- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#935
I CAN SEE CLEARLY NOW
I can see clearly now the rain is gone.
I can see all obstacles in my way.
Gone are the dark clouds that had me blind.
It's gonna be a bright (bright)
bright (bright) sunshiny day.
It's gonna be a bright (bright)
bright (bright) sunshiny day.
Oh, yes I can make it now the pain is gone.
All of the bad feelings have disappeared.
Here is that rainbow I've been praying for.
It's gonna be a bright (bright)
bright (bright) sunshiny day.
(ooh...) Look all around, there's nothing but blue skies.
Look straight ahead, there's nothing but blue skies.
I can see clearly now the rain is gone.
I can see all obstacles in my way.
Here is that rainbow I've been praying for.
It's gonna be a bright (bright)
bright (bright) sunshiny day.
It's gonna be a bright (bright)
bright (bright) sunshiny day.
It's going to be a bright (bright)
bright (bright) sunshiny day.
Yeah, hey, it's gonna be a bright (bright) bright (bright)
sunshiny day.
I can see all obstacles in my way.
Gone are the dark clouds that had me blind.
It's gonna be a bright (bright)
bright (bright) sunshiny day.
It's gonna be a bright (bright)
bright (bright) sunshiny day.
Oh, yes I can make it now the pain is gone.
All of the bad feelings have disappeared.
Here is that rainbow I've been praying for.
It's gonna be a bright (bright)
bright (bright) sunshiny day.
(ooh...) Look all around, there's nothing but blue skies.
Look straight ahead, there's nothing but blue skies.
I can see clearly now the rain is gone.
I can see all obstacles in my way.
Here is that rainbow I've been praying for.
It's gonna be a bright (bright)
bright (bright) sunshiny day.
It's gonna be a bright (bright)
bright (bright) sunshiny day.
It's going to be a bright (bright)
bright (bright) sunshiny day.
Yeah, hey, it's gonna be a bright (bright) bright (bright)
sunshiny day.
JIMMY CLIFF (JOHNNY NASH Cover Version)
Spoiler for I CAN SEE CLEARLY NOW:
Quote:
Setelah mendapatkan saran dari Felisha untuk jujur pada ortu gwa tentang kuliah gwa yang berhenti ditengah jalan ini, gwa coba memberanikan diri untuk menceritakannya pada nyokap gwa terlebih dahulu. Selama ini, gwa sama adek2 gwa dirumah cenderung lebih dekat sama nyokap gwa. Boleh dibilang kita2 sebagai anak2nya jauh lebih terbuka pada nyokap dibanding sama bokap yang cenderung otoriter. Bahkan nyokap gwa ini dirumah udah jadi penyambung lidah anak2nya, kalau sekiranya ada hal2 yang rasanya sulit diutarakan langsung pada bokap gwa.
Reaksi nyokap ketika gwa ceritain apa adanya tentang kuliah gwa ini jelas kaget banget. Nga nyangka kalo gwa yang selama ini kelihatan baik2 aja dimatanya ternyata udah nga ngelanjutin kuliahnya karena terancam DO. Tapi emang dasarnya nyokap gwa orangnya baik hati dan penyabar banget, walau awalnya sedikit reaksioner tapi akhirnya bisa memakluminya juga. Nyokap hanya menyayangkan saja, kenapa dulu gwa nga dari awal2 aja mengutarakan ketidaksanggupan gwa untuk nerusin kuliah dijurusan yang dipilih sama bokap. Yaelah ma, mama nga tahu aja kalo Lucky udah sempet ngutarain kondisi gwa ini langsung ke bokap. Tapi emang dasarnya bokap keras, tetap terus memaksakan kehendaknya tanpa mau tahu kesulitan yang gwa jalanin selama ini.
