- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#1224
HORNY
You got me horny in the morning and you kno-o-ow
I try to call you but I can't find the telephone
I sent a message through the Internet but it rejected
I wrote a letter and I sent it with the po-o-ost
The post it takes so long, so I've got to sing this song
To let you know how I feel, whats the deal baby
And I can't wait for you, and the things you make me do
My heart is ringing so I'm singing this song for you
I'm horny
Horny, horny, horny
So horny
I'm horny, horny, horny
I'm horny
Horny, horny, horny
So horny
I'm horny, horny, horny tonight
I searched from town to town but I can't find my bird ooh ooh
I got so desperate I sent a rocket to the moon
In New York City someone said they saw you singing the blues
But it was a man from Nowhere Land ... who looked like you
I will keep searching on
This feeling's much too strong
My heart is ringing and I'm singing this song for you
I'm horny
Horny, horny, horny
So horny
I'm horny, horny, horny
I'm horny
Horny, horny, horny
So horny
I'm horny, horny, horny tonight
I'm horny, horny, horny tonight
The post it takes so long, so I gotta sing this song
To let you know how I feel, whats the deal baby
And I can't wait for you, and the things you make me too
My heart is ringing so I'm singing this song for you
I'm horny
Horny, horny, horny
So horny
I'm horny, horny, horny
I'm horny
Horny, horny, horny
So horny
I'm horny, horny, horny tonight
Horny, horny
Horny, horny, horny
Horny, horny
Horny, horny, horny
Horny, horny
Horny, horny, horny
Horny, horny
Horny, horny, horny
Horny, horny
Horny, horny, horny
I try to call you but I can't find the telephone
I sent a message through the Internet but it rejected
I wrote a letter and I sent it with the po-o-ost
The post it takes so long, so I've got to sing this song
To let you know how I feel, whats the deal baby
And I can't wait for you, and the things you make me do
My heart is ringing so I'm singing this song for you
I'm horny
Horny, horny, horny
So horny
I'm horny, horny, horny
I'm horny
Horny, horny, horny
So horny
I'm horny, horny, horny tonight
I searched from town to town but I can't find my bird ooh ooh
I got so desperate I sent a rocket to the moon
In New York City someone said they saw you singing the blues
But it was a man from Nowhere Land ... who looked like you
I will keep searching on
This feeling's much too strong
My heart is ringing and I'm singing this song for you
I'm horny
Horny, horny, horny
So horny
I'm horny, horny, horny
I'm horny
Horny, horny, horny
So horny
I'm horny, horny, horny tonight
I'm horny, horny, horny tonight
The post it takes so long, so I gotta sing this song
To let you know how I feel, whats the deal baby
And I can't wait for you, and the things you make me too
My heart is ringing so I'm singing this song for you
I'm horny
Horny, horny, horny
So horny
I'm horny, horny, horny
I'm horny
Horny, horny, horny
So horny
I'm horny, horny, horny tonight
Horny, horny
Horny, horny, horny
Horny, horny
Horny, horny, horny
Horny, horny
Horny, horny, horny
Horny, horny
Horny, horny, horny
Horny, horny
Horny, horny, horny
MOUSSE T. Feat HOT N' JUICY
Spoiler for HORNY:
Quote:
Gwa melirik jam yang melingkar dipergelangan tangan kiri gwa, nga lama lagi udah mau jam 2 pagi. Gwa yang udah nga mood ngikutin acara dimalam ini cuma terduduk lemes tanpa gairah sambil kedua tangan gwa merangkul erat kedua kaki gwa yang ditekuk. Dan neng Felisha, sedari tadi udah gelendotan pasrah dibelakang sambil melukin gwa. Kayaknya sih dia udah nga sekedar tipsy lagi, tapi udah tepar dihajar sama alkohol. Adakali dia dalam posisi kayak gitu selama hampir setengah jam, tanpa perubahan posisi sama sekali.
Setelah planning dadakan gwa yang berakhir gagal total, cukup bikin gwa bete dan kehilangan semangat buat nikmatin acara dimalam itu. Apalagi seiring dengan berjalannya waktu, satu persatu temen2nya mas Arga mulai pada bergelimpangan. Ada yang udah hoek2 dengan tak terkendali disembarang tempat dan waktu. Ada yang nge frezee dengan pasangannya masing2, ada yang masih lanjut jedak-jeduk walau nampak tenaganya udah habis. Ada yang udah mulai mesum2an tanpa malu2 lagi. Bahkan ada yang udah ngilang, entah kemana. Pokoknya acara udah kembali pada diri masing2. Mau tetep bertahan disitu boleh, mau lanjut ke kamar pun udah nga ada yang ngelarang2 lagi.
Hmmm, lanjut kekamar masing2?
Gwa menggeser badan gwa agar bisa memindahkan tubuh Felisha yang udah nyender dengan enaknya dipunggung gwa kesebelah badan gwa. Sehingga gwa bisa ngeliat keadaannya yang setengah sadar itu. Gwa tepuk2 pipinya, biar bisa diajak ngomong. Karena jujur aja, keadaan gwa juga udah mabok berat. Dan gwa ragu apakah bisa gendongin Felisha untuk bisa balik ke kamar kita.
"Hey, lo masih bisa jalan nga? Kita balik kekamar yuk?" ajak gwa sambil masih nepuk2in pipinya.
"Haahhh? Udah bubaran ya Kyy?? Tapi aku masih mau disiniii..." katanya dengan raut wajah yang udah ngelebihin tipsy.
