Kaskus

Story

bntownAvatar border
TS
bntown
☆ Dijodohin? hm share aja yah ☆


☆ Dijodohin? hm share aja yah ☆

Hai hai gan and sist... emoticon-Kiss

sorry ya. cuma mau share cerita di mari aja nih..emoticon-Matabelo

oke jujur ini ane pake kloningan, soalnya akun prime yang asli udah ada temen yang tahu.. jadi dari pada ntar dibully ama mereka, jadi pakai kloningan aja ya..emoticon-Shakehand2

oke, maaf kalo agak sedikit berantakan soalnya kagak biasa bikin kayak ginian, paling trit-trit GJ yang pernah ane buat di prime emoticon-Hammer2

Spoiler for rules:


Spoiler for Q&A:


oke ini dulu aja intro nya.. masih mau merangkai kata biar indah, oke bro.. makasih..

Spoiler for "index":


Thanx for agan whyushintoryubuat bikinin index versi docx ane emoticon-Shakehand2

Spoiler for index doc:


PDF format.. many thanx agan nd1tnt1
Spoiler for PDF:
Diubah oleh bntown 02-09-2014 22:51
anasabilaAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan anasabila memberi reputasi
2
507.7K
2.6K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
bntownAvatar border
TS
bntown
#1654
Untaian doa (Supernova)
23 September 2010

Pagi itu, ane berencana untuk berangkat kuliah seperti biasanya. Kebetulan ane ambil jam kuliah pagi saat itu, sehingga ane harus siap siap mulai dari pagi harinya. Saat hendak siap siap, ada klakson mobil berbunyi di depan kontrakan ane. Angga yang saat itu sedang di luar terdengar sedang berbicara serius dengan pengemudi mobil dan mendatangi ane.

Angga : Nis, mending lu pulang deh.
Ane : hah? Gue mau kuliah nih? Masuk pagi gini juga. Lah ngapain harus pulang?
Angga : udah lah. Tuh udah ditunggu. Saat ane lihat, ternyata Om Cahyo ke kontrakan dan Selvy sudah di luar.
Ane : ngapain mereka?
Angga : sorry ya Nis. Maaf belom bisa ke rumah lu sekarang. Mungkin sabtu ama temen temen baru ke rumah lu.
Ane : apaan sih ini maksudnya? Trus ngapain papanya Selvy ke sini?
Angga : udah kamu ke sana aja dulu.

Perasaan ane bener bener gak enak saat itu. Ane merasakan angin dingin dini hari tadi kembali menyergap tubuh ane saat itu. Entah kenapa air mata ane juga mulai keluar padahal gak ada apa apa pikir ane saat itu.
Ane : Om, ada apa ke sini?
Om : mau jemput kamu buat pulang.
Ane : lah ngapain harus pulang Om? Ini aku mau siap siap kuliah.
Om : pulang lah Nis. Soalnya Haris..
Ane : ada apa Om sama bapak? Ada apa Om? Bapak kenapa?
Om : bapakmu... meninggal.

Langsung ane shock mendengar perkataan Om Cahyo barusan. Gak.. gak mungkin.. bapak masih sehat saat kemaren terakhir ketemu. Ini pasti mimpi.. bapak bakalan ada di akad nikahnya Nisa buat jadi wali gak mungkin..
Ane : Om.. ini bohongan kan Om?
Om : andai ini bohong Nis. Tolong ayo segera pulang. Kasian Bapak mu, biar bisa segera dikebumikan.

Ane langsung pusing saat itu. Semua yang ane lihat mendadak mulai gelap, ane mulai kehilangan keseimbangan pada diri ane dan akhirnya kepala ane terasa berat dan ane bisa merasakan ane roboh saat itu. Selvy sepertinya meneriakkan nama ane saat itu dan kesadaran ane semakin sulit buat ane pertahankan dan yah kegelapan total langsung menyelimuti ane.

Saat ane bangun, ane sudah ada di dalam mobil tidur di kursi tengah di pangkuannya Selvy. Terlihat Selvy menangis saat itu dan ketika melihat ane siuman, dia langsung mengelus ubun ubun ane.
Selvy : pa, mas udah siuman.
Om : Alhamdulillah. Berarti gak kita bawa ke rumah sakit ini?
Selvy : sepertinya gak perlu pa. Mas bangun mas.
Ane : ini mimpikan neng?
Selvy : maafin aku mas. Aku berharap juga mimpi, tapi maaf mas turut berduka cita.
Ane langsung terdiam saat itu. Yah ini beneran kenyataan, bapak udah meninggalkan ane untuk selamanya. Sang matahari udah sampai di tahapan Supernova. Meledak menjadi bintang mati yang sudah tidak mempunyai kuasa untuk menyinari dunia ini.

Sesampainya di rumah, jenazah beliau hendak dimandikan. Saat itu ane langsung berinisiatif untuk ikut memandikan. Jenazah beliau sudah siap dimandikan saat itu, begitu juga air bidara dan air kapur barus sudah siap untuk digunakan.

Ane bersama salah satu tetanggan ane memandikan beliau. Ane mengangkat sedikit tubuh beliau di mana tetangga ane menekan perut beliau dan membersihkan kotoran yang keluar. Kita lalu mengucap basmalah dan ane mencuci telapak tangan beliau. (Ya Allah dengan telapak tangan ini beliau mencari nafkah halal untuk kami. Terimalah amalan beliau dan jadikanlah telapak tangan beliau bersaksi di yaumul hisab kelak dengan amalan yang membuat beliau diterima di surgaMu).

Setelah itu, ane membersihkan mulut dan hidungnya. (Ya Allah dengan mulut, lidah, dan hidung ini beliau selalu mengucapkan dzikir dan menyucikan namaMu, dan juga mengucapkan kata sayang kepadaku dan keluargaku. Ya Rabb izinkanlah para penghuni surgaMu bershalawat untuk Rasulullah dan bapakku Ya Rabb).

Lalu, ane membersihkan wajah, tangan kanan dan kiri beliau, serta pundak. (Ya Rabb dari wajah ini beliau selalu memberikan ketenangan dalam hidupku, dengan tangan dan pundak ini beliau menggendong aku saat kecil dan menuntun tangan ku dan membimbing ke jalan yang benar. Saya mohon semoga Engkau memberi ketenangan dan menuntun beliau menuju nikmat abadiMu Ya Rabb.)

Lalu ane mebersihkan kepala dan telinga beliau. (Ya Rabb, dari telinga ini beliau selalu mendengarkan keluh kesal ane dan keluarga kami. Ya Rabb dengarkanlah selalu doa kami untuk ketenangan beliau di alam sana dan selalu lindungi beliau dari siksa kubur dan nerakaMu Ya Rabb.)

Lalu ane membersihkan kaki beliau. (Ya Rabb dengan kaki ini, beliau melangkah untuk beribadah kepadaMu, melangkah ke tempat bekerja demi menafkahi kami. Ya Rabb selalu tuntunlah langkah beliau di sana. Tuntunlah beliau menuju kenikmatan kubur dan surgaMu Ya Rabb.).

Lalu kami menyiram beliau dengan air perasan bidara dua kali dengan urutan di atas dan menyiram sekali dengan air kapur barus. Setiap pembilasan bagian tubuh beliau, ane mengulangi untaian doa yang ane panjatkan. Setelah itu kita mengelap tubuh beliau dengan kain dan mengangkat ke tempat untuk mengafani beliau.

Untuk urusan mengafani, ane udah gak kuat. Bukan fisik, tapi hati ane beneran gak kuat ingin menangis saat itu. Tetangga ane menyarankan agar ane mandi dan ambil air wudlu. Ane akhirnya menuruti tetangga ane.

Skip, lalu kita menshalati jenazah beliau di masjid dekat rumah. Setelah menshalati beliau, ane melihat Om Cahyo beserta keluarganya lengkap dengan Tante Dewi, Putri, dan Selvy. Mereka mendatangi ane dan memeluk ane satu persatu sambil mengucapkan bela sungkawa ke ane. Lalu kita mengangkat jenazah beliau ke keranda dan menggotongnya untuk dihantarkan ke tempat istirahat terakhir beliau. Ane ikut mengangkat keranda beliau sampai ke makam.

Lalu di makam, para pengurus makam sudah menunggu kami untuk mengebumikan jenazah bapak. Kita mengeluarkan jenazah bapak ke dalam lubang kubur. Beliau diberi bantalan dari tanah dan dibuka tali pengikatnya dan singkap di wajahnya. Lalu kami menutup kubur beliau dan menimbunkan kembali tanah kuburannya. Lalu memberi kerikil dan sedikit memberi air agar padat. Lalu kami menaburkan bunga ke makam beliau.

Di momen itu, tangisan ane tak kuasa untuk ditahan. Ane menangis dan meluapkan kesedihan ane saat itu. Om Cahyo menenangkan ane agar sabar, tapi tetep gak membantu ane untuk meredakan kesedihan ane.

Akhmad Haris Setyawan
6-6-1964
23-9-2010
I Love You Bapak.

Mungkin kita gak seperti keluarga lainnya, di mana saat kecil anak anak seumuran ku bermain dengan ayahnya, belajar bersepeda, bermain bulutangkis atau sepakbola bersama, bermain layang layang, dll. aku hanya melihat dari kejauhan merasa iri dan belajar sepeda diajari teman teman sepermainan aku dan bermain bersama teman aku yang kebetulan juga seorang yatim.emoticon-Smilie

Saat aku kecil, saat temen ku diantar ke sekolah oleh ayahnya dan merengek meminta jajan saat di gerbang sekolah, dan saat ambil raport sekolah pulang bisa bareng. aku harus gowes sepeda pancal sendirian dan berangkat ke sekolah dengan mengantar Nisa untuk ke sekolah dan selalu menerima kenyataan kalau yang mengambil raportku adalah ibu. Bahkan kuat ingatanku sampai sekarang, aku hampir mematahkan tangan teman sekolahku yang menghina engkau dengan bapak yang gak bertanggungjawab. Bahkan aku sampai menerima dua tempelengan keras dari bapak temenku dan dari engkau sendiri sebagai hukuman.emoticon-Smilie

Saat remaja, dimana temen ku menikmati berpacaran dan bisa meminta saran dengan ayahnya untuk memberi surprise ke pacarnya atau bahkan bisa bertengkar dengan ayahnya perihal pacaran, aku harus kau hadapkan dengan perjodohan yang sudah engkau buat dan diberi fakta bahwa aku anak dari istri kedua.emoticon-Smilie

Yah terlepas dari apapun masa lalu engkau dan aku, aku yakin kalau engkau masih meninggalkan sesuatu yang lebih penting di hatiku dibanding memori bersama kita yang sedikit, yaitu cintamu kepada ku. Dengan itu aku yakin meski kita tidak seperti ayah dan anak seperti biasa, tapi rasa cintamu akan selalu mengalir di setiap sel kehidupanku ini. Dengan cintamu, aku harap bisa menjadi abi yang baik untuk jagoan kecilku. Thanks.. you are greatest father in this world.emoticon-Smilie

Spoiler for mungkin lagunya gak begitu pas tapi aku suka salah satu liriknya:


Spoiler for sorry:
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.