- Beranda
- Stories from the Heart
[ Komedi Romantis] Love Is Yuna ( Terkadang cinta memang tak adil)
...
TS
bandotkeren
[ Komedi Romantis] Love Is Yuna ( Terkadang cinta memang tak adil)
Permisi gan, Ane mau share cerita bikinan ane 
silahkan dinikmati semoga agan terhibur
Maaf kalo tulisannya berantakan

silahkan dinikmati semoga agan terhibur

Maaf kalo tulisannya berantakan

Quote:
Original Posted By (Part 01)
PART 01
Love Is Yuna
Setujukah kalian kalau cinta pertama itu adalah cinta yang sangat sulit dilupakan bahkan ketika kalian sudah menikah atau punya pasangan baru.
memori kita saat bersama dia masih terkenang dalam hati sampai saat ini.
Masih ingatkah saat cinta pertama kalian tertawa, masih ingatkah ketika ia menangis atau bersedih, ingatkah kalian akan hari ulang tahunnya, ingatkah juga kalian tentang warna favoritnya?
Semua itu wajar kok, tidak ada yang salah dengan cinta pertama, semua orang pernah mengalaminya dan bukanlah sebuah dosa jika kalian masih teringat padanya.
Aku pun sama seperti kalian, aku juga pernah mengalami cinta pertama, cinta yang begitu hebat hingga ku rela mengorbankan apapun demi dia. dialah Yuna, Yuna Wijayanti seseorang yang telah mengajariku apa arti cinta, kesabaran dan pengorbanan.
Quote :
"Begitu lah cinta, deritanya tiada akhir"
- Cut pat kay -
Namaku Tonie Hida, umurku 17 tahun, aku lahir disebuah kota kecil bernama Sampang, Sampang yang kumaksudkan disini bukan Sampang Madura tapi Sampang Cilacap ( Jawa Tengah ).
Aku bersekolah disebuah SMK jurusan komputer angkatan 2007-2009.
aku adalah siswa yang biasa-biasa saja bahkan tidak ada yang spesial dari diriku. tampang yang biasa, nilai akedemik yang biasa, tampilan yang biasa...bahkan semua temanku pun dari golongan orang yang biasa.
sampai pada akhirnya ada seorang siswi angkatanku yang mencoba memaksakan kehendaknya kepadaku agar aku mirip dengan tokoh idolanya.
Dia mencocokan ku dengan seorang vokalis sebuah grupband bernama Ungu. jujur itu sangat mengusik hidupku yang nyaman tanpa diketahui oleh banyak orang. karena ulahnya seantero sekolah jadi tahu siapa aku.
aku sangat tidak senang bahkan tidak bangga sama sekali.
Dari situlah awal hidupku mulai berubah drastis, yang tadinya tenang dan damai berubah menjadi ricuh bin rusuh. kalo orang lain mungkin suka dicocok-cocokin atau dimiripin dengan artis tertentu, tapi aku tidak.
Aku merasa keberatan, sangat keberatan, orang-orang jadi seenaknya aja ganti nama pemberian orang tua ku. lalu ke siapakah aku harus mengadu?
"Pashaa...Mas Pasha" teriak para siswi dari lantai 2 yang posisinya menghadap ke pintu gerbang.
seakan tak peduli akupun berjalan seperti tidak terjadi apapun, lagipula mereka bukan meneriaki namaku, yang mereka panggil kan Pasha idola mereka, lah aku ini namanya Tonie kok! bukan Pasha atau Mas Pasha.
"Huuuuhh...Dasar cowok sombong" kata salah seorang yang paling cerewet
"Emang aku peduli, lagian namaku ini kan Tonie" ucapku dalam hati
Geraammm banget rasanya! pengin meledak! ( marah ) gara-gara dengerin cemooh,ocehan dan teriakan mereka...
"Brisiikkk!!!" Teriaku agak keras
Tolong samakan aku dengan siswa lain, aku gak mau di istimewakan, aku ingin hidupku tenang seperti mereka. aku cape dengan semua ini, selalu saja setiap kali aku lewat pasti menjadi bahan perbincangan.
Iya kalo positif sih gak papa lah ini gosipinnya negatif melulu
deket sama si ini lah si itu lah si anu lah, Arggghhhh!!
maka dari itu saat jam istirahat aku jarang keluar kelas, disamping karena malu, gak pengin jadi bahan gosip, aku juga orangnya gak terlalu ngeeh dengan keramaian.
kesepian itu kadang membuatku tenang nan tentram, setiap kali pulang sekolah aku selalu membiasakan pulang telat. nunggu kondisi agak sepi barulah aku pulang, kadang aku pulang sendiri kadang juga bareng temen
"Ton tangkep nih" seru Nudi
"Apaan Nud?"
*Wuiinnggg...Plaaakkkk*
"Woy, kira-kira dong kalau lempar, sakit tau" Aku terus memeganggi kepalaku yang benjol akibat terhantam benda tumpul
"Maaf Ton sengaja, maaf ya" Nudi meminta maaf
"Bangke kamu Nud, udah benjol aja baru minta maaf"
"Iya ton sorry deeh, gitu aja ngambek, besok ogut ulangi lagi ya?!"
"Ahhh Sialan, cape Nud ngomong sama kamu"
"Awakakakkakka" Nudi tertawa tanpa dosa
"Eh ini apaan yah?" Tanpa sengaja aku menjatuhkan sebuah gulungan kertas yang terselip di laci mejaku
"Cieee...ciieee yang dapet surat cinta" Ledek Nudi
"Haaa--aah" Aku menghela nafas lalu membuka isi surat tersebut
Dear Tonie
Kamu tau gak, sejak pertama aku melihatmu, kau bagaikan pangeran berkuda putih yang siap menjemput sang putri.
aku tahu kau diperebutkan banyak wanita, aku tahu kau sangat populer
dan aku tahu siapa nama ayah dan ibumu
"Lah apa hubungannya dia tahu nama ayah dan ibuku? jadi bingung?"
sebagai bahan pertimbangan aku telah melampirkan sebuah foto unyu miliku,
jangan lupa nanti sepulang sekolah kasih bingkai yang mahal ya hehehe
"Maksudnya apaan nih" Aku gagal paham tentang maksud dan tujuan si penulis
Dari penggemarmu
Inisial Sintha kelas 2 AK 2
Baru kali ini aku dapat surat konyol dari penggemar hahahha, gak papa lah
anggap saja ini sebuah pertanda kalau masa jombloku akan segera berakhir.
ini adalah surat pertamaku dan mungkin akan kujaga baik-baik sebagai tanda penghargaanku atas usahanya dalam menulis surat yang bagiku aneh tapi lucu.
kata temen-temenku yang naksir aku sih banyak tapi yang ngasih surat cuma satu orang, apa karena surat sudah terlalu kuno ya?, entahlah yang penting aku seneng weeekk.
wajar aja sih aku seperti itu, soalnya dari SD sampai aku SMP kan gak ada satu cewek yang melirikku, bahkan mereka jijik terhadapku, mungkin karna waktu itu aku masih item dan dekil, sekarang sih udah agak putihan dan bersih hanya saja sedikit jerawatan pas SMA.
beberapa hari seusai aku terima surat itu, aku langsung tahu siapa orang dibalik pengirim surat tersebut dan kami agak sering berpapasan karena faktor satu sekolah, aku yang tadinya cuek jadi agak malu-malu saat ketemu dia, dia pun demikian kelihatan dari cara dia melihatku malu-malu tapi mau awakakakkka.
"Dia ngarep balesan surat dariku gak ya?" aku bertanya pada diriku sendiri
"Tapi aku belum pernah nulis surat, tahunya aku cuma nulis surat ijin kagak masuk"
"Terus gimana dong ya? aku bener-bener MATI KUTU?"
Serba salah jadinya, pengin merespon tapi binggung karena gak tahu caranya, sepupunya yang emang sekelas denganku selalu nanyain, gimana tanggapanku tentang dia, apakah aku punya rasa suka sama dia atau tidak sama sekali?
aku terdiam lama banget, mirip orang sedang konsentrasi di WC, aku meminta waktu satu mingu untuk menjawabnya, agar aku bisa mengambil keputusan terbaik.
BERSAMBUNG............................
oleh Tonie Hida
PART 01
Love Is Yuna
Setujukah kalian kalau cinta pertama itu adalah cinta yang sangat sulit dilupakan bahkan ketika kalian sudah menikah atau punya pasangan baru.
memori kita saat bersama dia masih terkenang dalam hati sampai saat ini.
Masih ingatkah saat cinta pertama kalian tertawa, masih ingatkah ketika ia menangis atau bersedih, ingatkah kalian akan hari ulang tahunnya, ingatkah juga kalian tentang warna favoritnya?
Semua itu wajar kok, tidak ada yang salah dengan cinta pertama, semua orang pernah mengalaminya dan bukanlah sebuah dosa jika kalian masih teringat padanya.
Aku pun sama seperti kalian, aku juga pernah mengalami cinta pertama, cinta yang begitu hebat hingga ku rela mengorbankan apapun demi dia. dialah Yuna, Yuna Wijayanti seseorang yang telah mengajariku apa arti cinta, kesabaran dan pengorbanan.
Quote :
"Begitu lah cinta, deritanya tiada akhir"
- Cut pat kay -
Namaku Tonie Hida, umurku 17 tahun, aku lahir disebuah kota kecil bernama Sampang, Sampang yang kumaksudkan disini bukan Sampang Madura tapi Sampang Cilacap ( Jawa Tengah ).
Aku bersekolah disebuah SMK jurusan komputer angkatan 2007-2009.
aku adalah siswa yang biasa-biasa saja bahkan tidak ada yang spesial dari diriku. tampang yang biasa, nilai akedemik yang biasa, tampilan yang biasa...bahkan semua temanku pun dari golongan orang yang biasa.
sampai pada akhirnya ada seorang siswi angkatanku yang mencoba memaksakan kehendaknya kepadaku agar aku mirip dengan tokoh idolanya.
Dia mencocokan ku dengan seorang vokalis sebuah grupband bernama Ungu. jujur itu sangat mengusik hidupku yang nyaman tanpa diketahui oleh banyak orang. karena ulahnya seantero sekolah jadi tahu siapa aku.
aku sangat tidak senang bahkan tidak bangga sama sekali.
Dari situlah awal hidupku mulai berubah drastis, yang tadinya tenang dan damai berubah menjadi ricuh bin rusuh. kalo orang lain mungkin suka dicocok-cocokin atau dimiripin dengan artis tertentu, tapi aku tidak.
Aku merasa keberatan, sangat keberatan, orang-orang jadi seenaknya aja ganti nama pemberian orang tua ku. lalu ke siapakah aku harus mengadu?
"Pashaa...Mas Pasha" teriak para siswi dari lantai 2 yang posisinya menghadap ke pintu gerbang.
seakan tak peduli akupun berjalan seperti tidak terjadi apapun, lagipula mereka bukan meneriaki namaku, yang mereka panggil kan Pasha idola mereka, lah aku ini namanya Tonie kok! bukan Pasha atau Mas Pasha.
"Huuuuhh...Dasar cowok sombong" kata salah seorang yang paling cerewet
"Emang aku peduli, lagian namaku ini kan Tonie" ucapku dalam hati
Geraammm banget rasanya! pengin meledak! ( marah ) gara-gara dengerin cemooh,ocehan dan teriakan mereka...
"Brisiikkk!!!" Teriaku agak keras
Tolong samakan aku dengan siswa lain, aku gak mau di istimewakan, aku ingin hidupku tenang seperti mereka. aku cape dengan semua ini, selalu saja setiap kali aku lewat pasti menjadi bahan perbincangan.
Iya kalo positif sih gak papa lah ini gosipinnya negatif melulu
deket sama si ini lah si itu lah si anu lah, Arggghhhh!!
maka dari itu saat jam istirahat aku jarang keluar kelas, disamping karena malu, gak pengin jadi bahan gosip, aku juga orangnya gak terlalu ngeeh dengan keramaian.
kesepian itu kadang membuatku tenang nan tentram, setiap kali pulang sekolah aku selalu membiasakan pulang telat. nunggu kondisi agak sepi barulah aku pulang, kadang aku pulang sendiri kadang juga bareng temen
"Ton tangkep nih" seru Nudi
"Apaan Nud?"
*Wuiinnggg...Plaaakkkk*
"Woy, kira-kira dong kalau lempar, sakit tau" Aku terus memeganggi kepalaku yang benjol akibat terhantam benda tumpul
"Maaf Ton sengaja, maaf ya" Nudi meminta maaf
"Bangke kamu Nud, udah benjol aja baru minta maaf"
"Iya ton sorry deeh, gitu aja ngambek, besok ogut ulangi lagi ya?!"
"Ahhh Sialan, cape Nud ngomong sama kamu"
"Awakakakkakka" Nudi tertawa tanpa dosa
"Eh ini apaan yah?" Tanpa sengaja aku menjatuhkan sebuah gulungan kertas yang terselip di laci mejaku
"Cieee...ciieee yang dapet surat cinta" Ledek Nudi
"Haaa--aah" Aku menghela nafas lalu membuka isi surat tersebut
Dear Tonie
Kamu tau gak, sejak pertama aku melihatmu, kau bagaikan pangeran berkuda putih yang siap menjemput sang putri.
aku tahu kau diperebutkan banyak wanita, aku tahu kau sangat populer
dan aku tahu siapa nama ayah dan ibumu
"Lah apa hubungannya dia tahu nama ayah dan ibuku? jadi bingung?"
sebagai bahan pertimbangan aku telah melampirkan sebuah foto unyu miliku,
jangan lupa nanti sepulang sekolah kasih bingkai yang mahal ya hehehe
"Maksudnya apaan nih" Aku gagal paham tentang maksud dan tujuan si penulis
Dari penggemarmu
Inisial Sintha kelas 2 AK 2
Baru kali ini aku dapat surat konyol dari penggemar hahahha, gak papa lah
anggap saja ini sebuah pertanda kalau masa jombloku akan segera berakhir.
ini adalah surat pertamaku dan mungkin akan kujaga baik-baik sebagai tanda penghargaanku atas usahanya dalam menulis surat yang bagiku aneh tapi lucu.
kata temen-temenku yang naksir aku sih banyak tapi yang ngasih surat cuma satu orang, apa karena surat sudah terlalu kuno ya?, entahlah yang penting aku seneng weeekk.
wajar aja sih aku seperti itu, soalnya dari SD sampai aku SMP kan gak ada satu cewek yang melirikku, bahkan mereka jijik terhadapku, mungkin karna waktu itu aku masih item dan dekil, sekarang sih udah agak putihan dan bersih hanya saja sedikit jerawatan pas SMA.
beberapa hari seusai aku terima surat itu, aku langsung tahu siapa orang dibalik pengirim surat tersebut dan kami agak sering berpapasan karena faktor satu sekolah, aku yang tadinya cuek jadi agak malu-malu saat ketemu dia, dia pun demikian kelihatan dari cara dia melihatku malu-malu tapi mau awakakakkka.
"Dia ngarep balesan surat dariku gak ya?" aku bertanya pada diriku sendiri
"Tapi aku belum pernah nulis surat, tahunya aku cuma nulis surat ijin kagak masuk"
"Terus gimana dong ya? aku bener-bener MATI KUTU?"
Serba salah jadinya, pengin merespon tapi binggung karena gak tahu caranya, sepupunya yang emang sekelas denganku selalu nanyain, gimana tanggapanku tentang dia, apakah aku punya rasa suka sama dia atau tidak sama sekali?
aku terdiam lama banget, mirip orang sedang konsentrasi di WC, aku meminta waktu satu mingu untuk menjawabnya, agar aku bisa mengambil keputusan terbaik.
BERSAMBUNG............................
oleh Tonie Hida
Habis baca jangan lupa ninggalin jejak ya gan


BLOG ANE
Lanjutan kisahnya ada dibawah ( Buka Spoilernya )

Spoiler for Klik Disini Untuk Membaca Part Selanjutnya:
Part 02 A
Part 02 B
Part 03
Part 04
Part 05
Part 06
Part 07
Part 08
Part 09
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15 A
Part 15 B
Diubah oleh bandotkeren 21-07-2014 13:40
anasabila memberi reputasi
1
15.5K
Kutip
101
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bandotkeren
#86
PART 15 B
Spoiler for Part 15 B:
Quote:
Original Posted By (Monggo)
PART 15 B
"Tin, kamu dipanggil Pak Boss tuh" salah satu senior memanggilku
"Iya Mba, aku langsung kesana"
Duuuggg..duuuggg...dugggggg aku langsung was-was nih, ada apaan ya,
semoga aja bukan hal yang buruk, aku takut hasil ngedate kemarin gagal
terus aku kena dampratnya.
**********************
"Permisi" Ucapku dengan sopan saat memasuki ruangan si Boss
"Ya yayaaa silahkan masuk" jawab Boss yang masih sibuk dengan teleponnya
"Pokoknya semuanya bisa diatur, anda tinggal inves aja berapa nilainya,
nanti baru kita bicarakan untungnya, jelas pak Budi"
"Waahh si Botak lagi sibuk nih" Aku masih berdiri menunggu Boss selesai
telponan dengan kliennya"
Duuggg...duuggg...duuuggg...duuuggg!!! waduuh gawat nih, perasaanku jadi
gak enak, kira-kira nih si Botak bakalan marah gak ya...dugg..duggg
"Kok berdiri sih, duduk dong, gak pantes orang cantik berdiri kaya
patung"
"Iii..iyyaaaa Pak, ada apa ya pak, Bapak manggil saya?"
"Jadi gini nak Tina saya puuu...."
Kringggggg.........kriiinggggggg!!! telepon Boss kembali berdering
"Jiaaaah si Botak dapet telepon lagi, bakal lama nih" batinku
Berselang satu jam lamanya barulah telepon si Boss berhenti berbunyi dan
si Boss curhat kalau dia kemarin seneng banget bisa ngajak makan, dan dia
nawarin lagi untuk makan malam yang kedua kalinya di sebuah Vila dipuncak
Hiiiiii...geli banget dah, untuk tawaran kedua ini aku menolak dengan
halus dengan alasan orang tua gak ngijinin, takutnya sampai disana aku
dirudapaksa lagi, Sereeeeeeeemmmmmm....ogaaahhh ahhh.
Hari demi hari kulalui dengan penuh semangat dan kerja keras karena aku
yakin aku mampu mengumpulkan modal yang cukup dalam waktu tiga bulan.
Bulan pertama gajian aku langsung memboyong Wahyudi untuk pindah ke
kontrakan yang lebih layak dan lebih deket ke kampusnya, jadi dia gak
perlu keluar banyak duit buat beli bensin.
Aku sangat tahu mahasiswa seperti Wahyudi itu masih mengandalkan
transferan dari orang tua, menginggat mahasiswa wahyudi tengah disibukan
dengan berbagai tugas dari kampus.
Wahyudi sering pulang telat bahkan malah gak pulang ke kost an.
Gajian bulan kedua barulah aku membeli keperluan untuk diriku sendiri,
aku membeli sebuah HP untuk berkomunikasi dengan Yuna tapi Naas nomer
Yuna sudah gak aktif, jadi begitu beli HP langsung dianggurin begitu saja
harus cari info kemana ya? mana rumah jauh satu nomer temanpun gak ada
yang hafal aku cuma hafal nomer rumah, ahaaa itu dia....
Bulan kedua ini aku menghubungi teman-temanku untuk kumintai pertolongan.
aku tahu mereka pasti dengan senang hati mau membantu. untung aja aku
masih inget nomer telepon rumahku, jadi aku bisa berkomunikasi dengan
temanku yang ada dirumah.
aku meminta bantuan kepada Aris dan Guntur untuk mencari keberadaan Desi
lalu meminta nomernya HP nya, setelah nanti dapet nomer Desi aku suruh
mereka untuk menghubungiku kembali.
Desi adalah sumber terpenting jika aku ingin tau dimana Yuna saat ini.
Bulan ketiga aku sudah menguasai semua pekerjaan di Kafe, semua pekerjaan
bisa ku tanggani dengan cepat, dari mulai meng-order, membuat makanan dan
minuman, melayani pelanggan, cara penyajian, semuanya aku sudah kuasai
kecuali bagian kasir yang memang haram untuk dipegang karena sudah ada
bagian yang mengatur itu, karyawan biasa sepertiku mana boleh pegang
keuangan Kafe, nanti yang ada malah minus, terus ganti rugi, terus aku
tekoor dahh, makanya bagian kasir itu gak boleh diutak-atik selain oleh
kasir sendiri yang lebih berwenang.
Di bulan ini, bisa dibilang bulan penentuan dimana masa kerjaku disini
akan segera kuakhiri sampai penutupan bulan ini.
aku ingin mengakhiri peranku sebagai Tina dan kembali lagi ke jati diriku
sebagai Tonie, Tonie Hida.
Kringgg.....kringgggg!!! pemanggil Aris 0857514xxxx
"Hallo" sapaku
"Ton...aku udah dapet nomernya Desi catet ya"
"Sebutin Ris nomernya.."
"Okeee...okeee 085xxxxxx"
Yesss, semilir angin segar mulai berhembus membasahi harapan yang telah
lama kering, tanpa membuang waktu seusai mendapat nomer Desi aku langsung
menghubunginya detik itu juga, aku ingin tahu dimana Yuna sekarang, aku
sudah gak tahan lagi ingin segera tahu kabarnya, aku kangen berat.
Pertama kali aku menelepon Desi aku langsung dimarahinya karena aku
menghilang begitu saja tanpa kabar dan Yuna katanya stress berat karena
orang yang ia sayangi hilang bagai ditelan bumi. maka dari itu pula Yuna
mengganti nomer HP nya, karena ia tahu kalau aku gak pernah meneleponnya
lagi.
aku tahu aku ini salah tapi ini bukan sepenuhnya salahku begitulah
pembelaanku kepada Desi, aku paham betul Desi itu orangnya keras kepala
tapi sekeras apapun Desi pasti akan luluh juga karena aku tahu dihatinya
yang terdalam dia ingin yang terbaik untuk sepupunya.
Desi akhirnya menyerah lalu memberikan nomer Yuna kepadaku, dengan
harapan hubunganku masih bisa dipertahankan meski sudah diujung tanduk
kehancuran. apapun hasilnya aku akan tetap menghubungi Yuna, hatiku
berkata Yuna masih sayang padaku.
Tuuutttttt----Tuuuutttttttt!! memanggil (085756xxxx)
"Hallo....sapa wanita dari balik telepon"
"Saay, kamu masih inget aku?"
"Ngaaakkk....kenapa kamu telepon aku, bukannya kamu dah bosen ya sama
aku"
"Maaf ya say, aku minta maaf, aku ngerti kok kamu marah padaku"
"Hikksss...hikkkssss, kamu tau gak sih Beb"
"Aku kangen banget beb sama kamu, kamu kemana aja sih hikssss"
Yuna menangis setelah hampir tiga bulan aku gak ada kabar apapun, aku
tahu perasaanmu Yun, aku pun sama sepertimu, aku kangen kamu.
"Jawab Beb, kamu kemana selama ini......."
"Hatiku sakiiit Beb...sakiiitttt, kamu sayang gak sih sama aku"
"Kamu jahaat Beb...kamu jahaatttt"
Tuuuuu......tuutttttt...tuutttttt...sambungan telepon terputus begitu
saja.
Aku mencoba me-recall tapi gagal dengan jawaban nomer yang anda tuju
sedang tidak aktif.
Hari sudah semakin mepet ke tanggal 30 namun nomer Yuna belum bisa
dihubungi kembali, aku tanya Desi katanya Yuna sedang menenangkan diri
dan gak mau diganggu oleh siapa pun.
sampai kapan Yun, sampai kapan kamu terus begini, padahal langkah ku
sudah semakin dekat. tolong beri aku kejelasan Yun, tolooongg.
4 Hari kemudian aku mendapat SMS dari Yuna........
*kliingg*
Dari
085756xxxx)
Kalau kamu masih sayang aku
temui aku tiga hari lagi
dibandara Sultan Hasanudin
Makasar, jangan hubungi aku
sebelum hari yang ditentukan
terimakasih.
Yuna memberikanku waktu tiga hari untuk menemuinya dan selama tiga hari
itu aku sama sekali gak boleh menghubunginya kecuali pada hari H nya.
tanpa berpikir panjang lagi aku pun mempersiapkan segala sesuatunya untuk
keberangkatanku kelak ke Makasar.
Mula-mula aku resign dari Kafe tempatku mencari nafkah selama ini
"Maaf pak saya ingin mengundurkan diri" kataku dengan sopan
"Apaa...kamu mau mengundurkan diri? Bapak kurang apa sama kamu Tina"
"Gak kurang apa-apa Pak, saya mau pulang kampung"
meski awalnya si Botak marah-marah, toh akhirnya dia mengijinkanku untuk
mengundurkan diri dan Alhamdullilah masih dapet pesangon dari si Botak.
kedua aku pamitan kepada Wahyudi dan dua orang bocah pemulung yang setiap
minggu mampir ke Kost an ku untuk sekedar jalan-jalan atau menghabiskan
weekend bareng.
"Aku pamit ya Yu, aku mau menjemput Yuna ke Makasar" Aku tersenyum
"Ati-ati Ton, sukses buat perjuangan cintamu"
"Makasih ya Yu, semoga kuliahmu juga sukses"
"Ati-ati ya kak, kita bakal kangen kakak"
"Maafin kaka ya dek" Aku mengusap kepala dua bocah tersebut
Meski ada rasa gak tega tapi aku harus meninggalkan mereka, mereka yang
selama ini telah mengisi hari-hariku, saat aku berbalik dan melambaikan
tangan kulihat mereka meneteskan airmata
"Daaahhh semuanya......sampai ketemu lagi ya"
"Daaaah tooon...hati-hati ya, salam buat Yuna" kata Wahyudi membalas
lambaian tanganku
Orang terakhir yang aku pamiti adalah Sandirja, orang yang telah berjasa
menghadirkan sosok Tina hingga aku bisa mendapatkan pekerjaan yang layak
Permintaan terakhirku kepada Sandirja adalah aku ingin memotong rambutku
yang panjangnya sudah sampai sepunggung ini menjadi model rambut agak
pendek yang tentunya terlihat keren, gaul nan rapi.
aku ingat betul waktu pertama kali aku didandani ala Tina rambutku masih
sebahu.
Aku ingin Yuna melihatku sebagai lelaki yang gagah yang cool dan macho
abis, karena aku menginginkan tampilan yang terbaik untuk Yuna, orang
istimewa pemilik hatiku.
Hari Penentuan.......
dengan menaiki taksi aku berangkat dari kost an menuju ke Bandara
Soekarno-Hatta, semua keperluan pernerbangan sudah ada ditangan.
langkah pertama saat memasuki bandara aku langsung dihadapkan dengan
security check yang artinya bagian pemeriksaan keamanan. untuk memeriksa
apakah ada barang mencurigakan yang kubawa, untuk ini aku gampang sekali
lolos karena aku sendiri gak membawa barang-barang yang aneh, hanya ada
beberapa helai baju, 3 celana dan satu buah HP.
dilangkah kedua ini yang membuatku agak was-was dikarenakan KTP ku adalah
KTP abal-abal hasil kreasi temen Wahyudi yang ahli dalam bidang pemalsuan
KTP, aku tahu ini ilegal tapi aku datang kesini gak membawa identitas
apapun karena sewaktu turun dari Bus beberapa bulan yang lalu aku
kecopetan.
langkah berikutnya check ini, boarding ticket, pay tax, securty check,
waiting room. ahhh ribet banget prosesnya, mau naik pesawat memang harus
mau ribet, terakhir adalah menunggu informasi take off.
untung aja aku datang pagi benar jadi aku bisa datang tepat waktu ke
Makasar menginggat perbedaan waktu disana dan disini itu satu jam.
satu jam lebih cepat dari pada dijakarta jika disini pukul 08.00 WIB maka
di Makasar sudah pukul 09.00 WITA.
Sebelum take off aku sempat memberitahu Yuna untuk menungguku sampai jam
12 nanti dan Yuna pun menyetujuinya, dia bilang dia mau menungguku lebih
awal.
dengan jarak tempuh dari Jakarta-Makasar sekitar 1.433 km aku sampai di
Makasar pukul 11.00 WITA, sesampainya Di Bandara Sultan Hasanudin Makasar
aku langsung menelepon Yuna untuk mengkonfirmasi keberadaaanya menginggat
dibandara terdapat banyak sekali manusia yang berlalu-lalang kesana
kemari.
Aku yang takut kejadian dulu terulang kembali maka aku memerintahkan Yuna
untuk sama sekali tidak menutup teleponnya.
setelah aku berjuang mencari-cari keberadaan Yuna selama 15 menitan
didalam bandara.
Akhirnya aku mennemukan titik terang, Aku tahu ini pasti kamu Yun.
Aku melihat ada seorang wanita yang mengahadap ke depan dengan ciri-ciri
yang Yuna sebutkan sebelumnya
berbaju oranya bercelana Jeans, berambut panjang tapi dikuncir kuda.
perlahan tapi pasti aku mencoba melangkahkan kakiku untuk lebih dekat
dengannya...
"Yun, coba kamu lihat kebelakang" Perintahku
"Kamu gak boong kan Beb" tanyanya agak ragu
"Enggak Say, Aku serius" kataku meyakinkan
"Lihatlah kebelakang....aku datang Yun, aku datang untukmu"
"Beeeebbbbb...." Yuna tak kuasa menahan air mata ketika ia pertama
melihatku.
"Yunnaaaa...." teriaku
Selama tiga tahun lebih baru kali ini kita dipertemukan untuk pertama
kalinya. Aku tahu ini pasti terjadi, Aku tahu Tuhan itu adil, Aku tahu
Aku sayang kamu Yun.
Yuna berlari kepadaku dan dika langsung memeluku tanpa merasa malu meski
berpasang-pasang mata melihatku dengan tatapan sinisnya.
Aku sudah gak peduli lagi pandangan manusia, yang aku tahu aku bahagia
saat ini. aku bisa bertemu dengan orang yang selama ini hanya ada dalam
mimpiku.
"I LOVE YOU YUN...YUNA WIJAYANTI"
"I LOVE YOU TOO BEB" kata Yuna sambil terisak dalam pelukanku
"Udah ya Say, jangan nangis, aku udah ada disini kok"
"Hikkkssss...hikkksss Maafin aku beb"
"Kamu gak salah kok"
"Andaikan aku bisa lama disini, untuk memelukmu"
"Maksudmu Say"
Meski berat hati Yuna pun akhirnya mengatakan sebuah kenyataan yang pahit
bahwa hari ini dia akan berangkat ke Singapura untuk menyusul Ayah dan
Ibunya yang telah sebelumnya berada disana.
jadi ini hari adalah hari terakhir dia ada di Indonesia untuk selanjutnya
di akan berada di Singapura untuk waktu yang belum bisa ditentukan.
sebelum Yuna pergi aku sempet menyematkan sebuah cincin bermotif capung,
Yuna sangat suka binatang capung dan aku akan menghadiahkan sebuah capung
berbentuk cincin untuk orang yang paling aku sayangi.
"Selamat tinggal Beb, jaga dirimu baik-baik" Ucap Yuna sambil melambaikan
tangan
"Aku akan menunggumu Say, Aku akan menunggumu" teriakku
Harusnya aku bahagia bertemu Yuna tapi hari itu aku juga berpisah lagi
dengan Yuna, entah apa yang harus kulakukan aku belum memikirkannya.
setelah mengantar kepergian Yuna aku memutuskan untuk pulang ke Cilacap
karena aku sudah gak punya tujuan untuk lebih lama di Jakarta.
Bertahun tahun lamanya menunggu, aku hanya bisa bertumu Yuna selama 30
menit, hanya 30 menit.....
"Aku pulang Bu, Aku pulang Yah, Anakmu ini pulaangg"
"Mengapa waktu"
Tak pernah berpihak kepadaku
Apakah aku terlalu
Terlalu banyak berkelana
Mengapa kita
masih saja tak pernah bersatu
Selalu saja bertemu bertemu saat
Kau milik yang lain
Mungkin kau bukanlah jodohku
Bukan takdirku
Terus terang
"Terkadang kenyataan itu pahit dan rasa pahit itu perlu agar kita bisa
jauh lebih kuat dan lebih kuat lagi"
Aku merindukanmu
Setengah mati merindu
Tiada henti merindukanmu
Masih hatiku untukmu
Aku tetap menunggumu
Mengapa waktu
Tak pernah berpihak kepadaku
Apakah aku terlalu
Terlalu banyak berkelana
Mungkin kau bukanlah jodohku
Atau bahkan bukan takdirku
Terus terang
2014.............
setelah perpisahan beberapa tahun lalu, kini hidupku sudah mulai kutata
kembali. Aku tahu sampai detik ini aku belum bisa Move on dari Yuna meski
aku sudah mencoba dengan amat keras.
beberapa kali pengganti Yuna datang silih berganti namun hal itu gak
berlangsung lama dan paling hanya mentok ke bulan kedua ( PUTUS )
"Terus saja Yuna, Yuna yang kamu pikirin, lalu aku ini kamu anggep apa?
Dasar cowok brengsek, aku udah susah payah buat mencintaimu tapi inikah
balesanmu...seistimewa apa sih Yuna itu"
selalunya hubunganku dengan wanita pengganti Yuna pupus diawal jalan dan
ini wanita yang ke sepuluh yang sudah minta putus dariku.
Aku tahu mereka marah kepadaku dan itu wajar...
maaf kan sikapku selama ini pada kalian, aku minta maaf.
Untuk sekarang aku lebih fokus ke kerjaan ketimbang menjalin hubungan
dengan wanita yang bisa kutebak mereka gak akan bertahan lama denganku..
suatu saat nanti....suatu saat nanti aku pasti akan bertemu dengan wanita
yang pantas ku perjuangkan seperti aku memperjuangkan cintaku untuk
Yuna..Aku percaya itu.......
**********
Dulu waktu Yuna tinggal di Kroya kenapa ya, aku belum kenal dia...padahal
dia dari SMP sudah bersekolah di Cilacap, tapi ya sudahlah mungkin waktu
itu aku belum ditakdirkan untuknya...sekarang Yuna sudah berada di negeri
orang dan entah kapan ia akan balik lagi kesini..
Aku merindukanmu
Setengah mati merindu
Aku merindukanmu
Aku tetap menunggumu
Menuggumu
Menunggumu
Aku tetap menunggumu
Jujur hati ini kangen kepadamu Yun, kangen akan kenangan kita dulu..
I LOVE YOU YUNA.......kapanpun kau kembali aku akan siap menjemputmu
apakah ini happy ending atau sad ending semua kuserahkan pada kalian yang
telah membaca kisahku dari awal sampai akhir, cukuplah ceritaku ku akhiri
sampai disini...LOVE IS YUNA............
.........................TAMAT.....................................
OLEH TONIE HIDA
*********************
KISAH INI TERINSPIRASI DARI KISAH NYATA........
QUOTE
"Terkadang kenyataan itu pahit"
dari rasa pahit itulah
kita akan menjadi manusia yang kuat
dan jauh lebih kuat lagi....
.....TONIE HIDA..................
PART 15 B
"Tin, kamu dipanggil Pak Boss tuh" salah satu senior memanggilku
"Iya Mba, aku langsung kesana"
Duuuggg..duuuggg...dugggggg aku langsung was-was nih, ada apaan ya,
semoga aja bukan hal yang buruk, aku takut hasil ngedate kemarin gagal
terus aku kena dampratnya.
**********************
"Permisi" Ucapku dengan sopan saat memasuki ruangan si Boss
"Ya yayaaa silahkan masuk" jawab Boss yang masih sibuk dengan teleponnya
"Pokoknya semuanya bisa diatur, anda tinggal inves aja berapa nilainya,
nanti baru kita bicarakan untungnya, jelas pak Budi"
"Waahh si Botak lagi sibuk nih" Aku masih berdiri menunggu Boss selesai
telponan dengan kliennya"
Duuggg...duuggg...duuuggg...duuuggg!!! waduuh gawat nih, perasaanku jadi
gak enak, kira-kira nih si Botak bakalan marah gak ya...dugg..duggg
"Kok berdiri sih, duduk dong, gak pantes orang cantik berdiri kaya
patung"
"Iii..iyyaaaa Pak, ada apa ya pak, Bapak manggil saya?"
"Jadi gini nak Tina saya puuu...."
Kringggggg.........kriiinggggggg!!! telepon Boss kembali berdering
"Jiaaaah si Botak dapet telepon lagi, bakal lama nih" batinku
Berselang satu jam lamanya barulah telepon si Boss berhenti berbunyi dan
si Boss curhat kalau dia kemarin seneng banget bisa ngajak makan, dan dia
nawarin lagi untuk makan malam yang kedua kalinya di sebuah Vila dipuncak
Hiiiiii...geli banget dah, untuk tawaran kedua ini aku menolak dengan
halus dengan alasan orang tua gak ngijinin, takutnya sampai disana aku
dirudapaksa lagi, Sereeeeeeeemmmmmm....ogaaahhh ahhh.
Hari demi hari kulalui dengan penuh semangat dan kerja keras karena aku
yakin aku mampu mengumpulkan modal yang cukup dalam waktu tiga bulan.
Bulan pertama gajian aku langsung memboyong Wahyudi untuk pindah ke
kontrakan yang lebih layak dan lebih deket ke kampusnya, jadi dia gak
perlu keluar banyak duit buat beli bensin.
Aku sangat tahu mahasiswa seperti Wahyudi itu masih mengandalkan
transferan dari orang tua, menginggat mahasiswa wahyudi tengah disibukan
dengan berbagai tugas dari kampus.
Wahyudi sering pulang telat bahkan malah gak pulang ke kost an.
Gajian bulan kedua barulah aku membeli keperluan untuk diriku sendiri,
aku membeli sebuah HP untuk berkomunikasi dengan Yuna tapi Naas nomer
Yuna sudah gak aktif, jadi begitu beli HP langsung dianggurin begitu saja
harus cari info kemana ya? mana rumah jauh satu nomer temanpun gak ada
yang hafal aku cuma hafal nomer rumah, ahaaa itu dia....
Bulan kedua ini aku menghubungi teman-temanku untuk kumintai pertolongan.
aku tahu mereka pasti dengan senang hati mau membantu. untung aja aku
masih inget nomer telepon rumahku, jadi aku bisa berkomunikasi dengan
temanku yang ada dirumah.
aku meminta bantuan kepada Aris dan Guntur untuk mencari keberadaan Desi
lalu meminta nomernya HP nya, setelah nanti dapet nomer Desi aku suruh
mereka untuk menghubungiku kembali.
Desi adalah sumber terpenting jika aku ingin tau dimana Yuna saat ini.
Bulan ketiga aku sudah menguasai semua pekerjaan di Kafe, semua pekerjaan
bisa ku tanggani dengan cepat, dari mulai meng-order, membuat makanan dan
minuman, melayani pelanggan, cara penyajian, semuanya aku sudah kuasai
kecuali bagian kasir yang memang haram untuk dipegang karena sudah ada
bagian yang mengatur itu, karyawan biasa sepertiku mana boleh pegang
keuangan Kafe, nanti yang ada malah minus, terus ganti rugi, terus aku
tekoor dahh, makanya bagian kasir itu gak boleh diutak-atik selain oleh
kasir sendiri yang lebih berwenang.
Di bulan ini, bisa dibilang bulan penentuan dimana masa kerjaku disini
akan segera kuakhiri sampai penutupan bulan ini.
aku ingin mengakhiri peranku sebagai Tina dan kembali lagi ke jati diriku
sebagai Tonie, Tonie Hida.
Kringgg.....kringgggg!!! pemanggil Aris 0857514xxxx
"Hallo" sapaku
"Ton...aku udah dapet nomernya Desi catet ya"
"Sebutin Ris nomernya.."
"Okeee...okeee 085xxxxxx"
Yesss, semilir angin segar mulai berhembus membasahi harapan yang telah
lama kering, tanpa membuang waktu seusai mendapat nomer Desi aku langsung
menghubunginya detik itu juga, aku ingin tahu dimana Yuna sekarang, aku
sudah gak tahan lagi ingin segera tahu kabarnya, aku kangen berat.
Pertama kali aku menelepon Desi aku langsung dimarahinya karena aku
menghilang begitu saja tanpa kabar dan Yuna katanya stress berat karena
orang yang ia sayangi hilang bagai ditelan bumi. maka dari itu pula Yuna
mengganti nomer HP nya, karena ia tahu kalau aku gak pernah meneleponnya
lagi.
aku tahu aku ini salah tapi ini bukan sepenuhnya salahku begitulah
pembelaanku kepada Desi, aku paham betul Desi itu orangnya keras kepala
tapi sekeras apapun Desi pasti akan luluh juga karena aku tahu dihatinya
yang terdalam dia ingin yang terbaik untuk sepupunya.
Desi akhirnya menyerah lalu memberikan nomer Yuna kepadaku, dengan
harapan hubunganku masih bisa dipertahankan meski sudah diujung tanduk
kehancuran. apapun hasilnya aku akan tetap menghubungi Yuna, hatiku
berkata Yuna masih sayang padaku.
Tuuutttttt----Tuuuutttttttt!! memanggil (085756xxxx)
"Hallo....sapa wanita dari balik telepon"
"Saay, kamu masih inget aku?"
"Ngaaakkk....kenapa kamu telepon aku, bukannya kamu dah bosen ya sama
aku"
"Maaf ya say, aku minta maaf, aku ngerti kok kamu marah padaku"
"Hikksss...hikkkssss, kamu tau gak sih Beb"
"Aku kangen banget beb sama kamu, kamu kemana aja sih hikssss"
Yuna menangis setelah hampir tiga bulan aku gak ada kabar apapun, aku
tahu perasaanmu Yun, aku pun sama sepertimu, aku kangen kamu.
"Jawab Beb, kamu kemana selama ini......."
"Hatiku sakiiit Beb...sakiiitttt, kamu sayang gak sih sama aku"
"Kamu jahaat Beb...kamu jahaatttt"
Tuuuuu......tuutttttt...tuutttttt...sambungan telepon terputus begitu
saja.
Aku mencoba me-recall tapi gagal dengan jawaban nomer yang anda tuju
sedang tidak aktif.
Hari sudah semakin mepet ke tanggal 30 namun nomer Yuna belum bisa
dihubungi kembali, aku tanya Desi katanya Yuna sedang menenangkan diri
dan gak mau diganggu oleh siapa pun.
sampai kapan Yun, sampai kapan kamu terus begini, padahal langkah ku
sudah semakin dekat. tolong beri aku kejelasan Yun, tolooongg.
4 Hari kemudian aku mendapat SMS dari Yuna........
*kliingg*
Dari
085756xxxx)Kalau kamu masih sayang aku
temui aku tiga hari lagi
dibandara Sultan Hasanudin
Makasar, jangan hubungi aku
sebelum hari yang ditentukan
terimakasih.
Yuna memberikanku waktu tiga hari untuk menemuinya dan selama tiga hari
itu aku sama sekali gak boleh menghubunginya kecuali pada hari H nya.
tanpa berpikir panjang lagi aku pun mempersiapkan segala sesuatunya untuk
keberangkatanku kelak ke Makasar.
Mula-mula aku resign dari Kafe tempatku mencari nafkah selama ini
"Maaf pak saya ingin mengundurkan diri" kataku dengan sopan
"Apaa...kamu mau mengundurkan diri? Bapak kurang apa sama kamu Tina"
"Gak kurang apa-apa Pak, saya mau pulang kampung"
meski awalnya si Botak marah-marah, toh akhirnya dia mengijinkanku untuk
mengundurkan diri dan Alhamdullilah masih dapet pesangon dari si Botak.
kedua aku pamitan kepada Wahyudi dan dua orang bocah pemulung yang setiap
minggu mampir ke Kost an ku untuk sekedar jalan-jalan atau menghabiskan
weekend bareng.
"Aku pamit ya Yu, aku mau menjemput Yuna ke Makasar" Aku tersenyum
"Ati-ati Ton, sukses buat perjuangan cintamu"
"Makasih ya Yu, semoga kuliahmu juga sukses"
"Ati-ati ya kak, kita bakal kangen kakak"
"Maafin kaka ya dek" Aku mengusap kepala dua bocah tersebut
Meski ada rasa gak tega tapi aku harus meninggalkan mereka, mereka yang
selama ini telah mengisi hari-hariku, saat aku berbalik dan melambaikan
tangan kulihat mereka meneteskan airmata
"Daaahhh semuanya......sampai ketemu lagi ya"
"Daaaah tooon...hati-hati ya, salam buat Yuna" kata Wahyudi membalas
lambaian tanganku
Orang terakhir yang aku pamiti adalah Sandirja, orang yang telah berjasa
menghadirkan sosok Tina hingga aku bisa mendapatkan pekerjaan yang layak
Permintaan terakhirku kepada Sandirja adalah aku ingin memotong rambutku
yang panjangnya sudah sampai sepunggung ini menjadi model rambut agak
pendek yang tentunya terlihat keren, gaul nan rapi.
aku ingat betul waktu pertama kali aku didandani ala Tina rambutku masih
sebahu.
Aku ingin Yuna melihatku sebagai lelaki yang gagah yang cool dan macho
abis, karena aku menginginkan tampilan yang terbaik untuk Yuna, orang
istimewa pemilik hatiku.
Hari Penentuan.......
dengan menaiki taksi aku berangkat dari kost an menuju ke Bandara
Soekarno-Hatta, semua keperluan pernerbangan sudah ada ditangan.
langkah pertama saat memasuki bandara aku langsung dihadapkan dengan
security check yang artinya bagian pemeriksaan keamanan. untuk memeriksa
apakah ada barang mencurigakan yang kubawa, untuk ini aku gampang sekali
lolos karena aku sendiri gak membawa barang-barang yang aneh, hanya ada
beberapa helai baju, 3 celana dan satu buah HP.
dilangkah kedua ini yang membuatku agak was-was dikarenakan KTP ku adalah
KTP abal-abal hasil kreasi temen Wahyudi yang ahli dalam bidang pemalsuan
KTP, aku tahu ini ilegal tapi aku datang kesini gak membawa identitas
apapun karena sewaktu turun dari Bus beberapa bulan yang lalu aku
kecopetan.
langkah berikutnya check ini, boarding ticket, pay tax, securty check,
waiting room. ahhh ribet banget prosesnya, mau naik pesawat memang harus
mau ribet, terakhir adalah menunggu informasi take off.
untung aja aku datang pagi benar jadi aku bisa datang tepat waktu ke
Makasar menginggat perbedaan waktu disana dan disini itu satu jam.
satu jam lebih cepat dari pada dijakarta jika disini pukul 08.00 WIB maka
di Makasar sudah pukul 09.00 WITA.
Sebelum take off aku sempat memberitahu Yuna untuk menungguku sampai jam
12 nanti dan Yuna pun menyetujuinya, dia bilang dia mau menungguku lebih
awal.
dengan jarak tempuh dari Jakarta-Makasar sekitar 1.433 km aku sampai di
Makasar pukul 11.00 WITA, sesampainya Di Bandara Sultan Hasanudin Makasar
aku langsung menelepon Yuna untuk mengkonfirmasi keberadaaanya menginggat
dibandara terdapat banyak sekali manusia yang berlalu-lalang kesana
kemari.
Aku yang takut kejadian dulu terulang kembali maka aku memerintahkan Yuna
untuk sama sekali tidak menutup teleponnya.
setelah aku berjuang mencari-cari keberadaan Yuna selama 15 menitan
didalam bandara.
Akhirnya aku mennemukan titik terang, Aku tahu ini pasti kamu Yun.
Aku melihat ada seorang wanita yang mengahadap ke depan dengan ciri-ciri
yang Yuna sebutkan sebelumnya
berbaju oranya bercelana Jeans, berambut panjang tapi dikuncir kuda.
perlahan tapi pasti aku mencoba melangkahkan kakiku untuk lebih dekat
dengannya...
"Yun, coba kamu lihat kebelakang" Perintahku
"Kamu gak boong kan Beb" tanyanya agak ragu
"Enggak Say, Aku serius" kataku meyakinkan
"Lihatlah kebelakang....aku datang Yun, aku datang untukmu"
"Beeeebbbbb...." Yuna tak kuasa menahan air mata ketika ia pertama
melihatku.
"Yunnaaaa...." teriaku
Selama tiga tahun lebih baru kali ini kita dipertemukan untuk pertama
kalinya. Aku tahu ini pasti terjadi, Aku tahu Tuhan itu adil, Aku tahu
Aku sayang kamu Yun.
Yuna berlari kepadaku dan dika langsung memeluku tanpa merasa malu meski
berpasang-pasang mata melihatku dengan tatapan sinisnya.
Aku sudah gak peduli lagi pandangan manusia, yang aku tahu aku bahagia
saat ini. aku bisa bertemu dengan orang yang selama ini hanya ada dalam
mimpiku.
"I LOVE YOU YUN...YUNA WIJAYANTI"
"I LOVE YOU TOO BEB" kata Yuna sambil terisak dalam pelukanku
"Udah ya Say, jangan nangis, aku udah ada disini kok"
"Hikkkssss...hikkksss Maafin aku beb"
"Kamu gak salah kok"
"Andaikan aku bisa lama disini, untuk memelukmu"
"Maksudmu Say"
Meski berat hati Yuna pun akhirnya mengatakan sebuah kenyataan yang pahit
bahwa hari ini dia akan berangkat ke Singapura untuk menyusul Ayah dan
Ibunya yang telah sebelumnya berada disana.
jadi ini hari adalah hari terakhir dia ada di Indonesia untuk selanjutnya
di akan berada di Singapura untuk waktu yang belum bisa ditentukan.
sebelum Yuna pergi aku sempet menyematkan sebuah cincin bermotif capung,
Yuna sangat suka binatang capung dan aku akan menghadiahkan sebuah capung
berbentuk cincin untuk orang yang paling aku sayangi.
"Selamat tinggal Beb, jaga dirimu baik-baik" Ucap Yuna sambil melambaikan
tangan
"Aku akan menunggumu Say, Aku akan menunggumu" teriakku
Harusnya aku bahagia bertemu Yuna tapi hari itu aku juga berpisah lagi
dengan Yuna, entah apa yang harus kulakukan aku belum memikirkannya.
setelah mengantar kepergian Yuna aku memutuskan untuk pulang ke Cilacap
karena aku sudah gak punya tujuan untuk lebih lama di Jakarta.
Bertahun tahun lamanya menunggu, aku hanya bisa bertumu Yuna selama 30
menit, hanya 30 menit.....
"Aku pulang Bu, Aku pulang Yah, Anakmu ini pulaangg"
"Mengapa waktu"
Tak pernah berpihak kepadaku
Apakah aku terlalu
Terlalu banyak berkelana
Mengapa kita
masih saja tak pernah bersatu
Selalu saja bertemu bertemu saat
Kau milik yang lain
Mungkin kau bukanlah jodohku
Bukan takdirku
Terus terang
"Terkadang kenyataan itu pahit dan rasa pahit itu perlu agar kita bisa
jauh lebih kuat dan lebih kuat lagi"
Aku merindukanmu
Setengah mati merindu
Tiada henti merindukanmu
Masih hatiku untukmu
Aku tetap menunggumu
Mengapa waktu
Tak pernah berpihak kepadaku
Apakah aku terlalu
Terlalu banyak berkelana
Mungkin kau bukanlah jodohku
Atau bahkan bukan takdirku
Terus terang
2014.............
setelah perpisahan beberapa tahun lalu, kini hidupku sudah mulai kutata
kembali. Aku tahu sampai detik ini aku belum bisa Move on dari Yuna meski
aku sudah mencoba dengan amat keras.
beberapa kali pengganti Yuna datang silih berganti namun hal itu gak
berlangsung lama dan paling hanya mentok ke bulan kedua ( PUTUS )
"Terus saja Yuna, Yuna yang kamu pikirin, lalu aku ini kamu anggep apa?
Dasar cowok brengsek, aku udah susah payah buat mencintaimu tapi inikah
balesanmu...seistimewa apa sih Yuna itu"
selalunya hubunganku dengan wanita pengganti Yuna pupus diawal jalan dan
ini wanita yang ke sepuluh yang sudah minta putus dariku.
Aku tahu mereka marah kepadaku dan itu wajar...
maaf kan sikapku selama ini pada kalian, aku minta maaf.
Untuk sekarang aku lebih fokus ke kerjaan ketimbang menjalin hubungan
dengan wanita yang bisa kutebak mereka gak akan bertahan lama denganku..
suatu saat nanti....suatu saat nanti aku pasti akan bertemu dengan wanita
yang pantas ku perjuangkan seperti aku memperjuangkan cintaku untuk
Yuna..Aku percaya itu.......
**********
Dulu waktu Yuna tinggal di Kroya kenapa ya, aku belum kenal dia...padahal
dia dari SMP sudah bersekolah di Cilacap, tapi ya sudahlah mungkin waktu
itu aku belum ditakdirkan untuknya...sekarang Yuna sudah berada di negeri
orang dan entah kapan ia akan balik lagi kesini..
Aku merindukanmu
Setengah mati merindu
Aku merindukanmu
Aku tetap menunggumu
Menuggumu
Menunggumu
Aku tetap menunggumu
Jujur hati ini kangen kepadamu Yun, kangen akan kenangan kita dulu..
I LOVE YOU YUNA.......kapanpun kau kembali aku akan siap menjemputmu
apakah ini happy ending atau sad ending semua kuserahkan pada kalian yang
telah membaca kisahku dari awal sampai akhir, cukuplah ceritaku ku akhiri
sampai disini...LOVE IS YUNA............
.........................TAMAT.....................................
OLEH TONIE HIDA
*********************
KISAH INI TERINSPIRASI DARI KISAH NYATA........
QUOTE
"Terkadang kenyataan itu pahit"
dari rasa pahit itulah
kita akan menjadi manusia yang kuat
dan jauh lebih kuat lagi....
.....TONIE HIDA..................
Diubah oleh bandotkeren 21-07-2014 13:45
0
Kutip
Balas