- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#966
HERE COMES THE DAY
Spoiler for HERE COMES THE DAY:
Quote:
Pada hari itu gwa putuskan kerja setengah hari aja. Sebenernya nga setengah hari juga sih, karena gwa hari itu cuma ngedaftarin berkas2 sertifikat ke beberapa kantor wilayah yang nga seberapa jauh dari gedung tempat wisuda Felisha dilangsungkan. Setelah nyerahin berkas dan ngambil tanda terima, gwa buru2 meluncur kegedung tersebut. Paling nga jam 10-an gwa udah harus nyampe kesono. Sehingga gwa masih bisa nemenin Felisha dan ngedampinginnya, ketika nanti harus bertemu ibunya dan bajingan tengik.
Intinya, Felisha minta ditemenin dan didampingi sama gwa, kalo2 aja bajingan itu juga ikut nemenin ibunya hadir di acara wisudanya. Bagaimanapun juga, dalam moment terpenting seperti ini, nga mungkin juga Felisha akan menolak kehadiran ibunya. Semua orangtua pasti akan selalu menyempatkan kehadirannya untuk melihat anaknya merayakan kelulusan kuliahnya ini dan tentunya bangga bisa melihat langsung anaknya di wisuda.
Dan gwa sengaja nga langsung nemenin Felisha mulai dari paginya. Karena bagaimanapun juga gwa nga akan betah duduk berlama2 disitu melihat prosesi wisuda berlangsung yang pastinya membosankan. Selain itu, gwa punya kemungkinan bakal ketemu orang2 yang dikenal disana, yang tentunya akan bertanya2 dengan kehadiran gwa ini sementara semua temen2 kuliah gwa dulu tahu kalo gwa nga ngelanjutin kuliah gwa. Lagian, biasanya khan pas nyampe gedung para peserta wisuda langsung digiring keposisi duduknya didepan dan belum langsung bertemu sama ortunya, jadi kesempatan bertemu dengan ibunya dan bajingan itu nga akan terjadi. Kalo menurut ancer2 gwa sih, jam 10-an sampe digedung tersebut masih aman2 aja rasanya, dan acara puncaknya mungkin baru juga dimulai.
Gwa nyampe digedung itu sekitaran jam 10 lewat. Dan suasananya rame dan lumayan padat didalam gedung, maklum peserta wisudanya juga udah ratusan jumlahnya. Gwa cuma bisa berdiri dipaling belakang karena nga kebagian tempat buat duduk, tapi gwa masih bisa ngelihat dari kejauhan para peserta wisudanya yang pada duduk didepan panggung. Lagian, gwa juga pengennya kehadiran gwa disitu kalo dapet se-invisible mungkin, jangan sampe ketahuan sama orang2 yang gwa kenal nantinya. Maka, topi yang gwa pakai saat itu, gwa benamkan makin dalam kekepala gwa. Padahal dari dulu gwa paling nga betah make topi, tapi kalau untuk keadaan darurat kayak gini mau nga mau ya gwa betah2in aja deh.
Tambahan acaranya ngebosenin kayak gini, bener2 ngebikin waktu seolah berjalan dengan sangat lambat. Bener2 ngebikin gwa nga betah berdiri lama2 kayak gini di dalam gedung ini. Ah, kalo saja nga karena permintaan Felisha, mungkin gwa nga akan nginjekin kaki gwa ke gedung ini dan ngikutin acara ini. Mungkin kalo emang pada saatnya nanti gwa yang akan duduk didepan sebagai wisudawan, pastinya acara yang membosankan ini justru yang paling gwa tunggu2 seumur hidup gwa.
"Makasih ya, udah mau nemenin aku besok" begitu kata Felisha semalem.
"No problemo senorita" sahut gwa sambil menghembuskan asap rokok dari mulut gwa.
"Ky..." panggilnya tanpa meneruskan kata2nya.
"Hmmm...?" jawab gwa tanpa menoleh, tetap asyik dengan asap rokok gwa.
"Aku musti ngomong apa sama ibuku ya, kalo misalnya aku tetep disuruh pulang juga?" tanyanya.
"Lho, emang lo musti tetep pulang juga, walau lo udah punya kerjaan bagus disini?" gwa menatapnya, dan mulai menganggapi perkataannya dengan serius. Apalagi ketika ada kata 'pulang' terucap dari mulutnya.
