- Beranda
- Stories from the Heart
pacarannya doang yang 9 tahun
...
![xxnonaxx](https://s.kaskus.id/user/avatar/2014/06/29/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
xxnonaxx
pacarannya doang yang 9 tahun
Hay gan selamat malam menjelang pagi. Sebelumnya maaf, awalnya threadnya ada disini. Maklum karena newbie dan belum paham soal perkaskus-an jadinya salah kamer hehe
sebagai newbie seperti saya, pasti bingung juga secara tab forumnya kaskus banyak banget kan
. Banyak yang bilang suruh pindahin kesini daripada ntar dihapus, semoga aja sekarang udah bener ya
kalau masih salah tolong kasih tau lagi ya gan, kedepannya semoga aja kaskus ada fitur move threadnya supaya ga manual ngetik lagi kaya gini hehe ![Kiss (S) emoticon-Kiss (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/kisss.gif)
Yuk mulai aja gan. Maaf lagi gan kalau ini panjang banget
Ini mau share cerita saya yang sebenernya tragis dan malu2-in
yang diperparah belakangan ini malah jadi ngebingungin gan
. Pertama, ini adalah surat yang lumayan panjang yang dikirim sama mantan pacar saya. Maaf lagi gan panjang hehe baca ya gan ![Kiss (S) emoticon-Kiss (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/kisss.gif)
Udah gan? Makasih ya gan
. Dithread sebelumnya, saya udh bilang kalau saya udah pacaran 9 tahun. Dan ini bukan sesuatu yang harus dibanggain
. Sebelum agan ngata-ngatain ke tolol-an saya. Agan dengerin lagunya crosbottom yang judulnya 9 tahundulu ya, abis itu agan boleh baca cerita saya. Mohon maaf lagi kalau bakal banyak banget hehe maklum gan kejadiannya selama 9 tahun. Siapin kopi dulu gan
. Dibaca ya gan dibawah tapi ![Kiss (S) emoticon-Kiss (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/kisss.gif)
part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
![Nohope emoticon-Nohope](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/q11.gif)
![I Love Kaskus (S) emoticon-I Love Kaskus (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iluvkaskuss.gif)
![Malu (S) emoticon-Malu (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/malus.gif)
![Kiss (S) emoticon-Kiss (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/kisss.gif)
Yuk mulai aja gan. Maaf lagi gan kalau ini panjang banget
![Smilie emoticon-Smilie](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/15.gif)
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
![Kiss (S) emoticon-Kiss (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/kisss.gif)
Spoiler for buka ya gan:
Kekasih hatiku yang baik hati, tak terasa sudah ribuan hari aku jalanin waktu cuman sama kamu. Selama ribuan hari itu hanya kamu yang membuat warna pink di hati aku. Membuat semuanya menjadi lebih mudah dari apa yang pernah aku tahu susah sebelumnya. Seorang kekasih, yang merangkap seorang teman; teman berbisnis, teman bermain, teman beradu pendapat, teman bertukar pikiran, teman pelampiasan, teman mengadu, seorang adik yang baik, seorang psikolog yang pandai memberi masukan atas semua masalah aku, atau manusia jahat yang bisa bikin aku menangis semalaman. Kamu bisa jadi semua itu, aku suka semua yang ada di diri kamu.
Kekasih hatiku yang baik hati, aku tau, aku tau kamu bosan mendengar kata I love you yang sering aku ucap, tapi tolong dengar dan jawablah. Karena aku akan tetap melakukan itu selama aku mencintaimu terus dan terus sampai aku tak tau lagi kata apa yang harus aku katakan kepadamu.
Kekasih hatiku yang baik hati, Rasanya baru kemarin aku ketemu kamu di warung soto dan dengan malu2 ajak kamu pulang. Rasanya baru kemarin juga aku terima telfon kamu yang cuman mau dengar Halo dari aku. Rasanya baru kemarin seluruh badan aku kedinginan karena aku takut ketemu sama kamu. Kenapa aku bisa sampai kaya gini? Dan aku masih merasa seperti baru terjadi di hari kemarin ketika lampu teras di matikan ibu dan kamu pergi naik motor aku yang agak berisik itu hanya dengan uang seribu di kantong aku. Rasanya baru kemarin juga aku bahagia karena kamu juga bilang cinta sama aku.
Kekasih hatiku yang baik hati, hari ini sudah entah keberapa hari setelah ban motor aku 2 kali pecah sehabis aku minta kamu jadi pacar aku. Setelah aku melihat kamu terheran-heran setelah tau bagaimana itu pantai yang ternyata bau dan gersang sekali. Setelah aku sering menangis, setelah aku sering tertawa, setelah amarahku, Setelah kata pisah yang gampang sekali aku ucapkan yang ternyata tak bisa juga memisahkan cinta aku sama kamu.
Kekasih hatiku yang baik, aku mohon maaf kepadamu kalau aku membuatmu jengkel atau badmood seharian. Seperti kita tahu, tak satu pun di dunia ini akan sama lagi jika kau sudah pernah melihatnya sebelumnya. Seperti kamu dan aku, setiap hari kita menjadi dua orang yang berbeda. Setiap hari kita berubah dan setiap hari aku berusaha mengenal sisi dirimu yang lain, yang berubah itu, dan setiap hari juga aku mengagumi dirimu yang berubah dan tidak sama lagi: mungkin rambutmu bertambah panjang sekian milimeter, mungkin jerawatmu pecah, mungkin matamu memerah, mungkin alismu terlihat lebih kusut daripada hari sebelumnya, mungkin kau lebih wangi atau justru agak bau, mungkin kau terlihat sedang kesal, mungkin kau begitu cantik dan ceria—aku selalu jatuh cinta pada perubahan-perubahanmu, itulah sebabnya setiap hari aku selalu jatuh cinta padamu. Lagi dan lagi. Tapi, bila kelak kamu menyaksikan perubahan diriku, saat aku nanti jadi jelek dan bau, dan miskin, dan berantakan, dan kendur, dan sakit-sakitan, dan kantung mataku semakin membesar dan hitam, dan mulutku yang bisu, dan kakiku yang tidak lagi bisa berjalan, dan gigiku ompong, dan ada peristiwa yang bisa membuatku begitu, apakah kau masih akan tetap mencintaiku?
Kekasih hatiku yang baik hati, Aku sama kamu mungkin gak seperti cerita Aladdin and Jasmine di lagu yang kamu nyanyiin, yang menyatukan cinta di atas semua perbedaan dan pertentangan akan hubungan mereka. Tidak juga seperti Radit dan Jani yang hidup berantakan di atas cinta mereka. Kamu hanya Mutya dan aku Afri yang sudah hampir gila karena terus mencintai kamu. Bukankah aku benar kalau kamu benar mencintaiku? Bukan sekedar kata2 dan bualan dari mulut kamu itu kan?
Kekasih hatiku yang baik hati, Sungguh, aku benar-benar takut jika kamu mungkin tidak akan ada lagi di samping aku. Nggak lagi nemenin kamu telfon. Engga ada lagi kamu di kursi itu dan nungguin aku futsal atau narikin rambut aku kalau aku lagi pusing. Aku juga ngga akan lagi datang bawa brownis Amanda kesukaan kamu atau duduk bersama makan oseng kangkung yang keasinan itu. Sungguh aku benar-benar takut ketika suatu hari kamu nggak lagi kenal sama aku. Ketika semua cerita ini cuman menjadi satu file di kardus tempat buku2 bekas kamu.
Ah kekasih hatiku yang baik hati, kalau memang hari itu akan tiba. Hari disaat kamu akan melepasku dan kita tidak akan bertemu lagi dalam jangka waktu yang lama, tolong jangan lupakan semua cerita yang pernah aku dan kamu buat. Jangan pernah tinggalkan aku di dalam kardus hatimu, jangan! Tinggalkan saja di hatimu. Tolong berikan ruang sedikit untuk nama aku tinggal. Dan nanti ketika kamu bertemu denganku, sapalah! Sungguh, aku pasti masih akan sangat mengenalmu.
Kekasih hatiku yang baik hati, mengapa aku begitu khawatir. Mengapa aku begitu takut ketika suatu hari nanti aku akan pergi lagi di kota yang sangat jauh. Kota yang tidak pernah aku kenal, kota yang tidak aku tahu juga masyarakatnya. Tolong! Aku akan sangat minta tolong! Tolong jangan khianati aku. Tolong terus jaga hati kamu hanya untuk aku. Seperti aku akan menjaga hati kamu. Aku akan selalu menjaga hati kamu. Selalu. Tolong pegang janji aku!
Kekasih hatiku yang baik hati, berdiam dirilah sejenak ketika aku sudah pergi jauh nanti, ketika kamu hendak berpaling dan melihat pria yang jauh lebih segalanya dari aku. Tolong, aku harap berdiam dirilah sejenak! Tolong ingat semua yang sudah kita lakukan. Ingatlah ketika kamu menangis dan bilang “aku nggak bisa tanpa kamu”, karena sesungguhnya akupun ngga bisa kalau harus tanpa kamu. Bukankah masalah kita hanya jarak. Bukankah walaupun kita berjauhan kita masih bisa melihat bulan yang sama? Benar kan kalau kita masih akan bisa melihat bulan yang sama? Jadi, tolong hentikan niatan untuk berpaling dan melihat pria lain di saat aku sudah jauh.
Kekasih hatiku yang baik hati, Tetapi, kalau itu tidak bisa menghentikan niatmu untuk berpaling, aku hanya berharap semoga pria itu jauh lebih baik dari aku dan semoga dia akan terus menjagamu dan tidak membiarkanmu berpaling lagi seperti aku yang tidak bisa menjagamu. Mungkin kamu akan marah aku bilang begini, tapi, bukankah berkata nanti akan lebih menyakitkan? Bukankah lebih baik sekarang berkata? Dan kekasihku, aku tidak akan pernah mengehentikan kamu jika suatu hari nanti kamu menemukan pria yang mungkin lebih baik dari aku. Bilanglah padaku dan aku akan merelakan kamu dan juga aku berjanji tidak akan lagi mengusik hidup kamu. Tapi seperti aku bilang sebelumnya, tolong ingat aku!
Kekasih hatiku yang baik hati, hari ini sudah 2000 hari! Apa kamu ingat? Kamu bahagia? Aku sangat bahagia. Aku tau tidak ada perayaan meriah di hari jadi kita yang ke delapan tahun, tahun ini, aku nggak punya cukup uang untuk pulang dan membuat perayaan atau sekedar mengirimu bunga seperti tahun-tahun lalu. Aku juga tidak berharap kamu memberiku sesuatu. Aku tau, aku gak bisa jadi laki-laki romantis dengan bunga, cokelat, atau boneka. Aku cuman bisa mencuri cokelat pernikahan mas ari yang sengaja aku curi dari pisin. Kamu tau, cokelat yang kamu makan adalah cokelat terbaik yang enak.
Kekasih hatiku yang baik hati, aku gak akan berdoa dan berharap tahun depan masih bisa bertemu lagi dengan kamu. Aku tidak akan bilang kalau “tahun depan bertemu lagi dengan aku ya”. Itu akan sangat memberatkanmu. Aku tidak pernah memaksamu untuk mencintaiku. Aku mencintaimu bukan berarti kamu juga harus sama mencintai aku. Aku hanya ingin kamu tau kalau aku mencintaimu sekarang saat aku tulis ini, aku sangat mencintai kamu. Dan tolong jangan ucapkan kalau kamu akan bertemu aku di tahun depan. Karena jika itu tidak terjadi, aku akan sangat sedih. Percayalah, tanpa berkata begitupun, aku akan berusaha menjagamu agar kita bertemu di tahun depan. Aku tidak akan mengucapkanya, aku hanya akan berusaha untuk mewujudkannya.
Kekasih hatiku yang baik hati, Aku tahu kamu pemalas dan aku mohon maaf karena aku menuliskannya terlalu panjang. Suatu saat nanti, di saat kita sudah berjauhan, di saat kata I love you bukan lagi dari mulut aku, dan di saat mungkin kamu sudah menimang anak, menjadi ibu dari anak-anak yang sangat mencintaimu, juga membuat sarapan untuk suami masa depanmu, tolong aku ingin kau membacanya sekali lagi. Mungkin akan agak sulit bagimu menyelesaikan membacanya, sebab terlalu panjang dan berbelit-belit dan juga tidak lagi penting. Tapi kumohon, bersabarlah, bacalah pelan-pelan sampai selesai.
Kekasih hatiku yang baik hati, Inilah surat yang kutulis untukmu saat usiaku dua hari lagi menjadi dua puluh tiga dan kau baru dua puluh. Saat kelak kaubaca lagi suratku ini, jika kelak kau tak sengaja menemukannya di antara tumpukkan benda-benda usang yang lain, kumohon padamu jangan mengabaikannya, bukalah lipatannya dan bacalah pelan-pelan agar kau bisa menangkap pesanku dengan jelas. Walaupun aku sulit mengingat, tapi inilah surat yang aku tulis untuk hari ke 2000 kita. Ingatlah nama aku, saat kita pertama kali bertemu dan saling menatap dengan senyum simpul yang malu-malu, saat betapa sulitnya aku menyebut namamu yang panjang dan mengakui bahwa aku jatuh cinta padamu. Kalau saat itu datang padamu, saat ketika kau membaca surat ini di masa yang akan datang, mungkin aku sudah sangat tua dan rapuh dan terbaring lemah di tempat tidurku atau barangkali aku sudah tiada, atau mungkin aku masih bisa menemanimu membaca ini. Berbaik hatilah, segeralah jawab pertanyaanku: apakah kau masih ingat namaku? Apa kau ingat aku pernah sangat mencintaimu?
Kekasih hatiku yang baik hati, aku tau, aku tau kamu bosan mendengar kata I love you yang sering aku ucap, tapi tolong dengar dan jawablah. Karena aku akan tetap melakukan itu selama aku mencintaimu terus dan terus sampai aku tak tau lagi kata apa yang harus aku katakan kepadamu.
Kekasih hatiku yang baik hati, Rasanya baru kemarin aku ketemu kamu di warung soto dan dengan malu2 ajak kamu pulang. Rasanya baru kemarin juga aku terima telfon kamu yang cuman mau dengar Halo dari aku. Rasanya baru kemarin seluruh badan aku kedinginan karena aku takut ketemu sama kamu. Kenapa aku bisa sampai kaya gini? Dan aku masih merasa seperti baru terjadi di hari kemarin ketika lampu teras di matikan ibu dan kamu pergi naik motor aku yang agak berisik itu hanya dengan uang seribu di kantong aku. Rasanya baru kemarin juga aku bahagia karena kamu juga bilang cinta sama aku.
Kekasih hatiku yang baik hati, hari ini sudah entah keberapa hari setelah ban motor aku 2 kali pecah sehabis aku minta kamu jadi pacar aku. Setelah aku melihat kamu terheran-heran setelah tau bagaimana itu pantai yang ternyata bau dan gersang sekali. Setelah aku sering menangis, setelah aku sering tertawa, setelah amarahku, Setelah kata pisah yang gampang sekali aku ucapkan yang ternyata tak bisa juga memisahkan cinta aku sama kamu.
Kekasih hatiku yang baik, aku mohon maaf kepadamu kalau aku membuatmu jengkel atau badmood seharian. Seperti kita tahu, tak satu pun di dunia ini akan sama lagi jika kau sudah pernah melihatnya sebelumnya. Seperti kamu dan aku, setiap hari kita menjadi dua orang yang berbeda. Setiap hari kita berubah dan setiap hari aku berusaha mengenal sisi dirimu yang lain, yang berubah itu, dan setiap hari juga aku mengagumi dirimu yang berubah dan tidak sama lagi: mungkin rambutmu bertambah panjang sekian milimeter, mungkin jerawatmu pecah, mungkin matamu memerah, mungkin alismu terlihat lebih kusut daripada hari sebelumnya, mungkin kau lebih wangi atau justru agak bau, mungkin kau terlihat sedang kesal, mungkin kau begitu cantik dan ceria—aku selalu jatuh cinta pada perubahan-perubahanmu, itulah sebabnya setiap hari aku selalu jatuh cinta padamu. Lagi dan lagi. Tapi, bila kelak kamu menyaksikan perubahan diriku, saat aku nanti jadi jelek dan bau, dan miskin, dan berantakan, dan kendur, dan sakit-sakitan, dan kantung mataku semakin membesar dan hitam, dan mulutku yang bisu, dan kakiku yang tidak lagi bisa berjalan, dan gigiku ompong, dan ada peristiwa yang bisa membuatku begitu, apakah kau masih akan tetap mencintaiku?
Kekasih hatiku yang baik hati, Aku sama kamu mungkin gak seperti cerita Aladdin and Jasmine di lagu yang kamu nyanyiin, yang menyatukan cinta di atas semua perbedaan dan pertentangan akan hubungan mereka. Tidak juga seperti Radit dan Jani yang hidup berantakan di atas cinta mereka. Kamu hanya Mutya dan aku Afri yang sudah hampir gila karena terus mencintai kamu. Bukankah aku benar kalau kamu benar mencintaiku? Bukan sekedar kata2 dan bualan dari mulut kamu itu kan?
Kekasih hatiku yang baik hati, Sungguh, aku benar-benar takut jika kamu mungkin tidak akan ada lagi di samping aku. Nggak lagi nemenin kamu telfon. Engga ada lagi kamu di kursi itu dan nungguin aku futsal atau narikin rambut aku kalau aku lagi pusing. Aku juga ngga akan lagi datang bawa brownis Amanda kesukaan kamu atau duduk bersama makan oseng kangkung yang keasinan itu. Sungguh aku benar-benar takut ketika suatu hari kamu nggak lagi kenal sama aku. Ketika semua cerita ini cuman menjadi satu file di kardus tempat buku2 bekas kamu.
Ah kekasih hatiku yang baik hati, kalau memang hari itu akan tiba. Hari disaat kamu akan melepasku dan kita tidak akan bertemu lagi dalam jangka waktu yang lama, tolong jangan lupakan semua cerita yang pernah aku dan kamu buat. Jangan pernah tinggalkan aku di dalam kardus hatimu, jangan! Tinggalkan saja di hatimu. Tolong berikan ruang sedikit untuk nama aku tinggal. Dan nanti ketika kamu bertemu denganku, sapalah! Sungguh, aku pasti masih akan sangat mengenalmu.
Kekasih hatiku yang baik hati, mengapa aku begitu khawatir. Mengapa aku begitu takut ketika suatu hari nanti aku akan pergi lagi di kota yang sangat jauh. Kota yang tidak pernah aku kenal, kota yang tidak aku tahu juga masyarakatnya. Tolong! Aku akan sangat minta tolong! Tolong jangan khianati aku. Tolong terus jaga hati kamu hanya untuk aku. Seperti aku akan menjaga hati kamu. Aku akan selalu menjaga hati kamu. Selalu. Tolong pegang janji aku!
Kekasih hatiku yang baik hati, berdiam dirilah sejenak ketika aku sudah pergi jauh nanti, ketika kamu hendak berpaling dan melihat pria yang jauh lebih segalanya dari aku. Tolong, aku harap berdiam dirilah sejenak! Tolong ingat semua yang sudah kita lakukan. Ingatlah ketika kamu menangis dan bilang “aku nggak bisa tanpa kamu”, karena sesungguhnya akupun ngga bisa kalau harus tanpa kamu. Bukankah masalah kita hanya jarak. Bukankah walaupun kita berjauhan kita masih bisa melihat bulan yang sama? Benar kan kalau kita masih akan bisa melihat bulan yang sama? Jadi, tolong hentikan niatan untuk berpaling dan melihat pria lain di saat aku sudah jauh.
Kekasih hatiku yang baik hati, Tetapi, kalau itu tidak bisa menghentikan niatmu untuk berpaling, aku hanya berharap semoga pria itu jauh lebih baik dari aku dan semoga dia akan terus menjagamu dan tidak membiarkanmu berpaling lagi seperti aku yang tidak bisa menjagamu. Mungkin kamu akan marah aku bilang begini, tapi, bukankah berkata nanti akan lebih menyakitkan? Bukankah lebih baik sekarang berkata? Dan kekasihku, aku tidak akan pernah mengehentikan kamu jika suatu hari nanti kamu menemukan pria yang mungkin lebih baik dari aku. Bilanglah padaku dan aku akan merelakan kamu dan juga aku berjanji tidak akan lagi mengusik hidup kamu. Tapi seperti aku bilang sebelumnya, tolong ingat aku!
Kekasih hatiku yang baik hati, hari ini sudah 2000 hari! Apa kamu ingat? Kamu bahagia? Aku sangat bahagia. Aku tau tidak ada perayaan meriah di hari jadi kita yang ke delapan tahun, tahun ini, aku nggak punya cukup uang untuk pulang dan membuat perayaan atau sekedar mengirimu bunga seperti tahun-tahun lalu. Aku juga tidak berharap kamu memberiku sesuatu. Aku tau, aku gak bisa jadi laki-laki romantis dengan bunga, cokelat, atau boneka. Aku cuman bisa mencuri cokelat pernikahan mas ari yang sengaja aku curi dari pisin. Kamu tau, cokelat yang kamu makan adalah cokelat terbaik yang enak.
Kekasih hatiku yang baik hati, aku gak akan berdoa dan berharap tahun depan masih bisa bertemu lagi dengan kamu. Aku tidak akan bilang kalau “tahun depan bertemu lagi dengan aku ya”. Itu akan sangat memberatkanmu. Aku tidak pernah memaksamu untuk mencintaiku. Aku mencintaimu bukan berarti kamu juga harus sama mencintai aku. Aku hanya ingin kamu tau kalau aku mencintaimu sekarang saat aku tulis ini, aku sangat mencintai kamu. Dan tolong jangan ucapkan kalau kamu akan bertemu aku di tahun depan. Karena jika itu tidak terjadi, aku akan sangat sedih. Percayalah, tanpa berkata begitupun, aku akan berusaha menjagamu agar kita bertemu di tahun depan. Aku tidak akan mengucapkanya, aku hanya akan berusaha untuk mewujudkannya.
Kekasih hatiku yang baik hati, Aku tahu kamu pemalas dan aku mohon maaf karena aku menuliskannya terlalu panjang. Suatu saat nanti, di saat kita sudah berjauhan, di saat kata I love you bukan lagi dari mulut aku, dan di saat mungkin kamu sudah menimang anak, menjadi ibu dari anak-anak yang sangat mencintaimu, juga membuat sarapan untuk suami masa depanmu, tolong aku ingin kau membacanya sekali lagi. Mungkin akan agak sulit bagimu menyelesaikan membacanya, sebab terlalu panjang dan berbelit-belit dan juga tidak lagi penting. Tapi kumohon, bersabarlah, bacalah pelan-pelan sampai selesai.
Kekasih hatiku yang baik hati, Inilah surat yang kutulis untukmu saat usiaku dua hari lagi menjadi dua puluh tiga dan kau baru dua puluh. Saat kelak kaubaca lagi suratku ini, jika kelak kau tak sengaja menemukannya di antara tumpukkan benda-benda usang yang lain, kumohon padamu jangan mengabaikannya, bukalah lipatannya dan bacalah pelan-pelan agar kau bisa menangkap pesanku dengan jelas. Walaupun aku sulit mengingat, tapi inilah surat yang aku tulis untuk hari ke 2000 kita. Ingatlah nama aku, saat kita pertama kali bertemu dan saling menatap dengan senyum simpul yang malu-malu, saat betapa sulitnya aku menyebut namamu yang panjang dan mengakui bahwa aku jatuh cinta padamu. Kalau saat itu datang padamu, saat ketika kau membaca surat ini di masa yang akan datang, mungkin aku sudah sangat tua dan rapuh dan terbaring lemah di tempat tidurku atau barangkali aku sudah tiada, atau mungkin aku masih bisa menemanimu membaca ini. Berbaik hatilah, segeralah jawab pertanyaanku: apakah kau masih ingat namaku? Apa kau ingat aku pernah sangat mencintaimu?
Udah gan? Makasih ya gan
![Kiss (S) emoticon-Kiss (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/kisss.gif)
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
![coffee emoticon-coffee](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/31.gif)
![Kiss (S) emoticon-Kiss (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/kisss.gif)
INDEXNYA GAN ![Kiss (S) emoticon-Kiss (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/kisss.gif)
![Kiss (S) emoticon-Kiss (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/kisss.gif)
part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
Diubah oleh xxnonaxx 31-07-2014 21:09
![anasabila](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/06/30/avatar8914126_40.gif)
anasabila memberi reputasi
1
10.8K
Kutip
67
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Stories from the Heart](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-51.png)
Stories from the Heart![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
31.6KThread•42.8KAnggota
Tampilkan semua post
![xxnonaxx](https://s.kaskus.id/user/avatar/2014/06/29/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
xxnonaxx
#3
tiga
Spoiler for 3:
Sejak hari pelepasan itu aku ga pernah lagi ketemu Afri. Aku bener-bener gatau kabar dia. Padahal kita masih satu kota, tapi ketemu juga gak pernah. Aku udah berhenti telfonin nomor rumahnya setiap abis isya. Aku sebenernya masih suka, tapi aku ga bisa berbuat banyak. Kalau bahasa anak sekarang, aku seharusnya move on tapi ga bisa hahaha, aku juga masih main sama Rara sama Vina. Sekolah kita alhamdulilah menang GPMB juara 2 tahun kemarin, Vina juga menang kostum terbaik.
Skip skip, Aku udah naik kelas 9 sekarang. Alhamdulilah juga nilai aku gak jelek2 banget di kelas hahaha. Teman-temanku yang lain udah bisa punya pacar semasa SMP bahkan udah ada yang jadian berkali2. Sedangkan kita bertiga masih begitu2 aja, masih naik becak kemana2 dengan mamang langganan dan dicariin mamah kalau udah jam 3 sore.
Suatu hari di bulan puasa, aku sama Rara lagi pergi makan di mamang soto tenda jam 9 pagi. Si Vina udah mudik ke palembang, aku sama Rara jadi aja bolos sekolah. Ini emang ide Rara yang sirik ngeliatin temen2nya pada punya pacar dan kita bertiga belum pernah sekalipun pacaran. Jadi kita ngegosip yang engga-engga. Kata Rara kita harus deket2 cowo supaya kita bisa punya pacar. Aku ngangguk2 aja, ngeiyain.
Di samping warung soto ini ada warung kecil yang gambarnya rokok jarum super itu loh, aku gatau apa nama Indonesia nya jenis warung kaya gini. Kita ngedenger ada suara gaduh2 di luar, kita kalem aja ga pengen tau, tapi lama2 makin gaduh jadi kita penasaran. Pas kita ngelongok ternyata ada sekelompok laki2 lagi gendong salah satu temennya dan maaf selangkangannya di gesek ke tiang listrik. Kita yang polos ga ngerti itu lagi ngapain, tapi karena ini ada di cerita jadi ini emang penting. Ternyata salah satu orang yang lagi gendong temennya itu Afri. Aku kaget dan heran kenapa mereka ngelakuin itu.
Pas mereka berhenti dari adegan yang aku baru ngerti beberapa tahun kemudian itu, ada temen Afri yang juga kakak kelas aku ngenalin aku yang lagi kaget bercampur haru ngeliat Afri setelah bertahun2.
“Mutya ya?” salah seorang dari 5 laki2 itu ada yang ngenalin aku, padahal aku sendiri ga tau dia siapa. Dan yang sedih, Afri ga nyapa aku sama sekali
“batal yaaa?” katanya ngeledek.
“Ih engga kok aku kan lagi dapet,” kata aku asal.
“masih pake seragam SMP aja kapan lulusnya?” kata dia basa basi.
“Tahun depan lulus kok. Doain aja,” kata Rara.
“Gimana Ibu ini...” selanjutya kita ngobrol di warung gambar djarum super itu, laki2 yang ngenalin aku namanya Firman dia kakak kelas aku tapi emang ga pernah ngobrol sama sekali. Katanya dia tau aku dari Mamih dan katanya dia aku orangnya lucu (?). Aku duduk hampir hadap2an sama Afri, tapi yang bikin aku sebel, Afri diem aja dia cuman mainan HP gatau lagi ngapain.
“Ini dia dulu pernah nembak Afri waktu SMP,” Kata Firman. Afri yang daritadi main HP dengan ke cool-an-nya yang mirip kim soo hyun a man from another star hahaha ngeliat aku, aku nunduk aja, malu. “dia sampe ngasih kecupan loh,” sambil nunjuk Afri yang langsung disorakin temen2nya yang lain.
“Ih apa bohong banget siapa yang kecup2, gak ada ya,” aku ngebela diri. “Mana pernah. Bohong ah”
Afri ga ngejawab sama sekali
aku bener2 sedih padahal aku pengen tau kenapa dia ga inget sama sekali sama aku huhuhu. Pengen banget peluk terus pelan2 nyiram dia pake aer yang panas biar jadi anget ga dingin lagi
.
“Iya bener dia dicium, dia malah minta tambah gara2 keenakan,” Ini kalimat pertama yang aku denger yang bikin aku berasa disiram kuah soto. Dia ternyata inget dan tau aku. “HAHAHAHA”
“Ih gak lucu ya, ngarangggg,” kata aku yang ngga bisa nutupin muka seneng gara2 dia tau siapa aku. “Jangan percaya”
“Terus emang kalian jadian ga akhirnya?” Kata orang yg aku lupa siapa namanya.
“Gak ada yang jadian ya. Ngomongin apa sih ganti yang lain aja”
Terus keadaan hening sejenak Rara udah cubit2 pinggang aja, kaget apa yang sedang terjadi, aku ga tau mau bilang apa.
“Kamu pulang kemana?” kata Afri yang gatau nanya ke siapa. Aku celingak-celinguk sok asik aja.
“Nanya siapa kang?” kata salah satu temennya.
“Ya ini kamu, tadi siapa namanya? Mutya ya?” dia nyenggol sepatu aku. “Pulang kemana?”
Aku mau minta dilempar kayu warung soto. Aku seneng banget tau!! AKKKKKKKKKK. “Ya kerumahlah,” kata aku pendek.
“OOOOOO”
Dia kembali lagi ke keadaan semula. Dingin kaya sepre baru diganti. Keadaan hening lagi, aku sama Rara gatau harus ngapain. Rara juga udah minta pulang aja. Aku kasih kode ke Rara pake mata, “Bentar dong bentaaaaaar aja aku mau liatin dia, belum puas aku”
Temen-temen yang lainnya sibuk ngeliatin handphone dan nyetel lagu. Afri masih mainan hp juga.
“Yuk pulang sama aku,” dia langsung berdiri dan ngambil tasnya yang ada di dalem warung. ini anak gak tau diri, itu kan warung djarum super dalemnya sempit bgt itu ada bapak2 tua lagi bobo, mereka malah naro tas disana. Gila.
Oh iya pas denger dia ngomong gitu, aku kaget. Aku rasanya mau meluk mamang soto saking senengnya. Allah memang adil, syukurku dalam hati.
“Siapa? Ngajak aku?” kenapa ngomong ini!!!
“Iya, mau ga?” dia udah gendong tasnya. “Satu,” dia mulai ngehitung.
“Ra gimana?” aku malah nanya Rara, Rara malah nyengir doang. “Kamu gapp sama mang Obok (mamang beca)?”
“Gakpapa mut aku deket depan doang”
“Dua,” katanya lagi.
“Iya bentar ya ambil kresek di beca dulu,” kata aku senyum. Mang Obok udah ketawa2 aja aku malah sekarang mau peluk Mang Obok saking senengnya.
Aku pamitan sama orang2 disana. Rara juga pulang, tapi sebelumnya kita tukeran nomor sama Firman.
Aku di motornya Afri.
Aku seneng banget. Ini bener2 mimpi yang jadi kenyataan, aku bisa deket banget tanpa jarak sama dia, orang yang aku harep-harepin dari jaman kelas satu. Aku sebenernya agak ga nyaman dia masih gendong tasnya dan aku duduk di belakangnya, sempitt. Tapi aku nikmatin aja hahahaha.
“Kamu rumahnya dimana?” dia ngebuka suara.
“Aku di Pemuda,” suara aku sok imut banget disini hahaha. “ntar dari pertigaan ke kiri aja”
Begitu sampe di pertigaan. “Kanan kan?” Afri sok tau banget dia langsung belok kanan tanpa nanya atau apa2.
“Ngaco banget, tadi kan aku bilang kiri,” aku pura-pura bete.
“Anterin bentar ya,” katanya datar.
Motornya di parkir di depan warung. “Bentar ya aku mau ambil makan” Aku cuman ngangguk aja.
“Panas ya?” kata dia ngeliat aku kipas2 pake tangan. “Aku beliin minum mau?”
“Gak usah, ini efek tadi makan soto jd masih berasa panasnya,” kataku nyengir.
Begitu dia naik di motornya, “Kamu pegang tas aku mau?” katanya lagi. “Barangkali kamu sempit, kalau engga mau ya aku taruh depan”
Siapa coba yang ga mauuuu. “Iya sini aku pegang”
Aku langsung pulang ke rumah dan kita tukeran nomor hp. Hari2 selanjutnya jadi hari yang bahagia terus. Aku akhirnya ketemu lagi sama cinta pertama aku. Aku terus sms an sama dia setiap hari, kadang juga telfon, dia sering jemput aku di sekolah, dia juga mau nungguin aku berenang, jemput aku di tempat les atau di rumah Rara atau di rumah Vina. Aku ga pernah minta dia untuk ngelakuin itu semua. Afri ternyata baik juga. Dia selalu bikin aku seneng di saat2 menyebalkan(?)
Dia pernah ceritanya mau romantisin aku, aku lagi marah waktu itu gara2 dia sms temen perempuan nya. (Oh iya Afri sendiri udh pacaran 4 kali, aku gatau itu kapan kejadiannya tapi aku agak sedikit sedih kalau inget dia udah pernah punya pacar saat itu). Dia dateng ke rumah aku bawa bunga yang isinya banyak tapi pas aku bukain gerbang aku pura2 bete padahal seneng. Belum aku ngomong apa2 dia udah ngelempar bunga nya ke muka aku, terus dia langsung pergi. Aku ga ngerti aku salah apa, bukannya dia yang salah? Tapi kenapa dia yang jadi marah(?)
Aku sama Afri belum jadian, aku malah di balap Vina dia udah jadian sama anak kuliahan. Hebat kan dia? Anak SMP pacaran sama anak kuliah. Anak geologi ITB yang udah naik mobil. Jadi dia ada kemajuan dari naik becak jadi naik mobil. Dan lucunya karena saat itu kita masih SMP kita nyebut pacar Vina “Manusia purba” soalnya Vina selalu cerita kalau anak geologi itu tugasnya gali2 goa hahahaha.
Skip skip, Aku udah naik kelas 9 sekarang. Alhamdulilah juga nilai aku gak jelek2 banget di kelas hahaha. Teman-temanku yang lain udah bisa punya pacar semasa SMP bahkan udah ada yang jadian berkali2. Sedangkan kita bertiga masih begitu2 aja, masih naik becak kemana2 dengan mamang langganan dan dicariin mamah kalau udah jam 3 sore.
Suatu hari di bulan puasa, aku sama Rara lagi pergi makan di mamang soto tenda jam 9 pagi. Si Vina udah mudik ke palembang, aku sama Rara jadi aja bolos sekolah. Ini emang ide Rara yang sirik ngeliatin temen2nya pada punya pacar dan kita bertiga belum pernah sekalipun pacaran. Jadi kita ngegosip yang engga-engga. Kata Rara kita harus deket2 cowo supaya kita bisa punya pacar. Aku ngangguk2 aja, ngeiyain.
Di samping warung soto ini ada warung kecil yang gambarnya rokok jarum super itu loh, aku gatau apa nama Indonesia nya jenis warung kaya gini. Kita ngedenger ada suara gaduh2 di luar, kita kalem aja ga pengen tau, tapi lama2 makin gaduh jadi kita penasaran. Pas kita ngelongok ternyata ada sekelompok laki2 lagi gendong salah satu temennya dan maaf selangkangannya di gesek ke tiang listrik. Kita yang polos ga ngerti itu lagi ngapain, tapi karena ini ada di cerita jadi ini emang penting. Ternyata salah satu orang yang lagi gendong temennya itu Afri. Aku kaget dan heran kenapa mereka ngelakuin itu.
Pas mereka berhenti dari adegan yang aku baru ngerti beberapa tahun kemudian itu, ada temen Afri yang juga kakak kelas aku ngenalin aku yang lagi kaget bercampur haru ngeliat Afri setelah bertahun2.
“Mutya ya?” salah seorang dari 5 laki2 itu ada yang ngenalin aku, padahal aku sendiri ga tau dia siapa. Dan yang sedih, Afri ga nyapa aku sama sekali
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
“Ih engga kok aku kan lagi dapet,” kata aku asal.
“masih pake seragam SMP aja kapan lulusnya?” kata dia basa basi.
“Tahun depan lulus kok. Doain aja,” kata Rara.
“Gimana Ibu ini...” selanjutya kita ngobrol di warung gambar djarum super itu, laki2 yang ngenalin aku namanya Firman dia kakak kelas aku tapi emang ga pernah ngobrol sama sekali. Katanya dia tau aku dari Mamih dan katanya dia aku orangnya lucu (?). Aku duduk hampir hadap2an sama Afri, tapi yang bikin aku sebel, Afri diem aja dia cuman mainan HP gatau lagi ngapain.
“Ini dia dulu pernah nembak Afri waktu SMP,” Kata Firman. Afri yang daritadi main HP dengan ke cool-an-nya yang mirip kim soo hyun a man from another star hahaha ngeliat aku, aku nunduk aja, malu. “dia sampe ngasih kecupan loh,” sambil nunjuk Afri yang langsung disorakin temen2nya yang lain.
“Ih apa bohong banget siapa yang kecup2, gak ada ya,” aku ngebela diri. “Mana pernah. Bohong ah”
Afri ga ngejawab sama sekali
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
“Iya bener dia dicium, dia malah minta tambah gara2 keenakan,” Ini kalimat pertama yang aku denger yang bikin aku berasa disiram kuah soto. Dia ternyata inget dan tau aku. “HAHAHAHA”
“Ih gak lucu ya, ngarangggg,” kata aku yang ngga bisa nutupin muka seneng gara2 dia tau siapa aku. “Jangan percaya”
“Terus emang kalian jadian ga akhirnya?” Kata orang yg aku lupa siapa namanya.
“Gak ada yang jadian ya. Ngomongin apa sih ganti yang lain aja”
Terus keadaan hening sejenak Rara udah cubit2 pinggang aja, kaget apa yang sedang terjadi, aku ga tau mau bilang apa.
“Kamu pulang kemana?” kata Afri yang gatau nanya ke siapa. Aku celingak-celinguk sok asik aja.
“Nanya siapa kang?” kata salah satu temennya.
“Ya ini kamu, tadi siapa namanya? Mutya ya?” dia nyenggol sepatu aku. “Pulang kemana?”
Aku mau minta dilempar kayu warung soto. Aku seneng banget tau!! AKKKKKKKKKK. “Ya kerumahlah,” kata aku pendek.
“OOOOOO”
Dia kembali lagi ke keadaan semula. Dingin kaya sepre baru diganti. Keadaan hening lagi, aku sama Rara gatau harus ngapain. Rara juga udah minta pulang aja. Aku kasih kode ke Rara pake mata, “Bentar dong bentaaaaaar aja aku mau liatin dia, belum puas aku”
Temen-temen yang lainnya sibuk ngeliatin handphone dan nyetel lagu. Afri masih mainan hp juga.
“Yuk pulang sama aku,” dia langsung berdiri dan ngambil tasnya yang ada di dalem warung. ini anak gak tau diri, itu kan warung djarum super dalemnya sempit bgt itu ada bapak2 tua lagi bobo, mereka malah naro tas disana. Gila.
Oh iya pas denger dia ngomong gitu, aku kaget. Aku rasanya mau meluk mamang soto saking senengnya. Allah memang adil, syukurku dalam hati.
“Siapa? Ngajak aku?” kenapa ngomong ini!!!
“Iya, mau ga?” dia udah gendong tasnya. “Satu,” dia mulai ngehitung.
“Ra gimana?” aku malah nanya Rara, Rara malah nyengir doang. “Kamu gapp sama mang Obok (mamang beca)?”
“Gakpapa mut aku deket depan doang”
“Dua,” katanya lagi.
“Iya bentar ya ambil kresek di beca dulu,” kata aku senyum. Mang Obok udah ketawa2 aja aku malah sekarang mau peluk Mang Obok saking senengnya.
Aku pamitan sama orang2 disana. Rara juga pulang, tapi sebelumnya kita tukeran nomor sama Firman.
Aku di motornya Afri.
Aku seneng banget. Ini bener2 mimpi yang jadi kenyataan, aku bisa deket banget tanpa jarak sama dia, orang yang aku harep-harepin dari jaman kelas satu. Aku sebenernya agak ga nyaman dia masih gendong tasnya dan aku duduk di belakangnya, sempitt. Tapi aku nikmatin aja hahahaha.
“Kamu rumahnya dimana?” dia ngebuka suara.
“Aku di Pemuda,” suara aku sok imut banget disini hahaha. “ntar dari pertigaan ke kiri aja”
Begitu sampe di pertigaan. “Kanan kan?” Afri sok tau banget dia langsung belok kanan tanpa nanya atau apa2.
“Ngaco banget, tadi kan aku bilang kiri,” aku pura-pura bete.
“Anterin bentar ya,” katanya datar.
Motornya di parkir di depan warung. “Bentar ya aku mau ambil makan” Aku cuman ngangguk aja.
“Panas ya?” kata dia ngeliat aku kipas2 pake tangan. “Aku beliin minum mau?”
“Gak usah, ini efek tadi makan soto jd masih berasa panasnya,” kataku nyengir.
Begitu dia naik di motornya, “Kamu pegang tas aku mau?” katanya lagi. “Barangkali kamu sempit, kalau engga mau ya aku taruh depan”
Siapa coba yang ga mauuuu. “Iya sini aku pegang”
Aku langsung pulang ke rumah dan kita tukeran nomor hp. Hari2 selanjutnya jadi hari yang bahagia terus. Aku akhirnya ketemu lagi sama cinta pertama aku. Aku terus sms an sama dia setiap hari, kadang juga telfon, dia sering jemput aku di sekolah, dia juga mau nungguin aku berenang, jemput aku di tempat les atau di rumah Rara atau di rumah Vina. Aku ga pernah minta dia untuk ngelakuin itu semua. Afri ternyata baik juga. Dia selalu bikin aku seneng di saat2 menyebalkan(?)
Dia pernah ceritanya mau romantisin aku, aku lagi marah waktu itu gara2 dia sms temen perempuan nya. (Oh iya Afri sendiri udh pacaran 4 kali, aku gatau itu kapan kejadiannya tapi aku agak sedikit sedih kalau inget dia udah pernah punya pacar saat itu). Dia dateng ke rumah aku bawa bunga yang isinya banyak tapi pas aku bukain gerbang aku pura2 bete padahal seneng. Belum aku ngomong apa2 dia udah ngelempar bunga nya ke muka aku, terus dia langsung pergi. Aku ga ngerti aku salah apa, bukannya dia yang salah? Tapi kenapa dia yang jadi marah(?)
Aku sama Afri belum jadian, aku malah di balap Vina dia udah jadian sama anak kuliahan. Hebat kan dia? Anak SMP pacaran sama anak kuliah. Anak geologi ITB yang udah naik mobil. Jadi dia ada kemajuan dari naik becak jadi naik mobil. Dan lucunya karena saat itu kita masih SMP kita nyebut pacar Vina “Manusia purba” soalnya Vina selalu cerita kalau anak geologi itu tugasnya gali2 goa hahahaha.
Diubah oleh xxnonaxx 31-07-2014 19:37
0
Kutip
Balas