- Beranda
- Stories from the Heart
Beauty in the dark
...
TS
mindtalk
Beauty in the dark
Maaf kalo Endingnya tekesan dipercepat.. Tapi apapun ini, diambil baiknya dan buang buruknya.. 

Catatan Kecil Seorang pramuria
Namaku Queensha Cahaya Surga. Orang tuaku berharap aku menjadi ratu dari cahaya surga.. tapi..
Quote:
PART I Kejadian
Spoiler for CKSP:
PART II Keputusan
Spoiler for CKSP II:
PART III Kesalahan
Spoiler for CKSP III:
PART IV Penyesalan
Spoiler for CKSP IV:
PART V Lembaran Baru
Spoiler for CKSP V:
Dimohon bagi teman-teman yang membaca cerita ini untuk :
Quote:
NB : sorry, buat TS di thread sebelumnya yang udah dikepoin.
Untuk yang mau donlot versi doc nya.. bisa kesini.. ( makasih banyak buat wahyu.. )
Quote:
Diubah oleh mindtalk 01-08-2017 23:40
tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
210.5K
956
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
mindtalk
#503
YA, Aku Seorang pramuria
Urusan kuliahku sudah selesai.. Hanya tinggal menunggu kabar dari beberapa teman tentang pengumpulan berkas untuk pergantian judul dan konsep baru dari skripsiku.. Bu na sudah menyetujui semua isi proposalku, begitupun pak engga.. Aku tak memiliki revisi sedikitpun.. Justru bu na sedikit terkejut karena aku terlalu banyak memberikan rincian pada proposalku, sehingga dia sedikit memujiku.. dan berkata "sebenernya cuma pakai ini saja ndak apa loh queen.. tapi ndak apa sih.. ini malah lebih lengkap jadi pengujinya lebih ngerti..". Dan semoga bukan buk tya yang menjadi pengujiku..
Aku fokus mencari cara agar malam minggu nanti dhito tak bisa kesini, aku berdoa pada TUHAN bahwa akan ada hujan badai atau apapun agar dia tak datang.. Bahkan saat bersiap pun aku masih berdoa.. Kulihat keluar kosan.. Langit gelap.. ya TUHAN hujanlah.. Tapi hujan tak kunjung datang.. Dan dia justru datang 15 menit sebelum jam perjanjian.. Dan sialnya dia membawa mobil bukan motor..
Aku tak banyak bicara.. Dan seperti biasa aku selalu cuek sampai saat kami pulang pun aku cuek.. Aku memutuskan untuk membelikan fida sedikit makanan dan akan mampir kekosnya.. Setidaknya aku perlu menjelaskan apa yang aku lakukan agar dia tak berpikir aku marah terhadapnya.. Dan aku masih mengingnkan hubungan kami membaik..
Sesampainya dikosan fida, seperti biasa aku langsung masuk dan hendak memberinya kejutan.. Aku meminta dhito menunggu didalam mobil.. Karena aku tak akan lama disini.. Aku hanya berniat memberinya martabak dan menanyakan kabarnya serta menjelaskan bahwa aku sibuk dengan urusan kuliahku.. Dan dia selalu mengerti..
Bukan.. Kali ini buka dengan pelanggannya.. Kali ini dia bermain dengan orang yang aku kenal.. Dia bermain dengan orang yang pernah sepenggal mengisi hariku.. Dan betapa tegahnya dia.. Dia selalu bercerita apa didepanku dan orang itu.. Namun, dia justru menjadi orang pemisah antara kami.. Walau aku tak begitu mempunyai rasa terhadap orang itu.. Tapi setidaknya, dia pernah mengisi kekosongan hariku dan dia pernah mencintaiku.. mungkin dia masih mencintaiku sampai sekarang.. Dan aku masih terpaku melihat posisi mereka saling bercumbu..
Ohh.. TUHAN, ini hadiah yang aku dapat dan bukan aku yang memberikan hadiah.. apa yang terjadi memang membuatku tak kuasa menahan tangisku.. Aku berlari kecil semampuku.. Kakiku masih terasa ngiluh.. ingin rasanya aku menjatuhkan badanku.. Hujan.. Aku mohon hujanlah.. Aku tak mau dhito melihat tangisku lagi.. Aku mohon..
Bahkan bukan hanya fida yang terdiam melihat kami malam ini, beberapa orang sekitar sedikit memperhatikan namun terlihat cuek.. Karena mereka sudah mengerti bahwa keributan karena wanita tak amsalah terjadi didaerah sini.. Dan tak jarang seorang istri dari salah satu pelanggan datang kesini dan memaki-maki wanita yang ada disini.. Dan sekarang aku menjadi tontonan banyak orang disini..
Kami berempat masuk kedalam kosan fida.. Karena memang tak enak jika harus mengobrol diteras ataupun dia luar kosannya akibat situasi yang tadi.. Fida memberiku obat untuk luka dihidung dhito.. Tanpa kata.. Hanya kebisuan yang ada antara kami..
Sejenak hanya keheningan yang aku rasakan dari perkataan fida, bukan karena aku mengingkari apa yang dikatakannya.. Tapi, seakan semuanya memang benar nyatanya bahwa aku seorang pramuria.. Dan malam ini bahkan dhito yang baru aku kenal mengetahui semuanya dari fida.. Ya.. bukan dari aku, tapi dari fida.. Aku hanya diam.. diam membisu dalam kegaduhan malam ini..
Dhito mengikutiku dibalik kebingungannya.. Aku sedikit terhenti saat meninggalkan kamar fida.. Aku mendengar sedikit kegaduhan.. Entahlah.. Entah D memukuli fida atau apa, aku tak mengerti.. Biarlah malam ini mereka menyelesaikan semuanya dan biarlah aku mengerti bahwa hadirku tak berarti dan aku hanya seorang pramuria.. ya aku seorang pramuria..
NB :
Untuk beberapa dialog pertengkaran ada yang memang aku tidak munculkan karena terlalu kasar dan memang tidak pantas untuk disebar luaskan.. dan aku hanya menceritakan yang memang pantas diceritakan..
for D
Aku fokus mencari cara agar malam minggu nanti dhito tak bisa kesini, aku berdoa pada TUHAN bahwa akan ada hujan badai atau apapun agar dia tak datang.. Bahkan saat bersiap pun aku masih berdoa.. Kulihat keluar kosan.. Langit gelap.. ya TUHAN hujanlah.. Tapi hujan tak kunjung datang.. Dan dia justru datang 15 menit sebelum jam perjanjian.. Dan sialnya dia membawa mobil bukan motor..
Quote:
Aku tak banyak bicara.. Dan seperti biasa aku selalu cuek sampai saat kami pulang pun aku cuek.. Aku memutuskan untuk membelikan fida sedikit makanan dan akan mampir kekosnya.. Setidaknya aku perlu menjelaskan apa yang aku lakukan agar dia tak berpikir aku marah terhadapnya.. Dan aku masih mengingnkan hubungan kami membaik..
Quote:
Sesampainya dikosan fida, seperti biasa aku langsung masuk dan hendak memberinya kejutan.. Aku meminta dhito menunggu didalam mobil.. Karena aku tak akan lama disini.. Aku hanya berniat memberinya martabak dan menanyakan kabarnya serta menjelaskan bahwa aku sibuk dengan urusan kuliahku.. Dan dia selalu mengerti..
Quote:
Bukan.. Kali ini buka dengan pelanggannya.. Kali ini dia bermain dengan orang yang aku kenal.. Dia bermain dengan orang yang pernah sepenggal mengisi hariku.. Dan betapa tegahnya dia.. Dia selalu bercerita apa didepanku dan orang itu.. Namun, dia justru menjadi orang pemisah antara kami.. Walau aku tak begitu mempunyai rasa terhadap orang itu.. Tapi setidaknya, dia pernah mengisi kekosongan hariku dan dia pernah mencintaiku.. mungkin dia masih mencintaiku sampai sekarang.. Dan aku masih terpaku melihat posisi mereka saling bercumbu..
Quote:
Ohh.. TUHAN, ini hadiah yang aku dapat dan bukan aku yang memberikan hadiah.. apa yang terjadi memang membuatku tak kuasa menahan tangisku.. Aku berlari kecil semampuku.. Kakiku masih terasa ngiluh.. ingin rasanya aku menjatuhkan badanku.. Hujan.. Aku mohon hujanlah.. Aku tak mau dhito melihat tangisku lagi.. Aku mohon..
Quote:
Bahkan bukan hanya fida yang terdiam melihat kami malam ini, beberapa orang sekitar sedikit memperhatikan namun terlihat cuek.. Karena mereka sudah mengerti bahwa keributan karena wanita tak amsalah terjadi didaerah sini.. Dan tak jarang seorang istri dari salah satu pelanggan datang kesini dan memaki-maki wanita yang ada disini.. Dan sekarang aku menjadi tontonan banyak orang disini..
Quote:
Kami berempat masuk kedalam kosan fida.. Karena memang tak enak jika harus mengobrol diteras ataupun dia luar kosannya akibat situasi yang tadi.. Fida memberiku obat untuk luka dihidung dhito.. Tanpa kata.. Hanya kebisuan yang ada antara kami..
Quote:
Aku tau betapa sakitnya ini dan aku tau betapa kuatnya D memukulnya dalam kondisi dia tak siap menerima pukulan itu.. Tapi biarlah semua selesai disini.. Setelah aku membersihkan darah yang ada dihidung dhito.. Dia sedikit menyumpal hidungnya dengan kapas dan mungkin kita akan ke dokter setelah ini selesai..Quote:
Sejenak hanya keheningan yang aku rasakan dari perkataan fida, bukan karena aku mengingkari apa yang dikatakannya.. Tapi, seakan semuanya memang benar nyatanya bahwa aku seorang pramuria.. Dan malam ini bahkan dhito yang baru aku kenal mengetahui semuanya dari fida.. Ya.. bukan dari aku, tapi dari fida.. Aku hanya diam.. diam membisu dalam kegaduhan malam ini..
Quote:
Dhito mengikutiku dibalik kebingungannya.. Aku sedikit terhenti saat meninggalkan kamar fida.. Aku mendengar sedikit kegaduhan.. Entahlah.. Entah D memukuli fida atau apa, aku tak mengerti.. Biarlah malam ini mereka menyelesaikan semuanya dan biarlah aku mengerti bahwa hadirku tak berarti dan aku hanya seorang pramuria.. ya aku seorang pramuria..
NB :
Untuk beberapa dialog pertengkaran ada yang memang aku tidak munculkan karena terlalu kasar dan memang tidak pantas untuk disebar luaskan.. dan aku hanya menceritakan yang memang pantas diceritakan..
for D
Quote:
Diubah oleh mindtalk 29-08-2014 13:11
0