"Ya, ini seandainya aja sih Wil, aku harap juga nga kayak gitu. Tapi kamu mana tau lah rencana bajingan itu buat aku, dia itu licik dan pinter mempengaruhi ibuku. Kamu masih inget dong, kenapa aku sampe kabur dan tinggal disini waktu itu?" katanya dengan getir.
"He-eh, gwa masih inget kok Fel. Tapi khan beda kasusnya waktu itu Fel. Lo masih kuliah, walaupun udah kerja juga. Kalo sekarang lo khan udah lulus kuliahnya dan karir lo juga lagi mulai bersinar. Masa' iya sih ibu lo masih mau ngatur2 hidup dan masa depan lo?" ada rasa nga rela kalo saja Felisha beneran disuruh pulang sama ibunya.
"Makanya Wil, aku khan ngomongin kalo seandainya bajingan itu yang punya rencana dan bisa pengaruhi ibuku." ada raut kebingungan diwajahnya.
"Kalo lo sendiri maunya gimana kalo nanti tetep disuruh pulang?"
"Itu dia Wil, aku bingung" Felisha tampak begitu tak berdaya.
"Kenapa bingung? Emang hati kecil lo nga punya jawabannya apa?" desak gwa dengan hati2.
"Kalo hatiku sih berat disini Wil. Aku pengen tetep kerja disini. Tapi ini ibuku Wil, dari dulu pun aku nga pernah bisa menentangnya, walau ada bajingan itu disisinya. Makanya aku lebih memilih kabur2an dan menjauhi ibuku, walaupun itu berat aku jalaninnya. Daripada aku nanti jadi durhaka sama ibuku sendiri" keluhnya dengan suara tertahan.
Damn! Gwa bener2 nga tahu musti jawab apa dengan omongan yang satu ini. Tapi gwa bisa merasakan betapa hormatnya Felisha sama ibunya ini, walau dia sudah terzholimi oleh bajingan yang tiba2 hadir dalam keluarga kecilnya itu. Bahkan saking hormatnya, Felisha lebih memilih kabur dari ibunya yang lebih mempercayai bajingan itu. Saking hormatnya, Felisha membawa lukanya ke kota ini hanya agar hubungan ibunya dengan bajingan yang udah merusak masa depannya tetap langgeng. Damn!
"Jadi lo tetep pasrah kalo besok disuruh pulang sama ibu lo?" tanya gwa dengan suara ssedikit meninggi.
"..............." Felisha hanya menganggukan kepalanya perlahan dengan mata yang mulai berkaca2.
"Anjrit!" maki gwa spontan, saking emosinya.
Felisha memegang tangan gwa, seolah ingin meredam emosi yang menguasai kepala dan hati gwa. Seolah dia ingin bilang, kalo semua itu baik2 aja dan gwa nga perlu marah karenanya. Fvck! Gwa nga terima! Gwa nga terima kalo bajingan itu bakal ngerusak dia lagi! Dan gwa nga terima kalo bakal kehilangan dia, sementara gwa udah mulai nyaman dengan adanya Felisha dikehidupan gwa!
"Gimana kalo lo bilang ke ibu, kalo gwa ini bakal calon suami lo dan lo udah hamil 3 bulan sama gwa. Dan dalam waktu dekat gwa bakal ngawinin lo?" tanya gwa dengan emosi yang sedikit meletup2. Ide konyol, tapi layak dicoba hanya demi nga mau ditinggalin Felisha begitu saja.
"..........." Felisha tampak terkejut mendengar omongan gwa ini.
"Sorry, kalo ide gwa ini agak2 kelewatan. Tapi apa salahnya dicoba khan?" ujar gwa yang menyadari ke lebay-an gwa ini.
"Tapi kita khan...?" Felisha nga nerusin kata2nya.
"Iya, gwa ngerti Fel. Tapi yang ada diotak gwa ya cuma itu aja idenya. Karena menurut gwa untuk ngehadepin keadaan lo yang ekstrim ini diperlukan juga ide2 yang nga kalah ekstrimnya Fel" kata gwa sambil tersenyum kecut.
"Aku nga tau Wil, aku bingung" ujarnya putus asa.
Aku merangkul tubuh mungilnya dari samping dan mendekap bahunya dengan erat. Kita terdiam, memikirkan apa yang akan terjadi esoknya. Tak terasa gwa bisa mendengar suara gigi gwa yang beradu dan mengeratak saking menahan emosi ini. Ingin rasanya besok gwa hajar muka bajingan itu, apapun itu ceritanya. Gwa nga rela!
"Ya udah Fel, lo tenang aja ya malem ini. Biar besok gwa yang urus masalah lo ini." bisik gwa perlahan kekupingnya.
Lamunan gwa terhenti, ketika dari pengeras suara terdengar nama Felisha dipanggil. Spontan saja, gwa memperbaiki posisi berdiri gwa dan menjinjitkan kaki gwa agar dapat spot yang bagus untuk melihat Felisha dari kejauhan ini. Sehingga gwa bisa ngeliat Felisha yang sedang menaiki tangga sambil sesekali menengok kebelakang, entah kenapa siapa dia arahkan matanya itu. Lalu gwa lihat cewek yang nampak anggun dibalut dengan jubahnya menundukkan kepalanya agak tali pada toganya digeser dan menyalami rektor setelah menerima simbolitas tanda kelulusannya. Walau dari kejauhan, tapi gwa bisa melihat betapa bangganya Felisha menjalani prosesi yang paling sakral dimata para mahasiswa ini tapi bikin ngiri mahasiswa abadi kayak gwa ini.
Nga lama gwa ngerasain hape dikantong celana depan gwa geter2. Gwa buka, ternyata sms dari Felisha.
Nga pake lama gwa bales sms-nya, dan senyum usil gwa tersungging dibibir.
Gwa tunggu sms gwa nga dibales2. Jiah, jangan2 nih cewek ngambek gara2 sms-nya gwa bales kayak gitu. Hadeuh, jadi nga enak hati nih gwa. Ketika gwa memutuskan untuk nelpon Felisha, tahu2 hape gwa geter2 duluan. Dan gwa bisa lihat JELEK kedap-kedip dilayar hape gwa.
"Kamu jahat, aku khan udah minta tolong banget ditemenin hari ini." gwa bisa ngedenger kalo suaranya udah kayak mau nangis sebentar lagi.
"Hahahahahaha, gwa becanda ah. Gwa ngeliat kok tadi lo diwisuda. Sumpah merinding gwa ngeliatnya. Ngiri tauuukkk" jawab gwa coba menenangkannya.
"Jahaaattt. Ish, kamu tega banget sih Wil?!" ketusnya yang batal mewek2.
"Iyaaa, maaf. Abis, nga enak rasanya kalo sehari nga ngusilin lo Fel"
"Jahatnyaaaa. Ya udah, kamu ada dimana? Temuin aku deket pintu keluar ya?"
"Sekarang Fel?"
"Ya iyalah sekarang. Ish!" dengusnya sambil menutup telponnya.
Akhirnya, gwa mau nga mau harus berbaur dengan semua pengunjung yang menghadiri acara wisuda digedung ini untuk menemui Felisha, dengan resiko bakal ketemu dengan temen2 yang gwa kenal yang mungkin juga lagi diwisuda atau sengaja hadir menemani kerabat atau pacarnya. Ah, peduli setan, gwa udah nga perduli. What will be, will be aja lah.
Nga jauh dari pintu keluar yang masih dalam lingkungan lobby gedung ini gwa lihat sosok perempuan yang nampak begitu anggun hari itu dengan jubah dan toganya celinggukan nyariin gwa. Dan gwa sengaja mindik2 biar bisa ngasih kejutan padanya dengan kehadiran gwa yang tiba2 nantinya. Tapi apa daya, gwa ketangkep basah ketika matanya dilayangkan kearah gwa datang.
"Luckyyyyyy..."teriaknya dengan exited dan tanpa gwa sangka2 nomprok dan meluk gwa.
"Eh... Fel..." gwa salah tingkah, karena beberapa orang yang ada dideket kita mau nga mau ngeliatin adegan gaya sinetron ini.
"Aku lulus Ky, akhirnya aku lulus" ujarnya penuh semangat.
"Iya-iya, gwa tahu Fel. Selamat yaaaaa" jawab gwa pasrah, membiarkan tubuh gwa ini dipelukin sepuasnya.
"Makasih ya. Makasih juga kamu udah banyak bantuin aku, sehingga aku bisa lulus kayak sekarang ini" katanya dengan mata yang berbinar2 penuh suka cita.
