- Beranda
- Entrepreneur Corner
Bai Fang Li, Tukang Becak Yang Baik Hati
...
TS
stefanmarz
Bai Fang Li, Tukang Becak Yang Baik Hati

Namanya Bai Fang Li. Pekerjaannya adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskankan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan ke mana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya. Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya luar biasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnya untuk beribadah. Dia melanglang di jalanan, di atas becaknya untuk mengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri kerja kerasnya setelah jam delapan malam.

Bai Fang Li Menghitung Penghasilannya
Para pelanggannya sangat menyukai Bai Fang Li, karena ia pribadi yang ramah dan senyum tak pernah lekang dari wajahnya. Dan ia tak pernah mematok berapa orang harus membayar jasanya. Namun karena kebaikan hatinya itu, banyak orang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungkin karena tidak tega, melihat bagaimana tubuh yang kecil malah tergolong ringkih itu dengan napas yang ngos-ngosan (apalagi kalau jalanan mulai menanjak) dan keringat bercucuran berusaha mengayuh becak tuanya.

Bai Fang Li, Disukai Banyak Orang
Bai Fang Li tinggal di sebuah gubuk reot yang nyaris roboh, di daerah yang tergolong kumuh, bersama dengan banyak tukang becak, para penjual asongan, dan pemulung lainnya. Gubuk itu pun bukan miliknya, karena ia menyewanya secara harian. Perlengkapan di gubuk itu sangat sederhana. Hanya ada sebuah tikar tua yang telah robek-robek di pojok-pojoknya, tempat ia biasa merebahkan tubuh penatnya setelah sepanjang hari mengayuh becak.
Gubuk itu hanya merupakan satu ruang kecil tempat ia biasa merebahkan tubuhnya beristirahat. Di ruang itu juga ia menerima tamu yang butuh bantuannya, di ruang itu juga ada sebuah kotak dari kardus yang berisi beberapa baju tua miliknya dan sebuah selimut tipis tua yang telah bertambal-tambal.
Ada sebuah piring seng dan sebuah tempat minum dari kaleng. Di pojok ruangan tergantung sebuah lampu templok minyak tanah, lampu yang biasa dinyalakan untuk menerangi kegelapan di gubuk tua itu bila malam telah menjelang.
Bai Fang Li tinggal sendirian di gubuknya. Dan orang hanya tahu bahwa ia seorang pendatang. Tak ada yang tahu apakah ia mempunyai sanak saudara sedarah. Tapi nampaknya ia tak pernah merasa sendirian, banyak orang yang suka padanya, karena sifatnya yang murah hati dan suka menolong. Tangannya sangat ringan menolong orang yang membutuhkan bantuannya, dan itu dilakukannya dengan sukacita tanpa mengharapkan pujian atau balasan.

Bai Fang Li yang Sederhana
Dari penghasilan yang diperolehnya selama seharian mengayuh becaknya, sebenarnya ia mampu untuk mendapatkan makanan dan minuman yang layak untuk dirinya dan membeli pakaian yang cukup bagus untuk menggantikan baju tuanya yang hanya sepasang dan sepatu bututnya yang sudah tak layak dipakai karena telah robek. Namun dia tidak melakukannya, karena semua uang hasil penghasilannya disumbangkannya kepada sebuah yayasan sederhana yang biasa mengurusi dan menyantuni sekitar 300 anak-anak yatim piatu miskin di Tianjin, China. Yayasan yang juga mendidik anak-anak yatim piatu melalui sekolah yang ada.
Hatinya Tersentuh
Ceritanya dimulai saat hatinya sangat tersentuh ketika suatu ketika ia baru beristirahat setelah mengantar seorang pelanggannya. Ia menyaksikan seorang anak lelaki kurus berusia sekitar 6 tahun yang yang tengah menawarkan jasa untuk mengangkat barang seorang ibu yang baru berbelanja. Tubuh kecil itu nampak sempoyongan menggendong beban berat di pundaknya, namun terus dengan semangat melakukan tugasnya. Dan dengan kegembiraan yang sangat jelas terpancar di wajahnya, ia menyambut upah beberapa uang recehan yang diberikan oleh ibu itu.
Dan dengan wajah menengadah ke langit bocah itu bergumam, mungkin ia mengucapkan syukur pada Tuhan untuk rezeki yang diperolehnya hari itu. Beberapa kali ia perhatikan anak lelaki kecil itu menolong ibu-ibu yang berbelanja, dan menerima upah uang recehan.
Kemudian ia lihat anak itu beranjak ke tempat sampah, mengais-ngais sampah, dan waktu menemukan sepotong roti kecil yang kotor, ia bersihkan kotoran itu, dan memasukkan roti itu ke mulutnya, menikmatinya dengan nikmat seolah itu makanan dari surga. Hati Bai Fang Li tercekat melihat itu. Ia hampiri anak lelaki itu, dan berbagi makanannya dengan anak lelaki itu.
Ia heran, mengapa anak itu tak membeli makanan untuk dirinya, padahal uang yang diperolehnya cukup banyak, dan tak akan habis bila hanya untuk sekedar membeli makanan sederhana.
“Uang yang saya dapat untuk makan adik-adik saya…” jawab anak itu.
“Orangtuamu di mana…?” tanya Bai Fang Li.
“Saya tidak tahu… Ayah ibu saya pemulung… Tapi sejak sebulan lalu setelah mereka pergi memulung, mereka tidak pernah pulang lagi. Saya harus bekerja untuk mencari makan untuk saya dan dua adik saya yang masih kecil…” sahut anak itu.
Bai Fang Li minta anak itu mengantarnya melihat ke dua adik anak lelaki bernama Wang Ming itu. Hati Bai Fang Li semakin merintih melihat kedua adik Wang Fing, dua anak perempuan kurus berumur 5 tahun dan 4 tahun. Kedua anak perempuan itu nampak menyedihkan sekali, kurus, kotor dengan pakaian yang compang-camping. Bai Fang Li tidak menyalahkan kalau tetangga ketiga anak itu yang tidak terlalu peduli dengan situasi dan keadaan ketiga anak kecil yang tidak berdaya itu, karena memang mereka juga terbelit dalam kemiskinan yang sangat parah, jangankan untuk mengurus orang lain, mengurus diri mereka sendiri dan keluarga mereka saja mereka kesulitan.
Bai Fang Li kemudian membawa tiga anak itu ke yayasan yang biasa menampung anak yatim piatu miskin di Tianjin. Pada pengurus yayasan itu Bai Fang Li mengatakan bahwa ia setiap hari akan mengantarkan semua penghasilannya untuk membantu anak-anak miskin itu agar mereka mendapatkan makanan dan minuman yang layak dan mendapatkan perawatan dan pendidikan yang layak.
Sejak saat itulah Bai Fang Li menghabiskan waktunya dengan mengayuh becaknya mulai jam 6 pagi sampai jam 8 malam dengan penuh semangat untuk mendapatkan uang. Dan seluruh uang penghasilannya setelah dipotong sewa gubuknya dan pembeli dua potong kue kismis untuk makan siangnya dan sepotong kecil daging dan sebutir telur untuk makan malamnya, seluruhnya ia sumbangkan ke yayasan yatim piatu itu. Untuk sahabat-sahabat kecilnya yang kekurangan.
Hemat Demi Menyumbang
Ia merasa sangat bahagia sekali melakukan semua itu, di tengah kesederhanaan dan keterbatasan dirinya. Merupakan kemewahan luar biasa bila ia beruntung mendapatkan pakaian rombeng yang masih cukup layak untuk dikenakan di tempat pembuangan sampah. Hanya perlu menjahit sedikit yang tergoyak dengan kain yang berbeda warna. Bai Fang Li mengayuh becak tuanya selama 365 hari setahun, tanpa perduli dengan cuaca yang silih berganti, di tengah cuaca dingin atau dalam panas matahari yang sangat menyengat tubuh kurusnya.

Hujan Salju Tak Menghalangi Bai Fang Li Mengayuh Becak
“Tidak apa-apa saya menderita, yang penting anak-anak yang miskin itu dapat makanan yang layak dan dapat bersekolah. Dan saya bahagia melakukan semua ini…,” katanya bila orang-orang menanyakan mengapa ia mau berkorban demikian besar untuk orang lain tanpa peduli dengan dirinya sendiri.
Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, hingga hampir 20 tahun Bai Fang Li mengayuh becaknya demi memperoleh uang untuk menambah donasinya pada yayasan yatim piatu di Tianjin itu.
Saat berusia 90 tahun, dia mengantarkan tabungan terakhirnya sebesar RMB 500 (sekitar 650 ribu rupiah) yang disimpannya dengan rapi dalam suatu kotak dan menyerahkannya ke sekolah Yao Hua.
Bai Fang Li berkata “Saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin uang terakhir yang dapat saya sumbangkan...” katanya dengan sendu.
Semua guru di sekolah itu menangis...

Bai Fang Li Ketika Terbaring Sakit
Bai Fang Li wafat pada usia 93 tahun, ia meninggal karena sakit kanker paru-paru. Sekalipun begitu, dia telah menyumbang di sepanjang hidupnya uang sebesar RMB 350.000 (kurs 1 RMB = Rp1300, setara Rp 455 juta rupiah, jika tidak salah) yang dia berikan kepada yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah di Tianjin untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin.
Melihat semangatnya untuk menyumbang, Bai Fang Li memang orang yang luar biasa. Ia hidup tanpa pamrih dengan menolong anak-anak yang tak beruntung. Meski hidup dari mengayuh becak (jika diukur jarak mengayuh becaknya sama dengan 18 kali keliling bumi), ia punya kepedulian yang sangat tinggi kepada nasib orang lain yang tidak seberuntung dirinya.

Bukan Hanya Anak Yatim Piatu, Dunia pun Kehilangan
Foto terakhir yang orang punya mengenai dirinya adalah sebuah foto dirinya yang bertuliskan ”Sebuah cinta yang istimewa untuk seseorang yang luar biasa.”

"Sebuah Cinta yang Istimewa untuk Seseorang yang Luar Biasa"

Bai Fang Li, Sosok Sederhana yang Menginspirasi Dunia
Bai Fang Li, seorang kakek yang berprofesi sebagai pengayuh becak dan hidup dalam keterbatasan saja bisa melakukan kebaikan dan peduli terhadap sesama, bagaimana dengan kita?
Kalau Agan Agan Suka Dengan Posting Ini. Visit Web Site Kami Dan Facebook Kami. Bantu Like dan Share Yah!
www.PictureOfWisdom.com
Facebook: Picture of Wisdom
0
2.5K
3
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Entrepreneur Corner
22.1KThread•4.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
stefanmarz
#1
Buku 25 Kisah Inspirasi & Pelajaran Hidup Para Selebritis Dunia

Judul Buku: 25 Kisah Inspirasi & Pelajaran Hidup Para Selebritis Dunia
Penerbit: PictureOfWisdom.com
Jumlah Halaman: 155 Halaman.
Buku ini sangat cocok untuk anak muda. Bisa sebagai hadiah untuk teman, saudara, anak Anda atau untuk inspirasi bagi Anda sendiri.
Abstract Dari Buku Ini
Kisah kisah inspirasi dari berbagai macam selebriti terkenal yang mengharukan dan sangat memotivasi. Di antara kisah itu ada cerita masa kelam Sylvester Stallone, ada juga pidato dari Arnold Swarzzeneger untuk para mahasiswa, nasihat Ashton Kucher untuk para anak muda, kisah legenda peninggalan Paul Walker (pemeran film Fast and Furious) dan nasihat Bill Gates untuk para pelajar.
Table of Contents:
14 Aturan / Nasihat Dari Bill Gates Untuk Para Pelajar...................................7
Kisah Masa Kelam Kehidupan Sylvester Stallone...........................................11
Nasihat Jack Ma (Billionaire Pendiri Alibaba.com) Mengenai Kehidupan Dan Business.......16
6 Aturan Sukses Dari Arnold Schwarzenegger..............................................25
Coba dan Coba Lagi! - Kisah Sukses Pendiri WhatsApp.....................................29
10 Pelajaran Hidup Dari Muhammad Ali....................................................37
3 Pidato Steve Jobs Yang Paling Menarik.................................................45
Nasihat Ashton Kucher Untuk Para Remaja.................................................52
Legenda Peninggalan Paul Walker.........................................................57
10 Tips Dari Warren Buffett Untuk Menjadi Kaya..........................................64
Jejak Jejak Kaki Raksasa (Kisah Tentang Yao Ming).......................................71
9 Pelajaran Hidup Dari Li Ka Shing (Orang Paling Kaya di Asia)..........................77
Sembilan Pelajaran Kepemimpinan Dari Alex Fergusson.....................................83
Pelajaran Hidup Dari Donald Trump.......................................................92
Pelajaran Hidup Dari Steven Spielberg...................................................98
Pelajaran Kepemimpinan Ala Bill Clinton................................................105
15 panduan dari Tiger Wood untuk mencapai sukses besar dalam bidang apapun.............109
Kesuksesan Ala Koboi Dari Clint Eastwood...............................................117
Pelajaran Sukses Seorang Kesatria Dari Jet Li.........................................121
Pelajaran Hidup Dari Manny Pacquiao....................................................125
Pelajaran Pelajaran Kepemimpinan Dari Barrack Obama....................................131
Pelajaran Kepemimpinan Ala Bono (Vokalis Utama U2).....................................137
Rahasia Kesuksesan Daniel Day Lewis....................................................142
Formula Sukses Ala David Beckham Untuk Para Pemimpin...................................146
Rahasia Kesuksesan Maria Sharapova Dalam Tennis Dan Modelling..........................153
Harga Buku (Versi Digital) = Rp. 99.000. Buku ini tidak di jual dimanapun. Hanya di jual Online.
Cara Membeli:
1. Transfer uang ke Rekening Bca Nomor Rekening 4010 1975 25 atau Bank Mandiri Nomor Rekening 115 000 6159 182. Atas Nama Stefan Marzuki.
2. Email kami nama orang yang mentransfer. Email kami adalah stefan@pictureofwisdom.com
3. Kami akan mengemail Ebook tersebut kepada Anda.

Buku ini dilindungi hak cipta. Setiap buku yang dibeli akan dibeli kode yang bisa di track balik ke pembeli. Dilarang mendistribusi buku ini kepada orang lain.
Contact Detail Kami
Email: Stefan@PictureOfWisdom.com
Phone: 0856 811 5689 (Phone & WhatsApp)
Phone2: 021 7131 2796
Pin BB: 217ABF56
Diubah oleh stefanmarz 02-01-2015 16:59
0