- Beranda
- Stories from the Heart
You Are My Happiness
...
TS
jayanagari
You Are My Happiness

Sebelumnya gue permisi dulu kepada Moderator dan Penghuni forum Stories From The Heart Kaskus 
Gue akhir-akhir ini banyak membaca cerita-cerita penghuni SFTH dan gue merasa sangat terinspirasi dari tulisan sesepuh-sesepuh sekalian
Karena itu gue memberanikan diri untuk berbagi kisah nyata gue, yang sampe detik ini masih menjadi kisah terbesar di hidup gue.
Mohon maaf kalo tulisan gue ini masih amburadul dan kaku, karena gue baru pertama kali join kaskus dan menulis sebuah cerita.
Dan demi kenyamanan dan privasi, nama tokoh-tokoh di cerita ini gue samarkan

Gue akhir-akhir ini banyak membaca cerita-cerita penghuni SFTH dan gue merasa sangat terinspirasi dari tulisan sesepuh-sesepuh sekalian

Karena itu gue memberanikan diri untuk berbagi kisah nyata gue, yang sampe detik ini masih menjadi kisah terbesar di hidup gue.
Mohon maaf kalo tulisan gue ini masih amburadul dan kaku, karena gue baru pertama kali join kaskus dan menulis sebuah cerita.
Dan demi kenyamanan dan privasi, nama tokoh-tokoh di cerita ini gue samarkan

Orang bilang, kebahagiaan paling tulus adalah saat melihat orang lain bahagia karena kita. Tapi terkadang, kebahagiaan orang itu juga menyakitkan bagi kita.
Gue egois? Mungkin.
Nama gue Baskoro, dan ini kisah gue.
Gue egois? Mungkin.
Nama gue Baskoro, dan ini kisah gue.
Quote:
Quote:
Diubah oleh jayanagari 11-08-2015 11:18
gebby2412210 dan 49 lainnya memberi reputasi
48
2.2M
5.1K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
jayanagari
#548
PART 35
Sekitar 30 menitan gue dan para mahasiswa baru lainnya berbaris sambil celingukan. Ada yang ngobrol karena ketemu temen-temen jaman SMA, ada yang ngobrol sebagai temen baru. Gue karena “penghuni lama” jadi otomatis lebih banyak ketemu temen-temen SMA daripada anak rantau. Di barisan sebelah gue yang lain, ada beberapa muka-muka yang udah gue kenal. Ada yang temen gue satu SMA, ada juga yang temen gue satu SMP. Dan ada juga cewek-cewek cantik dari SMA lain yang cuma gue kenal sepintas. Emang nih fakultas gue terkenal sebagai sarangnya cewek-cewek cakep. Mata gue jelalatan ngeliat kanan-kiri, depan belakang.
Sementara itu didepan barisan para mahasiswa baru, para senior dengan jaket almamater berseliweran. Ada yang bawa megaphone, ada yang bawa kertas-kertas, ada yang cuma ngerokok. Mukanya galak-galak men. Bahkan senior yang cewek mukanya lebih galak daripada senior cowok
Sambil menahan pegel di kaki, gue tetep celingukan. Eh siapa tau ada lagi kan ya jenis-jenis cewek kayak Luna sama Nindy ini. Gue lirik Luna di barisan sebelah, dia mukanya tegang. Ketakutan liat senior-senior berseliweran mungkin. Celingukan dan lamunan gue berhenti setelah salah satu senior mulai memberikan arahan di depan barisan sambil pake megaphone.
Sambil menahan panas matahari yang mulai terasa, gue dan para mahasiswa baru yang lain mendengarkan arahan senior dengan seksama. Bisa berabe nih kalo gak dilakuin sesuai arahan, pikir gue. Sekitar 5 menitan senior memberikan arahan, kemudian kami masuk ke sebuah ruangan besar mirip aula dan diperintahkan duduk berkelompok sesuai dengan barisan kami. Ternyata barisan kami itu merupakan kelompok selama ospek. Satu barisan gue ada 14 orang, yang artinya kelompok ospek gue juga sebanyak itu. Setelah duduk sesuai kelompok masing-masing, datenglah satu senior berjaket almamater, dan memperkenalkan diri bahwa dia sebagai “kakak pembimbing” kelompok gue selama ospek. Entah emang dasarnya ini hoki gue apa gimana gue gak ngerti, senior yang ditugasin jadi kakak pembimbing kelompok gue ini cewek, dan cakep.
Dia memperkenalkan diri, namanya Cynthia, angkatan 2007.
Kelompok 8 ini langsung berkumpul membentuk lingkaran dan saling memperkenalkan diri satu sama lain. Gue cuman kenal Bayu sama Dhika doang, dan sekarang gue memperkenalkan diri ke anak-anak yang lain. Ternyata di kelompok gue banyakan cewek daripada cowoknya. Dan sesuai yang kalian duga, gue ditunjuk jadi ketua kelompok 8
Aslinya gue males, tapi mereka, terutama yang cewek-cewek, memaksa gue jadi ketua. Afa foleh fuat lah. Setelah gue jadi ketua, kemudian kami mulai membuat yel-yel kelompok, dan itu berlangsung ricuh. Dhika kepinginnya yel-yel pake nada metal, Bayu kepingin yel-yel pake model militer, Winda kepingin yel-yel model sok imut dan sebagainya. Gue tepok jidat ngeliatin kelakuan anak-anak ini. Baru kenal aja udah ngomongnya pake otot 
Gue ninggalin mereka sebentar dan mendekati Cynthia.
Akhirnya gue dapet tuh nomernya Cynthia, meskipun sebelumnya gue dicubit dulu. Gakpapa deh, Cynthia cakep kok #tetep. Gue kembali ke kelompok gue, yang gue gak paham mereka ini mau bikin yel-yel apa persiapan mau tawuran
Gue duduk di sebelah Bayu, dan gue sodok perutnya.
Gue ngomong ke salah satu cewek terberisik di kelompok gue ini. Rika namanya. Gayanya udah kayak ibu tiri. Gue ngomong ke dia berasa kayak jadi Bawang Putih. Digalakiiiin terus. Kampret nih, pikir gue. Yang ketua kelompok siapa, yang galakin siapa. Tau gitu tadi si Nenek Sihir ini aja yang jadi ketua kelompok.
Gue udah pasrah lah yel-yel kelompok 8 mau dibawa kemana. *Mau dibaaawa kemana yel-yel kitaaaa….* Harusnya yel-yelnya dulu itu ya. Sambil ngeliatin kelompok lain di ruangan itu, gue berpikir keras mencari yel-yel apa yang cocok. Gue berdiri dan berjalan ke arah jendela, sambil bersandar di kusen jendela gue mengeluarkan handphone gue, ngecek siapa tau Anin SMS gue. Ternyata gak ada SMS masuk. Gue menghela napas panjang. Mendadak ada yang ngomong di belakang gue.
*gue menoleh*
Astagadragon, ternyata Luna di belakang gue
Sekitar 30 menitan gue dan para mahasiswa baru lainnya berbaris sambil celingukan. Ada yang ngobrol karena ketemu temen-temen jaman SMA, ada yang ngobrol sebagai temen baru. Gue karena “penghuni lama” jadi otomatis lebih banyak ketemu temen-temen SMA daripada anak rantau. Di barisan sebelah gue yang lain, ada beberapa muka-muka yang udah gue kenal. Ada yang temen gue satu SMA, ada juga yang temen gue satu SMP. Dan ada juga cewek-cewek cantik dari SMA lain yang cuma gue kenal sepintas. Emang nih fakultas gue terkenal sebagai sarangnya cewek-cewek cakep. Mata gue jelalatan ngeliat kanan-kiri, depan belakang.
Sementara itu didepan barisan para mahasiswa baru, para senior dengan jaket almamater berseliweran. Ada yang bawa megaphone, ada yang bawa kertas-kertas, ada yang cuma ngerokok. Mukanya galak-galak men. Bahkan senior yang cewek mukanya lebih galak daripada senior cowok
Sambil menahan pegel di kaki, gue tetep celingukan. Eh siapa tau ada lagi kan ya jenis-jenis cewek kayak Luna sama Nindy ini. Gue lirik Luna di barisan sebelah, dia mukanya tegang. Ketakutan liat senior-senior berseliweran mungkin. Celingukan dan lamunan gue berhenti setelah salah satu senior mulai memberikan arahan di depan barisan sambil pake megaphone. Sambil menahan panas matahari yang mulai terasa, gue dan para mahasiswa baru yang lain mendengarkan arahan senior dengan seksama. Bisa berabe nih kalo gak dilakuin sesuai arahan, pikir gue. Sekitar 5 menitan senior memberikan arahan, kemudian kami masuk ke sebuah ruangan besar mirip aula dan diperintahkan duduk berkelompok sesuai dengan barisan kami. Ternyata barisan kami itu merupakan kelompok selama ospek. Satu barisan gue ada 14 orang, yang artinya kelompok ospek gue juga sebanyak itu. Setelah duduk sesuai kelompok masing-masing, datenglah satu senior berjaket almamater, dan memperkenalkan diri bahwa dia sebagai “kakak pembimbing” kelompok gue selama ospek. Entah emang dasarnya ini hoki gue apa gimana gue gak ngerti, senior yang ditugasin jadi kakak pembimbing kelompok gue ini cewek, dan cakep.
Dia memperkenalkan diri, namanya Cynthia, angkatan 2007.Quote:
Kelompok 8 ini langsung berkumpul membentuk lingkaran dan saling memperkenalkan diri satu sama lain. Gue cuman kenal Bayu sama Dhika doang, dan sekarang gue memperkenalkan diri ke anak-anak yang lain. Ternyata di kelompok gue banyakan cewek daripada cowoknya. Dan sesuai yang kalian duga, gue ditunjuk jadi ketua kelompok 8
Aslinya gue males, tapi mereka, terutama yang cewek-cewek, memaksa gue jadi ketua. Afa foleh fuat lah. Setelah gue jadi ketua, kemudian kami mulai membuat yel-yel kelompok, dan itu berlangsung ricuh. Dhika kepinginnya yel-yel pake nada metal, Bayu kepingin yel-yel pake model militer, Winda kepingin yel-yel model sok imut dan sebagainya. Gue tepok jidat ngeliatin kelakuan anak-anak ini. Baru kenal aja udah ngomongnya pake otot 
Gue ninggalin mereka sebentar dan mendekati Cynthia.
Quote:
Akhirnya gue dapet tuh nomernya Cynthia, meskipun sebelumnya gue dicubit dulu. Gakpapa deh, Cynthia cakep kok #tetep. Gue kembali ke kelompok gue, yang gue gak paham mereka ini mau bikin yel-yel apa persiapan mau tawuran
Gue duduk di sebelah Bayu, dan gue sodok perutnya.Quote:
Gue ngomong ke salah satu cewek terberisik di kelompok gue ini. Rika namanya. Gayanya udah kayak ibu tiri. Gue ngomong ke dia berasa kayak jadi Bawang Putih. Digalakiiiin terus. Kampret nih, pikir gue. Yang ketua kelompok siapa, yang galakin siapa. Tau gitu tadi si Nenek Sihir ini aja yang jadi ketua kelompok.

Quote:
Gue udah pasrah lah yel-yel kelompok 8 mau dibawa kemana. *Mau dibaaawa kemana yel-yel kitaaaa….* Harusnya yel-yelnya dulu itu ya. Sambil ngeliatin kelompok lain di ruangan itu, gue berpikir keras mencari yel-yel apa yang cocok. Gue berdiri dan berjalan ke arah jendela, sambil bersandar di kusen jendela gue mengeluarkan handphone gue, ngecek siapa tau Anin SMS gue. Ternyata gak ada SMS masuk. Gue menghela napas panjang. Mendadak ada yang ngomong di belakang gue.
Quote:
*gue menoleh*
Astagadragon, ternyata Luna di belakang gue

chanry dan 5 lainnya memberi reputasi
6


: pertama-tama kalian harus milih siapa yang jadi ketua kelompok ini. Kelompok kalian ini namanya kelompok 8. Setelah kalian milih siapa yang jadi ketua, terus kalian harus bikin yel-yel sendiri, dan nanti yel-yel ini harus diteriakin setiap kali kelompok kalian dipanggil. Ngerti?
: mbak….
: : kok mbak? Kalo ospek panggilnya “kak” ya dek.
: eeeh masih baru kok nyolot
: ooh yaa, terus nanti kapan dong pake yel-yelnya?
: apa?
: udah disepakatin kok, lagunya Didi Kempot.
: iyalah, emang ada usul apa lagi? Itu kan udah bagus blablablablablabla
: buset itu ngomong apa nyalain petasan renceng neng? Kenceng amat.