"Iyaaaaa, tapi itu murni hasil kerja keras lo kok. Gwa mah cuma seupil doang kali bantuinnya"
"Kamu janji ya Ky, kamu juga musti bisa diwisuda kayak aku ini. Pokoknya aku akan nemenin kamu pas wisudanya. Aku janji deh" kata Felisha sambil membentuk V dengan jari kanannya.
"Iyaa, gwa janji Fel." jawab gwa yang makin salting karena masih terus dipelukin sama Felisha diantara keramaian orang2 di lobby ini.
Nga lama kedengeran suara hape Felisha berbunyi, sehingga mau nga mau pelukannya pun dilepasin dari badan gwa. Fiuh! Akhirnya selesai juga acara selebrasi yang menarik perhatian orang2 disekitar gwa. Gwa tarik topi gwa dalam2, agar wajah gwa nga terlalu kentara banget dan menarik perhatian orang yang bakal mengenal gwa nantinya.
"Wil, ibuku mau nyusul kesini" kata Felisha dengan wajah yang berubah tegang, sementara tangannya memegang tangan gwa dengan erat.
"Lo tenang2 aja ya, Fel. Biar lo serahin aja ke gwa, kalo nanti kenapa2. OK?!" kata gwa menenangkannya.
"Iya Wil" jawabnya singkat sambil mempererat pegangannya ke tangan gwa, sementara ekspresi wajahnya sudah makin nga karuan. Entah itu takut, panik tapi bercampur dengan pasrah.
"Tenang ya Fel, tenang" ujar gwa seolah memberikan kekuatan padanya.
"Wil, itu mereka datang" desisnya hampir tak terdengar.
Spontan gwa mengikuti arah matanya yang tertuju kedepan. Nga terlalu jauh dari kita berdiri, gwa bisa melihat seorang wanita yang jalan bergegas menghampiri dengan senyum yang tersungging dibibirnya. Menurut perkiraan gwa, usia wanita itu belumlah mencapai 50 tahunan dan masih tampak cantik. Sementara disebelahnya mengiringinya seorang anak muda yang paling banter usianya 20 tahun. Sementara disebelahnya lagi berjalan dengan penuh percaya diri seorang laki2 dengan perawakan tubuh yang besar dan tinggi, dengan senyumnya yang begitu gwa kenal.
Lho, itu khan...???
Intinya, Felisha minta ditemenin dan didampingi sama gwa, kalo2 aja bajingan itu juga ikut nemenin ibunya hadir di acara wisudanya. Bagaimanapun juga, dalam moment terpenting seperti ini, nga mungkin juga Felisha akan menolak kehadiran ibunya. Semua orangtua pasti akan selalu menyempatkan kehadirannya untuk melihat anaknya merayakan kelulusan kuliahnya ini dan tentunya bangga bisa melihat langsung anaknya di wisuda.
Dan gwa sengaja nga langsung nemenin Felisha mulai dari paginya. Karena bagaimanapun juga gwa nga akan betah duduk berlama2 disitu melihat prosesi wisuda berlangsung yang pastinya membosankan. Selain itu, gwa punya kemungkinan bakal ketemu orang2 yang dikenal disana, yang tentunya akan bertanya2 dengan kehadiran gwa ini sementara semua temen2 kuliah gwa dulu tahu kalo gwa nga ngelanjutin kuliah gwa. Lagian, biasanya khan pas nyampe gedung para peserta wisuda langsung digiring keposisi duduknya didepan dan belum langsung bertemu sama ortunya, jadi kesempatan bertemu dengan ibunya dan bajingan itu nga akan terjadi. Kalo menurut ancer2 gwa sih, jam 10-an sampe digedung tersebut masih aman2 aja rasanya, dan acara puncaknya mungkin baru juga dimulai.
Gwa nyampe digedung itu sekitaran jam 10 lewat. Dan suasananya rame dan lumayan padat didalam gedung, maklum peserta wisudanya juga udah ratusan jumlahnya. Gwa cuma bisa berdiri dipaling belakang karena nga kebagian tempat buat duduk, tapi gwa masih bisa ngelihat dari kejauhan para peserta wisudanya yang pada duduk didepan panggung. Lagian, gwa juga pengennya kehadiran gwa disitu kalo dapet se-invisible mungkin, jangan sampe ketahuan sama orang2 yang gwa kenal nantinya. Maka, topi yang gwa pakai saat itu, gwa benamkan makin dalam kekepala gwa. Padahal dari dulu gwa paling nga betah make topi, tapi kalau untuk keadaan darurat kayak gini mau nga mau ya gwa betah2in aja deh.
