Aku berjalan di kegelapan malam.. Menapaki Kota yang gemerlap ini.. Menanti sesosok pangeran yang tak pernah datang.. Jangankan datang, melihatku saja tak mungkin.. Dan aku menghentikan anganku sejenak.. Ternyata aku bukan berjalan dikegelepan malam.. Melainkan aku sedang tertidur dalam pelukan seorang pria.. ya tidur dengannya malam ini karena dia berani membayar mahal atas tubuh yang aku punya.. Tak perlu menjadi cantik, kau cukup menjadi enak.. Jika kau enak, semua pria akan berlomba mencobamu.. Dan kau akan menjadi primadona di dunia yang berbeda ini.. Tak peduli siapa yang memakaimu.. Kau tetaplah primadona selama kau masih enak untuk dipakai.. Dan.. Aku telah menjadi bagian dari dunia yang berbeda.. Bukan primadona.. Tapi aku mempunyai sesuatu yang berbeda tanpa aku sadari..

Eza.. Pelanggan tetapku, karena dia memang tidak memakai jasa wanita lain semenjak dia menghilangkan keperjakaannya kepadaku. Namun dia tidak pernah melarangku jika aku dipakai oleh lelaki lain.. antara aku dan eza tak ada perasaan, dia mempunyai pasangan yang dijodohkan oleh orang tuanya.. Anggap saja ini pelampiasan dendamnya kepada orang tuanya.. Dan aku menikmatinya, karena selain bayaran eza yang menggiurkan, dia juga bisa mengerti dan memahami ku.. Bahwa tak ada cinta dalam hubungan kami.. Dia butuh aku datang.. Dia tak butuh, biarlah berlalu.. Dan aku menyukainya..

Aku kembali dari kamar mandi.. Kulihat dia sudah asik menyulut rokok sambil menonton TV..

Dan kami melakukan apa yang seharusnya dilakukan antara pelanggan dan penjualnya.. Aku rasa biarlah imajenasi kalian sendiri yang bekerja apa yang terjadi malam itu.. Dan biarlah semuanya berjalan semasa aku menginginkannya dan aku menyukainya.. Bahkan aku menikmatinya.. Atau aku membutuhkannya.. Dan ini yang memang menguntungkan bagiku..

Berwiraswasta tubuh...