- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#1060
NEWBORN BABY
Spoiler for NEWBORN BABY:
Quote:
Gwa memasuki kamar di RS bersalin ini setelah sedikit berputar2 mencari nomer kamarnya. Didalam kamar yang terdiri dari 2 buah tempat tidur itu, tampak Maya sedang berbaring di ranjang yang berada didekat jendela ditemani Felisha sambil ngobrol2. Sementara Rhido yang nampaknya kelelahan tidur2an di ranjang sebelah yang nampaknya kosong. Tak nampak kedua orang tua dari Ridho maupun Maya disitu.
"Nah, tuh laki lo udah nyampe Fel. Nyasar kemana sih lo Ky, jam segini baru nyampe? Liat tuh, dari tadi bini lo gelisah aja nungguin elo" tegur Maya yang melihat kedatangan gwa dikamarnya.
"Ish, apaan sih May!" ketus Felisha dengan wajah yang berubah warnanya kayak pelangi gitu. Sementara gwa yang ngedengerin juga mulai risih dibilang kayak gitu sama Maya. Semenjak kedekatan gwa sama Felisha setelah ngerehab dulu, Ridho dan Maya udah nga sungkan2 lagi ngasih panggilan ke kita sebagai laki dan bini.
"Sori yeee, tadi macet banget dijalan. Selamat jadi emak ye May. Moga2 lo bisa sabar ngadepin anak lo nanti, kalo badernya ngikutin bapaknya" gwa ngasih selamat ke Maya, tanpa mengubris candaannya tadi.
"Ish, kalo ngasih doa tuh yang baik2 kenapa sih?!" omel Felisha sambil nabok bahu gwa.
"Tenang aja Fel, doanya orang kagak puasa mah kagak bakal di ijabah kali sama Allah, hihihihi" jiah, si Maya malah buka kartu gwa.
"Hah, kamu nga puasa Wil?!" Felisha yang duduk disisi sebelah ranjang bergerak menghampiri gwa.
"Ehh, ngaaa, dih, lo mah boong aja sih May. Batal lo puasanya boong2 kek gitu" gwa mulai panik.
"Hayuk, sumpah demi apa Ky, kalo lo puasa hari ini?" tantang Maya, yang emang ngerasa nga bohong.
"Iya nih, baju kamu bau rokok banget Wil. Naaahhh, nga puasa kamu yaaa!!!" Felisha udah narikin baju gwa dan ngendus2in baju gwa dengan hidungnya.
"Ngaaaa, ini tadi gwa duduk2 deket orang2 yang nga puasa. Beneran deh..." gwa masih coba ngelak. Padahal tadi sebelum ke RS, gwa nongkrong dulu di warung menikmati semangkuk burjo dan beberapa batang rokok.
"Nga percayaaa, ini kecium banget sih bau rokoknya!" Felisha yang entah segitu bernapsunya untuk membuktikan gwa nga puasa sampai2 dia mengenduskan hidungnya sampai dekat ke mulut gwa.
"Lek, santai dikit ngapah? Maghrib masih jauh kaliii. Ini knapa napsu banget sih pengen nyipok gwa?" ledek gwa sambil ngambil posisi monyong2in mulut, seolah siap nyipok bibirnya yang bulat ranum itu.
"Ish, apaan sih kamu?!" omelnya sambil lagi2 nabok bahu gwa, "Wil, kamu tuh udah tua tauk, masih aja nga puasa. Malu tauk! Bla...bla..bla..."
Gwa cuma terdiam mendengarkan Felisha yang terus nyerocos marahin dan nasehatin gwa yang nga puasa ini. Ya, kalo udah gini mah, ngapain lagi gwa ngebantah apalagi ngelawan omongannya. Jelas2 gwa emang udah salah banget make acara nga puasa hari itu. Gwa udah kayak anak kecil yang ketangkep basah bohong dibulan puasa sama ibunya. Gwa cuma nunduk dengan tertib, bahkan untuk sekedar tersenyum bodohpun gwa nga berani. Takut makin panjang aja kuliah menjelang maghrib ini. Sementara lewat ujung mata gwa, Maya tampak lagi nahanin tawanya sambil menutupi mulutnya dengan kedua tangannya. Hmm, puas lo May, ngeliatin gwa diceramahin kayak gini.
Sampai pada akhirnya....
"Maayyy, kok dari tadi bayimu belom dianter2 kesini sih? Aku khan pengen lihat jagoan barumu lho?" kata Felisha pada Maya setelah puas nyeramahin gwa.
"Iya nih, dari tadi kok belom dianter ya anak gwa kesini? Ya udah, kalian liat langsung aja deh ke ruangan bayinya" jawab Maya.
"Tapi khan aku nga tau May ruangannya" sahut Felisha.
"Eh, bokap nyokap lo pada udah ngeliatin cucunya belom, May?" tanya gwa.
"Ya udahlah tadi. Paling ntar abis maghrib kemari lagi. Eh, bangunin laki gwa dong, Ky. Yaahhh, ayaaahhh, banguuunnnn!" teriak Maya ngebangunin Ridho yang kayaknya asyik bener tidurnya.
"Jiahhh, manggilnya ayah yee. Kirain mah baba kayak Ridho manggil babenya. Woii, ayah, bangun dong. Jangan tidur mulu ngapah!" gwa goyang2in badan Ridho yang tidurnya udah kayak kebo ini.
"Hhhhh, apa-apaan sih nih?!" sewotnya ketika bangun sambil mentil2 gitu. Ahahahaha, dasar turunan jawara!
"Eits, ampun bang. Kita cuma mau minta dianterin ngeliat anak lo doang bang"
"Eh, elo Jim, gwa kirain siapa lo? Hmm, emang anak gwa belom dianter2 kesini ya?" tanya Ridho sambil ngucek2in matanya dan ngulet.
"Meneketehe lah. Eh, selamat ya udah jadi ayah lo sekarang. Gimana rasanya cing, pasti berat ye rasanya jadi bapak? Apalagi mulai besok lo udah musti berbagi sama anak lo kalo pengen minta jatah susu sama emaknya. Yang sabar ya, broo" kata gwa sambil menyalami tangan Ridho.
"Wahahahaha, Lucky, asem looo!" maki Maya sambil nyambit gwa pake bantal.
"Ish, kamu tuh kalo ngomong make filter dikit knapa?!" ini lagi Felisha make nambahin, nabok bahu gwa lagi.
"Ahahahaha, anak muda, lo nga bakal tahu dah sama yang gwa rasain hari ini, selain lo nyobain sendiri suatu saat. Yang pasti hari ini gwa ngerasain jadi orang yang paling kaya sedunia. Lo mao pamerin didepan gwa mobil Ferraripun, gwa kagak bakal minder braderrrr. Karena hari ini gwa dapetin harta yang paling mahal sedunia. Ahahahahaha" jawab Ridho sambil ngerangkul bahu gwa.
Gwa cuma bisa memandangi wajah Ridho yang begitu penuh suka cita dengan perasaan aneh dan nga ngerti dengan kata2nya itu. Tapi pada beberapa tahun kedepan, gwa bisa memaknai kata2 Ridho itu, ketika pertama kali menatap wajah bayi merah yang ada di dekapan istri gwa. Betapa saat itu, pada hari kelahiran anak laki2 gwa itu, gwa bisa merasakan seperti yang Ridho pernah bilang pada gwa disore itu, bahwa gwa adalah laki2 paling kaya sedunia. Bahkan pada saat itu gwa bisa berjalan dengan pongahnya sambil mengangkat dagu gwa tinggi2, seolah ingin menyatakan pada seluruh dunia beserta isinya bahwa hari itu gwa adalah lelaki terkaya didunia yang telah dititipkan harta yang tak ternilai harganya.
Lalu gwa sama Felisha digiring menuju ruangan khusus bayi, untuk melihat anaknya Ridho yang baru lahir itu. Kita sampai disebuah ruangan dengan kaca yang besar yang membatasi antara pengunjung dan bayi2 merah yang berjejer di dalam box mungil didalam ruangan tersebut. Seinget gwa, entah ada 5 atau 6 bayi mungil yang ada disana.
"Yang mana anakmu Dho?" tanya Felisha penuh antusias.
"Tuh, yang badannya paling gede sendiri" Ridho menunjuk kesalah satu box.
"Yaelah Dho, yang mana sih?" tanya gwa yang nga bisa mengenali anak Ridho. Bagi gwa bayi2 merah disitu nampak sama semua dimata gwa.
"Noh, yang namanya Ramadhan Al Jufrie"
"Iiihh, lucunyaaa. Ndut banget sih Dho anak kamu, mirip bener kayak ayahnya ndutnya" kata Felisha yang begitu gemes ngeliat anaknya Ridho, "aku mau megang dong, Dho. Boleh ya?"
"Ahahahaha, anak lo gwa panggil Jupri ya, Dho. Lucu banget sih namanya"
"Ish, kamu ini, nga ada yang lebih bagus lagi apa manggilnya?! Rama khan lebih cakep gitu, Ky" kali ini Felisha nga nabok bahu gwa, tapi nyubit pinggang gwa.
"Aww, elo ye, dari tadi demen banget sih nabokin sama nyubitin gwa mulu?!" protes gwa yang udah mulai sebel.
"Abis, dari tadi kelakuan kamu tuh nyebelin banget tauk?! Punya etika dikit knapa? Emang kamu pengen nanti kalo punya anak trus namanya udah cakep2 malah dijelek2in sama temen2 kamu?" Felisha makin naik darah.
"Yaelah Fel, gwa khan becanda doang kaliii..." jawab gwa.
"Udah, udah. Ini ngapa pada beranteman sih? Yuk, katanya lo mau megang anak gwa Fel. Yuk, masuk yuk" Ridho menengahi pertengkaran kecil anatara gwa sama Felisha.
Lalu kita bertiga memasuki ruangan bayi itu. Tapi sebelumnya Felisha kembali melototin gwa sambil mendenguskan hidungnya kearah gwa. Yaelah, gwa yakin lagi PMS nih cewek, bawaannya dari tadi nyolot mulu sama gwa.
"Ya ampun Dho, bayi kamu ndut banget sih. Lucunyaaaa. Aku gendong ya Dho, boleh ya Dhoo" pintanya dengan exited.
"Eh, lo ngapain sih gendong2 segala? Entar knapa2 lo mau tanggung jawab?" cegah gwa.
"Ish, aku ini perempuan tauk, udah naluriku bisa gendong bayi tanpa perlu diajarin lagi" jawab Felisha dengan mimik seriusnya.
"Terserah lah, gwa mah cuma ngasih tau aja"
Lalu gwa mengambil sikap mundur menjauhi Felisha, seolah2 gwa nga mau ikut disalahin kalo nanti kenapa2 sama anaknya Ridho. Sementara Felisha menatap gwa dengan tajam kearah gwa, seolah bilang 'dasar cowok nga bertanggung jawab'. Lalu dengan dibantu suster jaga bayinya Ridho yang montok itu dipindahkan dari box kedalam gendongan Felisha. Dan benar aja, Felisha tampak tidak canggung ketika bayi merah itu sudah berada dalam pelukannya. Dan bayi itu yang nampak baru terjaga dari tidurnya tampak nyaman2 aja didalam pelukannya.
"Hai, gantenggg. Baru bangun tidur yaaa? Kenalin aku tante Felisha. Aku temennya ayah sama bunda kamuuu. Nah kalo yang itu om Lucky. Tapi kamu nanti jangan mau diajarin yang nga2 ya sama om yang satu ituu. Contoh aja ayah kamu. Ayah kamu tuh ayah yang paling hebat sedunia tauuu... bla..bla..bla..." Felisha terus ngajakin anaknya Ridho ngobrol sambil mengayun2kan tubuhnya dengan lembut. Sementara gwa cuma mencibirkan bibir gwa, ketika reputasi gwa dijelek2in didepan bayi yang masih merah itu oleh Felisha.
"Ahahahaha, pantes banget lo gendong anak gwa Fel. Kayaknya udah waktunya lo punya anak deh, Fel" komentar Ridho yang tampak terkagum2 dengan kesigapan Felisha mengendong anaknya.
"Ah, percuma aja Dho, calon bapaknya aja nga peka2 juga sih?" jawab Felisha dengan santai. Tapi tatapan matanya yang singgah sejenak ke mata gwa itu, bener2 bikin gwa merinding saat itu.
"Jiahahahaha, bukannya nga peka Fel, tapi kayaknya emang nga punya nyali tuh orang" jiah, si Ridho malah nambah2in.
"Bisa jadi Dho, udah ah, capek kalo ngebahasin yang satu itu mah" jawab Felisha seolah nga mau memperpanjang sarkasme yang ditujuin ke gwa.
Gwa yang ngerti dengan obrolan mereka cuma bisa tersenyum kecut, tanpa bisa ngasih alibi sedikitpun untuk membela diri gwa. Ah, biarlah kalian bermain dengan pemikiran masing2 tentang diri gwa. Tapi yang pasti gwa masih belum siap. Gwa masih menunggu satu titik terang, agar gwa bisa nyatain perasaan gwa pada Felisha. Tanpa harus lagi gwa terbebani oleh masalah restu dari nyokap gwa, biar nantinya percintaan gwa nga lagi kandas seperti dengan Dinda. Aaarggghh, mamaaahhhh....
"Eh, Dho, dari tadi gwa perhatiin anak lo ngeliatin gwa kayak nyolot gitu sih?" gwa mengalihkan pembicaraan. Tapi emang bener sih, gwa perhatiin anaknya Ridho dari tadi ngeliatin gwa nyureng gitu matanya.
"Ah, masa' sih Jim? Perasaan lo aja kali?" kata Ridho sambil merhatiin anaknya yang masih dalam gendongan Felisha.
"Iya Dho, kayaknya sinis banget dia ngeliatin gwa" kata gwa menyakinkannya
"Ahahaha, lo nya aja kali yang sensian. Apa jangan2 anak gwa tau kali ye, kalo lo emang bukan cowok yang peka dan bertanggung jawab sama perempuan" Ridho balikin lagi ke masalah 'peka' yang nyebelin ini.
"Ish, ini karena matanya belom melek semua kali Wil?! Makanya kesannya sinis gitu! Please, grow up!" kali ini Felisha bener2 tampak marah sama gwa. Untung aja dia masih gendongin anaknya Ridho. Kalo nga, tau sendiri deh derita yang bakal gwa alamin.
Akhirnya gwa ngambil sikap jadi cowok paling manis disitu. Nga ada lagi sepatah kata dan komentar yang keluar dari mulut gwa. Dari gwa lebih memilih diam dan nyengir2 kuda sambil ngedengerin Ridho dan Felisha ngobrol. Lagian nga enak juga gwa dari tadi diliatin mulu sama suster jaganya, akibat kegaduhan2 kecil yang terjadi disitu.
"Eh, Wil, Dho, dikit lagi udah mau azan. Kita keluar nyari bukaan dulu yuk" ajak Felisha setelah puas gendongin bayinya Ridho.
"Ngapain repot2 keluar buat batalin puasa sih? Disini juga bisa kali?" jawab gwa.
"Hah, gimana caranya. Khan disini nga ada makanannya, emang kamu ada makananatau minuman buat batalin puasa Dho?" tanyanya dengan wajah bingung.
"Nga ada tuh" jawab Ridho sambil menggelengkan kepalanya.
"Halagh, nga perlu pake makanan atau minuman segala lah. Jadi, ntar pas azan kedengeran, kita baik aja deh. Khan, jadi batal tuh puasanya. Keren khan cara batalinnya?" kata gwa, sambil cepat2 menyelinap keluar dari ruangan bayi.
Gwa ketawa2 tertahan sambil berlari meninggalkan Felisha dan Ridho jauh dibelakang gwa. Sementara ketika gwa nengok kebelakang, gwa lihat muka Felisha udah merah padam entah karena malu atau marah sama gwa. Sedangkan Ridho cuma mesem2 sambil geleng2in kepalanya ngeliat kelakuan gwa berdua. Ahahahaha, puas gwa ngerjain lo Fel!
"Nah, tuh laki lo udah nyampe Fel. Nyasar kemana sih lo Ky, jam segini baru nyampe? Liat tuh, dari tadi bini lo gelisah aja nungguin elo" tegur Maya yang melihat kedatangan gwa dikamarnya.
"Ish, apaan sih May!" ketus Felisha dengan wajah yang berubah warnanya kayak pelangi gitu. Sementara gwa yang ngedengerin juga mulai risih dibilang kayak gitu sama Maya. Semenjak kedekatan gwa sama Felisha setelah ngerehab dulu, Ridho dan Maya udah nga sungkan2 lagi ngasih panggilan ke kita sebagai laki dan bini.
"Sori yeee, tadi macet banget dijalan. Selamat jadi emak ye May. Moga2 lo bisa sabar ngadepin anak lo nanti, kalo badernya ngikutin bapaknya" gwa ngasih selamat ke Maya, tanpa mengubris candaannya tadi.
"Ish, kalo ngasih doa tuh yang baik2 kenapa sih?!" omel Felisha sambil nabok bahu gwa.
"Tenang aja Fel, doanya orang kagak puasa mah kagak bakal di ijabah kali sama Allah, hihihihi" jiah, si Maya malah buka kartu gwa.
"Hah, kamu nga puasa Wil?!" Felisha yang duduk disisi sebelah ranjang bergerak menghampiri gwa.
"Ehh, ngaaa, dih, lo mah boong aja sih May. Batal lo puasanya boong2 kek gitu" gwa mulai panik.
"Hayuk, sumpah demi apa Ky, kalo lo puasa hari ini?" tantang Maya, yang emang ngerasa nga bohong.
"Iya nih, baju kamu bau rokok banget Wil. Naaahhh, nga puasa kamu yaaa!!!" Felisha udah narikin baju gwa dan ngendus2in baju gwa dengan hidungnya.
"Ngaaaa, ini tadi gwa duduk2 deket orang2 yang nga puasa. Beneran deh..." gwa masih coba ngelak. Padahal tadi sebelum ke RS, gwa nongkrong dulu di warung menikmati semangkuk burjo dan beberapa batang rokok.