Tambahan acaranya ngebosenin kayak gini, bener2 ngebikin waktu seolah berjalan dengan sangat lambat. Bener2 ngebikin gwa nga betah berdiri lama2 kayak gini di dalam gedung ini. Ah, kalo saja nga karena permintaan Felisha, mungkin gwa nga akan nginjekin kaki gwa ke gedung ini dan ngikutin acara ini. Mungkin kalo emang pada saatnya nanti gwa yang akan duduk didepan sebagai wisudawan, pastinya acara yang membosankan ini justru yang paling gwa tunggu2 seumur hidup gwa.

"Makasih ya, udah mau nemenin aku besok" begitu kata Felisha semalem.
"No problemo senorita" sahut gwa sambil menghembuskan asap rokok dari mulut gwa.
"Ky..." panggilnya tanpa meneruskan kata2nya.
"Hmmm...?" jawab gwa tanpa menoleh, tetap asyik dengan asap rokok gwa.
"Aku musti ngomong apa sama ibuku ya, kalo misalnya aku tetep disuruh pulang juga?" tanyanya.
"Lho, emang lo musti tetep pulang juga, walau lo udah punya kerjaan bagus disini?" gwa menatapnya, dan mulai menganggapi perkataannya dengan serius. Apalagi ketika ada kata 'pulang' terucap dari mulutnya.
"Ya, ini seandainya aja sih Wil, aku harap juga nga kayak gitu. Tapi kamu mana tau lah rencana bajingan itu buat aku, dia itu licik dan pinter mempengaruhi ibuku. Kamu masih inget dong, kenapa aku sampe kabur dan tinggal disini waktu itu?" katanya dengan getir.
"He-eh, gwa masih inget kok Fel. Tapi khan beda kasusnya waktu itu Fel. Lo masih kuliah, walaupun udah kerja juga. Kalo sekarang lo khan udah lulus kuliahnya dan karir lo juga lagi mulai bersinar. Masa' iya sih ibu lo masih mau ngatur2 hidup dan masa depan lo?" ada rasa nga rela kalo saja Felisha beneran disuruh pulang sama ibunya.
"Makanya Wil, aku khan ngomongin kalo seandainya bajingan itu yang punya rencana dan bisa pengaruhi ibuku." ada raut kebingungan diwajahnya.
"Kalo lo sendiri maunya gimana kalo nanti tetep disuruh pulang?"
"Itu dia Wil, aku bingung" Felisha tampak begitu tak berdaya.
"Kenapa bingung? Emang hati kecil lo nga punya jawabannya apa?" desak gwa dengan hati2.
"Kalo hatiku sih berat disini Wil. Aku pengen tetep kerja disini. Tapi ini ibuku Wil, dari dulu pun aku nga pernah bisa menentangnya, walau ada bajingan itu disisinya. Makanya aku lebih memilih kabur2an dan menjauhi ibuku, walaupun itu berat aku jalaninnya. Daripada aku nanti jadi durhaka sama ibuku sendiri" keluhnya dengan suara tertahan.
Damn! Gwa bener2 nga tahu musti jawab apa dengan omongan yang satu ini. Tapi gwa bisa merasakan betapa hormatnya Felisha sama ibunya ini, walau dia sudah terzholimi oleh bajingan yang tiba2 hadir dalam keluarga kecilnya itu. Bahkan saking hormatnya, Felisha lebih memilih kabur dari ibunya yang lebih mempercayai bajingan itu. Saking hormatnya, Felisha membawa lukanya ke kota ini hanya agar hubungan ibunya dengan bajingan yang udah merusak masa depannya tetap langgeng. Damn!
"Jadi lo tetep pasrah kalo besok disuruh pulang sama ibu lo?" tanya gwa dengan suara ssedikit meninggi.
"..............." Felisha hanya menganggukan kepalanya perlahan dengan mata yang mulai berkaca2.
"Anjrit!" maki gwa spontan, saking emosinya.
Felisha memegang tangan gwa, seolah ingin meredam emosi yang menguasai kepala dan hati gwa. Seolah dia ingin bilang, kalo semua itu baik2 aja dan gwa nga perlu marah karenanya. Fvck! Gwa nga terima! Gwa nga terima kalo bajingan itu bakal ngerusak dia lagi! Dan gwa nga terima kalo bakal kehilangan dia, sementara gwa udah mulai nyaman dengan adanya Felisha dikehidupan gwa!
"Gimana kalo lo bilang ke ibu, kalo gwa ini bakal calon suami lo dan lo udah hamil 3 bulan sama gwa. Dan dalam waktu dekat gwa bakal ngawinin lo?" tanya gwa dengan emosi yang sedikit meletup2. Ide konyol, tapi layak dicoba hanya demi nga mau ditinggalin Felisha begitu saja.
"..........." Felisha tampak terkejut mendengar omongan gwa ini.
"Sorry, kalo ide gwa ini agak2 kelewatan. Tapi apa salahnya dicoba khan?" ujar gwa yang menyadari ke lebay-an gwa ini.
"Tapi kita khan...?" Felisha nga nerusin kata2nya.
"Iya, gwa ngerti Fel. Tapi yang ada diotak gwa ya cuma itu aja idenya. Karena menurut gwa untuk ngehadepin keadaan lo yang ekstrim ini diperlukan juga ide2 yang nga kalah ekstrimnya Fel" kata gwa sambil tersenyum kecut.
"Aku nga tau Wil, aku bingung" ujarnya putus asa.
Aku merangkul tubuh mungilnya dari samping dan mendekap bahunya dengan erat. Kita terdiam, memikirkan apa yang akan terjadi esoknya. Tak terasa gwa bisa mendengar suara gigi gwa yang beradu dan mengeratak saking menahan emosi ini. Ingin rasanya besok gwa hajar muka bajingan itu, apapun itu ceritanya. Gwa nga rela!
"Ya udah Fel, lo tenang aja ya malem ini. Biar besok gwa yang urus masalah lo ini." bisik gwa perlahan kekupingnya.
Lamunan gwa terhenti, ketika dari pengeras suara terdengar nama Felisha dipanggil. Spontan saja, gwa memperbaiki posisi berdiri gwa dan menjinjitkan kaki gwa agar dapat spot yang bagus untuk melihat Felisha dari kejauhan ini. Sehingga gwa bisa ngeliat Felisha yang sedang menaiki tangga sambil sesekali menengok kebelakang, entah kenapa siapa dia arahkan matanya itu. Lalu gwa lihat cewek yang nampak anggun dibalut dengan jubahnya menundukkan kepalanya agak tali pada toganya digeser dan menyalami rektor setelah menerima simbolitas tanda kelulusannya. Walau dari kejauhan, tapi gwa bisa melihat betapa bangganya Felisha menjalani prosesi yang paling sakral dimata para mahasiswa ini tapi bikin ngiri mahasiswa abadi kayak gwa ini.

Nga lama gwa ngerasain hape dikantong celana depan gwa geter2. Gwa buka, ternyata sms dari Felisha.
Quote:
Wiilll, kamu ngeliat aku di wisuda tadi khan? Aku lulus Willll. Kamu udah ada disini khan?
Nga pake lama gwa bales sms-nya, dan senyum usil gwa tersungging dibibir.
Quote:
Yah, gwa masih dijalan nih. Nga bisa apa nanti diulang lagi? Biar gwa bisa ngeliat gitu lho
Gwa tunggu sms gwa nga dibales2. Jiah, jangan2 nih cewek ngambek gara2 sms-nya gwa bales kayak gitu. Hadeuh, jadi nga enak hati nih gwa. Ketika gwa memutuskan untuk nelpon Felisha, tahu2 hape gwa geter2 duluan. Dan gwa bisa lihat JELEK kedap-kedip dilayar hape gwa.
"Kamu jahat, aku khan udah minta tolong banget ditemenin hari ini." gwa bisa ngedenger kalo suaranya udah kayak mau nangis sebentar lagi.
"Hahahahahaha, gwa becanda ah. Gwa ngeliat kok tadi lo diwisuda. Sumpah merinding gwa ngeliatnya. Ngiri tauuukkk" jawab gwa coba menenangkannya.
"Jahaaattt. Ish, kamu tega banget sih Wil?!" ketusnya yang batal mewek2.

"Iyaaa, maaf. Abis, nga enak rasanya kalo sehari nga ngusilin lo Fel"
"Jahatnyaaaa. Ya udah, kamu ada dimana? Temuin aku deket pintu keluar ya?"
"Sekarang Fel?"
"Ya iyalah sekarang. Ish!" dengusnya sambil menutup telponnya.
Akhirnya, gwa mau nga mau harus berbaur dengan semua pengunjung yang menghadiri acara wisuda digedung ini untuk menemui Felisha, dengan resiko bakal ketemu dengan temen2 yang gwa kenal yang mungkin juga lagi diwisuda atau sengaja hadir menemani kerabat atau pacarnya. Ah, peduli setan, gwa udah nga perduli. What will be, will be aja lah.
Nga jauh dari pintu keluar yang masih dalam lingkungan lobby gedung ini gwa lihat sosok perempuan yang nampak begitu anggun hari itu dengan jubah dan toganya celinggukan nyariin gwa. Dan gwa sengaja mindik2 biar bisa ngasih kejutan padanya dengan kehadiran gwa yang tiba2 nantinya. Tapi apa daya, gwa ketangkep basah ketika matanya dilayangkan kearah gwa datang.
"Luckyyyyyy..."teriaknya dengan exited dan tanpa gwa sangka2 nomprok dan meluk gwa.
"Eh... Fel..." gwa salah tingkah, karena beberapa orang yang ada dideket kita mau nga mau ngeliatin adegan gaya sinetron ini.
"Aku lulus Ky, akhirnya aku lulus" ujarnya penuh semangat.
"Iya-iya, gwa tahu Fel. Selamat yaaaaa" jawab gwa pasrah, membiarkan tubuh gwa ini dipelukin sepuasnya.
"Makasih ya. Makasih juga kamu udah banyak bantuin aku, sehingga aku bisa lulus kayak sekarang ini" katanya dengan mata yang berbinar2 penuh suka cita.
"Iyaaaaa, tapi itu murni hasil kerja keras lo kok. Gwa mah cuma seupil doang kali bantuinnya"
"Kamu janji ya Ky, kamu juga musti bisa diwisuda kayak aku ini. Pokoknya aku akan nemenin kamu pas wisudanya. Aku janji deh" kata Felisha sambil membentuk V dengan jari kanannya.
"Iyaa, gwa janji Fel." jawab gwa yang makin salting karena masih terus dipelukin sama Felisha diantara keramaian orang2 di lobby ini.
Nga lama kedengeran suara hape Felisha berbunyi, sehingga mau nga mau pelukannya pun dilepasin dari badan gwa. Fiuh! Akhirnya selesai juga acara selebrasi yang menarik perhatian orang2 disekitar gwa. Gwa tarik topi gwa dalam2, agar wajah gwa nga terlalu kentara banget dan menarik perhatian orang yang bakal mengenal gwa nantinya.
"Wil, ibuku mau nyusul kesini" kata Felisha dengan wajah yang berubah tegang, sementara tangannya memegang tangan gwa dengan erat.
"Lo tenang2 aja ya, Fel. Biar lo serahin aja ke gwa, kalo nanti kenapa2. OK?!" kata gwa menenangkannya.
"Iya Wil" jawabnya singkat sambil mempererat pegangannya ke tangan gwa, sementara ekspresi wajahnya sudah makin nga karuan. Entah itu takut, panik tapi bercampur dengan pasrah.
"Tenang ya Fel, tenang" ujar gwa seolah memberikan kekuatan padanya.
"Wil, itu mereka datang" desisnya hampir tak terdengar.
Spontan gwa mengikuti arah matanya yang tertuju kedepan. Nga terlalu jauh dari kita berdiri, gwa bisa melihat seorang wanita yang jalan bergegas menghampiri dengan senyum yang tersungging dibibirnya. Menurut perkiraan gwa, usia wanita itu belumlah mencapai 50 tahunan dan masih tampak cantik. Sementara disebelahnya mengiringinya seorang anak muda yang paling banter usianya 20 tahun. Sementara disebelahnya lagi berjalan dengan penuh percaya diri seorang laki2 dengan perawakan tubuh yang besar dan tinggi, dengan senyumnya yang begitu gwa kenal.
Lho, itu khan...???
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas