeting,”
Orang bernama Ujang itu masuk ke dalam ruang pertemuan
“Apa yang bisa saya bantu Mr Cohen?”
“Saya ingin memesan celana dalam elektronik,”
“Spesifikasinya?”
“tahan bau meskipun tidak dicuci selama satu bulan, dilengkapi layar sentuh LED,kamera,sound system dan terintegrasi penuh dengan internet dan jejaring sosial. Lengkapnya ada di sini,”
“Baik, transfer saja ke ponsel saya,”
File spesifikasi sempak elektrik itu sebenarnya adalah virus canggih. Mampu masuk ke sistem operasi ponsel dan komputer manapun dan mampu mencuri apa saja yang ada di dalamnya tanpa terdeteksi.
“Dari data di ponsel dan komputer yang kita sadap, Ujang ini memiliki koneksi rahasia dengan Frank Jameson, konglomerat asal AS yang di dunia bawah tanah dikenal dengan nama DR Luck. Dia tidak bisa ditemui oleh sembarang orang. Tetapi untungnya dia punya hobi yang bisa kita manfaatkan,”
“Hobi apa?”
“Blackjack, misimu selanjutnya adalah pergi ke kasino miliknya di Macau. Dia senang bertemu dengan orang yang ahli bermain kartu, ”
Jones pun pergi ke kasino yang dimaksud. Sambil minum bergelas-gelas sampanye ia bermain blackjack dan menang terus. Kemenangannya menarik perhatian sang pemilik
“Jameson, Frank Jameson,”
“John Pickard,”
“Ah Mr Pickcard, welcome to Macau,”
“Congratulation, care to play a game againts me?”
“Shall we start?”
Merekapun bermain satu kali. Hasilnya Jones memiliki as hati dan king keriting sedangkan Frank memiliki as keriting dan king hati. Keduanya remis, imbang tanpa ada yang menang atau kalah.
“If you don't mind I would invite you to my island Mr Pickard,”
“Not at all,”
Mereka pergi ke sebuah pulau dengan kapal pesiar pribadi. Di pulau itu terdapat mansion milik Jameson. Jones menginap di sana. Ia diberi kamar terluas di lantai atas yang menghadap ke danau buatan di halaman tengah. Tengah malam pun berlalu, dalam tidurnya Jones mendengar pintunya dibuka dari luar
“Freeze, stop right there,” Katanya kepada bayangan yang masuk ke kamar yang gelap itu sambil menodongkan pistol.
“Keep your gun Mr Pickcard. I don't intend to do any harm,”
“Who are you,”
“My name is Lin,”
“What are you doing here?”
“To give you pleasure,” Kata wanita cantik itu sambil melepas kimononya.
Pagi harinya Jones terbaring dan tak mendapati Lin di sisinya.
“Are you inside?” Katanya di depan pintu kamar mandi. Tak ada jawaban, Jones masuk ke kamar mandi yang kosong itu. Ketika berjalan masuk tiga langkah tiba-tiba ia dikejutkan oleh bayangan yang meluncur dari atas langit-langit dan mencekik lehernya dari belakang. Lin ternyata bukan PSK tetapi assassins profesional dengan julukan Dark Widow yang dikirim oleh Jameson untuk menghabisinya. Jones menghantamkan Dark Widow yang bertengger di punggungnya ke dinding. Cekikannya melonggar sehingga pria ini mampu meloloskan diri lalu berguling menjauh dari penyerangnya. Dark Widow menendang dua kali tetapi mampu ditangkis oleh Jones. Tendangan ketiganya yang tidak dapat ditangkis. Jones terhuyung dna terduduk di atas kloset, penyerangnya tidak peduli. Ia naik ke pangkuan Jones dan menghujani tubuh pria itu dengan pukulan bertubi-tubi drai jarak dekat. Jones meraih kertas toilet dan melemparkannya ke wajah wanita yang semalam ditidurinya itu.
Pandangan yang terhalang meskipun hanya sesaat ternyata membawa perubahan bagi hasil pertarungan. Jones mendorong tubuh perempuan setan itu ke lantai lalu menghantamkan bagian kepalanya berkali-kali sampai mati. Penyamarannya telah terbongkar, pasti semalam Dr Luck mendapat informasi intelijen sehingga tahu identitasnya yang sebenarnya. Ia harus kabur
Segera Jones memakai baju dan menerobos kaca jendela dan terjun dengan tali kawat yang keluar dari jam tangan miliknya. Segera ia masuk ke dalam mobil.
“Ah Mr Jones, good morning,”
Kata Dr Luck yang sudah menghadang dengan supercarnya.
“Morning Mr Jameson, mind for a race?”
“After you Mr Jones,”
Kata Jameson sambil memberondong mobil anti peluru Jones dengan senapan mesin. Yang ditembaki cuek saja dan langsung me laju di jalanan. Jameson mengejar, kejar-kejaran disertai tembak-menembakpun terjadi. Jones menembakkan roket dari belakang knalpot yang dibalas dengan jameson dengan roket dari lampu depannya. Dua roket meledak di udara. Bersama api dan asap ledakan, Jones dan mobilnya lenyap dari pandangan.
Tidak semua peluru yang diembakkan Jones adalah peluru biasa, ada satu yang ujungnya bisa menempel di permukaan logam dan plastik. Peluru ini dilengkapi alat pelacak.
“Pantai?”
“Tempat sempurna membangun kapal selam memang di pinggir laut Jones,”
“Kita hancurkan dari sini,”
Jones menekan tombol dan satelit di luar atmosfer meluncurkan sejenis sinar laser yang langsung menghancurkan pangkalan rahasia milik Jameson beserta segala isinya.
“Oh jadi Pak Jones ini melakukan mo limo,”
“Iya mbak bukan hanya satu tapi kelima-limanya sekaligus. Mabuk,main (berjudi),madon(bermain perempuan), maling (mencuri) dan mateni (membunuh ). Kelima-limanya pernah dia lakukan,”
“Banyak dosa, pantas saja mayatnya bau busuk seperti itu,”
“Tak hanya bau busuk tapi katanya juga hancur penuh belatung, sampai-sampai wajahnya tak bisa dikenali lagi.”
“Tahu nggakJeng mengapa mayatnya bisa bau banget kayak comberan basi?”
Yang ditanya tidak segera menjawab, matanya menerawang mengingat kembali apa yang diketahuinya tentang perbuatan orang yang mati hari ini semasa hidupnya.
“Tahu Mbak, begini ceritanya....”
Jones memasuki mobilnya, ia melihat ada benda asing di dashboard. Sebuah kacamata yang bukan miliknya, iapun mengenakan sepasang gelas transparan itu dan
“Selamat siang. Semalam rancangan kapal selam Uni Sovyet dicuri dari bank data lembaga intelijen Amerika.Tugasmu adalah menemukan lalu menghancurkannya dalam waktu 48 jam. Detail penyelidikan sudah ditransfer ke ponselmu. Pesan ini akan hancur dalam sepuluh detik,sembilan,delapan...”
Jones membuang kacamata berasap itu ke tempat sampah. Ia mengemudikan mobilnya menuju sebuah laboratorium rahasia dan memeriksa baik-baik rekaman video yang baru saja diunggah ke telepon genggamnya.
“Apa yang kau lihat di rekaman CCTV ini?”
“Tidak ada.”
Brankas raksasa berpintu bulat itu normal-normal saja. Yang aneh hanya pintunya terbuka sendiri di tengah malam. Tak ada orang keluar masuk tadi malam, tetapi pagi harinya blueprint rancangan kapal selam siluman warisan perang dingin itu tiba-tiba saja raib secara gaib.
“Pakai ini,”
Kata orang setengah tua yang biasa dipanggil thirteen
“Sudah,”
“Sekarang lihat lagi,”
Jones melihat layar sekali lagi
“Oh jadi begitu, brankas itu sama sekali tidak kosong, bahkan ramai sekali. Ada lima, bukan enam orang memakai baju kamuflase khusus sehingga tubuh mereka tak kasat mata,”
“Dan yang punya teknologi tembus pandang seperti itu hanya ada satu,”
“Ujang Hitech enterprise,”
“Baik kalau begitu kau harus menyamar dan masuk ke dalamnya Jones,”
“Tuan Cohen silahkan masuk,”
Kata seorang wanita cantik
“Terima kasih,”
“Harap tunggu sebentar, Pak Ujang sebentar lagi selesai meeting,”
Orang bernama Ujang itu masuk ke dalam ruang pertemuan
“Apa yang bisa saya bantu Mr Cohen?”
“Saya ingin memesan celana dalam elektronik,”
“Spesifikasinya?”
“tahan bau meskipun tidak dicuci selama satu bulan, dilengkapi layar sentuh LED,kamera,sound system dan terintegrasi penuh dengan internet dan jejaring sosial. Lengkapnya ada di sini,”
“Baik, transfer saja ke ponsel saya,”
File spesifikasi sempak elektrik itu sebenarnya adalah virus canggih. Mampu masuk ke sistem operasi ponsel dan komputer manapun dan mampu mencuri apa saja yang ada di dalamnya tanpa terdeteksi.
“Dari data di ponsel dan komputer yang kita sadap, Ujang ini memiliki koneksi rahasia dengan Frank Jameson, konglomerat asal AS yang di dunia bawah tanah dikenal dengan nama DR Luck. Dia tidak bisa ditemui oleh sembarang orang. Tetapi untungnya dia punya hobi yang bisa kita manfaatkan,”
“Hobi apa?”
“Blackjack, misimu selanjutnya adalah pergi ke kasino miliknya di Macau. Dia senang bertemu dengan orang yang ahli bermain kartu, ”
Jones pun pergi ke kasino yang dimaksud. Sambil minum bergelas-gelas sampanye ia bermain blackjack dan menang terus. Kemenangannya menarik perhatian sang pemilik
“Jameson, Frank Jameson,”
“John Pickard,”
“Ah Mr Pickcard, welcome to Macau,”
“Congratulation, care to play a game againts me?”
“Shall we start?”
Merekapun bermain satu kali. Hasilnya Jones memiliki as hati dan king keriting sedangkan Frank memiliki as keriting dan king hati. Keduanya remis, imbang tanpa ada yang menang atau kalah.
“If you don't mind I would invite you to my island Mr Pickard,”
“Not at all,”
Mereka pergi ke sebuah pulau dengan kapal pesiar pribadi. Di pulau itu terdapat mansion milik Jameson. Jones menginap di sana. Ia diberi kamar terluas di lantai atas yang menghadap ke danau buatan di halaman tengah. Tengah malam pun berlalu, dalam tidurnya Jones mendengar pintunya dibuka dari luar
“Freeze, stop right there,” Katanya kepada bayangan yang masuk ke kamar yang gelap itu sambil menodongkan pistol.
“Keep your gun Mr Pickcard. I don't intend to do any harm,”
“Who are you,”
“My name is Lin,”
“What are you doing here?”
“To give you pleasure,” Kata wanita cantik itu sambil melepas kimononya.
Pagi harinya Jones terbaring dan tak mendapati Lin di sisinya.
“Are you inside?” Katanya di depan pintu kamar mandi. Tak ada jawaban, Jones masuk ke kamar mandi yang kosong itu. Ketika berjalan masuk tiga langkah tiba-tiba ia dikejutkan oleh bayangan yang meluncur dari atas langit-langit dan mencekik lehernya dari belakang. Lin ternyata bukan PSK tetapi assassins profesional dengan julukan Dark Widow yang dikirim oleh Jameson untuk menghabisinya. Jones menghantamkan Dark Widow yang bertengger di punggungnya ke dinding. Cekikannya melonggar sehingga pria ini mampu meloloskan diri lalu berguling menjauh dari penyerangnya. Dark Widow menendang dua kali tetapi mampu ditangkis oleh Jones. Tendangan ketiganya yang tidak dapat ditangkis. Jones terhuyung dna terduduk di atas kloset, penyerangnya tidak peduli. Ia naik ke pangkuan Jones dan menghujani tubuh pria itu dengan pukulan bertubi-tubi drai jarak dekat. Jones meraih kertas toilet dan melemparkannya ke wajah wanita yang semalam ditidurinya itu.
Pandangan yang terhalang meskipun hanya sesaat ternyata membawa perubahan bagi hasil pertarungan. Jones mendorong tubuh perempuan setan itu ke lantai lalu menghantamkan bagian kepalanya berkali-kali sampai mati. Penyamarannya telah terbongkar, pasti semalam Dr Luck mendapat informasi intelijen sehingga tahu identitasnya yang sebenarnya. Ia harus kabur
Segera Jones memakai baju dan menerobos kaca jendela dan terjun dengan tali kawat yang keluar dari jam tangan miliknya. Segera ia masuk ke dalam mobil.
“Ah Mr Jones, good morning,”
Kata Dr Luck yang sudah menghadang dengan supercarnya.
“Morning Mr Jameson, mind for a race?”
“After you Mr Jones,”
Kata Jameson sambil memberondong mobil anti peluru Jones dengan senapan mesin. Yang ditembaki cuek saja dan langsung me laju di jalanan. Jameson mengejar, kejar-kejaran disertai tembak-menembakpun terjadi. Jones menembakkan roket dari belakang knalpot yang dibalas dengan jameson dengan roket dari lampu depannya. Dua roket meledak di udara. Bersama api dan asap ledakan, Jones dan mobilnya lenyap dari pandangan.
Tidak semua peluru yang diembakkan Jones adalah peluru biasa, ada satu yang ujungnya bisa menempel di permukaan logam dan plastik. Peluru ini dilengkapi alat pelacak.
“Pantai?”
“Tempat sempurna membangun kapal selam memang di pinggir laut Jones,”
“Kita hancurkan dari sini,”
Jones menekan tombol dan satelit di luar atmosfer meluncurkan sejenis sinar laser yang langsung menghancurkan pangkalan rahasia milik Jameson beserta segala isinya.
“Oh jadi Pak Jones ini melakukan mo limo,”
“Iya mbak bukan hanya satu tapi kelima-limanya sekaligus. Mabuk,main (berjudi),madon(bermain perempuan), maling (mencuri) dan mateni (membunuh ). Kelima-limanya pernah dia lakukan,”
“Banyak dosa, pantas saja mayatnya bau busuk seperti itu,”
“Tak hanya bau busuk tapi katanya juga hancur penuh belatung, sampai-sampai wajahnya tak bisa dikenali lagi.”
THE END
0
Kutip
Balas