Kaskus

Story

mindtalkAvatar border
TS
mindtalk
Beauty in the dark
Maaf kalo Endingnya tekesan dipercepat.. Tapi apapun ini, diambil baiknya dan buang buruknya.. emoticon-Smilie


Catatan Kecil Seorang pramuria


Namaku Queensha Cahaya Surga. Orang tuaku berharap aku menjadi ratu dari cahaya surga.. tapi..

Quote:


PART I Kejadian
Spoiler for CKSP:

PART II Keputusan
Spoiler for CKSP II:

PART III Kesalahan
Spoiler for CKSP III:

PART IV Penyesalan
Spoiler for CKSP IV:

PART V Lembaran Baru
Spoiler for CKSP V:





Dimohon bagi teman-teman yang membaca cerita ini untuk :
Quote:

NB : sorry, buat TS di thread sebelumnya yang udah dikepoin.



Untuk yang mau donlot versi doc nya.. bisa kesini.. ( makasih banyak buat wahyu.. )

Quote:
Diubah oleh mindtalk 01-08-2017 23:40
bukhoriganAvatar border
makgendhisAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
210.5K
956
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
mindtalkAvatar border
TS
mindtalk
#292
Hari yang Tak Terduga
Semua berjalan tanpa aku mengerti apa yang sedang terjadi.. Tapi yang pasti aku ingin menghentikan waktu untukku dan tama.. menikmati waktu yang memang kita nikmati sebelum berpisah..

Hari ini aku mendapat sms dari komting kelas perkuliahan ku.. Sekitar jam 11 siang kita harus kumpul untuk membahas masalah Judul skripsi karena begitu masuk kuliah kami sudah harus melakukan sidang judul skripsi.. Dan aku belum mendapatkan judul.. Aku dan beberapa teman saling menghubungi dan kita sepakat untuk menerima judul yang diberikan oleh dosen.. walau itu akan susah tapi tak apalah.. buat bahan pembelajaran kedepannya..

" jam berapa nanti peginya.?" Tama bertanya padaku saat aku menyiapkan sarapan
" jam 10 ajah ya.. sekalian mampir kos bentar "
" okeee.. renan kemana.?"
" masih tidur kali.. biarin ajah.. dia capek mungkin.."
"Ren.... wooooi.. bangun udah siang.." sejurus kemudian tama sudaj berteriak-teriak memanggilnya. " renbo...bangun woooiii"..
" apaan renbo.?" Aku bertanya heran
" renan kebo.. " dia menjawab singkat seakan tak berdosa.. sementara aku sudah tertawa " kamu ini.. ngasih nama orang aneh-aneh ajah"
" abis tidur kayak kebo susah dibangunin"
" wajarlah.. dia masih ngantuk kali"
" dibelain terus.." tama memainkan nada bicaranya
" jadi anak kecil pasti aku belain.." aku meletakkan sarapan didepannya sambil mengelus rambutnya
" badanku kurang kecil apa.?"
" apanya yang kecil.. jentiknya.? Badan kayak babon kok dibilang kecil "
" abis dikasih makan enak trus.. ya nambah beratku "
" iyaa.. iyaa.. sarapan dulu.."
" barengan.."
" sendiri ajah.."
" okee...suapin.."
" ogah.. makan sendiri.."
" mau curang nih..?"
" iyaaa.. iyaaa.. sini.." aku duduk disampingnya " susah memang punya bayi kolot " aku berkata menyindirnya dan dia hanya tersenyum kepadaku..

Aku mulai menyuapi tama sesekali beri porsi banyak disendoknya yang membuat dia jadi susah memakannya..
" sengaja banget yaa " dia berkata dengan mulut penuhnya
" udah makan ajah.." aku sudah ketawa melihat ekspresinya..

Pagi ini indah memang.. sekian banyak pagiku bersamanya yang nggak akan aku lupakan..

" ihhh.. kok mas tama makan disuapin aku nggak.?" Tiba-tiba suara lengking renan muncul dari belakang kami
" tuh kan.. kamu sih.?" Aku menyalahkan tama
"
Udah cuekin ajah " tama malah menjawab seenaknya
" ayooo sarapan ren.. kakak udah masakin nih.." aku tersenyum kepada renan
" suapin hayooo.. kalo nggak ya nggak mau."
" makan sendiri.. udah besar juga " tama berkata cuek kepadanya
" laah.. mas tama itu.. kurang besar apa coba ?" Renan membalas tak mau kalah
" bedalah.. mas kan spesial "
" kalo mas tama bisa spesial.. renan juga bisa dong..ya kak yaa.."
" iyaa.. iyaa.. udah sini sekalian makannya.." aku lebih memilih menyuapi renan.." udah kamu mah.. suka banget gangguin dia " aku mencubit lengan tama
" aauucchh.. sakit...jahat banget sih.. "
" biarin."
" jadi gitu.. nggak sayang lagi nih ?"
" iyaa.. weeek.." aku membalasnya " ambil susunya dulu ren..." aku mengingatkan renan untuk mengambil susu yg biasa dia minum
" udah dibuatin kak.?"
" udah.. tuh.. tinggal nambah air hangat dikit biar nggak terlalu dingin "
" waah.. makasih kak.. tambah semangat sarapan ini.." dia sudah mengambil susu dan cepat-cepat duduk disebelah ku

Dan aku menyuapinya dan tama.. Bukan semakin baik justru mereka berdua masih saja saling ledek atau minta disuap duluan.. Tapi...aku juga menyukai hal ini walau saat merasakannya kadang aku merasa sedikit sebel.. Namun saat mengingatnya aku merindukannya dan sangat bahagia.. sampai saat ini..

Terimakasih untukmu yang ada disana.. karena saat kepergianmu pun kau meninggalkan berjuta kebahagiaan untukku dan berjuta kenangan indah untukku.. Walau aku tau aku salah.. Tapi biarlah aku menganggap sebagian dari diri tama adalah dirimu.. Tanpa kau ketahui tanpa kau rasakan.. Aku mencintaimu sampai saat ini dengan caraku sendiri dan biarlah ini menjadi bagian kenangan terindah dalam hidupku.. Untukmu yang masih ada disini, dihati..

---------------------
" yuk ma.. aku udah siap ini." Aku mengajak tama untuk berangkat ke kampusku
" bakal lama nggak kak.? Renan boleh ikut.? "
" sebentar kok.. renan dirumah ajah ya.. soalnya kakak bakal agak sibuk ntar "
" mau naik motor juga biar cepet.. tunggu dirumah ajah bentar.. nanti gitu siap langsung balik kok" tama berkata kepada renan
" iyaa deh.. jangan lama-lama ya kak.. siap langsung kesini pokoknya "
" iyaa.. kakak sama mas pergi ya " aku mengelus kepalanya
" duluan ya " taman mengacak rambut renan
" hati2.. cepet balik yaa "
" iyaaa " kami berbarengan menjawab dan berjalan keluar rumah..

----------------------
" gimana.?" Tama bertanya kepadaku saat aku duduk disebelahnya.. aku menghela nafas panjang.
" aku dapet judul dari dosen "
" trus.? Gimana.?"
" yaa nggak tau.. paling besok-besok kekampus nyari dosennya "
" yaudah nggak apa-apa.. nanti aku temenin " dia tersenyum kepadaku sambil menyenggol lenganku dengan lengannya
" firasatku nggak enak kalo judulnya dari dosen " aku masih sedikit kecewa
" udah.. kan ada aku.. walau nggak bisa bantu ngerjain.. aku bantu apapun deh " dia masih menyemangatiku dan memelukku dari samping " senyum dong.. entokku nggak cakep kalo lagi manyun "
" iiih.. apaan sih.." aku sedikit tersenyum
" naah.. itu baru queenku " dia mengelus rambutku dan sejenak terdiam
" kenapa.?" Aku bertanya bingung kepada nya
" itu tara bukan.? Oya.. kamu kan sekelas sama tara.? Kok dia nggak kesini yaa.?" Tama melihat tara yang melihat ke arah kami sebentar
" iyaa.. mungkin dia lagi buru-buru" aku menjawab apa adanya
" taraaaaa" tama sudah meneriaki namanya dari arah taman tempat kami duduk
" ngapain di panggil.?"
" nggak apa lah.. udah lama nggak ketemu juga" dia berkata santai

Dan tara datang menghampiri kami tanpa aku duga.. sudah lama aku tak bersinggung sapa dengannya.. bahkan kami bagai orang asing sekarang dan aku memilih diam diantara mereka..

" sombong kamu ra.. tau aku disini bukan nyamperin.." tama membuka obrolan
" sorry.. nggak yakin juga kalo kamu ma.. ngapain disini.?" Sebuah pertanyaan basa basi
" nganterin queen nih.."
" ooh.. gimana kabarnya.?"
" sehat banget malah.. eh...makan siang bareng yuk.. udah lama juga kan kita nggak jalan bareng.." tama menawarkan ajakan ke tara
" aku terserah sih.. tapi nggak bisa lama.."
" okee.. sip.. kalo gitu.. mau makan dimana.?"
" terserah kalian ajah.. aku ngikut "
" queen.. makan dimana.. diem muluk.. biasanya kalian rame gitu.."
" lagi capek kali si queen ma.. makan ditempat kita dulu pernah makan gimana.?"
" okee.. disitu ajah.. gimana queen "
" iyaa.. aku ikut ajah.." aku berkata lemah dengan senyum garingku

Dan kami sudah bersiap keparkiran setelah berberes dari taman.. Tama dan tara asik mengobrol seperti dulu.. Sementara aku memilih diam.. Kami berjalan beriringan ke warung tempat kami makan.. Makanan yang kami pesan pun seperti biasa dan duduk ditempat yang sama pula.. Tak banyak yang aku bicarakan, aku lebih memilih fokus makan dan biarkan mereka bernostalgia..

" serius amat makannya.. laper ya " tama menyindirku
" iyaa.. " aku menjawab singkat
" kalian kok dieman ajah.. lagi marahan ya ?" tama menggodaku dan tara
" udah sering ketemu.. jadi bingung mau ngobrol apa.. ya kan queen.?" tara tersenyum ke arahku yang sedari tadi bingung memikirkan pertanyaan tama
" iyaa.." aku menjawab dengan datar dan melanjutkan makanku, sementara mereka sesekali mengobrol..

Dalam selang waktu berangkat dan makan, tara sedikit memperhatikanku.. Bukannya aku merasa ke GeEr an tapi memang benar sepertinya dia memperhatikanku.. Selesai makan, tara pamit pulang karena ada urusan lain.. Sementara aku dan tama mampir kekos untuk mengambil beberapa barang yang aku butuhkan..

Setelah itu kami kembali ke rumah, dijalan aku mengajak tama membeli beberapa camilan.. Agar renan tak marah dan manja tentunya.. Dan itu berhasil.. Mungkin dia ingin dianggap ada dan disayangi.. Entahlah.. Kelak semua akan terjawab.. Yang penting sekarang aku melakukan apa yang bisa aku lakukan untuk membahagiakan orang yang ada disekelilingku.. Semampu dan sebisaku.. Dan TUHAN akan selalu member jalan, tinggal aku yang memilih jalan baik atau jalan buruk..
Diubah oleh mindtalk 18-08-2014 09:51
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.