TS
Bridge Engineer
Tempat Nongkrongnya Pemerhati Mekanika Teknik/Analisis Struktur

- Struktur Pembahasan Thread
- Pengantar Mekanika Teknik
- Dasar-dasar Struktur Statis Tertentu
- Beberapa Contoh Struktur Statis Tertentu
- Balok Sendi-Rol Dengan Beban Terpusat
- Reaksi Perletakan Balok Sederhana
- Analisis Balok Sederhana
- Analisis Balok Sederhana (lanjutan)
- Struktur Balok Miring Sederhana
- Semi Portal Dengan Beban Merata dan Terpusat
- Portal Dengan Beban Terpusat dan Merata
- Struktur Balok Gerber
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Parabola
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Lingkaran
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Lingkaran (lanjutan)
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Lingkaran (lanjutan)
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Lingkaran (lanjutan)
- Pertanyaan Bagus
- Jawaban (1)
- Jawaban (2)
- Jawaban (3)
- Tanya Lendutan
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Tips Membaca dan Memeriksa Diagram Gaya-gaya Dalam
- Struktur Rangka Batang
- Contoh Bangunan Struktur Rangka Batang
- Tipe Struktur Rangka Jembatan
- Kriteria Desain Jembatan dan Contoh Tipe Rangka Jembatan
- Lanjutan Kriteria Desain
- Kriteria Keruntuhan Struktur
- Asumsi Dasar Analisis Struktur Rangka
- Lanjutan Asumsi Dasar dan Teori Dasar Banget
- Struktur Rangka Batang dengan Kabel
- Struktur Rangka Batang dengan Kabel (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Stuktur Jembatan Rangka Dengan Beban Simetris
- Struktur Rangka Atap Bangunan
- Struktur Tower dan Crane
- Hal-hal Penting Tentang Analisis Struktur Rangka
- Catatan Dengan Metoda Ritter atau Potongan
- Garis Pengaruh Struktur Sederhana
- Dasar Teori Metoda Elastisitas
- Lendutan Balok Sederhana Akibat Beban Terpusat Dengan Metoda Elastisitas
- Lendutan Balok Sederhana Akibat Beban Merata Dengan Metoda Elastisitas
- Lendutan Balok Sederhana Dengan Beban Asimetrik
- Lendutan Balok Sederhana Dengan Beban Asimetrik (lanjutan)
- Struktur Balok Sederhana Dengan Beban Segitiga
- Balok Dengan Dua Beban Terpusat Menggunakan Metoda Elastisitas
- Balok Gerber Dengan Metoda Elastisitas
- Hubungan Teorema Maxwell-Betti Dengan Metoda Elastisitas
- Analisis Balok Menerus Dengan Metoda Conjugate Beam
- Analisis Struktur Rangka Dengan Metoda Matriks
- Analisis Struktur Rangka Dengan Metoda Matriks (verifikasi)
- Balok Sendi-Rol Dengan Beban Terpusat
- Analisa Penampang Profil
- Struktur Statis Tak Tentu
- Dasar Teori Struktur Statis Tak Tentu
- Dasar Teori Struktur Statis Tak Tentu (lanjutan)
- Prinsip Superposisi Analisis Struktur
- Prinsip Superposisi Analisis Struktur (lanjutan)
- Prinsip Superposisi Analisis Struktur (lanjutan)
- Struktur Portal
- Struktur Portal (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Slope Deflection
- Dasar Teori Metoda Slope Deflection (lanjutan)
- Struktur Portal Dengan Metoda Slope Deflection
- Struktur Portal Dengan Metoda Slope Deflection (lanjutan)
- Struktur Portal Dengan Metoda Slope Deflection (lanjutan)
- Struktur Portal Dua Sendi Dengan Metoda Slope Deflection
- Portal Beban Terdistribusi dan Terpusat Dengan Metoda Slope Deflection
- Struktur Portal Dua Sendi Dengan Metoda Distribusi Momen
- Koefisien Momen Balok Menerus Berdasarkan Metoda Distribusi Momen
- Portal Beban Merata dan Terpusat Dengan Metoda Distribusi Momen
- Keterangan Tambahan Mengenai Metoda Distribusi Momen
- Keterangan Tambahan Mengenai Metoda Distribusi Momen (lanjutan)
- Analisis Balok Menerus Terjepit dengan Metoda Slope Deflection
- Dasar Teori Metoda Energi
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Metoda Elastisitas Pada Struktur Terjepit Di Kedua Ujungnya
- Struktur Balok Menerus Dengan Metoda Elastisitas
- Struktur Balok Menerus Dengan Metoda Elastisitas (lanjutan)
- Struktur Balok Menerus Dengan Metoda Elastisitas (lanjutan)
- Struktur Balok Menerus Dengan Metoda Elastisitas (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Persamaan Tiga Momen
- Dasar Teori Metoda Persamaan Tiga Momen (lanjutan)
- Struktur Portal Dua Sendi Dengan Metoda Persamaan Tiga Momen
- Struktur Portal Dua Sendi Dengan Metoda Persamaan Tiga Momen (lanjutan)
- Struktur Balok Terjepit Pada Kedua Ujung Dengan Metoda Persamaan Tiga Momen
- Struktur Balok Terjepit Pada Kedua Ujung Dengan Metoda Persamaan Tiga Momen (lanjutan)
- Struktur Balok Terjepit Pada Kedua Ujung Dengan Metoda Momen Area
- Struktur Balok Terjepit Pada Kedua Ujung Dengan Metoda Momen Area (lanjutan)
- Dasar Teori Struktur Statis Tak Tentu
- Sepintas Tentang Dinamika Struktur Jembatan
- Frekuensi Alami Struktur
- Frekuensi Alami Struktur (lanjutan)
- Frekuensi Alami Struktur (lanjutan)
- Frekuensi Alami Struktur (lanjutan)
- Frekuensi Alami Struktur (lanjutan)
- Ilustrasi Permasalahan (1)
- Ilustrasi Permasalahan (2)
- Ilustrasi Permasalahan (3)
- Frekuensi Alami Struktur
- Beberapa Contoh Kasus
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (Prov. Kalteng)
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (lanjutan)
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (lanjutan)
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (lanjutan)
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (Prov. Kalteng)
- Obrolan Santai
- Pertama
- Kedua
- Ketiga
- Keempat
- Kelima
- Keenam
- Ketujuh
- Kedelapan
- Kesembilan
- Kesepuluh
- Kesebelas
- Dokumen Pemeriksaan Jembatan
- Pertama
- Kepustakaan
- Sumbangan Kaskuser
- Dokumentasi Fabrikasi Struktur Jembatan yang TS Kunjungi di Luar Negeri
ngindeksnya masih dilanjutin...
selalu update untuk setiap pertanyaan/komentar tentang analisis struktur.
Diubah oleh Bridge Engineer 22-10-2017 17:45
febrinx dan 8 lainnya memberi reputasi
9
417.1K
1.9K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sipil
1.8KThread•884Anggota
Tampilkan semua post
TS
Bridge Engineer
#378
Ada satu hal yang menarik dari metoda elastis ini, kita akan pelajari lebih lanjut. Sekarang perhatikan gambar di bawah ini,

(a).
Mencari reaksi perletakan
ΣM di A = 0
(1)(2) + (2)(2 + 3) - (Vd)(2 + 3 + 4) = 0
Vd = 4/3 kN
ΣFy = 0
Va + Vd - 1 - 2 = 0
Va + 4/3 - 1 - 2 = 0
Va = 5/3 kN
(b).
periksa reaksi perletakan di atas sudah benar atau masih salah,
ΣM di B = 0
(Va)(2) + (2)(3) - (Vd)(3 + 4) = 0
(5/3)(2) + (2)(3) - (4/3)(3 + 4) = 0
0 = 0
OK
ΣM di C = 0
(Va)(2 + 3) - (1)(3) - (Vd)(4) = 0
(5/3)(2 + 3) - (1)(3) - (4/3)(4) = 0
0 = 0
OK
ΣM di D = 0
(Va)(2 + 3 + 4) - (1)(3 + 4) - (2)(4) = 0
(5/3)(2 + 3 + 4) - (1)(3 + 4) - (2)(4) = 0
0 = 0
OK
(c).
mencari momen gaya internal, lihat potongan struktur sebelah kiri,
segmen AB,
0 ≤ x ≤ 2
Mx = (Va)(x)
Mx = 5x/3
segmen BC,
2 ≤ x ≤ 5
Mx = (Va)(x) - (1)(x - 2)
Mx = (5/3)(x) - (1)(x - 2)
Mx = 2x/3 + 2
untuk segmen DC, ditinjau dari potongan kanan
0 ≤ x ≤ 4
Mx = (Vd)(x)
Mx = 4x/3
segmen CB,
4 ≤ x ≤ 7
Mx = (Vd)(x) - (2)(x - 4)
Mx = (4/3)(x) - (2)(x - 4)
Mx = 8 - 2x/3
(d).
memeriksa hasil yang diperoleh pada (c) sudah benar atau masih salah,
segmen AB,
0 ≤ x ≤ 2
Mx = 5x/3
M(0) = 5(0)/3 = 0 ⇐ OK
M(2) = 5(2)/3
M(2) = 10/3 kNm
segmen BC,
2 ≤ x ≤ 5
Mx = 2x/3 + 2
M(2) = 2(2)/3 + 2
M(2) = 10/3 kNm ⇐ OK cocok dengan M(2) segmen AB
M(5) = 2(5)/3 + 2
M(5) = 16/3 kNm
segmen DC,
0 ≤ x ≤ 4
Mx = 4x/3
M(0) = 4(0)/3 = 0 ⇐ OK
M(4) = 4(4)/3 = 16/3 kNm ⇐ OK Cocok dengan x = 5 pada segmen BC
segmen CB
4 ≤ x ≤ 7
Mx = 8 - 2x/3
M(4) = 8 - 2(4)/3
M(4) = 16/3 kNm ⇐ OK Cocok dengan x = 4 pada segmen DC dan x = 5 pada segmen BC
M(7) = 8 - 2(7)/3
M(7) = 10/3 kN ⇐ OK Cocok dengan x = 2 pada segmen AB
(e).
menerapkan persamaan Euler-Bernoulli,
segmen AB,
0 ≤ x ≤ 2
-EI y'' = Mx
-EI y'' = Mx
-EI y'' = 5x/3
-EI y' = 5x^2/6 + A
-EI y = 5x^3/18 + Ax + B
segmen BC,
2 ≤ x ≤ 5
-EI y'' = Mx
-EI y'' = 2x/3 + 2
-EI y' = x^2/3 + 2x + C
-EI y = x^3/9 + x^2 + Cx + D
segmen DC,
0 ≤ x ≤ 4
-EI y'' = Mx
-EI y'' = 4x/3
-EI y' = 2x^2/3 + P
-EI y = 2x^3/9 + Px + Q
segmen CB
4 ≤ x ≤ 7
-EI y'' = Mx
-EI y'' = 8 - 2x/3
-EI y' = 8x - x^2/3 + R
-EI y = 4x^2 - x^3/9 + Rx + S
terdapat 8 peubah yaitu A, B, C, D, P, Q, R dan S maka diperlukan 8 persamaan untuk mendapatkan nilai unik semua peubahnya.
lendutan di titik A = 0
-EI y = 5x^3/18 + Ax + B
0 = 5 * 0^3/18 + A * 0 + B
B = 0
lendutan di titik D = 0
-EI y = 2x^3/9 + Px + Q
0 = 2 * 0^3/9 + P * 0 + Q
Q = 0
putaran sudut di B segmen AB = - putaran sudut di B segmen CB
5x^2/6 + A = - (8x - x^2/3 + R)
5(2)^2/6 + A = - (8(7) - 7^2/3 + R). . . . . . . . . . . . . .(persamaan 1a)
putaran sudut di B segmen BC = - putaran sudut di B segmen CB
x^2/3 + 2x + C = - (8x - x^2/3 + R)
2^2/3 + 2(2) + C = - (8(7) - 7^2/3 + R). . . . . . . . . . . . . .(persamaan 1b)
putaran sudut di C segmen BC = - putaran sudut di C segmen DC
x^2/3 + 2x + C = -(2x^2/3 + P)
5^2/3 + 2(5) + C = -(2(4)^2/3 + P). . . . . . . . . . . . . .(persamaan 2)
putaran sudut di C segmen BC = - putaran sudut di C segmen CB
x^2/3 + 2x + C = -(8x - x^2/3 + R)
5^2/3 + 2(5) + C = -(8(4) - 4^2/3 + R). . . . . . . . . . . . . .(persamaan 3)
lendutan di B segmen AB = lendutan di B segmen CB
5x^3/18 + Ax + B = 4x^2 - x^3/9 + Rx + S
5(2)^3/18 + A(2) + 0 = 4(7)^2 - 7^3/9 + R(7) + S. . . . . . . . . . . . . .(persamaan 4)
lendutan di C segmen BC = lendutan di C segmen DC
x^3/9 + x^2 + Cx + D = 2x^3/9 + Px + Q
5^3/9 + 5^2 + C * 5 + D = 2(4)^3/9 + P * 4 + 0. . . . . . . . . . . . . .(persamaan 5)
lendutan di C segmen BC = lendutan di C segmen CB
x^3/9 + x^2 + Cx + D = 4x^2 - x^3/9 + Rx + S. . . . . . . . . . . . . .(persamaan 6)
5^3/9 + 5^2 + C * 5 + D = 4(4)^2 - 4^3/9 + R * 4 + S
6 persamaan untuk mencari 6 variabel A, C, D, P, S, R diselesaikan dengan aljabar linear sehingga diperoleh :
A = -124/9
C = -142/9
D = 4/3
P = -119/9
R = -263/9
S = 64/3
(f).
memeriksa solusi persamaan yang diperoleh di (e)
maka solusi persamaan diferensial pada :
bentang AB :
-EI y = 5x^3/18 + Ax + B
-EI y = 5x^3/18 - 124x/9
-EI y(2) = 5(2)^3/18 - 124(2)/9
-EI y(2) = -76/3
bentang BC :
-EI y = x^3/9 + x^2 + Cx + D
-EI y = x^3/9 + x^2 - 142x/9 + 4/3
-EI y(2) = 2^3/9 + 2^2 - 142(2)/9 + 4/3
-EI y(2) = -76/3 ⇐ OK Cocok dengan x = 2 pada segmen AB
-EI y(5) = 5^3/9 + 5^2 - 142(5)/9 + 4/3
-EI y(5) = -116/3
bentang DC :
-EI y = 2x^3/9 + Px + Q
-EI y = 2x^3/9 - 119x/9
-EI y(4) = 2(4)^3/9 - 119(4)/9
-EI y(4) = -116/3 ⇐ OK Cocok dengan x = 2 pada segmen BC
bentang CB :
-EI y = 4x^2 - x^3/9 + Rx + S
-EI y = 4x^2 - x^3/9 - 263x/9 + 64/3
-EI y(4) = 4(4)^2 - 4^3/9 - 263(4)/9 + 64/3
-EI y(4) = -(116/3) ⇐ OK Cocok dengan x = 4 pada segmen DC
-EI y(7) = 4(7)^2 - 7^3/9 - 263(7)/9 + 64/3
-EI y(7) = -76/3 ⇐ OK Cocok dengan x = 2 pada segmen AB
Ok kontrol lendutan sudah cocok, silakan agan periksa untuk kontrol putaran sudut.
(g).
menentukan posisi dan besar lendutan maksimum, ditebak langsung pasti di segmen BC, 2 ≤ x ≤ 5
-EI y' = x^2/3 + 2x -142/9
0 = x^2/3 + 2x -142/9
x = 4.5056 meter (dari titik A)
periksa untuk segmen CB, 4 ≤ x ≤ 7
-EI y' = 8x - x^2/3 - 263/9
0 = 8x - x^2/3 - 263/9
x = 4.4944 meter (dari titik D)
cek :
L = x1 + x2
L = 4.5056 + 4.4944
L = 9 meter
Ok cocok
besar lendutan maksimum,
Segmen BC, 2 ≤ x ≤ 5
-EI y = x^3/9 + x^2 - 142x/9 + 4/3
-EI y = 4.5056^3/9 + 4.5056^2 - 142(4.5056)/9 + 4/3
y = 39.2917/EI
periksa dari segmen CB, 4 ≤ x ≤ 7
-EI y = 4x^2 - x^3/9 - 263x/9 + 64/3
-EI y = 4(4.4944)^2 - 4.4944^3/9 - 263(4.4944)/9 + 64/3
y = 39.2917/EI
Ok cocok
(h).
sketsa kurva elastisnya seperti gambar di bawah ini :


(a).
Mencari reaksi perletakan
ΣM di A = 0
(1)(2) + (2)(2 + 3) - (Vd)(2 + 3 + 4) = 0
Vd = 4/3 kN
ΣFy = 0
Va + Vd - 1 - 2 = 0
Va + 4/3 - 1 - 2 = 0
Va = 5/3 kN
(b).
periksa reaksi perletakan di atas sudah benar atau masih salah,
ΣM di B = 0
(Va)(2) + (2)(3) - (Vd)(3 + 4) = 0
(5/3)(2) + (2)(3) - (4/3)(3 + 4) = 0
0 = 0
OK
ΣM di C = 0
(Va)(2 + 3) - (1)(3) - (Vd)(4) = 0
(5/3)(2 + 3) - (1)(3) - (4/3)(4) = 0
0 = 0
OK
ΣM di D = 0
(Va)(2 + 3 + 4) - (1)(3 + 4) - (2)(4) = 0
(5/3)(2 + 3 + 4) - (1)(3 + 4) - (2)(4) = 0
0 = 0
OK
(c).
mencari momen gaya internal, lihat potongan struktur sebelah kiri,
segmen AB,
0 ≤ x ≤ 2
Mx = (Va)(x)
Mx = 5x/3
segmen BC,
2 ≤ x ≤ 5
Mx = (Va)(x) - (1)(x - 2)
Mx = (5/3)(x) - (1)(x - 2)
Mx = 2x/3 + 2
untuk segmen DC, ditinjau dari potongan kanan
0 ≤ x ≤ 4
Mx = (Vd)(x)
Mx = 4x/3
segmen CB,
4 ≤ x ≤ 7
Mx = (Vd)(x) - (2)(x - 4)
Mx = (4/3)(x) - (2)(x - 4)
Mx = 8 - 2x/3
(d).
memeriksa hasil yang diperoleh pada (c) sudah benar atau masih salah,
segmen AB,
0 ≤ x ≤ 2
Mx = 5x/3
M(0) = 5(0)/3 = 0 ⇐ OK
M(2) = 5(2)/3
M(2) = 10/3 kNm
segmen BC,
2 ≤ x ≤ 5
Mx = 2x/3 + 2
M(2) = 2(2)/3 + 2
M(2) = 10/3 kNm ⇐ OK cocok dengan M(2) segmen AB
M(5) = 2(5)/3 + 2
M(5) = 16/3 kNm
segmen DC,
0 ≤ x ≤ 4
Mx = 4x/3
M(0) = 4(0)/3 = 0 ⇐ OK
M(4) = 4(4)/3 = 16/3 kNm ⇐ OK Cocok dengan x = 5 pada segmen BC
segmen CB
4 ≤ x ≤ 7
Mx = 8 - 2x/3
M(4) = 8 - 2(4)/3
M(4) = 16/3 kNm ⇐ OK Cocok dengan x = 4 pada segmen DC dan x = 5 pada segmen BC
M(7) = 8 - 2(7)/3
M(7) = 10/3 kN ⇐ OK Cocok dengan x = 2 pada segmen AB
(e).
menerapkan persamaan Euler-Bernoulli,
segmen AB,
0 ≤ x ≤ 2
-EI y'' = Mx
-EI y'' = Mx
-EI y'' = 5x/3
-EI y' = 5x^2/6 + A
-EI y = 5x^3/18 + Ax + B
segmen BC,
2 ≤ x ≤ 5
-EI y'' = Mx
-EI y'' = 2x/3 + 2
-EI y' = x^2/3 + 2x + C
-EI y = x^3/9 + x^2 + Cx + D
segmen DC,
0 ≤ x ≤ 4
-EI y'' = Mx
-EI y'' = 4x/3
-EI y' = 2x^2/3 + P
-EI y = 2x^3/9 + Px + Q
segmen CB
4 ≤ x ≤ 7
-EI y'' = Mx
-EI y'' = 8 - 2x/3
-EI y' = 8x - x^2/3 + R
-EI y = 4x^2 - x^3/9 + Rx + S
terdapat 8 peubah yaitu A, B, C, D, P, Q, R dan S maka diperlukan 8 persamaan untuk mendapatkan nilai unik semua peubahnya.
lendutan di titik A = 0
-EI y = 5x^3/18 + Ax + B
0 = 5 * 0^3/18 + A * 0 + B
B = 0
lendutan di titik D = 0
-EI y = 2x^3/9 + Px + Q
0 = 2 * 0^3/9 + P * 0 + Q
Q = 0
putaran sudut di B segmen AB = - putaran sudut di B segmen CB
5x^2/6 + A = - (8x - x^2/3 + R)
5(2)^2/6 + A = - (8(7) - 7^2/3 + R). . . . . . . . . . . . . .(persamaan 1a)
putaran sudut di B segmen BC = - putaran sudut di B segmen CB
x^2/3 + 2x + C = - (8x - x^2/3 + R)
2^2/3 + 2(2) + C = - (8(7) - 7^2/3 + R). . . . . . . . . . . . . .(persamaan 1b)
putaran sudut di C segmen BC = - putaran sudut di C segmen DC
x^2/3 + 2x + C = -(2x^2/3 + P)
5^2/3 + 2(5) + C = -(2(4)^2/3 + P). . . . . . . . . . . . . .(persamaan 2)
putaran sudut di C segmen BC = - putaran sudut di C segmen CB
x^2/3 + 2x + C = -(8x - x^2/3 + R)
5^2/3 + 2(5) + C = -(8(4) - 4^2/3 + R). . . . . . . . . . . . . .(persamaan 3)
lendutan di B segmen AB = lendutan di B segmen CB
5x^3/18 + Ax + B = 4x^2 - x^3/9 + Rx + S
5(2)^3/18 + A(2) + 0 = 4(7)^2 - 7^3/9 + R(7) + S. . . . . . . . . . . . . .(persamaan 4)
lendutan di C segmen BC = lendutan di C segmen DC
x^3/9 + x^2 + Cx + D = 2x^3/9 + Px + Q
5^3/9 + 5^2 + C * 5 + D = 2(4)^3/9 + P * 4 + 0. . . . . . . . . . . . . .(persamaan 5)
lendutan di C segmen BC = lendutan di C segmen CB
x^3/9 + x^2 + Cx + D = 4x^2 - x^3/9 + Rx + S. . . . . . . . . . . . . .(persamaan 6)
5^3/9 + 5^2 + C * 5 + D = 4(4)^2 - 4^3/9 + R * 4 + S
6 persamaan untuk mencari 6 variabel A, C, D, P, S, R diselesaikan dengan aljabar linear sehingga diperoleh :
A = -124/9
C = -142/9
D = 4/3
P = -119/9
R = -263/9
S = 64/3
(f).
memeriksa solusi persamaan yang diperoleh di (e)
maka solusi persamaan diferensial pada :
bentang AB :
-EI y = 5x^3/18 + Ax + B
-EI y = 5x^3/18 - 124x/9
-EI y(2) = 5(2)^3/18 - 124(2)/9
-EI y(2) = -76/3
bentang BC :
-EI y = x^3/9 + x^2 + Cx + D
-EI y = x^3/9 + x^2 - 142x/9 + 4/3
-EI y(2) = 2^3/9 + 2^2 - 142(2)/9 + 4/3
-EI y(2) = -76/3 ⇐ OK Cocok dengan x = 2 pada segmen AB
-EI y(5) = 5^3/9 + 5^2 - 142(5)/9 + 4/3
-EI y(5) = -116/3
bentang DC :
-EI y = 2x^3/9 + Px + Q
-EI y = 2x^3/9 - 119x/9
-EI y(4) = 2(4)^3/9 - 119(4)/9
-EI y(4) = -116/3 ⇐ OK Cocok dengan x = 2 pada segmen BC
bentang CB :
-EI y = 4x^2 - x^3/9 + Rx + S
-EI y = 4x^2 - x^3/9 - 263x/9 + 64/3
-EI y(4) = 4(4)^2 - 4^3/9 - 263(4)/9 + 64/3
-EI y(4) = -(116/3) ⇐ OK Cocok dengan x = 4 pada segmen DC
-EI y(7) = 4(7)^2 - 7^3/9 - 263(7)/9 + 64/3
-EI y(7) = -76/3 ⇐ OK Cocok dengan x = 2 pada segmen AB
Ok kontrol lendutan sudah cocok, silakan agan periksa untuk kontrol putaran sudut.
(g).
menentukan posisi dan besar lendutan maksimum, ditebak langsung pasti di segmen BC, 2 ≤ x ≤ 5
-EI y' = x^2/3 + 2x -142/9
0 = x^2/3 + 2x -142/9
x = 4.5056 meter (dari titik A)
periksa untuk segmen CB, 4 ≤ x ≤ 7
-EI y' = 8x - x^2/3 - 263/9
0 = 8x - x^2/3 - 263/9
x = 4.4944 meter (dari titik D)
cek :
L = x1 + x2
L = 4.5056 + 4.4944
L = 9 meter
Ok cocok
besar lendutan maksimum,
Segmen BC, 2 ≤ x ≤ 5
-EI y = x^3/9 + x^2 - 142x/9 + 4/3
-EI y = 4.5056^3/9 + 4.5056^2 - 142(4.5056)/9 + 4/3
y = 39.2917/EI
periksa dari segmen CB, 4 ≤ x ≤ 7
-EI y = 4x^2 - x^3/9 - 263x/9 + 64/3
-EI y = 4(4.4944)^2 - 4.4944^3/9 - 263(4.4944)/9 + 64/3
y = 39.2917/EI
Ok cocok
(h).
sketsa kurva elastisnya seperti gambar di bawah ini :

Diubah oleh Bridge Engineer 16-07-2014 13:22
0