- Beranda
- Stories from the Heart
17 Seventeenth
...
TS
nabilla0414
17 Seventeenth
Quote:
Apasih yang dilakukan remaja disaat usianya akan menginjak 17 tahun?
Belena Alvarez, gadis yang akan menginjak usia ke-17. Hampir semua yang bernuansa 17 melekat dalam dirinya.
Namun, karena satu hal. Membuat ia menjadi membenci angkat 17.
Kenapa? I don’t know soo
Belena Alvarez, gadis yang akan menginjak usia ke-17. Hampir semua yang bernuansa 17 melekat dalam dirinya.
Namun, karena satu hal. Membuat ia menjadi membenci angkat 17.
Kenapa? I don’t know soo
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
kalo sekiranya belom muncul di index, coba liat last page. soalnya kadang ane update lewat HP jadi susah mau masukin index. makasih 

Diubah oleh nabilla0414 22-09-2014 19:46
anasabila memberi reputasi
1
29.4K
Kutip
264
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
nabilla0414
#184
Part 56
Spoiler for Part 56:
SEKOLAH PELITA HARAPAN INTERNATIONAL - SENIOR CAMPUS
GIORGINO POV
Jam istirahat ini masih di pake sama Pak Benny buat kelas Art. Katanya sih ini pelajaran tambahan sebelum Group 4 Project, akhir November nanti. Oke lah. Pak Benny menampilkan di slide show beberapa foto event Group 4 Project tahun lalu. Tapi ada juga beberapa foto perkerjaan yang diambil dari Personal Project Year 10 tahun lalu. Lo tau itu project siapa miniatur kota London yang tersusun rapih dan hampir sama persis sama aslinya?
Melvia Belena Alvarez from Grade 10-3. Amazing!
:
Gak lama, akhirnya istirahat juga. Gue langsung cabut ke kantin
Oh iya, hampir belakangan ini Jake selalu neror gue. Entah itu suatu faktor kebetulan atau keberuntungan, gue selalu berhasil lolos dari serangan Jake yang mungkin terjadi sama gue. Dan Brittany entah itu emang pikirannya sekeras batu, jadi setiap kali dia mencoba buat deketin Belen, gue selalu berhasil buat mencegahnya
Gue sampe kantin dan.. oow. Jake and friends again. What are they do with me soon? Lagi-lagi mereka masang tampang layaknya Yakuza. Sangar. Calm down Gio. Hadapi semua rintangan yang ada di depan lo
:
"Oh ini Jake, anak baru yang songong dan belagu itu?" kata salah satu komplotannya terdengar begitu.. nantang dan.. slengean
Gue cuma ngangkat satu alis gue dan masang tampang se-calm mungkin. "Gue punya nama. Nama gue Gio. G-I-O"
"Gak penting gue tau siapa nama lo!-"
"Wow wow wow" tiba-tiba orang asing datang dari belakang gue. Who is him? Tapi dari tampangnya sih gue kayak kenal, tapi entah siapa dia gue lupa
"Lo ngapain si Sel?" tanya Jake
"Kebetulan gue ketemu sama lo, bro" mengarah ke gue? Ini orang siapa sih? Oh, Ya. I know what does he mean "Tadi Boy nyariin lo gitu" ini orang asih langsung rangkul gue sok akrab dan dia ngedipin satu matanya
"Eh! Inget. Urusan lo, gue dan Belen belum selesai!" kata Jake nunjuk ke arah gue. Gue ngangkat satu alis gue. "Cabut guys!" katanya kemudian mengajak gerombolannya pergi
"Belen?" tanya orang asing itu keliatan bingung. Sebelum dia nanya-nanya lebih jauh, mendingan gue langsung pamit dan gak lupa say thanks sama dia. Entha siapa namanya orang asing itu yang jelas gue masih ngenalin muka orang itu
*****
Abis kelas bahasa inggris, pulang. Kebetulan gue satu kelas sama Boy. Selang waktu beberapa menit lagi kelas ini selesai, Gue sama Boy lagi diskusi karena materi hari ini adalah story telling dan tugas itu kelompok dan kebetulan gue sekelompok sama Boy
"How about twins?" tanya Nevy
Gue sama Boy saling pandang. Entah apa yang ada dipikiran gue sama dia, yang pasti.. "Of course, we are a pair of twins" Boy. Boy langsung ngasih aba-aba buat 'high five'
"Noboy can separate the twins" sambung gue
"Ewh
Come on, gay! What about the story?" Jesse
"Oh My God. Yes, we are a gay couple
" Boy. Lagi-lagi nyuruh gue buat 'high five' bareng dia
"Whatever happens, me and Boy always one heart, one soul and can't be separated
" sambung gue lagi
"Cause this is my life, my soul the purpose for my existence" kata gue dan Boy kompak
Bener-bener gak beres ini kelompok kalo ada gue sama Boy. Jesse sama Nevi aja langsung down denger jawaban gue sama Boy yang bener-bener melenceng dari materi dan pertanyaan yang di lontarkan Jesse dan Nevi. Hahaha I'm sorry
Akhirnya bel bunyi juga. Gue sama Boy langsung keluar kelas. Tapi kita gak langsung pulang, tadi Boy minta gue buat nganterin dia ke ruang basket dan kebetulan juga ada rapat anggota basket khusus year 12 buat persiapan SPH Cup 2014. Selesai rapat, gue sama Boy langsung jalan menuju Lobby
Gak tau kenapa gue mengiyakan permintaan tolong itu
Di Lobby gue udah liat dia lagi berdiri mondar-mandir gelisah sambil sekekali ngintip jam di tangannya
"Dek, sorry lama nunggu"
"Lama banget sih lo! ..." gue gak dengerin selanjutnya. Gila, baru dateng udah langsung di sembur aja. Dasar cewek jantan
"... Oh iya, kenalin nih. Gio, temen satu kelas gue yang baru" Boy. Gue liat dia. Diem dengan masang wajah super jutek dan sangar ke gue dan Boy
"Dek, hari ini lo pulang sama Gio yah, soalnya gue mau sparring bola di Cita Buana" gue liat dia langsung melongo kaget
"Boy, lo ngebiarin gue pulang sama dia? Kalo adek lo yang cantik ini kenapa-kenapa gimana?...
"
Buset! Ini anak, di kira gue anjing rabies kali ya. Wah minta di kerjain juga nih anak..
Gue langsung ngerangkul dia, "Thanks Boy lo udah percayain gue buat jagain adek lo yang cantik ini. Selama dia sama gue, semuanya pasti aman terkendali" dia nengok ke gue dan gue langsung mainin dua alis gue. Hahaha rasain lo
Dia langsung ngejauh dari gue. "ngapain sih lo ngerangkul-ngerangkul!" ya ampun, bener-bener beda banget sama Vera
Oke kali ini gue bakal ceritain tentang Vera ke kalian. Iya, Vera memang bener mantan gue. Tapi 100% gue sama sekali gak pernah suka sama dia
Gue jadian sama dia karena paksaan dari temen-temen gue. Dia yang nembak gue duluan. Selama kita pacaran, gue mencoba buat jatuh cinta sama dia. Tapi, I can't do it. Vera begitu overprotective sama gue dan tingkat kecemburuannya emang udah labil banget. Dan itu yang bikin gue gak betah dan gak pernah-mungkin gak akan pernah-suka sama dia ataupun jatuh cinta. Dan juga yang mutusin begitu aja, ya dia. Tapi katanya sih dia sekarang nyesel, cuma gue gak pernah tanggepin dia
Boy langsung nepok bahu gue. "Oh iya hati-hati sama adek gue yang galak dan bawel satu ini. Meleng dikit, lo bakal di makan sama dia" Boy langsung pergi jauh. Dia teriak seperti lagi neriakin maling. Gue cuma ketawa menyaksikan kejadian itu. udah lah, gak baik ketawain orang. Hehehe
Gue baru sadar kalo gue udah ninggalin dia di lobby. Gue langsung balik badan dan.. "Lo masih mau berdiri disitu apa mau pulang?" Dia langsung masang kayak tampang kaget gitu and then.. dia langsung lari nyamperin gue
Dia ngikutin gue dari belakang. Gue langsung bukain pintu mobil buat dia. "Silahkan masuk tuan putri" kata gue kedengeran manis. Di satu sisi gue langsung senyum sok manis ke dia. And then reaksi dia adalah..
"Apaan sih lo!" Great. Ini yang bikin gue seneng ngerjain dia
*****
Gue gak langsung nganterin dia pulang. Tapi gue mau ngajak dia buat temenin gue nyari kado buat nyokap yang beberapa minggu lagi ulang tahun. Kebetulan banget sih emang
Selama perjalanan gak tau kenapa gue ngerasa ada hal yang beda sama dia. Sikapnya labil. Sebentar-sebentar cemberut, sebentar-sebentar bete, sebentar-sebentar marah-marah, sebentar-sebentar happy. Bener-bener gak bisa di tebak mood nya. Tapi ini yang bikin gue suka sama dia. Astaga? Suka? Apa mungkin gue jatuh cinta sama dia? Gue baru kenal sama dia. Damn
GIORGINO POV
Jam istirahat ini masih di pake sama Pak Benny buat kelas Art. Katanya sih ini pelajaran tambahan sebelum Group 4 Project, akhir November nanti. Oke lah. Pak Benny menampilkan di slide show beberapa foto event Group 4 Project tahun lalu. Tapi ada juga beberapa foto perkerjaan yang diambil dari Personal Project Year 10 tahun lalu. Lo tau itu project siapa miniatur kota London yang tersusun rapih dan hampir sama persis sama aslinya?
Melvia Belena Alvarez from Grade 10-3. Amazing!
:Gak lama, akhirnya istirahat juga. Gue langsung cabut ke kantin

Oh iya, hampir belakangan ini Jake selalu neror gue. Entah itu suatu faktor kebetulan atau keberuntungan, gue selalu berhasil lolos dari serangan Jake yang mungkin terjadi sama gue. Dan Brittany entah itu emang pikirannya sekeras batu, jadi setiap kali dia mencoba buat deketin Belen, gue selalu berhasil buat mencegahnya
Gue sampe kantin dan.. oow. Jake and friends again. What are they do with me soon? Lagi-lagi mereka masang tampang layaknya Yakuza. Sangar. Calm down Gio. Hadapi semua rintangan yang ada di depan lo
:"Oh ini Jake, anak baru yang songong dan belagu itu?" kata salah satu komplotannya terdengar begitu.. nantang dan.. slengean
Gue cuma ngangkat satu alis gue dan masang tampang se-calm mungkin. "Gue punya nama. Nama gue Gio. G-I-O"
"Gak penting gue tau siapa nama lo!-"
"Wow wow wow" tiba-tiba orang asing datang dari belakang gue. Who is him? Tapi dari tampangnya sih gue kayak kenal, tapi entah siapa dia gue lupa

"Lo ngapain si Sel?" tanya Jake
"Kebetulan gue ketemu sama lo, bro" mengarah ke gue? Ini orang siapa sih? Oh, Ya. I know what does he mean "Tadi Boy nyariin lo gitu" ini orang asih langsung rangkul gue sok akrab dan dia ngedipin satu matanya
"Eh! Inget. Urusan lo, gue dan Belen belum selesai!" kata Jake nunjuk ke arah gue. Gue ngangkat satu alis gue. "Cabut guys!" katanya kemudian mengajak gerombolannya pergi
"Belen?" tanya orang asing itu keliatan bingung. Sebelum dia nanya-nanya lebih jauh, mendingan gue langsung pamit dan gak lupa say thanks sama dia. Entha siapa namanya orang asing itu yang jelas gue masih ngenalin muka orang itu
*****
Abis kelas bahasa inggris, pulang. Kebetulan gue satu kelas sama Boy. Selang waktu beberapa menit lagi kelas ini selesai, Gue sama Boy lagi diskusi karena materi hari ini adalah story telling dan tugas itu kelompok dan kebetulan gue sekelompok sama Boy
"How about twins?" tanya Nevy
Gue sama Boy saling pandang. Entah apa yang ada dipikiran gue sama dia, yang pasti.. "Of course, we are a pair of twins" Boy. Boy langsung ngasih aba-aba buat 'high five'
"Noboy can separate the twins" sambung gue
"Ewh
Come on, gay! What about the story?" Jesse"Oh My God. Yes, we are a gay couple
" Boy. Lagi-lagi nyuruh gue buat 'high five' bareng dia"Whatever happens, me and Boy always one heart, one soul and can't be separated
" sambung gue lagi"Cause this is my life, my soul the purpose for my existence" kata gue dan Boy kompak
Bener-bener gak beres ini kelompok kalo ada gue sama Boy. Jesse sama Nevi aja langsung down denger jawaban gue sama Boy yang bener-bener melenceng dari materi dan pertanyaan yang di lontarkan Jesse dan Nevi. Hahaha I'm sorry

Akhirnya bel bunyi juga. Gue sama Boy langsung keluar kelas. Tapi kita gak langsung pulang, tadi Boy minta gue buat nganterin dia ke ruang basket dan kebetulan juga ada rapat anggota basket khusus year 12 buat persiapan SPH Cup 2014. Selesai rapat, gue sama Boy langsung jalan menuju Lobby
Quote:
Boy: "God!
"
Gue: "Whats up?
"
Boy: "Gue lupa. hari ini gue ada sparring soccer di Cibun"
Gue:
[B][I]Boy: "Wah, ini sih gue udah ditungguin sama yang lain"
Boy: "Gue boleh minta tolong sama lo gak?"
Gue:
Boy: "Anterin adek gue balik"
Gue: "Emang dia mau?"
Boy: "Pasti mau. Dia itu lupa jalan pulang. Kalo kemana-mana tuh, dia pasti gak pernah liat atau mau tau jalan
"
"Gue: "Whats up?
"Boy: "Gue lupa. hari ini gue ada sparring soccer di Cibun"
Gue:

[B][I]Boy: "Wah, ini sih gue udah ditungguin sama yang lain"
Boy: "Gue boleh minta tolong sama lo gak?"
Gue:

Boy: "Anterin adek gue balik"
Gue: "Emang dia mau?"
Boy: "Pasti mau. Dia itu lupa jalan pulang. Kalo kemana-mana tuh, dia pasti gak pernah liat atau mau tau jalan
"Gak tau kenapa gue mengiyakan permintaan tolong itu

Di Lobby gue udah liat dia lagi berdiri mondar-mandir gelisah sambil sekekali ngintip jam di tangannya
"Dek, sorry lama nunggu"
"Lama banget sih lo! ..." gue gak dengerin selanjutnya. Gila, baru dateng udah langsung di sembur aja. Dasar cewek jantan

"... Oh iya, kenalin nih. Gio, temen satu kelas gue yang baru" Boy. Gue liat dia. Diem dengan masang wajah super jutek dan sangar ke gue dan Boy

"Dek, hari ini lo pulang sama Gio yah, soalnya gue mau sparring bola di Cita Buana" gue liat dia langsung melongo kaget
"Boy, lo ngebiarin gue pulang sama dia? Kalo adek lo yang cantik ini kenapa-kenapa gimana?...
"Buset! Ini anak, di kira gue anjing rabies kali ya. Wah minta di kerjain juga nih anak..
Gue langsung ngerangkul dia, "Thanks Boy lo udah percayain gue buat jagain adek lo yang cantik ini. Selama dia sama gue, semuanya pasti aman terkendali" dia nengok ke gue dan gue langsung mainin dua alis gue. Hahaha rasain lo

Dia langsung ngejauh dari gue. "ngapain sih lo ngerangkul-ngerangkul!" ya ampun, bener-bener beda banget sama Vera
Oke kali ini gue bakal ceritain tentang Vera ke kalian. Iya, Vera memang bener mantan gue. Tapi 100% gue sama sekali gak pernah suka sama dia
Gue jadian sama dia karena paksaan dari temen-temen gue. Dia yang nembak gue duluan. Selama kita pacaran, gue mencoba buat jatuh cinta sama dia. Tapi, I can't do it. Vera begitu overprotective sama gue dan tingkat kecemburuannya emang udah labil banget. Dan itu yang bikin gue gak betah dan gak pernah-mungkin gak akan pernah-suka sama dia ataupun jatuh cinta. Dan juga yang mutusin begitu aja, ya dia. Tapi katanya sih dia sekarang nyesel, cuma gue gak pernah tanggepin diaBoy langsung nepok bahu gue. "Oh iya hati-hati sama adek gue yang galak dan bawel satu ini. Meleng dikit, lo bakal di makan sama dia" Boy langsung pergi jauh. Dia teriak seperti lagi neriakin maling. Gue cuma ketawa menyaksikan kejadian itu. udah lah, gak baik ketawain orang. Hehehe
Gue baru sadar kalo gue udah ninggalin dia di lobby. Gue langsung balik badan dan.. "Lo masih mau berdiri disitu apa mau pulang?" Dia langsung masang kayak tampang kaget gitu and then.. dia langsung lari nyamperin gue
Dia ngikutin gue dari belakang. Gue langsung bukain pintu mobil buat dia. "Silahkan masuk tuan putri" kata gue kedengeran manis. Di satu sisi gue langsung senyum sok manis ke dia. And then reaksi dia adalah..
"Apaan sih lo!" Great. Ini yang bikin gue seneng ngerjain dia

*****
Gue gak langsung nganterin dia pulang. Tapi gue mau ngajak dia buat temenin gue nyari kado buat nyokap yang beberapa minggu lagi ulang tahun. Kebetulan banget sih emang

Selama perjalanan gak tau kenapa gue ngerasa ada hal yang beda sama dia. Sikapnya labil. Sebentar-sebentar cemberut, sebentar-sebentar bete, sebentar-sebentar marah-marah, sebentar-sebentar happy. Bener-bener gak bisa di tebak mood nya. Tapi ini yang bikin gue suka sama dia. Astaga? Suka? Apa mungkin gue jatuh cinta sama dia? Gue baru kenal sama dia. Damn
0
Kutip
Balas