- Beranda
- Stories from the Heart
.[[SINCE 2013]]. Kimi ga Katta: Having You (Trilogi)
...
TS
OblOOOOOOO
.[[SINCE 2013]]. Kimi ga Katta: Having You (Trilogi)
![.[[SINCE 2013]]. Kimi ga Katta: Having You (Trilogi)](https://s.kaskus.id/images/2018/01/25/2511688_201801250912110005.png)
Spoiler for Segelas Es Kosong:
Spoiler for Halaman Belakang Buku 1 & 2:
Quote:
Quote:
Quote:
Polling
0 suara
Di Buku terakhir, siapakah yang akan menjadi pendamping Bagas di akhir cerita?
Diubah oleh OblOOOOOOO 15-11-2021 21:40
junti27 dan 14 lainnya memberi reputasi
13
130.5K
1.1K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
OblOOOOOOO
#609
New Stories Begin - Bagian II
Dia menatap gue kosong
"Kenapa?" tanya gue bingung melihat dia yang melongo.
"Ahh," dia seolah-olah tersadar dari lamunannya. "Masuk Gas, ini aku lagi gambar-gambar buat poster ke depan
" tunjuknya pada kertas yang ada di depannya.
Gue mendekat dan melihat ke arah kertas itu, masih dicorat coret secara kasar.
"Yaudah lanjutin dulu, hehe Makasih banget udah mau bantuin, kadang gue buntuk ide kalo misalnya ngedesain itu
" jawab gue meletakkan tas gue.
Gue pun berjalan lebih memasuki kamarnya lagi, melihat foto-fotonya yang ia pajang di dinding kamarnya. Gue perhatikan satu-satu, lama-lama foto-foto itu mempesona gue. Ia sangat cocok jadi seorang model.
Bukan hanya badannya yang bagus, melainkan wajahnya juga gak perlu di permak juga sudah cantik.
Kami saat itu saling membelakangi. Meja belajarnya ada disamping pintu masuk dan menghadap ke arah jendela, sedangkan gue saat ini sedang menatap indahnya potret makhluk Tuhan yang satu ini,
"Sejak kapan lu jadi model?" tanya gue sambil menggoyang-goyangkan kunci motor.
"Sejak SMA" jawabnya singkat. Dan gue hanya menanggapi dengan anggukan.
Gue pun duduk bersender ke dinding, melihat ke arah punggung Jessie yang sedang menggambar di secarik kertas HVS itu. Gue ambil hape gue, dan membalas Line dari Nino yang belum sempat gue bales.
"Lu jadi ke kosan Jessie, Gas?" Nabila,19.10
"Jadi, ini gue baru nyampe kosannya.
Lo lagi apa?" Me, 19.21
"Ciee yang beduan ama Jessie...
Cantik lho Jessie.
Eh, Gas.. gue mau ceritaaaa!!
Nabila, 19.22
"Haha, tapi lebih tetep cantikan kamu kok Nin
Cerita apa?" Me, 19.23
"Ih apasih gombal basi
Tau gak... tau gak....
Tapi jangan bilang atau tanya ke orangnya ya!
" Nabila, 19.25
"Gak tauuu... makanya ceritaaa..
Kepo nihh...
Iya enggak...
Emang apa?" Me, 19.27
"Bener yahh...
Ini tentang Karin............
" Nabila, 19.27
"Iyaaa kenapa Kariiinn?!
" Me, 19.28
"Dia udah ga virgin

Tapi jangan bilang-bilang yaaahhhhh
" Nabila, 19.32
Memang Line terakhir dari Nino agak sedikit lama di bales, lalu setelah di bales gue akhirnya mengerti mengapa Nino sedikit lama balesnya, padahal biasanya ngebut. Dan, what?!
Udah gak virgin? 
"Eeeeh, serius lo?
Kapaaan.... Kapaaan...
Dan bagaimana ceritanyaaa....." Me, 19.33
Gue bales Line Nino ngebut, ingin tau kelanjutannya. Awalnya gue melongo heran, namun kemudian tertawa kecil sendiri, aduh Karin, gak nyangka gue.. kampretos juga si Rei
Suara tawa gue itu memecah konsentrasi Jessie yang membuatnya melihat ke belakang, ke arah gue saat gue menunggu Nino yang masih belum membalas.
"Kenapa Gas?" tanya Jessie heran.
"Ah? Haha, gak ada apa-apa...
" ujar gue dengan senyum lebar.
"Hmmm,...." Jessie pun kembali membalik ke kertas-kertasnya.
Sesaat setelah itu, gue kembali berkutik dengan handphone gue. Nino bercerita panjang lebar. Dia bilang, waktu itu malam hujan, dan Rei masih di kosan Karin. Dan, mereka saling merajut tali asmara saat itu
Dan pada akhirnya mereka.........
Itu cerita Nino, dia menceritakan seperti Drama Korea. Gue menanggapi bingung sambil tertawa kecil-kecil melanjutkan ngobrol ngalur ngidul kita.
Hingga saat suara dering yang keras berbunyi dan suara getaran terdengar oleh gue. Hapenya Jessie berdering, dan ia menatap ke layar hapenya. Lalu, ia malah me-reject telepon itu.
Gue gak menanggapi saat pertama, karena gue masih asik line-an sama Nino, namun kali ketiga Jessie me-reject telepon itu, gue pun bertanya heran.
"Kok, di reject? Dari siapa?
", tanya gue.
"Gak penting ko" jawabnya tanpa menoleh sedikitpun ke arah gue.
Gue pun berdiri dari duduk gue, menghampirinya. Dan saat gue lihat ia di meja belajarnya, wajah Jessie terlihat kusut dan sebel. Gue enggan untuk bertanya lebih lanjut, karena gue yakin ini urusan pribadinya.
"Udah selesai belom gambarnya?" tanya gue mencoba membuka obrolan, gue ingat apa tujuan gue kesini ngebantu Jessie dan mengakrabkan diri seperti yang disuruh Kido.
"Lo liat aja sendiri, udah selesai belom?
" jawabnya dengan wajah kusut seperti halnya saat dia marah-marah ke gue waktu itu.
Buset, jutek amat neng
keluh gue dalam hati.
Namun kemudian telepon itu berdering lagi. Dan kali ini dia mengangkatnya sembari berjalan ke luar kamar. Ia sepertinya ingin berbicara tanpa gue denger.
Gue gak denger dia ngobrol apa di balik telepon itu, tapi gue sadar bahwa dia sudah matiin lagi telepon itu ketika suara seorang lelaki di luar seperti mengemis-ngemis kepadanya. Gue yang duduk di bangku tempat Jessie duduk tadi pura-pura menggambar, namun kuping gue mencoba fokus menangkap pembicaraan mereka yang sepertinya sedang dalam kondisi sengit.
"Gak usah pegang-pegang gue!!
Lo tau kan gue gak mau di pegang-pegang. Mending sekarang lo pulang deh...." bentaknya. Gue mendengar itu tiba-tiba kaget. Gue coba lagi fokuskan telinga.
"Gue kurang apa coba! Kenapa sih Jess? Gue sayang sama lu..." tanggap lelaki itu.
Wah, ini merupakan pertarungan antara kaum adam dan hawa, pikir gue.
"Makasih, tapi gue gak ada perasaan apa-apa sama lo.." ujar Jessie kemudian.
"Jadi kenapa lo selama ini baik ke gue?? Buat apa?!
" tanggap cowok itu dengan nada yang mulai meninggi.
Pertarungan sengit antara si cowok pengemis cinta itu dengan seorang bidadari incarannya membuat gue muak
Apa mereka mau orang sekampung tau kali ya?
Gue pun berjalan keluar kamar, kepo dan ingin ngebantuin Jessie. Mungkin ini yang bikin dia bete sedari tadi.
Saat langkah gue depan pintu. Anjrit, ganteng
Tapi kesian banget di tolak
pikir gue pertama kali.
"Ada apa nih ribut-ribut bro
" tanya gue menghampiri cowo itu. Gue tatap matanya dengan tatapan dingin. Cowok itu diam sekaligus heran melihat gue.
"Gak baik teriak-teriak kayak gitu sama cewek, apalagi malem-malem
" lanjut gue dengan nada wibawa. Istilahnya gue pake Echo 2
"Siapa lu? Tolong jangan ikut campur urusan kita ya!
" jawabnya dengan tatapan kesal namun dilantunkan dengan nada datar.
"Urusan Jessie berarti urusan gue juga bro
Salam kenal, gue Bagas, cowoknya Jessie
" ujar gue sambil menepuk bahunya.
............
"Kenapa?" tanya gue bingung melihat dia yang melongo.
"Ahh," dia seolah-olah tersadar dari lamunannya. "Masuk Gas, ini aku lagi gambar-gambar buat poster ke depan
" tunjuknya pada kertas yang ada di depannya. Gue mendekat dan melihat ke arah kertas itu, masih dicorat coret secara kasar.
"Yaudah lanjutin dulu, hehe Makasih banget udah mau bantuin, kadang gue buntuk ide kalo misalnya ngedesain itu
" jawab gue meletakkan tas gue. Gue pun berjalan lebih memasuki kamarnya lagi, melihat foto-fotonya yang ia pajang di dinding kamarnya. Gue perhatikan satu-satu, lama-lama foto-foto itu mempesona gue. Ia sangat cocok jadi seorang model.
Bukan hanya badannya yang bagus, melainkan wajahnya juga gak perlu di permak juga sudah cantik.Kami saat itu saling membelakangi. Meja belajarnya ada disamping pintu masuk dan menghadap ke arah jendela, sedangkan gue saat ini sedang menatap indahnya potret makhluk Tuhan yang satu ini,
"Sejak kapan lu jadi model?" tanya gue sambil menggoyang-goyangkan kunci motor.
"Sejak SMA" jawabnya singkat. Dan gue hanya menanggapi dengan anggukan.
Gue pun duduk bersender ke dinding, melihat ke arah punggung Jessie yang sedang menggambar di secarik kertas HVS itu. Gue ambil hape gue, dan membalas Line dari Nino yang belum sempat gue bales.
"Lu jadi ke kosan Jessie, Gas?" Nabila,19.10
"Jadi, ini gue baru nyampe kosannya.
Lo lagi apa?" Me, 19.21
"Ciee yang beduan ama Jessie...
Cantik lho Jessie. Eh, Gas.. gue mau ceritaaaa!!
Nabila, 19.22"Haha, tapi lebih tetep cantikan kamu kok Nin

Cerita apa?" Me, 19.23
"Ih apasih gombal basi

Tau gak... tau gak....
Tapi jangan bilang atau tanya ke orangnya ya!
" Nabila, 19.25"Gak tauuu... makanya ceritaaa..

Kepo nihh...
Iya enggak...

Emang apa?" Me, 19.27
"Bener yahh...

Ini tentang Karin............
" Nabila, 19.27"Iyaaa kenapa Kariiinn?!
" Me, 19.28"Dia udah ga virgin

Tapi jangan bilang-bilang yaaahhhhh
" Nabila, 19.32Memang Line terakhir dari Nino agak sedikit lama di bales, lalu setelah di bales gue akhirnya mengerti mengapa Nino sedikit lama balesnya, padahal biasanya ngebut. Dan, what?!
Udah gak virgin? 
"Eeeeh, serius lo?
Kapaaan.... Kapaaan...
Dan bagaimana ceritanyaaa....." Me, 19.33
Gue bales Line Nino ngebut, ingin tau kelanjutannya. Awalnya gue melongo heran, namun kemudian tertawa kecil sendiri, aduh Karin, gak nyangka gue.. kampretos juga si Rei
Suara tawa gue itu memecah konsentrasi Jessie yang membuatnya melihat ke belakang, ke arah gue saat gue menunggu Nino yang masih belum membalas.
"Kenapa Gas?" tanya Jessie heran.
"Ah? Haha, gak ada apa-apa...
" ujar gue dengan senyum lebar."Hmmm,...." Jessie pun kembali membalik ke kertas-kertasnya.
Sesaat setelah itu, gue kembali berkutik dengan handphone gue. Nino bercerita panjang lebar. Dia bilang, waktu itu malam hujan, dan Rei masih di kosan Karin. Dan, mereka saling merajut tali asmara saat itu
Dan pada akhirnya mereka......... Itu cerita Nino, dia menceritakan seperti Drama Korea. Gue menanggapi bingung sambil tertawa kecil-kecil melanjutkan ngobrol ngalur ngidul kita.
Hingga saat suara dering yang keras berbunyi dan suara getaran terdengar oleh gue. Hapenya Jessie berdering, dan ia menatap ke layar hapenya. Lalu, ia malah me-reject telepon itu.
Gue gak menanggapi saat pertama, karena gue masih asik line-an sama Nino, namun kali ketiga Jessie me-reject telepon itu, gue pun bertanya heran.
"Kok, di reject? Dari siapa?
", tanya gue. "Gak penting ko" jawabnya tanpa menoleh sedikitpun ke arah gue.
Gue pun berdiri dari duduk gue, menghampirinya. Dan saat gue lihat ia di meja belajarnya, wajah Jessie terlihat kusut dan sebel. Gue enggan untuk bertanya lebih lanjut, karena gue yakin ini urusan pribadinya.
"Udah selesai belom gambarnya?" tanya gue mencoba membuka obrolan, gue ingat apa tujuan gue kesini ngebantu Jessie dan mengakrabkan diri seperti yang disuruh Kido.
"Lo liat aja sendiri, udah selesai belom?
" jawabnya dengan wajah kusut seperti halnya saat dia marah-marah ke gue waktu itu. Buset, jutek amat neng
keluh gue dalam hati. Namun kemudian telepon itu berdering lagi. Dan kali ini dia mengangkatnya sembari berjalan ke luar kamar. Ia sepertinya ingin berbicara tanpa gue denger.
Gue gak denger dia ngobrol apa di balik telepon itu, tapi gue sadar bahwa dia sudah matiin lagi telepon itu ketika suara seorang lelaki di luar seperti mengemis-ngemis kepadanya. Gue yang duduk di bangku tempat Jessie duduk tadi pura-pura menggambar, namun kuping gue mencoba fokus menangkap pembicaraan mereka yang sepertinya sedang dalam kondisi sengit.
"Gak usah pegang-pegang gue!!
Lo tau kan gue gak mau di pegang-pegang. Mending sekarang lo pulang deh...." bentaknya. Gue mendengar itu tiba-tiba kaget. Gue coba lagi fokuskan telinga."Gue kurang apa coba! Kenapa sih Jess? Gue sayang sama lu..." tanggap lelaki itu.
Wah, ini merupakan pertarungan antara kaum adam dan hawa, pikir gue.
"Makasih, tapi gue gak ada perasaan apa-apa sama lo.." ujar Jessie kemudian.
"Jadi kenapa lo selama ini baik ke gue?? Buat apa?!
" tanggap cowok itu dengan nada yang mulai meninggi.Pertarungan sengit antara si cowok pengemis cinta itu dengan seorang bidadari incarannya membuat gue muak
Apa mereka mau orang sekampung tau kali ya?
Gue pun berjalan keluar kamar, kepo dan ingin ngebantuin Jessie. Mungkin ini yang bikin dia bete sedari tadi.Saat langkah gue depan pintu. Anjrit, ganteng
Tapi kesian banget di tolak
pikir gue pertama kali. "Ada apa nih ribut-ribut bro
" tanya gue menghampiri cowo itu. Gue tatap matanya dengan tatapan dingin. Cowok itu diam sekaligus heran melihat gue."Gak baik teriak-teriak kayak gitu sama cewek, apalagi malem-malem
" lanjut gue dengan nada wibawa. Istilahnya gue pake Echo 2"Siapa lu? Tolong jangan ikut campur urusan kita ya!
" jawabnya dengan tatapan kesal namun dilantunkan dengan nada datar."Urusan Jessie berarti urusan gue juga bro
Salam kenal, gue Bagas, cowoknya Jessie
" ujar gue sambil menepuk bahunya. ............
Diubah oleh OblOOOOOOO 22-07-2014 22:16
0

. Selamat buat Kalian yang menjadi Best 3 buat tahun ini.
![.[[SINCE 2013]]. Kimi ga Katta: Having You (Trilogi)](https://s.kaskus.id/images/2019/05/12/2511688_20190512083535.jpg)

Seketika kepala gue ditampol pake sebuah kepalan tangan.

![.[[SINCE 2013]]. Kimi ga Katta: Having You (Trilogi)](https://s.kaskus.id/images/2018/01/25/2511688_201801250913370673.png)

![.[[SINCE 2013]]. Kimi ga Katta: Having You (Trilogi)](https://s.kaskus.id/images/2019/05/12/2511688_20190512093202.jpg)