"Ck, udahlah. Yang laen juga udah banyak yang balik kekamarnya sih. Ayuk!" gwa bangkit berdiri sambil megangin kedua tangannya, membantunya untuk berdiri.
"Aduuhhh, pelan2 dong nariknya..." protesnya setelah berdiri dengan sempoyongan.
"Eeeh, lo masih kuat diajak jalan nga nih?" tanya gwa, tapi gwa nga nawarin jasa gendong gwa. Karena gwa sendiri ngerasa ragu buat gendongin dia.
"Gendong ya?" pintanya sambil tersenyum beler gitu.
"Hhhh... ya udah. Tapi dibelakang ya?" keluh gwa sambil ngambil ancang2 jongkok, untuk ngegendongnya dari belakang. Biar nga terlalu berat banget.
"Nga mau...aku maunya digendong didepan" pintanya lagi, kali dengan senyum yang nga bisa gwa jabarin dengan kata2.
"Hhhhffff...." dengus gwa dengan bete.
Gwa berdiri lagi, narik napas dalem2 sambil ngumpulin kekuatan gwa. Maksud gwa kekuatan untuk bisa jalan tanpa sempoyongan dan nga jadi nyusruk pas ditengah jalan nanti. Lalu gwa gendong tubuh mungilnya dengan kedua tangan gwa. Huft, berasa berat banget sih nga, cuma berhubung dengkul gwa udah mulai berasa lemes, jadi berasa nga stamin aja gwa ngegendong dia.
Sementara Felisha ngelingkarin kedua tangannya kepinggang gwa dan menenggelamkan kepalanya kedada gwa. Sedikit tertatih2 juga gwa melangkahkan kaki gwa menuju cottage yang berasa kayak jauh itu. Sementara lewat ujung mata gwa, Felisha nga lepas2nya menatap gwa. Dan yang bikin gwa agak2 gimanaaa gitu adalah senyum2nya yang begitu mengundang Jimbo untuk mikirin yang iya2. Hadeh, emang kalo udah dua2an sama cewek mabok, yang ada setan mulu dah yang deket2.
SKIP
Gwa menatap langit2 dikamar, tanpa bisa memejamkan mata gwa. Kepala gwa rasanya berat banget setelah dihantam bergelas2 minuman yang gwa tenggak semaleman ini. Muka gwa juga rasanya udah tebel banget dan sedikit kebas, pasti warna muka gwa udah unggu banget nih. Terkadang gwa ngerasa kalo ruangan ini serasa muter tanpa kendali. Walau perut gwa berasa mual, tapi gwa nga bisa muntahin isi perut gwa keluar ketika gwa dikamar mandi tadi, sambil bersih2in badan dan ganti pakaian gwa dengan kaos buntung dan boxer minus CD.
Paling nga biar gwa bisa tidur nyenyak dan melupakan malam paling blangsak ini.
Malam itu, mungkin juga gwa lagi meratapi nasib gwa yang gatot nembak neng Felisha. Sial banget, seolah2 semesta menolak dan ogah mendukung gwa untuk bisa jadian sama dia? Apakah emang belum waktunya gwa harus jadian sama Felisha? Bahkan ketika gwa hendak mencoba memperbaiki dan mengulanginya lagi, Felisha udah keburu tiduran dengan memunggungi gwa dan berselimutkan bed cover sampai menutupi seluruh tubuhnya. Trus, gwa mau ngomong sama tembok gitu?
"Nga bisa tidur..." suara Felisha yang terdengar seperti erangan itu membuyarkan lamunan gwa. Yang entah ditujukan pada dirinya sendiri atau pada gwa yang masih melototin langit2 kamar.
Sontak, gwa nengok kearahnya yang ternyata udah ngadep kearah gwa dengan sebelah tangan menopang kepalanya dengan gaya2 tidur ala dipantai gitu.
Sementara sebagian bed cover yang tadinya membungkus tubuhnya sudah tersingkap kebawah. Dan dengan jelas gwa bisa ngeliat dia make kaos longgar yang kegedean gitu lehernya sehingga mempertontonkan sebagian bahunya yang mulus itu dihiasi tali bra berwarna hitam. Neng Felisha lagi ngeliatin gwa dengan wajah tipsynya. Arghhh.
"Aku nga bisa tidur Ky" keluhnya.
"Ya udah, kita ngobrol aja" gwa ngerasa punya kesempatan (maksudnya kesempatan untuk nembak ulang sob!
), sambil gwa mengira2 apakah Felisha udah lumayan sadar untuk bisa nyimak omongan gwa nantinya.
"Ngobrolin apaan?" tanyanya sambil menggeser tubuhnya mendekati gwa.
"........" gwa cukup kaget begitu wajah kita semakin dekat, dan gwa meragukan kalo Felisha udah sadar dari pengaruh alkoholnya.
"Kita mau ngobrolin apaan hmmm...?" disini gwa dengerin nada suaranya udah beda banget. Seperti ada nada2 flirting disitu.
"........" suara gwa bener2 nyangkut ditenggorokan gwa.
"Ky...?" tanyanya lagi sambil menggeser tubuhnya makin dekat lagi. Lalu sebelah tangannya yang bebas menarik tangan gwa dan didekapkan diantara leher dan dagunya.
"........" dan gwa bener2 dibikin gagu saat itu juga.