"Nga percayaaa, ini kecium banget sih bau rokoknya!" Felisha yang entah segitu bernapsunya untuk membuktikan gwa nga puasa sampai2 dia mengenduskan hidungnya sampai dekat ke mulut gwa.
"Lek, santai dikit ngapah? Maghrib masih jauh kaliii. Ini knapa napsu banget sih pengen nyipok gwa?" ledek gwa sambil ngambil posisi monyong2in mulut, seolah siap nyipok bibirnya yang bulat ranum itu.

"Ish, apaan sih kamu?!" omelnya sambil lagi2 nabok bahu gwa, "Wil, kamu tuh udah tua tauk, masih aja nga puasa. Malu tauk! Bla...bla..bla..."
Gwa cuma terdiam mendengarkan Felisha yang terus nyerocos marahin dan nasehatin gwa yang nga puasa ini. Ya, kalo udah gini mah, ngapain lagi gwa ngebantah apalagi ngelawan omongannya. Jelas2 gwa emang udah salah banget make acara nga puasa hari itu. Gwa udah kayak anak kecil yang ketangkep basah bohong dibulan puasa sama ibunya. Gwa cuma nunduk dengan tertib, bahkan untuk sekedar tersenyum bodohpun gwa nga berani. Takut makin panjang aja kuliah menjelang maghrib ini. Sementara lewat ujung mata gwa, Maya tampak lagi nahanin tawanya sambil menutupi mulutnya dengan kedua tangannya. Hmm, puas lo May, ngeliatin gwa diceramahin kayak gini.

Sampai pada akhirnya....
"Maayyy, kok dari tadi bayimu belom dianter2 kesini sih? Aku khan pengen lihat jagoan barumu lho?" kata Felisha pada Maya setelah puas nyeramahin gwa.
"Iya nih, dari tadi kok belom dianter ya anak gwa kesini? Ya udah, kalian liat langsung aja deh ke ruangan bayinya" jawab Maya.
"Tapi khan aku nga tau May ruangannya" sahut Felisha.
"Eh, bokap nyokap lo pada udah ngeliatin cucunya belom, May?" tanya gwa.
"Ya udahlah tadi. Paling ntar abis maghrib kemari lagi. Eh, bangunin laki gwa dong, Ky. Yaahhh, ayaaahhh, banguuunnnn!" teriak Maya ngebangunin Ridho yang kayaknya asyik bener tidurnya.
"Jiahhh, manggilnya ayah yee. Kirain mah baba kayak Ridho manggil babenya. Woii, ayah, bangun dong. Jangan tidur mulu ngapah!" gwa goyang2in badan Ridho yang tidurnya udah kayak kebo ini.
"Hhhhh, apa-apaan sih nih?!" sewotnya ketika bangun sambil mentil2 gitu. Ahahahaha, dasar turunan jawara!

"Eits, ampun bang. Kita cuma mau minta dianterin ngeliat anak lo doang bang"
"Eh, elo Jim, gwa kirain siapa lo? Hmm, emang anak gwa belom dianter2 kesini ya?" tanya Ridho sambil ngucek2in matanya dan ngulet.
"Meneketehe lah. Eh, selamat ya udah jadi ayah lo sekarang. Gimana rasanya cing, pasti berat ye rasanya jadi bapak? Apalagi mulai besok lo udah musti berbagi sama anak lo kalo pengen minta jatah susu sama emaknya. Yang sabar ya, broo" kata gwa sambil menyalami tangan Ridho.
"Wahahahaha, Lucky, asem looo!" maki Maya sambil nyambit gwa pake bantal.
"Ish, kamu tuh kalo ngomong make filter dikit knapa?!" ini lagi Felisha make nambahin, nabok bahu gwa lagi.
"Ahahahaha, anak muda, lo nga bakal tahu dah sama yang gwa rasain hari ini, selain lo nyobain sendiri suatu saat. Yang pasti hari ini gwa ngerasain jadi orang yang paling kaya sedunia. Lo mao pamerin didepan gwa mobil Ferraripun, gwa kagak bakal minder braderrrr. Karena hari ini gwa dapetin harta yang paling mahal sedunia. Ahahahahaha" jawab Ridho sambil ngerangkul bahu gwa.
Gwa cuma bisa memandangi wajah Ridho yang begitu penuh suka cita dengan perasaan aneh dan nga ngerti dengan kata2nya itu. Tapi pada beberapa tahun kedepan, gwa bisa memaknai kata2 Ridho itu, ketika pertama kali menatap wajah bayi merah yang ada di dekapan istri gwa. Betapa saat itu, pada hari kelahiran anak laki2 gwa itu, gwa bisa merasakan seperti yang Ridho pernah bilang pada gwa disore itu, bahwa gwa adalah laki2 paling kaya sedunia. Bahkan pada saat itu gwa bisa berjalan dengan pongahnya sambil mengangkat dagu gwa tinggi2, seolah ingin menyatakan pada seluruh dunia beserta isinya bahwa hari itu gwa adalah lelaki terkaya didunia yang telah dititipkan harta yang tak ternilai harganya.

Lalu gwa sama Felisha digiring menuju ruangan khusus bayi, untuk melihat anaknya Ridho yang baru lahir itu. Kita sampai disebuah ruangan dengan kaca yang besar yang membatasi antara pengunjung dan bayi2 merah yang berjejer di dalam box mungil didalam ruangan tersebut. Seinget gwa, entah ada 5 atau 6 bayi mungil yang ada disana.
"Yang mana anakmu Dho?" tanya Felisha penuh antusias.
"Tuh, yang badannya paling gede sendiri" Ridho menunjuk kesalah satu box.
"Yaelah Dho, yang mana sih?" tanya gwa yang nga bisa mengenali anak Ridho. Bagi gwa bayi2 merah disitu nampak sama semua dimata gwa.

"Noh, yang namanya Ramadhan Al Jufrie"
"Iiihh, lucunyaaa. Ndut banget sih Dho anak kamu, mirip bener kayak ayahnya ndutnya" kata Felisha yang begitu gemes ngeliat anaknya Ridho, "aku mau megang dong, Dho. Boleh ya?"
"Ahahahaha, anak lo gwa panggil Jupri ya, Dho. Lucu banget sih namanya"
"Ish, kamu ini, nga ada yang lebih bagus lagi apa manggilnya?! Rama khan lebih cakep gitu, Ky" kali ini Felisha nga nabok bahu gwa, tapi nyubit pinggang gwa.
"Aww, elo ye, dari tadi demen banget sih nabokin sama nyubitin gwa mulu?!" protes gwa yang udah mulai sebel.
"Abis, dari tadi kelakuan kamu tuh nyebelin banget tauk?! Punya etika dikit knapa? Emang kamu pengen nanti kalo punya anak trus namanya udah cakep2 malah dijelek2in sama temen2 kamu?" Felisha makin naik darah.
"Yaelah Fel, gwa khan becanda doang kaliii..." jawab gwa.
"Udah, udah. Ini ngapa pada beranteman sih? Yuk, katanya lo mau megang anak gwa Fel. Yuk, masuk yuk" Ridho menengahi pertengkaran kecil anatara gwa sama Felisha.
Lalu kita bertiga memasuki ruangan bayi itu. Tapi sebelumnya Felisha kembali melototin gwa sambil mendenguskan hidungnya kearah gwa. Yaelah, gwa yakin lagi PMS nih cewek, bawaannya dari tadi nyolot mulu sama gwa.

"Ya ampun Dho, bayi kamu ndut banget sih. Lucunyaaaa. Aku gendong ya Dho, boleh ya Dhoo" pintanya dengan exited.
"Eh, lo ngapain sih gendong2 segala? Entar knapa2 lo mau tanggung jawab?" cegah gwa.
"Ish, aku ini perempuan tauk, udah naluriku bisa gendong bayi tanpa perlu diajarin lagi" jawab Felisha dengan mimik seriusnya.
"Terserah lah, gwa mah cuma ngasih tau aja"
Lalu gwa mengambil sikap mundur menjauhi Felisha, seolah2 gwa nga mau ikut disalahin kalo nanti kenapa2 sama anaknya Ridho. Sementara Felisha menatap gwa dengan tajam kearah gwa, seolah bilang 'dasar cowok nga bertanggung jawab'. Lalu dengan dibantu suster jaga bayinya Ridho yang montok itu dipindahkan dari box kedalam gendongan Felisha. Dan benar aja, Felisha tampak tidak canggung ketika bayi merah itu sudah berada dalam pelukannya. Dan bayi itu yang nampak baru terjaga dari tidurnya tampak nyaman2 aja didalam pelukannya.
"Hai, gantenggg. Baru bangun tidur yaaa? Kenalin aku tante Felisha. Aku temennya ayah sama bunda kamuuu. Nah kalo yang itu om Lucky. Tapi kamu nanti jangan mau diajarin yang nga2 ya sama om yang satu ituu. Contoh aja ayah kamu. Ayah kamu tuh ayah yang paling hebat sedunia tauuu... bla..bla..bla..." Felisha terus ngajakin anaknya Ridho ngobrol sambil mengayun2kan tubuhnya dengan lembut. Sementara gwa cuma mencibirkan bibir gwa, ketika reputasi gwa dijelek2in didepan bayi yang masih merah itu oleh Felisha.

"Ahahahaha, pantes banget lo gendong anak gwa Fel. Kayaknya udah waktunya lo punya anak deh, Fel" komentar Ridho yang tampak terkagum2 dengan kesigapan Felisha mengendong anaknya.
"Ah, percuma aja Dho, calon bapaknya aja nga peka2 juga sih?" jawab Felisha dengan santai. Tapi tatapan matanya yang singgah sejenak ke mata gwa itu, bener2 bikin gwa merinding saat itu.

"Jiahahahaha, bukannya nga peka Fel, tapi kayaknya emang nga punya nyali tuh orang" jiah, si Ridho malah nambah2in.

"Bisa jadi Dho, udah ah, capek kalo ngebahasin yang satu itu mah" jawab Felisha seolah nga mau memperpanjang sarkasme yang ditujuin ke gwa.
Gwa yang ngerti dengan obrolan mereka cuma bisa tersenyum kecut, tanpa bisa ngasih alibi sedikitpun untuk membela diri gwa. Ah, biarlah kalian bermain dengan pemikiran masing2 tentang diri gwa. Tapi yang pasti gwa masih belum siap. Gwa masih menunggu satu titik terang, agar gwa bisa nyatain perasaan gwa pada Felisha. Tanpa harus lagi gwa terbebani oleh masalah restu dari nyokap gwa, biar nantinya percintaan gwa nga lagi kandas seperti dengan Dinda. Aaarggghh, mamaaahhhh....

"Eh, Dho, dari tadi gwa perhatiin anak lo ngeliatin gwa kayak nyolot gitu sih?" gwa mengalihkan pembicaraan. Tapi emang bener sih, gwa perhatiin anaknya Ridho dari tadi ngeliatin gwa nyureng gitu matanya.

"Ah, masa' sih Jim? Perasaan lo aja kali?" kata Ridho sambil merhatiin anaknya yang masih dalam gendongan Felisha.
"Iya Dho, kayaknya sinis banget dia ngeliatin gwa" kata gwa menyakinkannya
"Ahahaha, lo nya aja kali yang sensian. Apa jangan2 anak gwa tau kali ye, kalo lo emang bukan cowok yang peka dan bertanggung jawab sama perempuan" Ridho balikin lagi ke masalah 'peka' yang nyebelin ini.

"Ish, ini karena matanya belom melek semua kali Wil?! Makanya kesannya sinis gitu! Please, grow up!" kali ini Felisha bener2 tampak marah sama gwa. Untung aja dia masih gendongin anaknya Ridho. Kalo nga, tau sendiri deh derita yang bakal gwa alamin.

Akhirnya gwa ngambil sikap jadi cowok paling manis disitu. Nga ada lagi sepatah kata dan komentar yang keluar dari mulut gwa. Dari gwa lebih memilih diam dan nyengir2 kuda sambil ngedengerin Ridho dan Felisha ngobrol. Lagian nga enak juga gwa dari tadi diliatin mulu sama suster jaganya, akibat kegaduhan2 kecil yang terjadi disitu.
"Eh, Wil, Dho, dikit lagi udah mau azan. Kita keluar nyari bukaan dulu yuk" ajak Felisha setelah puas gendongin bayinya Ridho.
"Ngapain repot2 keluar buat batalin puasa sih? Disini juga bisa kali?" jawab gwa.
"Hah, gimana caranya. Khan disini nga ada makanannya, emang kamu ada makananatau minuman buat batalin puasa Dho?" tanyanya dengan wajah bingung.
"Nga ada tuh" jawab Ridho sambil menggelengkan kepalanya.
"Halagh, nga perlu pake makanan atau minuman segala lah. Jadi, ntar pas azan kedengeran, kita baik aja deh. Khan, jadi batal tuh puasanya. Keren khan cara batalinnya?" kata gwa, sambil cepat2 menyelinap keluar dari ruangan bayi.
Gwa ketawa2 tertahan sambil berlari meninggalkan Felisha dan Ridho jauh dibelakang gwa. Sementara ketika gwa nengok kebelakang, gwa lihat muka Felisha udah merah padam entah karena malu atau marah sama gwa. Sedangkan Ridho cuma mesem2 sambil geleng2in kepalanya ngeliat kelakuan gwa berdua. Ahahahaha, puas gwa ngerjain lo Fel!

Lagu ini adalah sumbangan dari agan dimastpp, yang sampe detik ini masih japriin gwa terus buat mastiin lagunya udah dipejeng atau belom sama gwa



Awalnya sih agak ragu juga sama lagunya, karena yang gwa tahu selera dia sejenis dangdut koplo gitu

Tapi pas gwa cek, ternyata keren bingits lagunya

Wokeh Dim, lagu lo dah gwa pajang yak

Diubah oleh luckyismine 05-08-2014 12:32
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas