TS
bawanasi465
[Orific] Harapan dan Pintu
genre: drama, supernatural, psychological thriller
cerita ini terinspirasi dari LN yang keren pisan, Utsuro no Hako to Zero no Maria yang ane baca pas SMA dulu. sayangnya ane baru kepikiran nulisnya sekarang
ts sangat menghargai setiap kritikan dan saran agan hehe. anyway, enjooy!
“Idle mind is devil’s workshop.”
Pernahkah kamu mendengar istilah itu? Aku sebenarnya juga tidak begitu mengerti, tapi kurasa intinya adalah jangan biarkan dirimu terlalu lama menganggur. Maksudku, jika dibiarkan untuk tidak melakukan apa-apa, akan muncul seekor setan kecil di kepalamu. Setan yang menyebalkan sekali, setidaknya bagiku.
Setan yang biasa dipanggil ‘rasa bosan’.
... semakin kupikir sebenarnya mungkin bukan itu yang dimaksud oleh istilah orang bule itu. Yah, pokoknya itulah tafsiranku.
Ngomong-ngomong, tentu bukan tanpa alasan aku mengumpamakan rasa bosan sebagai seekor setan. Sudah jadi tugas setan ‘kan, untuk menghasut manusia untuk berbuat hal buruk? Itulah persis apa yang dilakukan oleh rasa bosan.
Membuatmu melakukan hal buruk. Hal bodoh, tepatnya.
Wajar sih menurutku. Seperti manusia yang memiliki naluri untuk memasukan makanan ke dalam mulut atau berhubungan seks ketika birahi memuncak. Jika kamu bosan, kamu pasti akan mencari alasan untuk membuatmu melakukan sesuatu. Semakin gila kegiatan yang kamu buat sendiri itu, entah kegiatan yang positif ataupun negatif, semakin jauh rasa bosan akan pergi dari pikiranmu.
Nah, disinilah masalahnya; terkadang ‘gila’ itu hanya beda tipis dengan ‘bodoh’.
Kurasa sebaiknya aku tidak akan berceramah lebih panjang lagi, karena itu pasti akan membuatmu bosan. Tapi satu hal yang perlu kamu ketahui sebelum mendengar kisahku.
Aku ini sangat mudah merasa bosan.
RAMA
![[Orific] Harapan dan Pintu](https://dl.kaskus.id/imageshack.com/a/img631/1465/HnERjM.png)
Karakter utama yang sepertinya tak lebih dari anak SMA biasa.
"...betapa inginnya aku melompat dari jendela lalu kabur dari sini..."
PUTRI
![[Orific] Harapan dan Pintu](https://dl.kaskus.id/imageshack.com/a/img673/9146/szIB3H.png)
Gadis misterius yang mengetahui semua yang Rama tidak ketahui.
"...aku akan selalu berada di pihakmu, dan pihakmu seorang."
MARINA
![[Orific] Harapan dan Pintu](https://dl.kaskus.id/imageshack.com/a/img537/4474/PnLoLN.png)
Teman sekelas Rama yang penyendiri, jarang bicara, dan sulit didekati.
"Maaf, Rama. Maaf. Maaf. Maaf. Maaf."
JULIA
![[Orific] Harapan dan Pintu](https://dl.kaskus.id/imageshack.com/a/img673/4974/h3aMed.png)
Adik perempuan Rama yang selalu saja bertengkar dengan kakaknya.
"B-bukan gara-gara aku khawatir sama kakak atau apa, ya!"
OJAN
![[Orific] Harapan dan Pintu](https://dl.kaskus.id/imageshack.com/a/img901/1494/LF7yFU.png)
Teman sebangku Rama yang disegani banyak orang karena terlalu cerdas.
"Bodoh juga ada batasnya, Ram."
NANA
![[Orific] Harapan dan Pintu](https://dl.kaskus.id/imageshack.com/a/img673/9299/kWfkMB.png)
Ketua kelasnya Rama yang tidak punya kata "basa-basi" di kamusnya.
"Bicara lagi, oh bicaralah sekali lagi, biar bisa gua tonjok lu."
*ilustrasi sama sekali BUKAN dibuat oleh ts, dan hanya disertakan untuk mempermudah pembaca memvisualkan karakter
Prologue
Prologue (1)
Prologue (2)
R1
7.36AM
R2
6.00AM
6.54AM
7.10AM (1)
7.10AM (2)
8.43AM
9.01AM
9.43AM
10.20AM (1)
10.20AM (2)
Spoiler for Author's Note:
cerita ini terinspirasi dari LN yang keren pisan, Utsuro no Hako to Zero no Maria yang ane baca pas SMA dulu. sayangnya ane baru kepikiran nulisnya sekarang

ts sangat menghargai setiap kritikan dan saran agan hehe. anyway, enjooy!

Spoiler for Boredom:
“Idle mind is devil’s workshop.”
Pernahkah kamu mendengar istilah itu? Aku sebenarnya juga tidak begitu mengerti, tapi kurasa intinya adalah jangan biarkan dirimu terlalu lama menganggur. Maksudku, jika dibiarkan untuk tidak melakukan apa-apa, akan muncul seekor setan kecil di kepalamu. Setan yang menyebalkan sekali, setidaknya bagiku.
Setan yang biasa dipanggil ‘rasa bosan’.
... semakin kupikir sebenarnya mungkin bukan itu yang dimaksud oleh istilah orang bule itu. Yah, pokoknya itulah tafsiranku.
Ngomong-ngomong, tentu bukan tanpa alasan aku mengumpamakan rasa bosan sebagai seekor setan. Sudah jadi tugas setan ‘kan, untuk menghasut manusia untuk berbuat hal buruk? Itulah persis apa yang dilakukan oleh rasa bosan.
Membuatmu melakukan hal buruk. Hal bodoh, tepatnya.
Wajar sih menurutku. Seperti manusia yang memiliki naluri untuk memasukan makanan ke dalam mulut atau berhubungan seks ketika birahi memuncak. Jika kamu bosan, kamu pasti akan mencari alasan untuk membuatmu melakukan sesuatu. Semakin gila kegiatan yang kamu buat sendiri itu, entah kegiatan yang positif ataupun negatif, semakin jauh rasa bosan akan pergi dari pikiranmu.
Nah, disinilah masalahnya; terkadang ‘gila’ itu hanya beda tipis dengan ‘bodoh’.
Kurasa sebaiknya aku tidak akan berceramah lebih panjang lagi, karena itu pasti akan membuatmu bosan. Tapi satu hal yang perlu kamu ketahui sebelum mendengar kisahku.
Aku ini sangat mudah merasa bosan.
Spoiler for Karakter:
RAMA
![[Orific] Harapan dan Pintu](https://dl.kaskus.id/imageshack.com/a/img631/1465/HnERjM.png)
Karakter utama yang sepertinya tak lebih dari anak SMA biasa.
"...betapa inginnya aku melompat dari jendela lalu kabur dari sini..."
PUTRI
![[Orific] Harapan dan Pintu](https://dl.kaskus.id/imageshack.com/a/img673/9146/szIB3H.png)
Gadis misterius yang mengetahui semua yang Rama tidak ketahui.
"...aku akan selalu berada di pihakmu, dan pihakmu seorang."
MARINA
![[Orific] Harapan dan Pintu](https://dl.kaskus.id/imageshack.com/a/img537/4474/PnLoLN.png)
Teman sekelas Rama yang penyendiri, jarang bicara, dan sulit didekati.
"Maaf, Rama. Maaf. Maaf. Maaf. Maaf."
JULIA
![[Orific] Harapan dan Pintu](https://dl.kaskus.id/imageshack.com/a/img673/4974/h3aMed.png)
Adik perempuan Rama yang selalu saja bertengkar dengan kakaknya.
"B-bukan gara-gara aku khawatir sama kakak atau apa, ya!"
OJAN
![[Orific] Harapan dan Pintu](https://dl.kaskus.id/imageshack.com/a/img901/1494/LF7yFU.png)
Teman sebangku Rama yang disegani banyak orang karena terlalu cerdas.
"Bodoh juga ada batasnya, Ram."
NANA
![[Orific] Harapan dan Pintu](https://dl.kaskus.id/imageshack.com/a/img673/9299/kWfkMB.png)
Ketua kelasnya Rama yang tidak punya kata "basa-basi" di kamusnya.
"Bicara lagi, oh bicaralah sekali lagi, biar bisa gua tonjok lu."
*ilustrasi sama sekali BUKAN dibuat oleh ts, dan hanya disertakan untuk mempermudah pembaca memvisualkan karakter
Spoiler for Index:
Prologue
Prologue (1)
Prologue (2)
R1
7.36AM
R2
6.00AM
6.54AM
7.10AM (1)
7.10AM (2)
8.43AM
9.01AM
9.43AM
10.20AM (1)
10.20AM (2)
Diubah oleh bawanasi465 08-12-2014 22:18
0
4.1K
Kutip
37
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
bawanasi465
#2
Spoiler for Prologue Part 2:
“Hati-hati di jalan, ya!”
“Iya, bawel!”
Lambaian tanganku tidak dibalas sama sekali oleh Julia yang sudah melangkah menyeberangi jalan. Sejak kami bertengkar di kereta tadi, aku kembali merasakan keceriaan dari dirinya yang seperti biasa. Yah, walaupun tetap saja jutek kepadaku, tapi setidaknya ini lebih baik daripada sebelumnya. Lihat, bahkan dia sudah melepas masker yang tadi ia pakai.
Oh, kujelaskan dulu. Aku bukan orang mesum yang bisa nafsu karena nyium bau keringat cewek, lho! Apalagi dari adikku sendiri. Itu tadi hanya sandiwara, sungguh!
Aku sudah hidup dengannya selama 15 tahun, jadi aku memang tahu betul cara membuat adikku merasa lebih baik. Heh, aku sungguh kakak yang baik.
Ngomong-ngomong, SMP tempat adikku bersekolah tidak jauh dari stasiun Bogor ini. Di sisi lain, saat aku masih harus naik angkot lagi. Karena itulah kami berpisah saat kami keluar dari stasiun.
Kulirik jam tanganku. Sekarang masih pukul 5.56. Perjalananku ke sekolah dengan angkot hanya membutuhkan waktu kurang dari lima belas menit. Bel masuk sekolahku dibunyikan sama seperti sekolah pada umumnya, yaitu tepat pada pukul tujuh. Artinya, aku masih punya banyak waktu.
Angkot-angkot sudah berjejer di pinggiran jalan raya, saling berebut perhatian calon penumpang yang baru turun dari kereta. Sayangnya, aku tidak melihat angkot dengan jurusan yang kucari. Kuputuskan untuk membeli kopi gelas yang dijajakan pedagang asongan, lalu duduk di salah satu kursi panjang di pinggiran jalan raya untuk menunggu angkot yang kucari.
Tentu saja aku tidak perlu buru-buru ke sekolah, tapi bagiku lebih baik tidur-tiduran di kelas yang kosong daripada nongkrong di pinggiran jalan tidak jelas seperti ini. Lagipula lebih baik datang lebih cepat kan, daripada terlambat?
Aku sedang asyik menyeruput kopi dingin yang segar meskipun rasanya tidak begitu enak sembari melihat orang-orang menjejali angkot yang sudah penuh.
Ketika suara mendenging terdengar di telingaku.
Secara refleks kutengok kanan kiriku, tapi tidak kutemukan apapun yang bisa menjadi sumber suara ini. Meski begitu suaranya perlahan tapi pasti semakin terdengar nyaring hingga pada satu titik dimana itu membuat kepalaku sakit.
Kututupi telingaku dengan kedua tangan, tapi bukannya berkurang, bunyi itu semakin menggila, mengguncang seluruh isi kepalaku.
‘Ada apa ini?’
Ingin kuteriakkan itu, namun kini bibirku tidak bisa kugerakkan. Begitu juga kedua tanganku yang menutupi telinga, kaku tanpa bisa digerakkan sekeras apapun aku berusaha. Aku kehilangan kontrol atas tubuhku sendiri.
Lalu, dalam satu kedipan, seluruh dunia menjadi merah. Langit menjadi merah, jalan menjadi merah. Angkot yang seharusnya hijau berubah menjadi merah. Bahkan badanku sendiri menjadi merah.
Lalu seketika semuanya gelap.
Aku tidak mendengar suara dengingan gila lagi. Di saat yang sama, aku juga tidak merasakan apapun di sekitarku. Tidak, aku bahkan tidak merasakan keberadaan diriku sendiri.
Ini hanya ruang gelap yang hampa.
Dan saat kusadari, kembali terlihat orang-orang berlalu lalang di depanku seperti biasa, dan angkot terlihat mengantri tidak jauh dariku. Aku kembali duduk manis di kursi panjang di pinggir jalan raya. Bahkan aku masih memegang kopi gelas yang baru setengah kuminum.
Segala yang kulihat sekarang tidak berwarna merah seperti tadi. Kucoba menggerakkan tanganku yang ternyata sudah tidak kaku lagi seperti tadi. Ketika aku yakin tidak ada lagi suara dengingan tadi, kupastikan semuanya normal-normal saja.
“...apa-apaan yang barusan itu?”
Sensasi itu... aku pernah merasakannya dan itu rasanya seperti ketindihan. Sleep paralysis, bahasa kerennya. Tidak, ini berbeda. Bagaimana menjelaskannya ya... yang pasti aku bisa merasakan sesuatu yang mengerikan di balik semua tadi.
Ketika aku masih dilanda kebingungan dan sebelum aku berpikir lebih jauh, angkot yang kutunggu tiba dan berhenti tepat di depanku. Orang-orang mulai berebut untuk masuk ke dalam angkot itu, dan aku tahu aku mungkin tidak akan mendapat tempat di angkot itu jika tidak bergerak cepat.
...yah, mungkin yang tadi itu bukan apa-apa... tidak lebih dari sleep paralysis yang agak langka. Akan kuselidiki nanti di google.
Aku segera bangkit dari tempat dudukku untuk ikut mengantri di depan pintu angkot. Tak lama setelah aku duduk di dalam, aku sudah melupakan kejadian aneh yang baru menimpaku.
Yah mungkin saat itu di dalam lubuk hatiku aku menganggap itu sebagai kejadian minor yang tidak perlu diingat. Sayangnya, aku sangat salah.
Karena tanpa diriku sendiri sadari di pagi itu, aku, Rama, telah melempar dadu pertamaku.
Dan permainan dimulai.
Diubah oleh bawanasi465 08-12-2014 22:06
0
Kutip
Balas