- Beranda
- B-Log Collections
SALAH KAMAR
...
TS
enlightenment46
SALAH KAMAR
Quote:
itu sedikit perkenalan SALAH KAMAR.
perkenalkan, aku ryo. aku tidak sedang berbasa basi ketika memperkenalkan namaku adalah ryo. dan jika anda memang membaca tulisan, ketahuilah, kita ada di kamar yang sama. kamar yang salah. dengan kemungkinan yang akan anda dan saya lalui, tak ada salahnya kita berbagi cerita disini. barangkali kita bisa saling berinteraksi entah demi dan untuk apa. aku belum tau.
aku juga sedang mengendus dan mencoba mencari tahu apa isi kamar ini. aku tidak melakukan kemungkinan pertama seperti di perkenalan trit ini, berbalik badan dan keluar. toh pada saat memasuki kamar ini, aku enggak tau bahwa hal ini atas pilihan sadarku atau memang sudah ditakdirkan untukku menghampiri, membuka pintu dan kemudian ke kamar ini.
rasanya, tiba-tiba aku udah ada di dalam kamar ini dan menyadari: ini kamar yang salah. apa yang membawaku dan membawamu kesini? tolong bantu aku, tentu jika kau berkenan. atau jika tidak, anda bebas mau berbuat apa disini. toh aku tak tau siapa pemilik kamar ini. tersesat atau tidak, sejauh ini kita mengalami hal yang sama. salah kamar. kita liat apa yang ada dan terjadi di kamar ini selanjutnya. eh, ada bir. aku minum aja ya... ssttt..


Diubah oleh enlightenment46 21-03-2015 18:58
AyahElmyra memberi reputasi
1
39.7K
85
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
B-Log Collections
3.1KThread•6.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
enlightenment46
#10
KESAL
aku udah ngetik lumayan panjang dan kepencet tombol back. seketika huruf-huruf yang kususun dan kubariskan rapi hilang seketika. kesal rasanya. namun apa yang hendak kusesali? toh sudah berlalu beberapa menit yang lalu. tetap takkan terulang. ini kelemahan kalau langsung edit dari aplikasi kaskus di ponsel. mungkin bisa diusulkan untuk perancangnya agar apa yang diketik sebelum di "kirim" dapat tersimpan otomatif menjadi draft. 
aku inget sebuah kejadian dulu. diawali dengan pertemuan yang romantis waktu itu dengan seorang wanita, temanku. maklum waktu itu awal bulan. seusai janjiku dengannya, aku ingin mentraktirnya minum. tentu dia tau kemampuanku hanya sebatas minuman beralkohol murah yang tak mungkin lebih dari 100 ribu harganya. namun, ajakanku disambutnya bahagia. aku tersanjung.
terakhir kali kami bertemu sebelumnya, minuman asmara -begitu kumenyebutnya- mengantarkan kami pada sebuah kemesraan yang berpagut-pagutan. hanya deru nafas yang terburu-buru dan kenikmatan yang kuingat waktu itu. dengan pengalaman itu, harapku, kali ini pun demikian.
bercinta. orang menyebutnya demikian. terserahlah.. aku belum ingin berdebat denganmu tentang sebuah istilah. anggaplah istilah itu benar untuk dua anak manusia yang mempertemukan kemaluannya, mendesah dan lalu lelah.
minuman datang. kami menuangkannya dalam satu gelas kecil. dengan itu, kami bergantian mengisi dan meminum sampai habis. kami suka bertatap-tatapan. bagiku, tatapan dengannya semacam pelarian sementara saja dari hari-hariku yang biasa saja. baginya? aku tak tau. yang kutau harinya selalu luar biasa bersama buah hatinya yang belum berumur setahun. tentang itu, kami sering saling tertawa. anaknya yang lucu dengan ibu yang lucu pula. sungguh bahagianya mereka berdua. begitu menurutku
malam semakin larut, selarut pandanganku yang semakin berputar-putar, efek alkohol. kami melanjut ke kasur. aku hanya menutup mata sesekali berusaha memandang lekuk tubuhnya yang entah sejak kapan sudah tak ditindih sehelai benang pun. segalanya tetap berputar walau kali ini aku tau lidahnya sedang berputar pula di tubuhku.
biasanya aku suka. namun mabukku sudah semakin dan semakin mendominasi segala keinginanku waktu itu. dengan penuh hormat, kusingkirkan tubuhnya yang manja memelukku. sebentar, kataku. biarkan aku tidur sebentar saja. tak dipedulikannya, ia semakin bernafsu dan toh aku tak sanggup lagi bergerak. perutku semakin mual. keringatku perlahan membasahi mulai dari pundak hingga kening.
bruakkkkkk..... tak sempat bangkit ke toilet, muntahanku muncrat di lantai begitu saja. sungguh tak beraturan dan kulakukan beberapa kali sampai kelelahan. ia hanya terkejut dan seketika tertawa. dasar bocah nakal!, hanya itu kata-kata yang kuingat yang keluar dari mulutnya. dia memang suka mencibir dan mengoceh dengan kalimat yang lucu lalu tertawa.
tanpa memperdulikan apa-apa lagi, aku hanya tertidur dan lelap semakin lelap. setelah beberapa waktu dan tiba-tiba, aku terbangun sementara matahari sudah terbit walau sedikit malu. malu melihat seorang pemuda terbaring telanjang sendirian. ternyata teman wanitaku sudah menghilang. aku tau ia harus pulang sebelum anaknya terbangun dan merengek nangis karena tak menjumpai ibunya.
kesal. ya karena aku masih merindukan bau nafasnya pagi itu. aku benci bau muntahan di bawah kasurku, walau itu muntahanku sendiri. harusnya malam itu berakhir manis, setidaknya tatapan indah sebelum kami aktivitas seperti biasanya. namun tak ada tatapan akhir itu, aku hanya tertidur dan ia menghilang. kesal.
tapi memang, apa sebenarnya yang harus kusesali? sama seperti aku kehilangan draft tulisan yang terhapus tadi, sama seperti kamar yang salah yang kumasuki ini, sama seperti kegagalan-kegagalan lain, kesalahan lain yang telah kulakukan. ahh, sesal tak seharusnya terjadi. kalaupun harus terjadi, jangan berlama-lama berdiam diri atau mengutuki diri sendiri. jalanilah, masuki dan dalami apa yang selanjutnya menghampar di hadapan, barangkali ada yang menarik dan bisa saja dari sana kau akan menemukan apa yang sebenarnya paling kau inginkan dalam hidupnya. ya jangan-jangan. aku tak memastikan ya. jangan-jangan.
ok. sebelum kepencet tombol back dan tulisan ini hilang, sebaiknya aku tidur lagi. mungkin memang belum saatnya aku bangun kali ini.

aku inget sebuah kejadian dulu. diawali dengan pertemuan yang romantis waktu itu dengan seorang wanita, temanku. maklum waktu itu awal bulan. seusai janjiku dengannya, aku ingin mentraktirnya minum. tentu dia tau kemampuanku hanya sebatas minuman beralkohol murah yang tak mungkin lebih dari 100 ribu harganya. namun, ajakanku disambutnya bahagia. aku tersanjung.
terakhir kali kami bertemu sebelumnya, minuman asmara -begitu kumenyebutnya- mengantarkan kami pada sebuah kemesraan yang berpagut-pagutan. hanya deru nafas yang terburu-buru dan kenikmatan yang kuingat waktu itu. dengan pengalaman itu, harapku, kali ini pun demikian.
bercinta. orang menyebutnya demikian. terserahlah.. aku belum ingin berdebat denganmu tentang sebuah istilah. anggaplah istilah itu benar untuk dua anak manusia yang mempertemukan kemaluannya, mendesah dan lalu lelah.
minuman datang. kami menuangkannya dalam satu gelas kecil. dengan itu, kami bergantian mengisi dan meminum sampai habis. kami suka bertatap-tatapan. bagiku, tatapan dengannya semacam pelarian sementara saja dari hari-hariku yang biasa saja. baginya? aku tak tau. yang kutau harinya selalu luar biasa bersama buah hatinya yang belum berumur setahun. tentang itu, kami sering saling tertawa. anaknya yang lucu dengan ibu yang lucu pula. sungguh bahagianya mereka berdua. begitu menurutku
malam semakin larut, selarut pandanganku yang semakin berputar-putar, efek alkohol. kami melanjut ke kasur. aku hanya menutup mata sesekali berusaha memandang lekuk tubuhnya yang entah sejak kapan sudah tak ditindih sehelai benang pun. segalanya tetap berputar walau kali ini aku tau lidahnya sedang berputar pula di tubuhku.
biasanya aku suka. namun mabukku sudah semakin dan semakin mendominasi segala keinginanku waktu itu. dengan penuh hormat, kusingkirkan tubuhnya yang manja memelukku. sebentar, kataku. biarkan aku tidur sebentar saja. tak dipedulikannya, ia semakin bernafsu dan toh aku tak sanggup lagi bergerak. perutku semakin mual. keringatku perlahan membasahi mulai dari pundak hingga kening.
bruakkkkkk..... tak sempat bangkit ke toilet, muntahanku muncrat di lantai begitu saja. sungguh tak beraturan dan kulakukan beberapa kali sampai kelelahan. ia hanya terkejut dan seketika tertawa. dasar bocah nakal!, hanya itu kata-kata yang kuingat yang keluar dari mulutnya. dia memang suka mencibir dan mengoceh dengan kalimat yang lucu lalu tertawa.
tanpa memperdulikan apa-apa lagi, aku hanya tertidur dan lelap semakin lelap. setelah beberapa waktu dan tiba-tiba, aku terbangun sementara matahari sudah terbit walau sedikit malu. malu melihat seorang pemuda terbaring telanjang sendirian. ternyata teman wanitaku sudah menghilang. aku tau ia harus pulang sebelum anaknya terbangun dan merengek nangis karena tak menjumpai ibunya.
kesal. ya karena aku masih merindukan bau nafasnya pagi itu. aku benci bau muntahan di bawah kasurku, walau itu muntahanku sendiri. harusnya malam itu berakhir manis, setidaknya tatapan indah sebelum kami aktivitas seperti biasanya. namun tak ada tatapan akhir itu, aku hanya tertidur dan ia menghilang. kesal.
tapi memang, apa sebenarnya yang harus kusesali? sama seperti aku kehilangan draft tulisan yang terhapus tadi, sama seperti kamar yang salah yang kumasuki ini, sama seperti kegagalan-kegagalan lain, kesalahan lain yang telah kulakukan. ahh, sesal tak seharusnya terjadi. kalaupun harus terjadi, jangan berlama-lama berdiam diri atau mengutuki diri sendiri. jalanilah, masuki dan dalami apa yang selanjutnya menghampar di hadapan, barangkali ada yang menarik dan bisa saja dari sana kau akan menemukan apa yang sebenarnya paling kau inginkan dalam hidupnya. ya jangan-jangan. aku tak memastikan ya. jangan-jangan.
ok. sebelum kepencet tombol back dan tulisan ini hilang, sebaiknya aku tidur lagi. mungkin memang belum saatnya aku bangun kali ini.
Diubah oleh enlightenment46 13-08-2014 04:56
0