Menjadi seseorang yang mencoba sempurna untuk semua orang terkadang justru membuatmu dibenci oleh banyak orang.. Termasuk oleh orang yang kau anggap sangat mengerti dirimu.. Karena semakin sempurnanya hidupmu, itu akan membuat orang yang ada didekatmu semakin membencimu dengan membandingkan hidupmu kepada hidupnya.. Namun dia melupakan sisi lain dari hidupmu yang terabaikan karena dia terlalu sibuk melihat sisi cemerlang yang dia perhatikan..

Dan aku..
Aku tak pernah merasa hidupku bahagia.. Aku hanya mencoba tersenyum atas semua yang aku jalani walau itu pahit.. Aku mencoba menulis segala kebaikan dalam hidupku untuk mereka.. Walau aku membenci mereka.. Aku tetap berterimakasih pada mereka, karena mereka memang ada dalam hidupku karena alasan yang berbeda dan mereka mempunyai porsi masing-masing untuk mengajariku sesuatu..

----------------------

Aku pergi meninggalkan fida pagi itu.. Entahlah.. sebenarnya bukan dia yang menenangkan diri.. Tapi seharusnya aku yang menenangkan diriku.. Aku masih tak habis pikir diakhir obrolan kami fida mengucapkan perkataan seperti itu.. Dan itu sangat sakit bagiku yang memang menganggapnya sebagai sahabatku..

Aku memilih untuk sekedar membeli minuman dan camilan di fastfood dekat kosan ku.. Aku belum mau pulang kekos sepertinya.. Aku masih ingin bersantai sejenak karena ini..

-------------------------

Satu sosok baru dalam hidupku yang hanya singgah sebentar ini tak akan bertahan lama.. Karena memang dia hanya ditakdirkan untuk melintasi ku dalam kesedihan sebagai penegur dari TUHAN bahwa aku tak boleh bersedih sedikitpun.. Dan aku tak akan pernah mendambahkan akan ada sosok yang mampu hadir disisiku..

Dan anggaplah dhito sebagai selentingan kisah menarik didalam kisah sedihku beberapa bulan ini..