Lalu kita saling bertatapan dalam diam, sementara wajah kita mungkin hanya berjarak sejengkalan tangan. Gwa hujamkan tatapan gwa kepada dua matanya yang tampak sayu2 gimanaaa gitu, seolah2 mencari jawaban yang tersimpan dibaliknya. Gwa ingin memastikan, apa yang ada dipikirannya saat itu dengan tindakannya yang buat gwa udah diluar nalar gwa. Karena gwa ngerasa ini bukan sifatnya yang asli. Dan gwa harus memastikan, kalo gwa nga akan kena tampol lagi sebelum gwa salah dalam mengambil tindakan.
Aaaahhh, kelamaan! Gwa yang udah dirasuki oleh alkohol dan sekarang sikap Felisha yang sangat mengundang itu, langsung menarik tangan gwa yang lagi didekapnya diseputaran lehernya itu berikut si pemiliknya. Sehingga nga ada jarak lagi diantara kita dan bibir kitapun udah saling berdekatan. Dan dalam satu jentikan tangan, gwa langsung lumat bibir yang bulat merekah itu tanpa basa-basi lalu. Gwa lumat dan kulum sepenuh birahi gwa.
Sejenak gwa merasakan lembutnya bibir yang terasa basah dan hangat itu ketika gwa mulai melumatinya. Sejenak saja. Karena setelah itu bibirnya nga lagi terasa lembut dan basah, tapi tiba2 aja berubah menjadi panas dan liar. Karena bibir bulat itu tak lagi membiarkan bibir gwa melumatinya begitu saja, tapi mulai melakukan pembalasannya. Bibirnya seolah mengejar untuk bisa melumati dan memaguti bibir gwa nga kalah panasnya.
Dan entah bagaimana caranya tubuh mungilnya itu sudah nangkring diatas perut gwa. Masih dengan pagutan2 dan lumatan2 liarnya. Kita seolah-olah berebutan untuk saling mendominasi bibir lawannya dengan napas yang saling memburu. Ya, kita bener2 seperti orang yang lepas kendali malam itu. Atau kah ini semacam pelampiasan dari kita udah terpendam begitu lama dihati masing2? Sehingga ketika kesempatan itu datang maka kita seperti orang yang kesetanan dan norma2 yang seharusnya di jaga diantara kita justru ternodai begitu aja (tsaaahh). Entahlah, gwa pun sedikit meragukannya, karena alkohol yang menguasai otak kita bisa jadi ambil andil yang banyak untuk kejadian dimalam itu.
Ya, ketika sepasang anak manusia berlainan jenis berduaan dalam pengaruh alkohol dikepala, cepat atau lambat setan akan menemani untuk hal terlarang yang satu itu. Dan kita sudah lupa diri, karena kita sudah sibuk melampiaskan hasrat yang terpendam ini tanpa malu2 lagi.
Entah sudah berapa lama kita berciuman dengan panas dan liarnya. Bahkan sebelah tangan gwa pun sudah bertengger didadanya yang sudah tak lagi ditutupi oleh branya. Dan sebagaimana manusia yang selalu ingin mendapatkan kepuasan yang lebih, gwa lihat Felisha seperti ngambil ancang2 untuk melepaskan kaosnya. Itu bisa gwa lihat dari kedua tangannya yang mulai menarik ujung kaosnya keatas, sementara tatapan matanya begitu menggoda. Dan gwa yang nga mau ketinggalan moment ini, buru2 ikut ngelepasin kaos gwa. Entah karena terlalu grogi atau terlalu bernapsu, kok, kaos model lengan buntung gwa ini terasa susah bener untuk lepas dari badan gwa?
"Luckyyy...." terdengar suara erangannya.
"........." gwa masih sibuk ngelepasin kaos sialan ini dari badan gwa.
"Kyyyyy....!" suaranya penuh tekanan.
"Apaaa...??" tanya gwa dengan suara yang masih nyangkut ditenggorokan.
Lho, Felisha belum ngelepas bajunya? Sementara kedua tangannya ditangkupkan dimulutnya. Gwa lihat matanya seperti panik gitu. Lho, ada apa ini?, tanya gwa dengan sebuah tatapan penuh keheranan kerahnya. Felisha hanya membalasnya dengan tatapan paniknya. Apa jangan2 mau jekpot ya? Dan seperti memahami bahasa mata gwa, Felisha menganggukan kepalanya dengan ekspresi semakin paniknya. What?!!!
SKIP
Gwa membereskan wastafel dikamar mandi yang masih ada percikan2 bekas muntahan Felisha tadi. Gwa siram2kan air yang memancar dengan derasnya disitu. Lalu setelah bersih, gwa basuh muka gwa berkali2 dengan air yang terasa dingin itu. Sedikit menyegarkan wajah gwa yang terasa masih tebal dan lengket ini.
Sementara ketika tadi gwa kembali kekamar mandi ini, Felisha sudah terlelap dengan pulasnya seperti anak bayi. Ya, alkohol sudah sudah sukses mengantarkannya ke alam mimpi, setelah dia mengeluarkan isi perutnya diwastafel ini. Sebagaimana kebiasaan orang yang sudah merasa enak setelah jekpot dari mabuknya, tidur adalah solusi paling jitu. Sementara gwa?
Ada terbersit rasa penyesalan dihati gwa, karena telah membiarkan Felisha tadi mendominasi gwa dengan posisi WOTnya. Seharusnya gwa nga gwa biarkan dia dengan posisi seperti itu, karena memang beresiko untuk mengaduk2 isi perutnya dan berakhiran dengan jekpot sebagai endingnya. Tapi apa daya, gwa manusia biasa yang nga bakal bisa memutar waktu, untuk bisa mengulanginya lagi dengan benar.
Gwa tatap sesosok wajah yang ada dibalik cermin didepan gwa. Sesosok wajah dengan ekspresi yang sukar dijabarkan dengan kata2. Sesosok wajah yang begitu mengutuki 24 jam yang baru saja dilewatinya dengan penuh kegagalan2 dan berakhir dengan derita. Sesosok wajah yang begitu menyesali harus melewati semua ini. Sesosok wajah yang harus menahan sebuah rasa yang bernama K.E.N.T.A.N.G
Gwa menundukan kepala gwa kebawah lalu gwa alihkan pada tangan kiri gwa.
'Well Tari, lets do the rest for Mr. Mojo'

**********************************
Gwa terbangun ketika merasakan dingin yang begitu menusuk2 dibadan gwa. Setelah nyawa gwa ngumpul semua, gwa baru menyadari kalo gwa terlelap dalam tidur dengan bertelanjang dada dan nga juga ditutupi oleh bed cover. Beuh, segitu dahsyatnya kah gwa lewati malam tadi, sampai gwa terlupa menutupi badan gwa dari semburan dingin AC dikamar ini? Dan gwa semakin menyadari kalo gwa hanya sendirian saja diatas ranjang ini. Kemana si neng Felisha ya?
Dengan langkah sedikit gontai gwa keluar dari kamar, mengambil sebotol air mineral dari atas kulkas. Sambil menenggak air mineral gwa layangkan pandangan gwa mencari2 sosok perempuan yang akhir2 ini bikin gwa salah tingkah mulu. Hmm, didapur nga ada, diruang santai juga nga? Kemana tuh neng semok?
Ketika gwa membuka pintu keluar, gwa seperti mengenali sesosok perempuan yang duduk membelakangi gwa dipinggir kolam renang dan menyandarkan tubuhnya pada tangga kolam. Gwa mengenali kaos hijau pupusnya yang kedombrangan, yang sudah tampak basah begitu juga dengan rambut panjangnya. Pagi itu matahari sudah keluar dengan penuh, hanya saja teriknya masih dihalangi oleh awan2 kelabu sisa2 mendung malam tadi.
Gwa menghampiri Felisha yang duduk sendirian disitu. Pagi yang begitu teduh, tapi suasana disekitar kita sangat sepi nga seperti biasanya. Bisa jadi dikarenakan semua pengunjung disitu masih dibuai dalam mimpi setelah semalam suntuk melewati malam pergantian tahun. Gwa duduk disebelahnya dan gwa lihat sebuah wajah yang tampak murung sambil menatap riak2 air didepannya. Sementara kakinya tampak diayun2kan perlahan2 dengan irama yang tak beraturan.
"Hai..." sapa gwa.
"......." seolah nga mendengar sapaan gwa.
"Tumben pagi2 udah berenang aja. Nga dingin apa?" gwa coba berbasa-basi.
"........." tetap diam dengan tatapan lurus kedepan.
"........"
Gwa akhirnya nga melanjutkan basa-basi gwa. Kita akhirnya sama2 menikmati pagi yang mendung ini dalam diam. Dan mau nga mau gwa ikut2an mengayun2kan kedua kaki gwa yang ada didalam air. Mungkin saking bingungnya melihat wajah murung yang nga surut2 dari wajahnya. Hmm, ada apa nih pagi2 udah kayak gini?
"Semalem kita ngapain sih Ky?" tanyanya dengan perlahan, memecahkan keheningan diantara kita.
"Kita? Semalem? Hmmm..." gwa pura2 mikir. Padahal masih jelas semua detil yang terjadi diantara kita tadi malam. Gwa hanya saja bingung dengan arah pertanyaannya ini. Dan jawaban seperti apa yang harus gwa berikan.
"Kamu nga inget Ky?" tanyanya lagi, kali ini dia menatap gwa lekat2.
"Inget..." gumam gwa perlahan.
"Huuffttt..." Felisha cuma mendesah dengan nafas panjang dan berat, sementara kakinya menyepak kumpulan air didepannya. Seolah ingin menyangkal dan mengusir kenyataan yang telah terjadi tadi malam diantara kita.
"........." gwa cuma terdiam, bingung harus ngomong apa. Gwa masih belum dapet dengan arah pembicaraannya.
Lalu kita kembali terdiam, sibuk dengan pikiran masing2.
"Kamu nga mikir aku cewek murahan khan, Ky?" rintihnya menyadarkan gwa dari tanda tanya yang terus memenuhi kepala gwa tadi.
"Nggaaa..." jawab gwa mati akal.
"Aku cewek murahan khan, Ky?" Felisha kembali menekankan.
"Aduuhh, nga lah Fel. Lo jangan mikir kayak gitu doonngg. Kalo ini gara2 kejadian semalem, gwa minta maaf Fel. Itu gwa yang salah. Semalem itu semua gara2 gwa. Semua itu salah gwa. Salah gwa" gwa coba menyangkal perkataannya itu dan membebankan semuanya pada gwa. Ya, karena gwa pantas untuk disalahin.
"........" kini mendungpun ikut menggantung diwajahnya.
"Feelll, maafin gwa yaaa. Udah yaaa, lo jangan sedih lagi. Gwa yang salah, udah bikin lo ngerasa kayak gitu. Gwa yang nga bisa ngontrol diri gwa, sehingga semalem kita ngelakuin itu. Lo jangan sedih lagi yaaa? Jangan mikir kayak gitu lagi yaaa?" gwa rangkul dia dari samping untuk nenangin dia sambil mengusap2 bahunya.
"........." Felisha cuma diam, dengan sepasang matanya yang mulai berkaca2. Diapun nga menolak pelukan gwa ini. Bahkan kini kepalanya disandarkan kebahu gwa.
Lalu kita kembali diam. Gwa pererat pelukan gwa, seolah ingin memberikan ketenangan pada dirinya. Gwa bisa merasakan penyesalannya yang teramat dalam, karena sudah lepas kendali semalem. Dan gwa tahu itu, kalo semalam itu bukan dirinya yang melakukan perbuatan yang kelewat batas itu, tetapi alkohol. Gwa tahu itu. Karena Felisha adalah sosok perempuan yang tegar dan teguh menjaga kehormatannya dimata gwa, walau semalam hampir saja kita melanggarnya. Dan gwa nga sedikitpun berubah dalam menyikapinya. Lo tetap cewek yang paling gwa hormatin dan gwa kagumin.
"Maafin gwa ya..." kata gwa dengan suara serak, sambil gwa cium kepalanya.
"........." Felisha hanya menganggukan kepalanya perlahan lalu melingkarkan tangannya ke pinggang gwa.
Ingin rasanya gwa ungkapin apa yang ada didada gwa saat itu, apalagi suasananya begitu mendukung untuk itu. Pada pagi yang dihiasi awan2 mendung dengan sebuah pelukan yang hangat dan nyaman. Tapi lagi2 lidah gwa kelu dan nyali gwa entah menguap kemana. Lagi2 gwa cuma bisa menyimpan rasa itu didada gwa tanpa pernah tahu kapan bisa mengungkapkannya. Karena gwa cuma seorang pecundang.
Setelah planning dadakan gwa yang berakhir gagal total, cukup bikin gwa bete dan kehilangan semangat buat nikmatin acara dimalam itu. Apalagi seiring dengan berjalannya waktu, satu persatu temen2nya mas Arga mulai pada bergelimpangan. Ada yang udah hoek2 dengan tak terkendali disembarang tempat dan waktu. Ada yang nge frezee dengan pasangannya masing2, ada yang masih lanjut jedak-jeduk walau nampak tenaganya udah habis. Ada yang udah mulai mesum2an tanpa malu2 lagi. Bahkan ada yang udah ngilang, entah kemana. Pokoknya acara udah kembali pada diri masing2. Mau tetep bertahan disitu boleh, mau lanjut ke kamar pun udah nga ada yang ngelarang2 lagi.
Hmmm, lanjut kekamar masing2?

Gwa menggeser badan gwa agar bisa memindahkan tubuh Felisha yang udah nyender dengan enaknya dipunggung gwa kesebelah badan gwa. Sehingga gwa bisa ngeliat keadaannya yang setengah sadar itu. Gwa tepuk2 pipinya, biar bisa diajak ngomong. Karena jujur aja, keadaan gwa juga udah mabok berat. Dan gwa ragu apakah bisa gendongin Felisha untuk bisa balik ke kamar kita.
"Hey, lo masih bisa jalan nga? Kita balik kekamar yuk?" ajak gwa sambil masih nepuk2in pipinya.
"Haahhh? Udah bubaran ya Kyy?? Tapi aku masih mau disiniii..." katanya dengan raut wajah yang udah ngelebihin tipsy.
"Ck, udahlah. Yang laen juga udah banyak yang balik kekamarnya sih. Ayuk!" gwa bangkit berdiri sambil megangin kedua tangannya, membantunya untuk berdiri.
"Aduuhhh, pelan2 dong nariknya..." protesnya setelah berdiri dengan sempoyongan.
"Eeeh, lo masih kuat diajak jalan nga nih?" tanya gwa, tapi gwa nga nawarin jasa gendong gwa. Karena gwa sendiri ngerasa ragu buat gendongin dia.

"Gendong ya?" pintanya sambil tersenyum beler gitu.
"Hhhh... ya udah. Tapi dibelakang ya?" keluh gwa sambil ngambil ancang2 jongkok, untuk ngegendongnya dari belakang. Biar nga terlalu berat banget.
"Nga mau...aku maunya digendong didepan" pintanya lagi, kali dengan senyum yang nga bisa gwa jabarin dengan kata2.
"Hhhhffff...." dengus gwa dengan bete.
Gwa berdiri lagi, narik napas dalem2 sambil ngumpulin kekuatan gwa. Maksud gwa kekuatan untuk bisa jalan tanpa sempoyongan dan nga jadi nyusruk pas ditengah jalan nanti. Lalu gwa gendong tubuh mungilnya dengan kedua tangan gwa. Huft, berasa berat banget sih nga, cuma berhubung dengkul gwa udah mulai berasa lemes, jadi berasa nga stamin aja gwa ngegendong dia.
Sementara Felisha ngelingkarin kedua tangannya kepinggang gwa dan menenggelamkan kepalanya kedada gwa. Sedikit tertatih2 juga gwa melangkahkan kaki gwa menuju cottage yang berasa kayak jauh itu. Sementara lewat ujung mata gwa, Felisha nga lepas2nya menatap gwa. Dan yang bikin gwa agak2 gimanaaa gitu adalah senyum2nya yang begitu mengundang Jimbo untuk mikirin yang iya2. Hadeh, emang kalo udah dua2an sama cewek mabok, yang ada setan mulu dah yang deket2.

SKIP
Gwa menatap langit2 dikamar, tanpa bisa memejamkan mata gwa. Kepala gwa rasanya berat banget setelah dihantam bergelas2 minuman yang gwa tenggak semaleman ini. Muka gwa juga rasanya udah tebel banget dan sedikit kebas, pasti warna muka gwa udah unggu banget nih. Terkadang gwa ngerasa kalo ruangan ini serasa muter tanpa kendali. Walau perut gwa berasa mual, tapi gwa nga bisa muntahin isi perut gwa keluar ketika gwa dikamar mandi tadi, sambil bersih2in badan dan ganti pakaian gwa dengan kaos buntung dan boxer minus CD.
Paling nga biar gwa bisa tidur nyenyak dan melupakan malam paling blangsak ini.Malam itu, mungkin juga gwa lagi meratapi nasib gwa yang gatot nembak neng Felisha. Sial banget, seolah2 semesta menolak dan ogah mendukung gwa untuk bisa jadian sama dia? Apakah emang belum waktunya gwa harus jadian sama Felisha? Bahkan ketika gwa hendak mencoba memperbaiki dan mengulanginya lagi, Felisha udah keburu tiduran dengan memunggungi gwa dan berselimutkan bed cover sampai menutupi seluruh tubuhnya. Trus, gwa mau ngomong sama tembok gitu?
"Nga bisa tidur..." suara Felisha yang terdengar seperti erangan itu membuyarkan lamunan gwa. Yang entah ditujukan pada dirinya sendiri atau pada gwa yang masih melototin langit2 kamar.
Sontak, gwa nengok kearahnya yang ternyata udah ngadep kearah gwa dengan sebelah tangan menopang kepalanya dengan gaya2 tidur ala dipantai gitu.
Sementara sebagian bed cover yang tadinya membungkus tubuhnya sudah tersingkap kebawah. Dan dengan jelas gwa bisa ngeliat dia make kaos longgar yang kegedean gitu lehernya sehingga mempertontonkan sebagian bahunya yang mulus itu dihiasi tali bra berwarna hitam. Neng Felisha lagi ngeliatin gwa dengan wajah tipsynya. Arghhh."Aku nga bisa tidur Ky" keluhnya.
"Ya udah, kita ngobrol aja" gwa ngerasa punya kesempatan (maksudnya kesempatan untuk nembak ulang sob!
), sambil gwa mengira2 apakah Felisha udah lumayan sadar untuk bisa nyimak omongan gwa nantinya."Ngobrolin apaan?" tanyanya sambil menggeser tubuhnya mendekati gwa.
"........" gwa cukup kaget begitu wajah kita semakin dekat, dan gwa meragukan kalo Felisha udah sadar dari pengaruh alkoholnya.

"Kita mau ngobrolin apaan hmmm...?" disini gwa dengerin nada suaranya udah beda banget. Seperti ada nada2 flirting disitu.
"........" suara gwa bener2 nyangkut ditenggorokan gwa.

"Ky...?" tanyanya lagi sambil menggeser tubuhnya makin dekat lagi. Lalu sebelah tangannya yang bebas menarik tangan gwa dan didekapkan diantara leher dan dagunya.
"........" dan gwa bener2 dibikin gagu saat itu juga.

Lalu kita saling bertatapan dalam diam, sementara wajah kita mungkin hanya berjarak sejengkalan tangan. Gwa hujamkan tatapan gwa kepada dua matanya yang tampak sayu2 gimanaaa gitu, seolah2 mencari jawaban yang tersimpan dibaliknya. Gwa ingin memastikan, apa yang ada dipikirannya saat itu dengan tindakannya yang buat gwa udah diluar nalar gwa. Karena gwa ngerasa ini bukan sifatnya yang asli. Dan gwa harus memastikan, kalo gwa nga akan kena tampol lagi sebelum gwa salah dalam mengambil tindakan.
Aaaahhh, kelamaan! Gwa yang udah dirasuki oleh alkohol dan sekarang sikap Felisha yang sangat mengundang itu, langsung menarik tangan gwa yang lagi didekapnya diseputaran lehernya itu berikut si pemiliknya. Sehingga nga ada jarak lagi diantara kita dan bibir kitapun udah saling berdekatan. Dan dalam satu jentikan tangan, gwa langsung lumat bibir yang bulat merekah itu tanpa basa-basi lalu. Gwa lumat dan kulum sepenuh birahi gwa.
Sejenak gwa merasakan lembutnya bibir yang terasa basah dan hangat itu ketika gwa mulai melumatinya. Sejenak saja. Karena setelah itu bibirnya nga lagi terasa lembut dan basah, tapi tiba2 aja berubah menjadi panas dan liar. Karena bibir bulat itu tak lagi membiarkan bibir gwa melumatinya begitu saja, tapi mulai melakukan pembalasannya. Bibirnya seolah mengejar untuk bisa melumati dan memaguti bibir gwa nga kalah panasnya.
Dan entah bagaimana caranya tubuh mungilnya itu sudah nangkring diatas perut gwa. Masih dengan pagutan2 dan lumatan2 liarnya. Kita seolah-olah berebutan untuk saling mendominasi bibir lawannya dengan napas yang saling memburu. Ya, kita bener2 seperti orang yang lepas kendali malam itu. Atau kah ini semacam pelampiasan dari kita udah terpendam begitu lama dihati masing2? Sehingga ketika kesempatan itu datang maka kita seperti orang yang kesetanan dan norma2 yang seharusnya di jaga diantara kita justru ternodai begitu aja (tsaaahh). Entahlah, gwa pun sedikit meragukannya, karena alkohol yang menguasai otak kita bisa jadi ambil andil yang banyak untuk kejadian dimalam itu.
Ya, ketika sepasang anak manusia berlainan jenis berduaan dalam pengaruh alkohol dikepala, cepat atau lambat setan akan menemani untuk hal terlarang yang satu itu. Dan kita sudah lupa diri, karena kita sudah sibuk melampiaskan hasrat yang terpendam ini tanpa malu2 lagi.
Entah sudah berapa lama kita berciuman dengan panas dan liarnya. Bahkan sebelah tangan gwa pun sudah bertengger didadanya yang sudah tak lagi ditutupi oleh branya. Dan sebagaimana manusia yang selalu ingin mendapatkan kepuasan yang lebih, gwa lihat Felisha seperti ngambil ancang2 untuk melepaskan kaosnya. Itu bisa gwa lihat dari kedua tangannya yang mulai menarik ujung kaosnya keatas, sementara tatapan matanya begitu menggoda. Dan gwa yang nga mau ketinggalan moment ini, buru2 ikut ngelepasin kaos gwa. Entah karena terlalu grogi atau terlalu bernapsu, kok, kaos model lengan buntung gwa ini terasa susah bener untuk lepas dari badan gwa?
"Luckyyy...." terdengar suara erangannya.
"........." gwa masih sibuk ngelepasin kaos sialan ini dari badan gwa.
"Kyyyyy....!" suaranya penuh tekanan.
"Apaaa...??" tanya gwa dengan suara yang masih nyangkut ditenggorokan.
Lho, Felisha belum ngelepas bajunya? Sementara kedua tangannya ditangkupkan dimulutnya. Gwa lihat matanya seperti panik gitu. Lho, ada apa ini?, tanya gwa dengan sebuah tatapan penuh keheranan kerahnya. Felisha hanya membalasnya dengan tatapan paniknya. Apa jangan2 mau jekpot ya? Dan seperti memahami bahasa mata gwa, Felisha menganggukan kepalanya dengan ekspresi semakin paniknya. What?!!!
SKIP
Gwa membereskan wastafel dikamar mandi yang masih ada percikan2 bekas muntahan Felisha tadi. Gwa siram2kan air yang memancar dengan derasnya disitu. Lalu setelah bersih, gwa basuh muka gwa berkali2 dengan air yang terasa dingin itu. Sedikit menyegarkan wajah gwa yang terasa masih tebal dan lengket ini.
Sementara ketika tadi gwa kembali kekamar mandi ini, Felisha sudah terlelap dengan pulasnya seperti anak bayi. Ya, alkohol sudah sudah sukses mengantarkannya ke alam mimpi, setelah dia mengeluarkan isi perutnya diwastafel ini. Sebagaimana kebiasaan orang yang sudah merasa enak setelah jekpot dari mabuknya, tidur adalah solusi paling jitu. Sementara gwa?
Ada terbersit rasa penyesalan dihati gwa, karena telah membiarkan Felisha tadi mendominasi gwa dengan posisi WOTnya. Seharusnya gwa nga gwa biarkan dia dengan posisi seperti itu, karena memang beresiko untuk mengaduk2 isi perutnya dan berakhiran dengan jekpot sebagai endingnya. Tapi apa daya, gwa manusia biasa yang nga bakal bisa memutar waktu, untuk bisa mengulanginya lagi dengan benar.

Gwa tatap sesosok wajah yang ada dibalik cermin didepan gwa. Sesosok wajah dengan ekspresi yang sukar dijabarkan dengan kata2. Sesosok wajah yang begitu mengutuki 24 jam yang baru saja dilewatinya dengan penuh kegagalan2 dan berakhir dengan derita. Sesosok wajah yang begitu menyesali harus melewati semua ini. Sesosok wajah yang harus menahan sebuah rasa yang bernama K.E.N.T.A.N.G
Gwa menundukan kepala gwa kebawah lalu gwa alihkan pada tangan kiri gwa.
'Well Tari, lets do the rest for Mr. Mojo'

**********************************
Gwa terbangun ketika merasakan dingin yang begitu menusuk2 dibadan gwa. Setelah nyawa gwa ngumpul semua, gwa baru menyadari kalo gwa terlelap dalam tidur dengan bertelanjang dada dan nga juga ditutupi oleh bed cover. Beuh, segitu dahsyatnya kah gwa lewati malam tadi, sampai gwa terlupa menutupi badan gwa dari semburan dingin AC dikamar ini? Dan gwa semakin menyadari kalo gwa hanya sendirian saja diatas ranjang ini. Kemana si neng Felisha ya?
Dengan langkah sedikit gontai gwa keluar dari kamar, mengambil sebotol air mineral dari atas kulkas. Sambil menenggak air mineral gwa layangkan pandangan gwa mencari2 sosok perempuan yang akhir2 ini bikin gwa salah tingkah mulu. Hmm, didapur nga ada, diruang santai juga nga? Kemana tuh neng semok?
Ketika gwa membuka pintu keluar, gwa seperti mengenali sesosok perempuan yang duduk membelakangi gwa dipinggir kolam renang dan menyandarkan tubuhnya pada tangga kolam. Gwa mengenali kaos hijau pupusnya yang kedombrangan, yang sudah tampak basah begitu juga dengan rambut panjangnya. Pagi itu matahari sudah keluar dengan penuh, hanya saja teriknya masih dihalangi oleh awan2 kelabu sisa2 mendung malam tadi.
Gwa menghampiri Felisha yang duduk sendirian disitu. Pagi yang begitu teduh, tapi suasana disekitar kita sangat sepi nga seperti biasanya. Bisa jadi dikarenakan semua pengunjung disitu masih dibuai dalam mimpi setelah semalam suntuk melewati malam pergantian tahun. Gwa duduk disebelahnya dan gwa lihat sebuah wajah yang tampak murung sambil menatap riak2 air didepannya. Sementara kakinya tampak diayun2kan perlahan2 dengan irama yang tak beraturan.
"Hai..." sapa gwa.
"......." seolah nga mendengar sapaan gwa.
"Tumben pagi2 udah berenang aja. Nga dingin apa?" gwa coba berbasa-basi.
"........." tetap diam dengan tatapan lurus kedepan.
"........"
Gwa akhirnya nga melanjutkan basa-basi gwa. Kita akhirnya sama2 menikmati pagi yang mendung ini dalam diam. Dan mau nga mau gwa ikut2an mengayun2kan kedua kaki gwa yang ada didalam air. Mungkin saking bingungnya melihat wajah murung yang nga surut2 dari wajahnya. Hmm, ada apa nih pagi2 udah kayak gini?
"Semalem kita ngapain sih Ky?" tanyanya dengan perlahan, memecahkan keheningan diantara kita.
"Kita? Semalem? Hmmm..." gwa pura2 mikir. Padahal masih jelas semua detil yang terjadi diantara kita tadi malam. Gwa hanya saja bingung dengan arah pertanyaannya ini. Dan jawaban seperti apa yang harus gwa berikan.
"Kamu nga inget Ky?" tanyanya lagi, kali ini dia menatap gwa lekat2.
"Inget..." gumam gwa perlahan.
"Huuffttt..." Felisha cuma mendesah dengan nafas panjang dan berat, sementara kakinya menyepak kumpulan air didepannya. Seolah ingin menyangkal dan mengusir kenyataan yang telah terjadi tadi malam diantara kita.
"........." gwa cuma terdiam, bingung harus ngomong apa. Gwa masih belum dapet dengan arah pembicaraannya.
Lalu kita kembali terdiam, sibuk dengan pikiran masing2.
"Kamu nga mikir aku cewek murahan khan, Ky?" rintihnya menyadarkan gwa dari tanda tanya yang terus memenuhi kepala gwa tadi.
"Nggaaa..." jawab gwa mati akal.
"Aku cewek murahan khan, Ky?" Felisha kembali menekankan.
"Aduuhh, nga lah Fel. Lo jangan mikir kayak gitu doonngg. Kalo ini gara2 kejadian semalem, gwa minta maaf Fel. Itu gwa yang salah. Semalem itu semua gara2 gwa. Semua itu salah gwa. Salah gwa" gwa coba menyangkal perkataannya itu dan membebankan semuanya pada gwa. Ya, karena gwa pantas untuk disalahin.
"........" kini mendungpun ikut menggantung diwajahnya.
"Feelll, maafin gwa yaaa. Udah yaaa, lo jangan sedih lagi. Gwa yang salah, udah bikin lo ngerasa kayak gitu. Gwa yang nga bisa ngontrol diri gwa, sehingga semalem kita ngelakuin itu. Lo jangan sedih lagi yaaa? Jangan mikir kayak gitu lagi yaaa?" gwa rangkul dia dari samping untuk nenangin dia sambil mengusap2 bahunya.
"........." Felisha cuma diam, dengan sepasang matanya yang mulai berkaca2. Diapun nga menolak pelukan gwa ini. Bahkan kini kepalanya disandarkan kebahu gwa.
Lalu kita kembali diam. Gwa pererat pelukan gwa, seolah ingin memberikan ketenangan pada dirinya. Gwa bisa merasakan penyesalannya yang teramat dalam, karena sudah lepas kendali semalem. Dan gwa tahu itu, kalo semalam itu bukan dirinya yang melakukan perbuatan yang kelewat batas itu, tetapi alkohol. Gwa tahu itu. Karena Felisha adalah sosok perempuan yang tegar dan teguh menjaga kehormatannya dimata gwa, walau semalam hampir saja kita melanggarnya. Dan gwa nga sedikitpun berubah dalam menyikapinya. Lo tetap cewek yang paling gwa hormatin dan gwa kagumin.
"Maafin gwa ya..." kata gwa dengan suara serak, sambil gwa cium kepalanya.
"........." Felisha hanya menganggukan kepalanya perlahan lalu melingkarkan tangannya ke pinggang gwa.
Ingin rasanya gwa ungkapin apa yang ada didada gwa saat itu, apalagi suasananya begitu mendukung untuk itu. Pada pagi yang dihiasi awan2 mendung dengan sebuah pelukan yang hangat dan nyaman. Tapi lagi2 lidah gwa kelu dan nyali gwa entah menguap kemana. Lagi2 gwa cuma bisa menyimpan rasa itu didada gwa tanpa pernah tahu kapan bisa mengungkapkannya. Karena gwa cuma seorang pecundang.

Diubah oleh luckyismine 29-08-2014 19:17
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas