- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#1059
NEWBORN
Link it to the world
Link it to yourself
Stretch it like a birth squeeze
The love for what you hide
The bitterness inside
Is growing like the new born
When you've seen, seen
Too much, too young, young
Soulless is everywhere
Hopeless time to roam
The distance to your home
Fades away to nowhere
How much are you worth
You can't come down to earth
You're swelling up, you're unstoppable
'cause you've seen, seen
Too much, too young, young
Soulless is everywhere
Destroy the spineless
Show me it's real
Wasting our last chance
To come away
Just break the silence
'cause I'm drifting away
Away from you
Link it to the world
Link it to yourself
Stretch it like it's a birth squeeze
And the love for what you hide
And the bitterness inside
Is growing like the new born
When you've seen, seen
Too much, too young, young
Soulless is everywhere
Destroy the spineless
Show me it's real
Wasting their last chance
To come away
Just break the silence
'cause I'm drifting away
Away from you
Link it to yourself
Stretch it like a birth squeeze
The love for what you hide
The bitterness inside
Is growing like the new born
When you've seen, seen
Too much, too young, young
Soulless is everywhere
Hopeless time to roam
The distance to your home
Fades away to nowhere
How much are you worth
You can't come down to earth
You're swelling up, you're unstoppable
'cause you've seen, seen
Too much, too young, young
Soulless is everywhere
Destroy the spineless
Show me it's real
Wasting our last chance
To come away
Just break the silence
'cause I'm drifting away
Away from you
Link it to the world
Link it to yourself
Stretch it like it's a birth squeeze
And the love for what you hide
And the bitterness inside
Is growing like the new born
When you've seen, seen
Too much, too young, young
Soulless is everywhere
Destroy the spineless
Show me it's real
Wasting their last chance
To come away
Just break the silence
'cause I'm drifting away
Away from you
MUSE
Spoiler for NEWBORN:
Quote:
Saat itu udah bulan puasa, ketika Ridho pada pagi itu nelpon gwa dan ngasih tahu kalo hari itu dia nga kerja, karena Maya udah waktunya buat ngelahirin. Seinget gwa dari malemnya, mereka berdua udah boyongan kerumah sakit untuk proses persalinannya Maya. Yup, waktu rasanya berjalan cepat dan nga kerasa aja kandungan istrinya Ridho udah masuk bulannya. Ahahahaha, bentar lagi bakal jadi bapak tuh si Ridho dan gwa bakal jadi omfather.
Widih, apa rasanya tuh ya?
"Kok, belom lahiran juga cing? Bukannya udah dari semalem tuh kalian pada ke RS?"tanya gwa.
"Tau tuh, gwa juga bingung. Katanya sih, bukaannya belom maksimal. Selaen itu juga kayaknya ada sedikit masalah sama kandungan bini gwa" jawabnya disebrang telpon dengan suara yang gelisah.
"Bukaan? Maksudnya bukaan apaan tuh? Trus, masalah kandungan apaan tuh? Wew, kayaknya ribet amat yak?" tanya gwa lagi yang emang kagak ngerti.
"Ck, udahlah, nga bakal ngerti lo bujangan kalo gwa jelasin juga soal bukaan mah. Tau deh masalah apaan, katanya sih mo di USG dulu biar lebih jelasnya. Ya udah ah, Maya udah manggil2in gwa nih. Ohiya Jim, bantu2 doa ye biar anak sama bini gwa nga kenapa2" katanya dengan terburu2..
"Iya-iya, gwa pasti doain cing" sahut gwa, sebelum Ridho menutup telponnya.
"Makasih Jim"
Gwa matiin telpon dan memulai kerjaan gwa di kantor BPN di wilayah =SENSOR=, sebagaimana rutinitas harian gwa. Ohiya, boleh dibilang sebelum berangkat kerja gwa selalu nganterin Felisha dulu kekantornya. Karena jam 'ngantor' gwa lebih lambat dibanding sama Felisha. Jadi gwa nga keberatan, eh dengan senang hati ding, nganterin Felisha ngantor ditiap2 paginya. Cuma kalo pulangnya gwa nga bisa jemput, karena khan gwa langsung cabs ke kampus selesai dari kerjaan. Tapi kalo ada hari yang kosong sih, gwa pasti ngejemput dia kok. Khan, pulangnya kita bisa sekalian refreshing gitu lho. Ya, entah itu wisata kuliner, cuci2 mata doang ke mall atau sesekali nonton di bioskop.
Yeah, pokoknya sejak kegalau2an gwa tentang mau dibawa kemana hubungan gwa sama Felisha ini, gwa mau nga mau ngejalanin HTS atau TTM kayak gini dulu ajalah. Pokoknya gwa bawa enjoy aja, sambil gwa menunggu waktu yang tepat untuk ngeresmiinnya. Sementara yang gwa lihat, Felisha pun nampaknya juga enjoy2 juga tuh. Dia tetap makin lengket sama gwa, walau masih dalam batas kewajaran dan nga nampak terlalu overactive. Wajar2 juga sih dia kayak gitu. Berarti khan dia juga nga mau dikesanin murahan dan gampangan dimata gwa.
Nga lama hape gwa geter2, gwa lihat dilayarnya tulisan JELEK kedap-kedip. Hmm, ada apa nih tumben udah nelpon gwa aja.
"Hola senorita" jawab gwa begitu mencet tombol hijau.
"Wil, tadi Ridho nelpon aku, katanya kandungannya Maya bermasalah ya? Kamu tadi ditelpon juga nga sama Ridho? Aduuhhh, kamu tau nga sih kenapa?" Felisha langsung nyerocos aja.
"Hoooo, sabar nengg, nga usah panik gitu dong. Gwa juga nga tau knapa2nya. Pokoknya lo doain aja deh yang terbaik buat Maya sama calon anaknya"
"Iyaaaa, tapi khan aku cemas juga Wil, takut kenapa2 sama Maya dan jabang bayinya" terdengar banget kalo Felisha ikutan panik gitu.
"Gwa tahu Lek, tapi khan kita cuma bisa bantuin doa aja dari sini. Mudah2an nga kenapa2. Lagian kenapa jadi lo yang panik sih?"
"Ish, aku khan perempuan Wil. Jadi gimana2nya aku bisa ngerasain apa yang lagi Maya rasain sekarang. Laki2 mah emang gitu, maunya enaknya doang, maunya bikinnya doang" dih, Felisha malah sewot.
"Jiaaahhh, jangan marah2 sama gwa dong neng. Khan yang bikin si Ridho, bukannya gwaa. Kenapa gwa yang lo omel2in sih?"
"Ah, udah ah. Susah deh kalo ngomong sama kamu. Kabar2in aku ya kalo dapet berita dari Ridho atau Maya. Bye!" ketusnya sambil nutup telpon.
Yeee, ngomel2 nih si Jelek. Jangan2 lagi PMS ya dia, segitu panik dan senewennya. Mana gwa lagi yang kena sasarannya. Perempuan tuh emang kadang2 suka aneh ya? Tiba2 aja suka panik sendiri dan ujung2nya ngomel2 dan marah2 nga jelas. Atau emang gwa sebagai laki2 ini suka nga bisa ngertiin perempuan? Ah, sudahlah. Gwa mo lanjut kerja lagi.
**********************
Siang2 gini dibulan puasa, susah banget rasanya nyari warung makan yang pada buka. Ahahahaha, yoi sob, gwa nga puasa. Diusia gwa yang setua itu, gwa masih susah buat puasa. Sahur sih tetep ikutan, karena Felisha mah paling getol banget kalo udah bangunin gwa (maksudnya bangunin gwa dari tidur sob, nga usah mikir yang aneh2 deh lo2 pada
). Dan gwa dengan sukarela ikutan sahur, karena bukannya apa2 sob, soalnya Felisha suka masak2 sendiri buat makan sahurnya. Dan gwa nga akan sia2in moment itu buat nikmatin variasi2 lauk bikinannya yang super enyak itu. Pokoknya makanan apa yang dibikin sama dia, pasti pas banget rasanya dilidah gwa. Kecuali satu hal, pedesnya itu lho yang kebangetan.
Tapi ya lama2 gwa terbiasa juga sih sama pedesnya itu, walau tetep gwa minta level pedesnya dikurangin.
Tapi ya gitu deh, selesai imsak dan azan subuh, begitu Felisha ngilang masuk kamarnya, gwa lanjut ngebakar rokok gwa sambil selonjoran ketembok karena kekenyangan. Iya, waktu itu emang hidup gwa masih jahiliyah banget sob.
Nga perlulah ditanyain motivasi gwa yang kagak puasa waktu itu, padahal diumur gwa yang udah setua itu udah nga punya alasan yang paling tepat lagi buat nga puasa.
Gwa menyusuri jalan pelan2 dengan motor sambil mata gwa celingukan ke kiri kanan, kali2 aja gwa bisa nemuin warung makan yang buka. Waktu itu sih, yang namanya rumah makan buka pas puasa masih jarang2 banget. Beda banget sama zaman sekarang, yang gampang bener nyari warung makan yang buka dibulan puasa, bahkan banyak juga yang bukanya mulai dari pagi.
Apalagi selera makan gwa ini agak2 aneh. Dari dulu gwa nga pernah suka makanan fast food, gwa lebih cinta masakan lokal paling selebihnya asian food. Selain itu makanan warteg pun gwa juga nga begitu suka, sedangkan rumah makan padang boleh dibilang rata2 bukanya pas sore2 doang. Kalopun ada yang buka juga, dijamin pasti makanannya nga enak. Eits, tuh didepan ada warung tongseng yang buka tuh. Sip, berhentilah gwa disana.
"Mas, tongsengnya satu, nga pake kol, nga pake mecin ya. Pedesnya sedeng aja" pesen gwa sambil ngambil posisi meja yang paling dalam dan duduk membelakangi pintu masuk. Biar gwa nga puasa gini, tapi tetep aja urat malu gwa masih utuh. Tengsin aja, kalo sampe ada orang yang kenal sama gwa ngeliat gwa lagi enak2an ngunyah pas puasa2 gini.
Berhubung yang beli tongseng disitu cuma gwa doang, jadi nga pake lama deh nyajiinnya. So, tongsen yang hangat ini bener2 membuat liur gwa nyaris netes2 dan perut gwa yang mulai keroncongan siap gwa isi. Tapi baru aja gwa mulai ngunyah daging kambing yang berasa lembut ini, tiba2 aja hape gwa berasa geter2 dikantong celana. Duh, siapa sih yang nganggu acara iftar gwa? Gwa lihat dilayar hape gwa nama Ridho kedap-kedip.
"Yo Dho...?" sapa gwa
"Alhamdulillah cing, anak gwa udah lahir sehat wal afiat. Laki2 Jim, asli ganteng kayak bapaknya. Lo musti kemari Jim, lo musti liat anak gwa. Ya Allah, gw nga nyangka udah jadi bapak sekarang Jim." Ridho langsung nyerocos, kayak over exited banget tuh orang.
"Wih, syukur deh Dho. Selamat ye, buat lo. Ahahaha, jadi bapak ya Dho, gwa juga nga nyangka nih. Berarti lo udah nga bisa gwa ajak nakal2 lagi ya Dhoo, ahahahaha. Eh, eh, tapi bini lo nga papa khan?" kata gwa yang menyadari kalo sedari tadi kita nga ngebahas tentang Maya istrinya, yang katanya tadi ada masalah.
"Kagak Jim, bini gwa baek2 aja kok. Akhirnya Maya di cesar Jim, soalnya anak gwa posisinya kelilit sama tali pusernya. Eh, kampret, lo lagi makan yak?" tanya Ridho yang mulai menyadari kalo gwa ngobrolnya sambil ngunyahin tongseng.
"Ahahahaha, iye cingg. Gwa buka puasa duluan yeee. Abis gembel2 diperut gwa udah pada minta jatah aja daritadi Dho" gwa ketawa2 jahat.
"Bader banget sih lo jadi bocah. Kagak inget umur lo mah. Malu tauk diliat bocah kalo kagak puasa. Insyaf cing, insyaf" jiah, gwa malah diceramahin sama si Ridho.
"Yaelah, ini juga pan gwa lagi belajar puasa Dho. Ini gwa baru kuatnya setengah hari cing" gwa ngasih alesan nga mutu.
"Ahahahaha, udah lah, terserah lo aja, gwa mah cuma ngingetin doang, malu sama umur kalo masih belum bisa puasa yang full." suara tawa Ridho kedengeran nga enak banget dikuping gwa.
"Iye, iye, tadz. Mulai besok gwa coba puasa yang full dah" jawab gwa yang cuma basa basi ini.
"Sip, gitu dong cing. Ohiya, ntar selesai kerjaan lo langsung kemari yak. Soalnya si Felisha katanya mo sore2an mampir kesini. Ini gwa cuma nyampein amamat dari dia lho, kalo gwa sih kagak ada maksa2 ke elo musti dateng kemari jam berapa aja atau kapanpun juga" kata Ridho.
"Jadi dia udah nelpon elo gitu? Yaelah, jangan sore2 banget ngapah, abis maghriban aja kali enakan, pan udah selesai buka puasa tuh" sahut gwa coba menawar.
"Yeee, kalo urusan itu mah ngomongnya jangan ke gwa, sama pacar lo tuh ngomongnya. Udah ah, gwa mau nengokin anak gwa dulu. Byee" Ridho mengakhiri telponnya.
"Tapi Dho..." gwa coba menahannya, tapi apa daya telponnya udah dimatiin.
Nga pake lama, hape gwa kembali geter2. Dan seperti yang gwa duga, dilayar hape nama Jelek kedap-kedip. Hmm, kali ini gwa nga boleh sambil ngunyah tongseng nerima telponnya, kalo nga mah mungkin bisa sampe ntar sore gwa diceramahin sama ini cewek lewat telpon. Meleleh, meleleh dah itu kuping kalo sampe ketahuan nga puasa gwa.
"Willl, Maya udah ngelahirin Willl. Anaknya cowok, pasti ganteng deh kayaknya bapaknya" nga pake basa-basi lagi si Jelek langsung nyerocos.
"Ya iyalah ganteng kayak bapaknyaaa, masa' cantik kayak emaknya sih?" sahut gwa sekenanya.
"Ish, nga bisa serius dikit knapa ngomongnya?!" tuh, ngomel lagi khan?
"Ish, marah-marah mulu sih bawaannya?"
"Jeleeeekkkk!!!"
"Eh, itu khan nama panggilan elo, knapa jadi diganti2 sih?"
"Aaaaakkk....." Felisha mulai histeris. Nampaknya dia mulai lapar.
"Ya udah, ya udah, tenang yaaa. Sekarang lo mau ngomong apa sama gwa?" gwa coba menenangkan, sebelum pembicaraan ini jadi berpanjang2 dan nga jelas. Sedangkan tongseng didepan gwa masih ada setengah lebih dan mulai dingin.
"Entar sore kamu ketempatnya Maya ya, aku udah nga sabar pengen ngeliat bayinya, pasti lucu banget deh. Kamu kesana ya ntar sore, kita ketemuan disana aja. OK?!" nah, sekarang dia mulai ngasih titahnya.
"Tapi Lek, abis maghrib aja kali, khan enak tuh kita udah buka puasa. Lagian..." belom selesai gwa ngomong udah dipotong.
"Ish, kelamaan ah. Lagian, kita khan bisa bukan puasa di sana Wil. Apa susahnya sih? Kita kerja juga jam 3 udah bubar, makanya langsung ke RS aja. Kamu nga ada kuliah sore nanti khan Wil. Sekali2 bolos nga apa2 kaliiii" Felisha menolak alasan gwa.
"Iya, hari gwa nga ada kuliah kok. Tapii..." lagi2 omongan gwa diselak.
"Nah, kalo emang nga ada kuliah kenapa juga musti nunggu maghrib? Aku nga minta dijemput kok, kita ketemuan disono aja ya. Ya Wil, ya?!" hmmm, mulai ngerayu deh.
"Oke, oke, sore ntar gwa nyampe kesono. Ya udah ya, gwa mo lanjut kerja lagi" gwa akhirnya ngalah. Lebih tepatnya, gwa pengen cepet2 ngabisin tongseng yang ada dihadapan gwa ini.
"Sip deh kalo gitu. Awas ya kalo sampe nga dateng!"
"Iya, baweellll, gwa pasti dateeengggg." sahut gwa yang mulai keki.
"Ish, reseh!" omelnya sambil matiin telponnya.
Aaahhh, akhirnya gwa punya waktu lagi untuk menikmati tongseng gwa yang mulai dingin ini.
Widih, apa rasanya tuh ya?"Kok, belom lahiran juga cing? Bukannya udah dari semalem tuh kalian pada ke RS?"tanya gwa.
"Tau tuh, gwa juga bingung. Katanya sih, bukaannya belom maksimal. Selaen itu juga kayaknya ada sedikit masalah sama kandungan bini gwa" jawabnya disebrang telpon dengan suara yang gelisah.
"Bukaan? Maksudnya bukaan apaan tuh? Trus, masalah kandungan apaan tuh? Wew, kayaknya ribet amat yak?" tanya gwa lagi yang emang kagak ngerti.
"Ck, udahlah, nga bakal ngerti lo bujangan kalo gwa jelasin juga soal bukaan mah. Tau deh masalah apaan, katanya sih mo di USG dulu biar lebih jelasnya. Ya udah ah, Maya udah manggil2in gwa nih. Ohiya Jim, bantu2 doa ye biar anak sama bini gwa nga kenapa2" katanya dengan terburu2..
"Iya-iya, gwa pasti doain cing" sahut gwa, sebelum Ridho menutup telponnya.
"Makasih Jim"
Gwa matiin telpon dan memulai kerjaan gwa di kantor BPN di wilayah =SENSOR=, sebagaimana rutinitas harian gwa. Ohiya, boleh dibilang sebelum berangkat kerja gwa selalu nganterin Felisha dulu kekantornya. Karena jam 'ngantor' gwa lebih lambat dibanding sama Felisha. Jadi gwa nga keberatan, eh dengan senang hati ding, nganterin Felisha ngantor ditiap2 paginya. Cuma kalo pulangnya gwa nga bisa jemput, karena khan gwa langsung cabs ke kampus selesai dari kerjaan. Tapi kalo ada hari yang kosong sih, gwa pasti ngejemput dia kok. Khan, pulangnya kita bisa sekalian refreshing gitu lho. Ya, entah itu wisata kuliner, cuci2 mata doang ke mall atau sesekali nonton di bioskop.
Yeah, pokoknya sejak kegalau2an gwa tentang mau dibawa kemana hubungan gwa sama Felisha ini, gwa mau nga mau ngejalanin HTS atau TTM kayak gini dulu ajalah. Pokoknya gwa bawa enjoy aja, sambil gwa menunggu waktu yang tepat untuk ngeresmiinnya. Sementara yang gwa lihat, Felisha pun nampaknya juga enjoy2 juga tuh. Dia tetap makin lengket sama gwa, walau masih dalam batas kewajaran dan nga nampak terlalu overactive. Wajar2 juga sih dia kayak gitu. Berarti khan dia juga nga mau dikesanin murahan dan gampangan dimata gwa.
Nga lama hape gwa geter2, gwa lihat dilayarnya tulisan JELEK kedap-kedip. Hmm, ada apa nih tumben udah nelpon gwa aja.
"Hola senorita" jawab gwa begitu mencet tombol hijau.
"Wil, tadi Ridho nelpon aku, katanya kandungannya Maya bermasalah ya? Kamu tadi ditelpon juga nga sama Ridho? Aduuhhh, kamu tau nga sih kenapa?" Felisha langsung nyerocos aja.
"Hoooo, sabar nengg, nga usah panik gitu dong. Gwa juga nga tau knapa2nya. Pokoknya lo doain aja deh yang terbaik buat Maya sama calon anaknya"
"Iyaaaa, tapi khan aku cemas juga Wil, takut kenapa2 sama Maya dan jabang bayinya" terdengar banget kalo Felisha ikutan panik gitu.
"Gwa tahu Lek, tapi khan kita cuma bisa bantuin doa aja dari sini. Mudah2an nga kenapa2. Lagian kenapa jadi lo yang panik sih?"
"Ish, aku khan perempuan Wil. Jadi gimana2nya aku bisa ngerasain apa yang lagi Maya rasain sekarang. Laki2 mah emang gitu, maunya enaknya doang, maunya bikinnya doang" dih, Felisha malah sewot.
"Jiaaahhh, jangan marah2 sama gwa dong neng. Khan yang bikin si Ridho, bukannya gwaa. Kenapa gwa yang lo omel2in sih?"
"Ah, udah ah. Susah deh kalo ngomong sama kamu. Kabar2in aku ya kalo dapet berita dari Ridho atau Maya. Bye!" ketusnya sambil nutup telpon.
Yeee, ngomel2 nih si Jelek. Jangan2 lagi PMS ya dia, segitu panik dan senewennya. Mana gwa lagi yang kena sasarannya. Perempuan tuh emang kadang2 suka aneh ya? Tiba2 aja suka panik sendiri dan ujung2nya ngomel2 dan marah2 nga jelas. Atau emang gwa sebagai laki2 ini suka nga bisa ngertiin perempuan? Ah, sudahlah. Gwa mo lanjut kerja lagi.
**********************
Siang2 gini dibulan puasa, susah banget rasanya nyari warung makan yang pada buka. Ahahahaha, yoi sob, gwa nga puasa. Diusia gwa yang setua itu, gwa masih susah buat puasa. Sahur sih tetep ikutan, karena Felisha mah paling getol banget kalo udah bangunin gwa (maksudnya bangunin gwa dari tidur sob, nga usah mikir yang aneh2 deh lo2 pada
). Dan gwa dengan sukarela ikutan sahur, karena bukannya apa2 sob, soalnya Felisha suka masak2 sendiri buat makan sahurnya. Dan gwa nga akan sia2in moment itu buat nikmatin variasi2 lauk bikinannya yang super enyak itu. Pokoknya makanan apa yang dibikin sama dia, pasti pas banget rasanya dilidah gwa. Kecuali satu hal, pedesnya itu lho yang kebangetan.
Tapi ya lama2 gwa terbiasa juga sih sama pedesnya itu, walau tetep gwa minta level pedesnya dikurangin. Tapi ya gitu deh, selesai imsak dan azan subuh, begitu Felisha ngilang masuk kamarnya, gwa lanjut ngebakar rokok gwa sambil selonjoran ketembok karena kekenyangan. Iya, waktu itu emang hidup gwa masih jahiliyah banget sob.
Nga perlulah ditanyain motivasi gwa yang kagak puasa waktu itu, padahal diumur gwa yang udah setua itu udah nga punya alasan yang paling tepat lagi buat nga puasa. Gwa menyusuri jalan pelan2 dengan motor sambil mata gwa celingukan ke kiri kanan, kali2 aja gwa bisa nemuin warung makan yang buka. Waktu itu sih, yang namanya rumah makan buka pas puasa masih jarang2 banget. Beda banget sama zaman sekarang, yang gampang bener nyari warung makan yang buka dibulan puasa, bahkan banyak juga yang bukanya mulai dari pagi.
Apalagi selera makan gwa ini agak2 aneh. Dari dulu gwa nga pernah suka makanan fast food, gwa lebih cinta masakan lokal paling selebihnya asian food. Selain itu makanan warteg pun gwa juga nga begitu suka, sedangkan rumah makan padang boleh dibilang rata2 bukanya pas sore2 doang. Kalopun ada yang buka juga, dijamin pasti makanannya nga enak. Eits, tuh didepan ada warung tongseng yang buka tuh. Sip, berhentilah gwa disana."Mas, tongsengnya satu, nga pake kol, nga pake mecin ya. Pedesnya sedeng aja" pesen gwa sambil ngambil posisi meja yang paling dalam dan duduk membelakangi pintu masuk. Biar gwa nga puasa gini, tapi tetep aja urat malu gwa masih utuh. Tengsin aja, kalo sampe ada orang yang kenal sama gwa ngeliat gwa lagi enak2an ngunyah pas puasa2 gini.
Berhubung yang beli tongseng disitu cuma gwa doang, jadi nga pake lama deh nyajiinnya. So, tongsen yang hangat ini bener2 membuat liur gwa nyaris netes2 dan perut gwa yang mulai keroncongan siap gwa isi. Tapi baru aja gwa mulai ngunyah daging kambing yang berasa lembut ini, tiba2 aja hape gwa berasa geter2 dikantong celana. Duh, siapa sih yang nganggu acara iftar gwa? Gwa lihat dilayar hape gwa nama Ridho kedap-kedip.
"Yo Dho...?" sapa gwa
"Alhamdulillah cing, anak gwa udah lahir sehat wal afiat. Laki2 Jim, asli ganteng kayak bapaknya. Lo musti kemari Jim, lo musti liat anak gwa. Ya Allah, gw nga nyangka udah jadi bapak sekarang Jim." Ridho langsung nyerocos, kayak over exited banget tuh orang.

"Wih, syukur deh Dho. Selamat ye, buat lo. Ahahaha, jadi bapak ya Dho, gwa juga nga nyangka nih. Berarti lo udah nga bisa gwa ajak nakal2 lagi ya Dhoo, ahahahaha. Eh, eh, tapi bini lo nga papa khan?" kata gwa yang menyadari kalo sedari tadi kita nga ngebahas tentang Maya istrinya, yang katanya tadi ada masalah.
"Kagak Jim, bini gwa baek2 aja kok. Akhirnya Maya di cesar Jim, soalnya anak gwa posisinya kelilit sama tali pusernya. Eh, kampret, lo lagi makan yak?" tanya Ridho yang mulai menyadari kalo gwa ngobrolnya sambil ngunyahin tongseng.

"Ahahahaha, iye cingg. Gwa buka puasa duluan yeee. Abis gembel2 diperut gwa udah pada minta jatah aja daritadi Dho" gwa ketawa2 jahat.
"Bader banget sih lo jadi bocah. Kagak inget umur lo mah. Malu tauk diliat bocah kalo kagak puasa. Insyaf cing, insyaf" jiah, gwa malah diceramahin sama si Ridho.
"Yaelah, ini juga pan gwa lagi belajar puasa Dho. Ini gwa baru kuatnya setengah hari cing" gwa ngasih alesan nga mutu.
"Ahahahaha, udah lah, terserah lo aja, gwa mah cuma ngingetin doang, malu sama umur kalo masih belum bisa puasa yang full." suara tawa Ridho kedengeran nga enak banget dikuping gwa.
"Iye, iye, tadz. Mulai besok gwa coba puasa yang full dah" jawab gwa yang cuma basa basi ini.
"Sip, gitu dong cing. Ohiya, ntar selesai kerjaan lo langsung kemari yak. Soalnya si Felisha katanya mo sore2an mampir kesini. Ini gwa cuma nyampein amamat dari dia lho, kalo gwa sih kagak ada maksa2 ke elo musti dateng kemari jam berapa aja atau kapanpun juga" kata Ridho.
"Jadi dia udah nelpon elo gitu? Yaelah, jangan sore2 banget ngapah, abis maghriban aja kali enakan, pan udah selesai buka puasa tuh" sahut gwa coba menawar.
"Yeee, kalo urusan itu mah ngomongnya jangan ke gwa, sama pacar lo tuh ngomongnya. Udah ah, gwa mau nengokin anak gwa dulu. Byee" Ridho mengakhiri telponnya.
"Tapi Dho..." gwa coba menahannya, tapi apa daya telponnya udah dimatiin.
Nga pake lama, hape gwa kembali geter2. Dan seperti yang gwa duga, dilayar hape nama Jelek kedap-kedip. Hmm, kali ini gwa nga boleh sambil ngunyah tongseng nerima telponnya, kalo nga mah mungkin bisa sampe ntar sore gwa diceramahin sama ini cewek lewat telpon. Meleleh, meleleh dah itu kuping kalo sampe ketahuan nga puasa gwa.

"Willl, Maya udah ngelahirin Willl. Anaknya cowok, pasti ganteng deh kayaknya bapaknya" nga pake basa-basi lagi si Jelek langsung nyerocos.
"Ya iyalah ganteng kayak bapaknyaaa, masa' cantik kayak emaknya sih?" sahut gwa sekenanya.
"Ish, nga bisa serius dikit knapa ngomongnya?!" tuh, ngomel lagi khan?
"Ish, marah-marah mulu sih bawaannya?"
"Jeleeeekkkk!!!"
"Eh, itu khan nama panggilan elo, knapa jadi diganti2 sih?"
"Aaaaakkk....." Felisha mulai histeris. Nampaknya dia mulai lapar.

"Ya udah, ya udah, tenang yaaa. Sekarang lo mau ngomong apa sama gwa?" gwa coba menenangkan, sebelum pembicaraan ini jadi berpanjang2 dan nga jelas. Sedangkan tongseng didepan gwa masih ada setengah lebih dan mulai dingin.
"Entar sore kamu ketempatnya Maya ya, aku udah nga sabar pengen ngeliat bayinya, pasti lucu banget deh. Kamu kesana ya ntar sore, kita ketemuan disana aja. OK?!" nah, sekarang dia mulai ngasih titahnya.
"Tapi Lek, abis maghrib aja kali, khan enak tuh kita udah buka puasa. Lagian..." belom selesai gwa ngomong udah dipotong.
"Ish, kelamaan ah. Lagian, kita khan bisa bukan puasa di sana Wil. Apa susahnya sih? Kita kerja juga jam 3 udah bubar, makanya langsung ke RS aja. Kamu nga ada kuliah sore nanti khan Wil. Sekali2 bolos nga apa2 kaliiii" Felisha menolak alasan gwa.
"Iya, hari gwa nga ada kuliah kok. Tapii..." lagi2 omongan gwa diselak.
"Nah, kalo emang nga ada kuliah kenapa juga musti nunggu maghrib? Aku nga minta dijemput kok, kita ketemuan disono aja ya. Ya Wil, ya?!" hmmm, mulai ngerayu deh.

"Oke, oke, sore ntar gwa nyampe kesono. Ya udah ya, gwa mo lanjut kerja lagi" gwa akhirnya ngalah. Lebih tepatnya, gwa pengen cepet2 ngabisin tongseng yang ada dihadapan gwa ini.
"Sip deh kalo gitu. Awas ya kalo sampe nga dateng!"
"Iya, baweellll, gwa pasti dateeengggg." sahut gwa yang mulai keki.
"Ish, reseh!" omelnya sambil matiin telponnya.
Aaahhh, akhirnya gwa punya waktu lagi untuk menikmati tongseng gwa yang mulai dingin ini.

sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas