Kaskus

Story

dee.vitaAvatar border
TS
dee.vita
a Story About Forbidden Love
PROLOG

Selamat malam,
Setelah menimbang beberapa lama, dan kursus singkat cara menulis serta ngaskus dari seseorang tadi, akhirnya aku mengambil keputusan untuk membagi ceritaku disini.
Tapi, sebelum aku mulai bercerita, ijinkan aku untuk memberikan beberapa peraturan dan kalimat pembuka.

Quote:


Terimakasih, dan selamat membaca. emoticon-Smilie


Spoiler for Indeks:
Diubah oleh dee.vita 11-08-2014 23:09
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
24K
161
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
dee.vitaAvatar border
TS
dee.vita
#153
PART 18
Aku bukanlah tipe orang yang percaya dengan cinta pada pandangan pertama, bagaimana mungkin kita bisa mencintai orang yang baru pertama kita lihat? Mungkin itu bukan cinta, itu hanya suatu perasaan terpesona, perasaan kagum, kagum akan penampilannya, kagum akan senyumannya, kagum akan apa yang ada di dalam dirinya. Bukan cinta.

Dan.. aku rasa, aku sedang mengalami hal itu. Masih ingat, mengenai cowo yang sering aku lihat sedang duduk di samping pos security sepulang kerja? Well, seiring berjalannya waktu, dan seiring dengan semakin seringnya aku memperhatikan dia, aku semakin tertarik untuk mengenalnya. Penampilannya, senyumnya ketika pandanganku beradu dengannya, tatapan matanya, ah..membuatku sering mencuri pandang ketika melhatnya berjalan melintasi ruanganku.. but, Dini! Hey, you have a boyfriend!! Tapi cuci mata sesekali boleh kan ya?

Itulah percakapan yang lumayan sering timbul dari dalam hatiku beberapa hari ini, disatu sisi ketika aku senang melihatnya, ada perasaan yang mengingatkan bahwa aku sudah punya pacar, tapi apa salahnya hanya melihat dan melempar senyum, kan? Bukankah itu salah satu ekspresi sopan yang kita tunjukkan ke orang lain?

Sudah seminggu ini dia tidak kelihatan, aku tidak pernah lagi melihatnya ketika pagi, begitu juga ketika sore sepulang kerja. Kursi di sebelah pos security kosong, kemana dia? Apakah dia resign? Atau sakit? Atau gimana? Kemana aku harus mencari informasi tentang dia? Aku tidak seberapa dekat dengan anak-anak yang satu divisi dengannya, tapi.. rasa penasaranku mengalahkan rasa gengsi ku.

Quote:


Dari ras dan agama, kami berbeda.. Sepertinya terlalu berat kalau aku meneruskan rasa penasaranku terhadapnya, apalagi memupuk perasaan yang mulai sedikit muncul dari dalam hatiku ini ke dia. Sudah din, sudah.. jangan berharap lebih, ya? Ujarku pada diriku sendiri.

Rupanya dia, cowo yang barusan aku tau namanya Budi itu, sedang ditugaskan keluar pulau..pantas saja akhir-akhir ini tidak pernah terlihat di kantor. Hari-hariku pun berjalan dengan normal seperti biasa, bekerja dengan jam kerja yang rutin seperti ini, ternyata cukup membuatku kangen dengan jam kerja shift-shit’an seperti saat aku bekerja di hotel dulu. Tapi setiap pekerjaan pasti ada kurang dan lebihnya, boleh membanding-bandingkan, tapi tidak boleh disesali, toh, aku dapat banyak sekali pengalaman disini.

Bagaimana dengan mas Agung? Jujur, aku masih ilfeel dengan sikapnya beberapa waktu lalu ketika dia setengah memaksaku melakukan ‘itu’. Sejak dulu aku berkomitmen untuk bakal sangat menjaga keperawananku sampai aku menikah, dan bagiku, pria sejati adalah pria yang mau menunda melakukan hal itu sampai benar-benar sudah sah. Maka wajar jika perbuatan mas Agung yang kemaren itu membuat respect ku ke dia sangat menurun drastis.

Oh iya, semakin hari ibu cukup sering menanyakan ke aku mengenai kapan aku akan melangkah ke jenjang yang lebih lanjut dalam hubunganku dengan mas Agung. Beliau beberapa kali bertanya padaku, apakah aku sudah membicarakan hal itu dengan mas Agung atau belum. Sepertinya beliau sudah tidak sabar melihat anaknya yang cantik ini segera menikah, tapi..maaf ya bu, anakmu ini senang sekali bekerja, ingin menjadi wanita karir dulu..hehe dan lagi, kak Ninis belum menikah, masa aku melangkahinya..

Desember, 2010

Sudah lebih dari sebulan aku tidak pernah lagi melihat Budi di kantor, apa? Kangen? Ah.. engga kok, hanya.. penasaran aja, kok lama banget sih dia tugas di luar pulau nya?hehe. Pagi tadi setelah sholat subuh, aku berniat memejamkan mataku lagi, tidur sebentar baru kemudian mandi dan bersiap berangkat kerja, maksud hati seperti itu. Tapi yang terjadi malah aku ketiduran sampai jam setengah delapan pagi, itupun aku terbangun karena ibu menggedor dengan keras pintu kamarku, seandainya tidak..mungkin jam sepuluh aku baru bangun,,

Aku bergegas melompat dari kasur dan melangkah ke kamar mandi, sikat gigi kilat, menyiramkan beberapa gayung ke tubuhku, dan hanya dalam waktu lima menit, aku sudah keluar dari kamar mandi. Tenang, aku masih wangi kok.hehe setelah bersiap-siap sebentar, aku segera meluncur ke kantor. Jam setengah Sembilan lewat sepuluh, waktu aku melihat jam di check clock, sial, absen merah pertama ku.

Tapi kekesalanku hanya sebentar saja, karena.. ketika aku memalingkan pandangan dan menuju ruanganku, aku melihat dia. Melihatnya sedang menatapku, kemudian tersenyum padaku.

Budi.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.