Dan nyokap gwa seperti biasa akan membantu gwa untuk ngomong dulu ke bokap gwa. Paling nga harapan gwa, bokap gwa nga murka2 banget karena udah diredam terlebih dahulu emosinya sama nyokap gwa. Maka sebelum gwa disidang sama bokap, gwa pun mempersiapkan diri gwa untuk menghadapi kemarahannya atau segala macam pertanyaan yang akan dilontarkannya nanti. Paling ngak, gwa udah mantep dengan pilihan gwa untuk tetap ngelanjutin kuliah gwa tetap dengan jurusan pilihannya.
Singkat cerita, bokap gwa murka banget ketika tahu dengan kenyataan kuliah gwa yang berantakan ini. Bokap gwa meluapkan amarahnya dengan kata2nya yang cenderung kasar dan menyakitkan hati. Tapi gwa coba bersabar dan nga terpancing dengan emosi, sebagaimana yang udah dipesankan sama nyokap gwa dan juga Felisha. Apalagi semua itu emang murni kesalahan gwa sendiri kok. Walaupun kuping gwa udah panas dan hati mulai mendidih, tapi gwa coba mengabaikan dengan membayangkan seolah lagi nonton konsernya Metallica. Sampai pada akhirnya, bokap gwa tetap mensupport gwa terutama biaya untuk ngelanjutin kuliah di kampus baru. Dengan catatan gwa musti bisa nyelesaiinnya dalam waktu 2 tahun, agar bokap gwa bisa nempatin gwa di perusahaan tempat bokap bekerja.
Ternyata gwa baru sadar, kalo selama ini bokap begitu gigih memaksakan kehendaknya dengan jurusan pilihannya ke gwa, hanya agar gwa bisa melanjutkan karirnya ditempatnya bekerja. Dan rasanya udah umum banget ya kasus kayak gini. Kayaknya hampir semua bokap pengen salah satu atau semua anak2nya bisa melanjutkan mimpi2nya. Bahwa anak2 itu bukan hanya jadi tumpuan harapan dari orang tuanya, tapi juga untuk melanggengkan mimpi2 yang sudah dibangunnya. Mungkin para orangtua, terutama para ayah, begitu memaknai dengan mendalam perumpamaan dari Kahlil Gibran, bahwa orang tua adalah busur sedangkan anak2nya adalah anak panahnya. Sehingga setiap orang tua bisa sesuka hatinya mengarahkan anak panahnya pada sasaran yang diinginkannya.
Dan gwa sebagai salah satu anaknya, tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik pada orang tua gwa. Terutama pada bokap gwa dalam hal ini.
*************************
Malam itu dikost-an, gwa ngeliat wajah Felisha begitu sumringah banget. Senyumnya itu lho, yang nga pernah lepas2 menghiasi bibirnya. Gwa yang sedikit banyak udah bisa mengenal sifatnya ini, cuma bisa menebak2 gerangan apa yang terjadi pada dirinya pada malam itu?
"Gwa liat dari tadi senyum2 mulu neng? Kayaknya ada kabar gembira nih? Cerita ngapah?" tanya gwa, ketika kita duduk2 santai dikursi rotan depan kamar gwa.
"Hihihihi, tebak dong" jawabnya sambil tersenyum penuh arti gitu.
"Jiah, orang nanya malah disuruh nebak2. Emang ada hadiahnya gitu kalo gwa bisa nebak?"
"Uhmmm, boleh lah..."
"Trus, kira2 apaan tuh hadiahnya?" tanya gwa mulai usil.
"Ish, disuruh nebak kok malah nanyain hadiahnya dulu?!" katanya sambil memanyunkan bibirnya.
"Lho, justru disitu perlunya gwa tau hadiahnya apaan dulu. Khan, biar makin semangat gwa nebaknya. Misalnya nih ya, misalnya hadiahnya dapet ciuman, pasti khan gwa makin semangat buat nyari jawabannya" gwa ketawa2 mesum.
"Ish, mesum!" Felisha nyubit pinggang gwa, "udah buruan tebak aja knapa!"
"Awww, iya-iya, bentar nih gwa mikir dulu" gwa ngambil sikap pura2 mikir, "nggg, lo hamil Fel...??"
"Kriwiilllll!!!! Kamu tuh ya, jahat banget sih omongannya!"
Walhasil, malam itu terjadi sedikit kejar2an disekitaran depan kamar kost kita. Ya iyalah, siapa juga yang sanggup diberondong sama cubitannya yang ekstra pedes itu. Kadang kalo perhatiin tiap abis dicubit sama Felisha, pasti pada biru2 deh kulit bagian pinggang gwa. Ahahahahaha...
"Udah...udah... ampun Lek, nga lagi2 deh gwa. Ampun" kata gwa yang udah nyerah dicubitin ini.
"Kamu ya, kalo ngomong mbok difilter dulu kenapa. Kebiasaan deh!" omelnya sambil ngos2an setelah puas nyubitin pinggang gwa.
"Iya-iya, abis lo juga sih pake nyuruh maen tebak2an. Gwa mana bakat lah jadi dukun"
"Jahat!"
"Ya udah, ngomong aja sih, ada kabar gembira apaan sama gwa."
"Besok aku dipanggil wawancara di bank =SENSOR= Wil"
"Ohya? Widih keren banget tuh. Jadi lo dapet panggilan langsung dari bank itu Lek?"
"Ya nga lah, emang siapa aku Wil. Aku ngirim lamaran lah"
"Kok, lo nga pernah cerita2 sih ke gwa, kalo lo kemaren2 ini ngelamar kerjaan ditempat laen?"
"Lho, emang perlu ya aku cerita2 ke kamu?"
Jleb! Jawaban dari Felisha itu bener2 bikin gwa terdiam tak berkutik untuk sesaat. Iya juga sih, emang siapa juga gwa ini, sampe segitu perlunya dia cerita2 perihal lamaran2 kerjanya. Tapi khan kita udah deket banget kali, masa' iya sih sampe segitu nga berartinya gwa dimata dia.
"Eehh...nggg, iya juga sih, hehehehehe..." gwa cuma ketawa tolol menjawabnya.
"Wil, kalo besok kerjaan kamu nga padet2 banget, bisa nga nemenin aku?" pintanya.
"Ngg, emangnya jam brapa sih wawancaranya? Trus, gwa musti nemenin lo sampe kedalem, ketempat lo wawancara gitu?" tanya gwa yang emang nga ngerti.
"Ish, ya nga nga sampe segitunya kali. Ya kamu nemenin aku sampe kekantornya trus nungguin aku sampe selesai diwawancara. Wawancaranya sih mulai jam 9 pagi gitu, paling lama juga nga nyampe satu jam Wil. Bisa ya Wil, ya?"
"Bisa aja sih gwa, cuma kayaknya ada ongkosnya tuh" gwa senyum2 usil.
"Ish, perhitungan banget deh kamu. Ya udah, aku traktir makan siang deh nanti. Deal?"
"Hmm, boleh deh. Tapi abis itu lo nemenin gwa kerja ya, soalnya mana sempet gwa nganterin lo pulang dulu"
"Ok, deal. Makasih ya Kriwil" katanya sambil senyum penuh suka cita.
"Eit, ntar dulu gwa masih belom selesai nih"
"Ish, apalagi sih?"
"Sama bonus cium ya?" kata gwa tanpa malu2.
"Nga!"
"Ish, pelit!"
Begitulah keakraban gwa yang mulai terjalin akhir2 ini. Gwa ngerasain kedekatan dan keakraban ini udah nga pake jaim2an lagi sama Felisha. Dan yang gwa lihatpun Felisha begitu sabar ngehadapin kemesuman2 gwa yang sering terlontar begitu aja tanpa gwa sadari atau kadang emang gwa rencanain.
Kayaknya Felisha nga begitu terganggu banget dengan kekurangan gwa yang satu ini, atau mungkin bisa mengabaikannya tanpa perlu merasa sakit hati sama gwa. Bahkan seolah dia kayak nga takut kalo suatu saat tiba2 aja gwa kesurupan arwahnya Jim Morrison, dan berbuat nga senonoh terhadap dirinya. Tapi moga2 aja nga kesampean kayak gitu ya. Malu aja kali kalo sampe kejadian dan beritanya diabadikan di koran khusus kriminal itu. 
"Ohiya Wil, gimana perkembangan kamu sama orangtua kamu? Apa udah kamu ceritain semua keadaan kuliah kamu ini?"
"Udah Lek, udah beres semua malah. Bener banget deh apa yang lo bilang, kalo jujur2an itu justru gampang selesainya masalah gwa ini"
"Bagus dong Wil, berarti masalah kamu sama ortu udah selesai ya? Trus, rencana kedepannya gimana Wil?"
"Ya, gwa lanjutin lagi di jurusan yang udah gwa jalanin ini. Malah gwa udah dapet kampus yang bakal gwa daftarin nantinya"
"Ohya? Dimana kampusnya Wil? Trus jadinya ngambil kelas karyawan juga khan?"
"Kampusnya disini Lek, yeah, kampus kecil dan nga ngetop sih. Tapi khan yang penting nanti gwa bisa dapetin ijasahnya buat ngelamar kerjaan. Kalo kelasnya tetep gwa ambil yang karyawan lah, biar gwa masih bisa kerja siangnya"
"Iya Wil, sayang juga kalo sampe ditinggal kerjaan kamu ini. Tapi kok kampus yang itu sih, khan belum akreditasi A lho. Apa kamu nanti nga berat harus ngikutin ujian negaranya di kopertis?"
"Biar aja deh Lek. Mudah2an aja gwa sanggup ngikutin ujian negaranya nanti. Lagian kalo kampus kecil kek gini, resiko gwa buat terpengaruh sama pergaulan mahasiswa2 laennya khan bisa diperkecil Lek" jawab gwa ngasih alesan.
"Iya juga ya, ntar kamu malah keasikan maen2 lagi kayak kuliah kamu sebelumnya ini. Ya sudahlah, kalo kamu udah mantep kayak gini. Aku doain aja mudah2an kamu bisa cepet selesai kuliahnya ya" Felisha mengulas senyum ademnya.
"Iya, makasih ya Lek."
"Ohiya, trus kapan kamu mau daftarnya? Mau aku temenin nanti daftarnya Wil?" Felisha menawarkan dirinya.
"Rencananya sih minggu2 ini Fel, setelah gwa ngurus2 transkrip nilai gwa dikampus lama. Boleh juga sih kalo lo mau nemenin gwa. Tapi make ongkos juga nga nih?"
"Ish, nga lah, emangnya kamu yang perhitungan melulu ke aku. Kalo aku sih selalu ikhlas orangnya Wil" jawabnya sambil memonyongkan bibirnya.
"Ya nga apa2 kali kalo lo minta ongkos ke gwa. Ya, pake ongkos ya?" paksa gwa.
"Ish, apaan sih? Ada sih orang yang maksa2 biar dimintain ongkosnya?!"
"Ya nga apa2 kok Lek, gwa nga keberatan kok. Apalagi kalo lo minta ongkos ke gwa ciuman. Ikhlas deh gwa"
"Ngaaaaa...!!!!!"
"Ish, pelit!"
Lagi2 akal2an mesum gwa nga berhasil dijalankan pada Felisha pada malam ini.
Reaksi nyokap ketika gwa ceritain apa adanya tentang kuliah gwa ini jelas kaget banget. Nga nyangka kalo gwa yang selama ini kelihatan baik2 aja dimatanya ternyata udah nga ngelanjutin kuliahnya karena terancam DO. Tapi emang dasarnya nyokap gwa orangnya baik hati dan penyabar banget, walau awalnya sedikit reaksioner tapi akhirnya bisa memakluminya juga. Nyokap hanya menyayangkan saja, kenapa dulu gwa nga dari awal2 aja mengutarakan ketidaksanggupan gwa untuk nerusin kuliah dijurusan yang dipilih sama bokap. Yaelah ma, mama nga tahu aja kalo Lucky udah sempet ngutarain kondisi gwa ini langsung ke bokap. Tapi emang dasarnya bokap keras, tetap terus memaksakan kehendaknya tanpa mau tahu kesulitan yang gwa jalanin selama ini.

Dan nyokap gwa seperti biasa akan membantu gwa untuk ngomong dulu ke bokap gwa. Paling nga harapan gwa, bokap gwa nga murka2 banget karena udah diredam terlebih dahulu emosinya sama nyokap gwa. Maka sebelum gwa disidang sama bokap, gwa pun mempersiapkan diri gwa untuk menghadapi kemarahannya atau segala macam pertanyaan yang akan dilontarkannya nanti. Paling ngak, gwa udah mantep dengan pilihan gwa untuk tetap ngelanjutin kuliah gwa tetap dengan jurusan pilihannya.
Singkat cerita, bokap gwa murka banget ketika tahu dengan kenyataan kuliah gwa yang berantakan ini. Bokap gwa meluapkan amarahnya dengan kata2nya yang cenderung kasar dan menyakitkan hati. Tapi gwa coba bersabar dan nga terpancing dengan emosi, sebagaimana yang udah dipesankan sama nyokap gwa dan juga Felisha. Apalagi semua itu emang murni kesalahan gwa sendiri kok. Walaupun kuping gwa udah panas dan hati mulai mendidih, tapi gwa coba mengabaikan dengan membayangkan seolah lagi nonton konsernya Metallica. Sampai pada akhirnya, bokap gwa tetap mensupport gwa terutama biaya untuk ngelanjutin kuliah di kampus baru. Dengan catatan gwa musti bisa nyelesaiinnya dalam waktu 2 tahun, agar bokap gwa bisa nempatin gwa di perusahaan tempat bokap bekerja.
Ternyata gwa baru sadar, kalo selama ini bokap begitu gigih memaksakan kehendaknya dengan jurusan pilihannya ke gwa, hanya agar gwa bisa melanjutkan karirnya ditempatnya bekerja. Dan rasanya udah umum banget ya kasus kayak gini. Kayaknya hampir semua bokap pengen salah satu atau semua anak2nya bisa melanjutkan mimpi2nya. Bahwa anak2 itu bukan hanya jadi tumpuan harapan dari orang tuanya, tapi juga untuk melanggengkan mimpi2 yang sudah dibangunnya. Mungkin para orangtua, terutama para ayah, begitu memaknai dengan mendalam perumpamaan dari Kahlil Gibran, bahwa orang tua adalah busur sedangkan anak2nya adalah anak panahnya. Sehingga setiap orang tua bisa sesuka hatinya mengarahkan anak panahnya pada sasaran yang diinginkannya.

Dan gwa sebagai salah satu anaknya, tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik pada orang tua gwa. Terutama pada bokap gwa dalam hal ini.

*************************
Malam itu dikost-an, gwa ngeliat wajah Felisha begitu sumringah banget. Senyumnya itu lho, yang nga pernah lepas2 menghiasi bibirnya. Gwa yang sedikit banyak udah bisa mengenal sifatnya ini, cuma bisa menebak2 gerangan apa yang terjadi pada dirinya pada malam itu?
"Gwa liat dari tadi senyum2 mulu neng? Kayaknya ada kabar gembira nih? Cerita ngapah?" tanya gwa, ketika kita duduk2 santai dikursi rotan depan kamar gwa.
"Hihihihi, tebak dong" jawabnya sambil tersenyum penuh arti gitu.
"Jiah, orang nanya malah disuruh nebak2. Emang ada hadiahnya gitu kalo gwa bisa nebak?"
"Uhmmm, boleh lah..."
"Trus, kira2 apaan tuh hadiahnya?" tanya gwa mulai usil.
"Ish, disuruh nebak kok malah nanyain hadiahnya dulu?!" katanya sambil memanyunkan bibirnya.
"Lho, justru disitu perlunya gwa tau hadiahnya apaan dulu. Khan, biar makin semangat gwa nebaknya. Misalnya nih ya, misalnya hadiahnya dapet ciuman, pasti khan gwa makin semangat buat nyari jawabannya" gwa ketawa2 mesum.
"Ish, mesum!" Felisha nyubit pinggang gwa, "udah buruan tebak aja knapa!"
"Awww, iya-iya, bentar nih gwa mikir dulu" gwa ngambil sikap pura2 mikir, "nggg, lo hamil Fel...??"
"Kriwiilllll!!!! Kamu tuh ya, jahat banget sih omongannya!"
Walhasil, malam itu terjadi sedikit kejar2an disekitaran depan kamar kost kita. Ya iyalah, siapa juga yang sanggup diberondong sama cubitannya yang ekstra pedes itu. Kadang kalo perhatiin tiap abis dicubit sama Felisha, pasti pada biru2 deh kulit bagian pinggang gwa. Ahahahahaha...
"Udah...udah... ampun Lek, nga lagi2 deh gwa. Ampun" kata gwa yang udah nyerah dicubitin ini.
"Kamu ya, kalo ngomong mbok difilter dulu kenapa. Kebiasaan deh!" omelnya sambil ngos2an setelah puas nyubitin pinggang gwa.
"Iya-iya, abis lo juga sih pake nyuruh maen tebak2an. Gwa mana bakat lah jadi dukun"
"Jahat!"
"Ya udah, ngomong aja sih, ada kabar gembira apaan sama gwa."
"Besok aku dipanggil wawancara di bank =SENSOR= Wil"
"Ohya? Widih keren banget tuh. Jadi lo dapet panggilan langsung dari bank itu Lek?"
"Ya nga lah, emang siapa aku Wil. Aku ngirim lamaran lah"
"Kok, lo nga pernah cerita2 sih ke gwa, kalo lo kemaren2 ini ngelamar kerjaan ditempat laen?"
"Lho, emang perlu ya aku cerita2 ke kamu?"
Jleb! Jawaban dari Felisha itu bener2 bikin gwa terdiam tak berkutik untuk sesaat. Iya juga sih, emang siapa juga gwa ini, sampe segitu perlunya dia cerita2 perihal lamaran2 kerjanya. Tapi khan kita udah deket banget kali, masa' iya sih sampe segitu nga berartinya gwa dimata dia.
"Eehh...nggg, iya juga sih, hehehehehe..." gwa cuma ketawa tolol menjawabnya.
"Wil, kalo besok kerjaan kamu nga padet2 banget, bisa nga nemenin aku?" pintanya.
"Ngg, emangnya jam brapa sih wawancaranya? Trus, gwa musti nemenin lo sampe kedalem, ketempat lo wawancara gitu?" tanya gwa yang emang nga ngerti.
"Ish, ya nga nga sampe segitunya kali. Ya kamu nemenin aku sampe kekantornya trus nungguin aku sampe selesai diwawancara. Wawancaranya sih mulai jam 9 pagi gitu, paling lama juga nga nyampe satu jam Wil. Bisa ya Wil, ya?"
"Bisa aja sih gwa, cuma kayaknya ada ongkosnya tuh" gwa senyum2 usil.
"Ish, perhitungan banget deh kamu. Ya udah, aku traktir makan siang deh nanti. Deal?"
"Hmm, boleh deh. Tapi abis itu lo nemenin gwa kerja ya, soalnya mana sempet gwa nganterin lo pulang dulu"
"Ok, deal. Makasih ya Kriwil" katanya sambil senyum penuh suka cita.
"Eit, ntar dulu gwa masih belom selesai nih"
"Ish, apalagi sih?"
"Sama bonus cium ya?" kata gwa tanpa malu2.

"Nga!"
"Ish, pelit!"
Begitulah keakraban gwa yang mulai terjalin akhir2 ini. Gwa ngerasain kedekatan dan keakraban ini udah nga pake jaim2an lagi sama Felisha. Dan yang gwa lihatpun Felisha begitu sabar ngehadapin kemesuman2 gwa yang sering terlontar begitu aja tanpa gwa sadari atau kadang emang gwa rencanain.
Kayaknya Felisha nga begitu terganggu banget dengan kekurangan gwa yang satu ini, atau mungkin bisa mengabaikannya tanpa perlu merasa sakit hati sama gwa. Bahkan seolah dia kayak nga takut kalo suatu saat tiba2 aja gwa kesurupan arwahnya Jim Morrison, dan berbuat nga senonoh terhadap dirinya. Tapi moga2 aja nga kesampean kayak gitu ya. Malu aja kali kalo sampe kejadian dan beritanya diabadikan di koran khusus kriminal itu. 
"Ohiya Wil, gimana perkembangan kamu sama orangtua kamu? Apa udah kamu ceritain semua keadaan kuliah kamu ini?"
"Udah Lek, udah beres semua malah. Bener banget deh apa yang lo bilang, kalo jujur2an itu justru gampang selesainya masalah gwa ini"
"Bagus dong Wil, berarti masalah kamu sama ortu udah selesai ya? Trus, rencana kedepannya gimana Wil?"
"Ya, gwa lanjutin lagi di jurusan yang udah gwa jalanin ini. Malah gwa udah dapet kampus yang bakal gwa daftarin nantinya"
"Ohya? Dimana kampusnya Wil? Trus jadinya ngambil kelas karyawan juga khan?"
"Kampusnya disini Lek, yeah, kampus kecil dan nga ngetop sih. Tapi khan yang penting nanti gwa bisa dapetin ijasahnya buat ngelamar kerjaan. Kalo kelasnya tetep gwa ambil yang karyawan lah, biar gwa masih bisa kerja siangnya"
"Iya Wil, sayang juga kalo sampe ditinggal kerjaan kamu ini. Tapi kok kampus yang itu sih, khan belum akreditasi A lho. Apa kamu nanti nga berat harus ngikutin ujian negaranya di kopertis?"
"Biar aja deh Lek. Mudah2an aja gwa sanggup ngikutin ujian negaranya nanti. Lagian kalo kampus kecil kek gini, resiko gwa buat terpengaruh sama pergaulan mahasiswa2 laennya khan bisa diperkecil Lek" jawab gwa ngasih alesan.
"Iya juga ya, ntar kamu malah keasikan maen2 lagi kayak kuliah kamu sebelumnya ini. Ya sudahlah, kalo kamu udah mantep kayak gini. Aku doain aja mudah2an kamu bisa cepet selesai kuliahnya ya" Felisha mengulas senyum ademnya.
"Iya, makasih ya Lek."
"Ohiya, trus kapan kamu mau daftarnya? Mau aku temenin nanti daftarnya Wil?" Felisha menawarkan dirinya.
"Rencananya sih minggu2 ini Fel, setelah gwa ngurus2 transkrip nilai gwa dikampus lama. Boleh juga sih kalo lo mau nemenin gwa. Tapi make ongkos juga nga nih?"
"Ish, nga lah, emangnya kamu yang perhitungan melulu ke aku. Kalo aku sih selalu ikhlas orangnya Wil" jawabnya sambil memonyongkan bibirnya.
"Ya nga apa2 kali kalo lo minta ongkos ke gwa. Ya, pake ongkos ya?" paksa gwa.
"Ish, apaan sih? Ada sih orang yang maksa2 biar dimintain ongkosnya?!"
"Ya nga apa2 kok Lek, gwa nga keberatan kok. Apalagi kalo lo minta ongkos ke gwa ciuman. Ikhlas deh gwa"
"Ngaaaaa...!!!!!"
"Ish, pelit!"
Lagi2 akal2an mesum gwa nga berhasil dijalankan pada Felisha pada malam ini.

Again, thanks credit to vroh sat.rio for the awesome song

sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas