- Beranda
- Stories from the Heart
17 Seventeenth
...
TS
nabilla0414
17 Seventeenth
Quote:
Apasih yang dilakukan remaja disaat usianya akan menginjak 17 tahun?
Belena Alvarez, gadis yang akan menginjak usia ke-17. Hampir semua yang bernuansa 17 melekat dalam dirinya.
Namun, karena satu hal. Membuat ia menjadi membenci angkat 17.
Kenapa? I don’t know soo
Belena Alvarez, gadis yang akan menginjak usia ke-17. Hampir semua yang bernuansa 17 melekat dalam dirinya.
Namun, karena satu hal. Membuat ia menjadi membenci angkat 17.
Kenapa? I don’t know soo
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
kalo sekiranya belom muncul di index, coba liat last page. soalnya kadang ane update lewat HP jadi susah mau masukin index. makasih 

Diubah oleh nabilla0414 22-09-2014 19:46
anasabila memberi reputasi
1
29.4K
Kutip
264
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
nabilla0414
#177
Part 53
Spoiler for Part 53:
THROWNBACK
GIORGINO's STORY
AUTHOR POV
Gio berjalan menelusuri tempat asing di sekolah barunya. Ini hari pertamanya sebagai siswa baru di Sekolah Pelita Harapan International - Senior School. Tiba-tiba ia mendengar suara riuh dari arah gedung belakang sekolah. Ia melihat segerombolan murid yang pasti di antara mereka ada Jake. Mereka terdengar seperti menyusun sebuah rencana yang kedengerannya seperti taruhan dan itu taruhan untuk mendekati seseorang dengan tujuan untuk balas dendam
:
"... pokoknya kalo sampe gue berhasil deketin Belen, mobil lo semua harus jadi milik gue. Dan dengar cara ini juga, gue bisa balesin dendam gue ke Boy..."Gio begitu terkejut mendengar ucapan yang di lontarkan Jake barusan. Tak sengaja ia menendang sebuah kaleng minuman dan tepat melayang ke bawah kaki Jake yang tengah berdiri tegap menghadap teman-temannya
Jake kemudian menghampiri Gio yang saat itu terlihat begitu santai seperti orang menantang. Entah apa yang ada di dopikiran Gio saat itu, tampaknya ia begitu calm melihat Jake yang mendekatinya dengan wajah layaknya preman yang ingin menghajar mangsa. Ganas
"Siapa lo?! Dan ngapain lo ada disini?!
" tanya Jake begitu ketus
"Udah Jake, hajar aja penyusup itu!" teriak salah satu orang dari arah rombongan Jake
Oh, jadi cowok ini yang namanya Jake, tapi ngapain dia balas dendam sama Boy? Gak sportif dan gentle banget! Bales dendam tapi orang lain juga di jaiin taruhan, mana cewek lagi. Seru Gio dalam hati
Sepulang dari Skye, Gio dan Darian memang berencana mampir ke GI buat nyari barang, selama mereka berdua jalan, Gio cuma nanya sepintas tentang SPH kepada Darian. Well, Darian cerita dari A sampai Z mengenai kehidupan SPH yang menurut keduanya.. random. Tak lupa juga Darian menceritakan tentang tim basket sekolah yang kebetulan juga di sekolah lamanya Gio juga mengikuti co-culicular sports seperti basket. Darian bilang kalau kapten tim basket putra SPH di ganti secara mendadak dan terang-terangan saat Liga Pelajar tahun lalu. Jake di ganti menjadi Boy
"Gue, Giorgino Abraham. Murid baru di sekolah ini" jawabnya santai dan tenang. "Emmm.. Gue cuma mau bilangin satu hal sama lo. Cewek itu bukan boneka dan bukan barang taruhan. lo gak malu sama gender lo? Inget men! Cowok sejati gak pernah main boneka apalagi boneka barbie" lanjut Gio dan kemudian ngeloyor pergi dari hadapan Jake
Kemunculan Gio dan omongannya pada saat itu merupakan salah satu ancaman besar bagi Jake dan rencana besarnya untuk menghancurkan seseorang yang telat merebut posisinya sebagai kapten tim basket sekolah di sekolah ini
Belen?
tanya Gio dalam hati. Seperti tak asing lagi nama itu di telinganya. Ia pun memiliki niat untuk melindungi gadis yang bernama Belen itu dari perangkap Jake
Di hari pertama ia masuk sekolah, Boy adalah orang pertama yang ia kenal disini selain Darian yang berstatus sebagai Junior dan sepupunya. Baginya Boy adalah sosok teman yang menyenangkan. Walaupun Boy dianggap playboy oleh cewek-cewek di sekolah ini, namun Boy sama sekali tidak peduli dengan omongan mereka, ia hanya bersikap ramah kepada semua orang disini termasuk cewek-cewek di sekolah ini
Setelah denger dari cerita Boy soal ia terpilih jadi kapten tim basket cowok menggantikan posisi Jake saat itu. Mungkin ini maksud dari Jake untuk membalas dendam kepada Boy. Oke, bisa diambil kesimpulan kalo Jake itu layaknya orang abnormal. Masalah jabatan doang tapi dendamnya setengah mampus kayak gitu. So what gitu lho! No sportif
Gio mulai mengetahui Belen, saat Boy mengusir Belen yang sedang asyik tidur di kantin. Gio mulai menyadari kalau Belen yang di maksud Jake itu adalah Belen ini, adiknya Boy
"Argh!" gerutu gadis itu kemudian pergi
Tampak tak asing lagi wajah gadis itu di benak Gio. Yep, ofcourse! Ternyata dia cewek super galak dan bawel waktu itu
"Boy, yang tadi siapa sih?
" tanya Gio
"Adek gue, Belen. Year 11. Dia emang begitu sifatnya. Galak" jawab Boy
Beda banget waktu gue ketemu dia dirumah sepupunya dan di Skye. Gumam Gio dalam hati. Dan, jadi itu yang namanya Belen. Dia gak salah apa-apa kenapa harus dia yang jadi korban? Argh! Gerutu Gio dalam hati
Dan semenjak saat itu Gio berniat untuk melindungi Belen dari Jake. Saat ia ingin pulang dan melewati locker room grade 11, Gio melihat dua orang cewek yang tak lain mereka adalah Brittany Pierce dan Adellene Quinn (Adelle). Ngapain mereka berdua disini? tanya Gio dalam hati
Saat Gio nyamperin mereka dan mereka berdua tampak begitu gugup melihat kehadiran Gio
"Hi Gio!
" sapa Brittany genit
Gio cuma mengangkat satu alisnya. "Kalian berdua ngapain disini?" tanya Gio curiga
Adelle dan Brittany mematung, Brittany memberanikan dirinya untuk berjalan mendekati Gio
"AAAAAAAAAAAAAAA!!!!" terdengar suara teriakan dari dalam ruang locker room grade 11. Who is that? Gio bergegas ingin masuk kedalam ruangan itu namun tangan Brittany sudah mencegahnya
"Apaan sih lo! Siapa di dalem?" tanya Gio was was
Brittany dan Adelle diem. Mereka berdua saling berpandangan dan, "Belen" kata Adelle
"What the fuck are you doing?! Argh!" Gio terlihat begitu sangar dan ia pun tak memperdulikan Adelle dan Brittany yang kembali mematung. Gio pun langsung mendobrak pintu ruangan itu. Suasana begitu gelap. Ia masih bisa sedikit melihat keberadaan orang yang berteriak minta tolong disana
Baru saja Gio duduk di sebelahnya tetapi ia sudah memeluk erat tubuh Gio dengan suara yang terdengar menangis. Kepalanya mengumpat di bahu Gio. "What happen with you Belen?" tanya Gio. Gio merasakan pelukan yang semakin menjadi-jadi. Sepertinya ia ketakutan, bukan sepertinya memang sangat ketakutan. pikir Gio
"I'm scared
" suaranya terdengar begetar. Gio bisa merasakan denyut jantungnya yang begitu berdetak telalu cepat. Nafasnya juga terdengar tak beraturan dan.. Tiba-tiba Gio merasakan sebuah kelemahan dari tubuh gadis itu
"Belen.. Belen!" Gio menggoyang-goyangkan tubuh gadis itu tetapi tetap saja tidak ada respon. ia pun segera membopong tubuh gadis itu keluar dari dalam ruang locker room. Di depan ruangan itu Gio masih mendapatkan Brittany dan Adelle
"Petty!" kata Gio terdengar begitu emosi. Gio langsung lari menuju klinik sekolah dan tak memperdulikan Adelle dan Brittany yang terlihat begitu kesal
Di klinik, dokter yang sedang bertugas segera bertindak. Ia memeriksa denyut nadi Belen dan denyut jantung Belen. Dokter menanyakan penyebab terjadinya Belen seperti itu. Dengan tenang Gio menjelaskan secara mendetail bahwa ia menemukan Belen di dalam ruang locker dalam keadaan gelap dan nafas yang sudah tidak beraturan seperti tadi. Dokter pun memberikan obat penenang dan Beta-blocker kepada Belen
"She's been better, she just needed a rest, now. I stayed for a while" kata dokter itu kemudian bergegas berjalan menuju pintu keluar
"Emmm.. sorry, Sir" kata Gio yang membuat dokter itu menghentikan langkahnya dan balik badan
"Don't tell with anyone if I.. I who had helped her
" kata Gio. Dokter cuma mengangguk dan kemudian kembali melanjutnya langkahnya pergi
Gio memandang wajah gadis yang sedang terbaring di hadapannya ini. Wajahnya benar-benar terlihat begitu ketakutan dan keringat yang membanjiri seluruh wajahnya. Gio mngeusap lembut kepala gais itu. Dan entah apa yang ada dipikirannya yang jelas wajahnya mulai mendekati wajah gadis itu. Danm iya mengecup lembut bibir gadis yang ada di hadapannya itu. Sadar apa yang telah ia lakukan, ia pun langsung bersikap semula
Astaga! What am I doing? tanya Gio dalam hati. Wajahnya terlihat begitu gugup dan terkejut
Tak lama, dokter pun datang bersama Pak Ivan -wali keals 11-2, kelas Belen- Gio cepat keluar dari klinik sebelum ada banyak pertanyaan yang di lontarkan dari Pak Ivan. Di depan klinik, Gio tiba-tiba mendapatkan Hansel yang berdiri seperti sedang ingin berjalan masuk kedalam klinik. Raut wajah Hansel tampak begitu datar, tak seperti saat orang baru bertemu. Bingung. Gio mengabaikan Hansel dan kembali berlari
Tapi saat ia berjalan menuju parkiran, lagi-lagi ia bertemu dengan makhluk yang tak sedang ia harapkan untuk bertemu saat ini. Dia sedang berdiri menyandar di pilar lobby seperti sedang menunggu seseorang. Gio tak memperdulikan, ia langsung melewati orang itu namun satu tangan dari orang itu langsung menahan tepat di depan dadanya. Gio pun berhenti dan orang itu langsung menghadap Gio
Gio memasang tampang datar walaupun sebenarnya ia bingung apa maksud makhluk loser bin ajaib macam dia kayak gini
"Do you still remember me?" tanyanya dengan gaya slengean. Gio tak menjawab, ia hanya menaikkan satu alisnya. "I'm Jake Pierce" lanjutnya masih dengan gaya slengeannya
"I don't care. Not important for me to know a loser like you" jawab Gio santai
Jake yang mendengar jawaban Gio barusan terlihat begitu kesal. Ia memasang raut wajah layaknya yakuza sedang mencari mangsa. like 'evil smirk' maybe
"Lo anak baru songong banget sih! Lo belum tau siapa gue?!" tanya Jake layaknya nada membentak
"Gio!" suara seseorang teriak memanggil nama Gio. Gio langsung menoleh kebelakang begitu juga dengan Jake langsung menoleh kearah belakang tubuh Gio
Mereka berdua mendapatkan yang tiba-tiba saja Darian muncul dari dalam lorong
"Kali ini lo selamat. Besok abis lo sama gue" kata Jake yang kedengeran seperti nada membisik namun mengancam. Gio cuma memundurkan wajahnya sambil ngerutkan keningnya. Jake pun pergi begitu saja dari hadapan Gio seiring dengan kedatangan Darian
"Lo kenal Jake?" tanya Darian mengerutkan keningnya sambil memandang Jake yang berjalan membelakangi mereka berdua
"Baru kenalan" jawab Gio sekolah juga memandang ke satu titik yang sama seperti Darian. "Udah ah, balik. Gue mau skype sama Abby nih!" kata Gio
"Abby? Cewek mana lagi tuh?" tanya Darian
"Ada deh.." jawab Gio kemudian segera merangkul Darian untuk berjalan menuju parkiran
GIORGINO's STORY
AUTHOR POV
Gio berjalan menelusuri tempat asing di sekolah barunya. Ini hari pertamanya sebagai siswa baru di Sekolah Pelita Harapan International - Senior School. Tiba-tiba ia mendengar suara riuh dari arah gedung belakang sekolah. Ia melihat segerombolan murid yang pasti di antara mereka ada Jake. Mereka terdengar seperti menyusun sebuah rencana yang kedengerannya seperti taruhan dan itu taruhan untuk mendekati seseorang dengan tujuan untuk balas dendam
:"... pokoknya kalo sampe gue berhasil deketin Belen, mobil lo semua harus jadi milik gue. Dan dengar cara ini juga, gue bisa balesin dendam gue ke Boy..."Gio begitu terkejut mendengar ucapan yang di lontarkan Jake barusan. Tak sengaja ia menendang sebuah kaleng minuman dan tepat melayang ke bawah kaki Jake yang tengah berdiri tegap menghadap teman-temannya
Jake kemudian menghampiri Gio yang saat itu terlihat begitu santai seperti orang menantang. Entah apa yang ada di dopikiran Gio saat itu, tampaknya ia begitu calm melihat Jake yang mendekatinya dengan wajah layaknya preman yang ingin menghajar mangsa. Ganas

"Siapa lo?! Dan ngapain lo ada disini?!
" tanya Jake begitu ketus"Udah Jake, hajar aja penyusup itu!" teriak salah satu orang dari arah rombongan Jake
Oh, jadi cowok ini yang namanya Jake, tapi ngapain dia balas dendam sama Boy? Gak sportif dan gentle banget! Bales dendam tapi orang lain juga di jaiin taruhan, mana cewek lagi. Seru Gio dalam hati

Sepulang dari Skye, Gio dan Darian memang berencana mampir ke GI buat nyari barang, selama mereka berdua jalan, Gio cuma nanya sepintas tentang SPH kepada Darian. Well, Darian cerita dari A sampai Z mengenai kehidupan SPH yang menurut keduanya.. random. Tak lupa juga Darian menceritakan tentang tim basket sekolah yang kebetulan juga di sekolah lamanya Gio juga mengikuti co-culicular sports seperti basket. Darian bilang kalau kapten tim basket putra SPH di ganti secara mendadak dan terang-terangan saat Liga Pelajar tahun lalu. Jake di ganti menjadi Boy
"Gue, Giorgino Abraham. Murid baru di sekolah ini" jawabnya santai dan tenang. "Emmm.. Gue cuma mau bilangin satu hal sama lo. Cewek itu bukan boneka dan bukan barang taruhan. lo gak malu sama gender lo? Inget men! Cowok sejati gak pernah main boneka apalagi boneka barbie" lanjut Gio dan kemudian ngeloyor pergi dari hadapan Jake
Kemunculan Gio dan omongannya pada saat itu merupakan salah satu ancaman besar bagi Jake dan rencana besarnya untuk menghancurkan seseorang yang telat merebut posisinya sebagai kapten tim basket sekolah di sekolah ini
Belen?
tanya Gio dalam hati. Seperti tak asing lagi nama itu di telinganya. Ia pun memiliki niat untuk melindungi gadis yang bernama Belen itu dari perangkap JakeDi hari pertama ia masuk sekolah, Boy adalah orang pertama yang ia kenal disini selain Darian yang berstatus sebagai Junior dan sepupunya. Baginya Boy adalah sosok teman yang menyenangkan. Walaupun Boy dianggap playboy oleh cewek-cewek di sekolah ini, namun Boy sama sekali tidak peduli dengan omongan mereka, ia hanya bersikap ramah kepada semua orang disini termasuk cewek-cewek di sekolah ini
Setelah denger dari cerita Boy soal ia terpilih jadi kapten tim basket cowok menggantikan posisi Jake saat itu. Mungkin ini maksud dari Jake untuk membalas dendam kepada Boy. Oke, bisa diambil kesimpulan kalo Jake itu layaknya orang abnormal. Masalah jabatan doang tapi dendamnya setengah mampus kayak gitu. So what gitu lho! No sportif

Gio mulai mengetahui Belen, saat Boy mengusir Belen yang sedang asyik tidur di kantin. Gio mulai menyadari kalau Belen yang di maksud Jake itu adalah Belen ini, adiknya Boy
"Argh!" gerutu gadis itu kemudian pergi
Tampak tak asing lagi wajah gadis itu di benak Gio. Yep, ofcourse! Ternyata dia cewek super galak dan bawel waktu itu

"Boy, yang tadi siapa sih?
" tanya Gio"Adek gue, Belen. Year 11. Dia emang begitu sifatnya. Galak" jawab Boy
Beda banget waktu gue ketemu dia dirumah sepupunya dan di Skye. Gumam Gio dalam hati. Dan, jadi itu yang namanya Belen. Dia gak salah apa-apa kenapa harus dia yang jadi korban? Argh! Gerutu Gio dalam hati
Dan semenjak saat itu Gio berniat untuk melindungi Belen dari Jake. Saat ia ingin pulang dan melewati locker room grade 11, Gio melihat dua orang cewek yang tak lain mereka adalah Brittany Pierce dan Adellene Quinn (Adelle). Ngapain mereka berdua disini? tanya Gio dalam hati
Saat Gio nyamperin mereka dan mereka berdua tampak begitu gugup melihat kehadiran Gio
"Hi Gio!
" sapa Brittany genitGio cuma mengangkat satu alisnya. "Kalian berdua ngapain disini?" tanya Gio curiga
Adelle dan Brittany mematung, Brittany memberanikan dirinya untuk berjalan mendekati Gio
"AAAAAAAAAAAAAAA!!!!" terdengar suara teriakan dari dalam ruang locker room grade 11. Who is that? Gio bergegas ingin masuk kedalam ruangan itu namun tangan Brittany sudah mencegahnya
"Apaan sih lo! Siapa di dalem?" tanya Gio was was
Brittany dan Adelle diem. Mereka berdua saling berpandangan dan, "Belen" kata Adelle
"What the fuck are you doing?! Argh!" Gio terlihat begitu sangar dan ia pun tak memperdulikan Adelle dan Brittany yang kembali mematung. Gio pun langsung mendobrak pintu ruangan itu. Suasana begitu gelap. Ia masih bisa sedikit melihat keberadaan orang yang berteriak minta tolong disana
Baru saja Gio duduk di sebelahnya tetapi ia sudah memeluk erat tubuh Gio dengan suara yang terdengar menangis. Kepalanya mengumpat di bahu Gio. "What happen with you Belen?" tanya Gio. Gio merasakan pelukan yang semakin menjadi-jadi. Sepertinya ia ketakutan, bukan sepertinya memang sangat ketakutan. pikir Gio
"I'm scared
" suaranya terdengar begetar. Gio bisa merasakan denyut jantungnya yang begitu berdetak telalu cepat. Nafasnya juga terdengar tak beraturan dan.. Tiba-tiba Gio merasakan sebuah kelemahan dari tubuh gadis itu"Belen.. Belen!" Gio menggoyang-goyangkan tubuh gadis itu tetapi tetap saja tidak ada respon. ia pun segera membopong tubuh gadis itu keluar dari dalam ruang locker room. Di depan ruangan itu Gio masih mendapatkan Brittany dan Adelle
"Petty!" kata Gio terdengar begitu emosi. Gio langsung lari menuju klinik sekolah dan tak memperdulikan Adelle dan Brittany yang terlihat begitu kesal
Di klinik, dokter yang sedang bertugas segera bertindak. Ia memeriksa denyut nadi Belen dan denyut jantung Belen. Dokter menanyakan penyebab terjadinya Belen seperti itu. Dengan tenang Gio menjelaskan secara mendetail bahwa ia menemukan Belen di dalam ruang locker dalam keadaan gelap dan nafas yang sudah tidak beraturan seperti tadi. Dokter pun memberikan obat penenang dan Beta-blocker kepada Belen
"She's been better, she just needed a rest, now. I stayed for a while" kata dokter itu kemudian bergegas berjalan menuju pintu keluar
"Emmm.. sorry, Sir" kata Gio yang membuat dokter itu menghentikan langkahnya dan balik badan
"Don't tell with anyone if I.. I who had helped her
" kata Gio. Dokter cuma mengangguk dan kemudian kembali melanjutnya langkahnya pergiGio memandang wajah gadis yang sedang terbaring di hadapannya ini. Wajahnya benar-benar terlihat begitu ketakutan dan keringat yang membanjiri seluruh wajahnya. Gio mngeusap lembut kepala gais itu. Dan entah apa yang ada dipikirannya yang jelas wajahnya mulai mendekati wajah gadis itu. Danm iya mengecup lembut bibir gadis yang ada di hadapannya itu. Sadar apa yang telah ia lakukan, ia pun langsung bersikap semula
Astaga! What am I doing? tanya Gio dalam hati. Wajahnya terlihat begitu gugup dan terkejut
Tak lama, dokter pun datang bersama Pak Ivan -wali keals 11-2, kelas Belen- Gio cepat keluar dari klinik sebelum ada banyak pertanyaan yang di lontarkan dari Pak Ivan. Di depan klinik, Gio tiba-tiba mendapatkan Hansel yang berdiri seperti sedang ingin berjalan masuk kedalam klinik. Raut wajah Hansel tampak begitu datar, tak seperti saat orang baru bertemu. Bingung. Gio mengabaikan Hansel dan kembali berlari
Tapi saat ia berjalan menuju parkiran, lagi-lagi ia bertemu dengan makhluk yang tak sedang ia harapkan untuk bertemu saat ini. Dia sedang berdiri menyandar di pilar lobby seperti sedang menunggu seseorang. Gio tak memperdulikan, ia langsung melewati orang itu namun satu tangan dari orang itu langsung menahan tepat di depan dadanya. Gio pun berhenti dan orang itu langsung menghadap Gio
Gio memasang tampang datar walaupun sebenarnya ia bingung apa maksud makhluk loser bin ajaib macam dia kayak gini
"Do you still remember me?" tanyanya dengan gaya slengean. Gio tak menjawab, ia hanya menaikkan satu alisnya. "I'm Jake Pierce" lanjutnya masih dengan gaya slengeannya
"I don't care. Not important for me to know a loser like you" jawab Gio santai
Jake yang mendengar jawaban Gio barusan terlihat begitu kesal. Ia memasang raut wajah layaknya yakuza sedang mencari mangsa. like 'evil smirk' maybe
"Lo anak baru songong banget sih! Lo belum tau siapa gue?!" tanya Jake layaknya nada membentak
"Gio!" suara seseorang teriak memanggil nama Gio. Gio langsung menoleh kebelakang begitu juga dengan Jake langsung menoleh kearah belakang tubuh Gio
Mereka berdua mendapatkan yang tiba-tiba saja Darian muncul dari dalam lorong
"Kali ini lo selamat. Besok abis lo sama gue" kata Jake yang kedengeran seperti nada membisik namun mengancam. Gio cuma memundurkan wajahnya sambil ngerutkan keningnya. Jake pun pergi begitu saja dari hadapan Gio seiring dengan kedatangan Darian
"Lo kenal Jake?" tanya Darian mengerutkan keningnya sambil memandang Jake yang berjalan membelakangi mereka berdua
"Baru kenalan" jawab Gio sekolah juga memandang ke satu titik yang sama seperti Darian. "Udah ah, balik. Gue mau skype sama Abby nih!" kata Gio
"Abby? Cewek mana lagi tuh?" tanya Darian
"Ada deh.." jawab Gio kemudian segera merangkul Darian untuk berjalan menuju parkiran
Diubah oleh nabilla0414 26-08-2014 20:01
0
Kutip
Balas