- Beranda
- Stories from the Heart
Petrichor, A Lovely Story After Rain
...
TS
bekassr
Petrichor, A Lovely Story After Rain
Malam gan, ane udah lama mau bikin cerita disini, cuma ga kesampean terus, baru sekarang niatnya kesampean.
Ini cerita based on true life story of mine, cuma ada beberapa detail yang bakal ane tambah-tambahin sebagai pemanis cerita, komposisinya 80-20 lah, hehe.
Okay, i think i can start this now?
INDEX thanks to agan vanjipeng
Ini cerita based on true life story of mine, cuma ada beberapa detail yang bakal ane tambah-tambahin sebagai pemanis cerita, komposisinya 80-20 lah, hehe.
Okay, i think i can start this now?
INDEX thanks to agan vanjipeng

Spoiler for index:
Diubah oleh bekassr 12-08-2014 20:01
bukhorigan dan sunflower.id memberi reputasi
3
44.9K
292
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bekassr
#145
Part 28
"Eh iya? Kenapa? Aduh putus putus nih... Haloo? Haloo?" Klik. Kututup telfon setelah aku berpura pura kehilangan sinyal.
Vivi menarik tanganku lalu membawaku ke salah satu stand yang berjualan es krim. Vivi memang tidak pernah mau mencampuri urusanku. Aku pasti kebingungan akan menjawab siapa yang menelepon kalau kalau Vivi bertanya.
"Kamu mau rasa apa sayang?" tanya Vivi
"Aku gausah deh, kamu aja" jawabku
"Habis ini mau kemana lagi?" tanyaku
"Engga ada mau kemana mana sih, emang kenapa say?"
"Aku boleh keluar duluan ga? Ada telfon tapi sinyal di dalam gedung kayanya ga jelas, kamu duluan aja ke atas" kataku sambil menyerahkan kunci dan juga akses apartemen. Vivi mengiyakan lalu mengambilnya dari tanganku.
"Halo Put? Maaf ya tadi gaada sinyal" kataku menelfon Putri setelah tiba diluar
"Iya ga apa apa Iyan. Kamu lagi sibuk?"
"Engga juga sih, emang kenapa Put?"
"Tadinya sih mau ngajakin keluar, tapi kalau lagi sibuk gajadi deh. Besok ada acara ga? Ketemuan yuk"
"Boleh, malem gimana? Soalnya aku ada kuliah siangnya"
"Okedeh, malem ya, ntar ketemuan aja langsung di gi."
"Ciee kangen ya?"
"Banget banget tau hehe"
"Oke besok malem ya. C u Put"
"C u Yan, ganteng ganteng ya besok, mwaah" klik. Telfon ditutup. Kali ini hatiku tidak segembira biasanya untuk bertemu Putri.
Aku lalu menyusul Vivi kedalam. Sesampainya di depan pintu apartemen aku membunyikan bell. Klik. Pintu terbuka. Vivi hanya memakai bra dan celana jeans tadi.
"Es krim aku tumpah, huaaaaa" belum tersadar dari lamunanku melihat pemandangan didepanku, Vivi langsung merengek sambil menunjukkan bajunya yang terkena tumpahan es.
"Ya ampun dasar oon kamu. Yaudah aku beliin lagi deh. Mau nya rasa apa?"
"Vanila pisangnya yaaa, banyakin! Ga pake lama!" Ordernya
"Siap tuan putri, tuh kamu cari aja baju aku didalem lemari, nanti masup angin kamunya" kataku
"Biarin aja, enak dingin weeek" jawabnya sambil memeletkan lidah.
Terpaksa aku kembali ke mall tadi untuk membeli es krim pesanan Vivi.
Didalam lift aku tersenyum senyum sendiri mengingat tingkah Vivi. Baru aku sadari kenapa dalam mimpiku sudah tidak ada lagi Putri. Kenapa hatiku tidak sebahagia dulu akan bertemu Putri.
Jawabannya hanya satu: hatiku telah penuh terisi oleh rasa sayangku pada Vivi
Vivi menarik tanganku lalu membawaku ke salah satu stand yang berjualan es krim. Vivi memang tidak pernah mau mencampuri urusanku. Aku pasti kebingungan akan menjawab siapa yang menelepon kalau kalau Vivi bertanya.
"Kamu mau rasa apa sayang?" tanya Vivi
"Aku gausah deh, kamu aja" jawabku
"Habis ini mau kemana lagi?" tanyaku
"Engga ada mau kemana mana sih, emang kenapa say?"
"Aku boleh keluar duluan ga? Ada telfon tapi sinyal di dalam gedung kayanya ga jelas, kamu duluan aja ke atas" kataku sambil menyerahkan kunci dan juga akses apartemen. Vivi mengiyakan lalu mengambilnya dari tanganku.
"Halo Put? Maaf ya tadi gaada sinyal" kataku menelfon Putri setelah tiba diluar
"Iya ga apa apa Iyan. Kamu lagi sibuk?"
"Engga juga sih, emang kenapa Put?"
"Tadinya sih mau ngajakin keluar, tapi kalau lagi sibuk gajadi deh. Besok ada acara ga? Ketemuan yuk"
"Boleh, malem gimana? Soalnya aku ada kuliah siangnya"
"Okedeh, malem ya, ntar ketemuan aja langsung di gi."
"Ciee kangen ya?"
"Banget banget tau hehe"
"Oke besok malem ya. C u Put"
"C u Yan, ganteng ganteng ya besok, mwaah" klik. Telfon ditutup. Kali ini hatiku tidak segembira biasanya untuk bertemu Putri.
Aku lalu menyusul Vivi kedalam. Sesampainya di depan pintu apartemen aku membunyikan bell. Klik. Pintu terbuka. Vivi hanya memakai bra dan celana jeans tadi.
"Es krim aku tumpah, huaaaaa" belum tersadar dari lamunanku melihat pemandangan didepanku, Vivi langsung merengek sambil menunjukkan bajunya yang terkena tumpahan es.
"Ya ampun dasar oon kamu. Yaudah aku beliin lagi deh. Mau nya rasa apa?"
"Vanila pisangnya yaaa, banyakin! Ga pake lama!" Ordernya
"Siap tuan putri, tuh kamu cari aja baju aku didalem lemari, nanti masup angin kamunya" kataku
"Biarin aja, enak dingin weeek" jawabnya sambil memeletkan lidah.
Terpaksa aku kembali ke mall tadi untuk membeli es krim pesanan Vivi.
Didalam lift aku tersenyum senyum sendiri mengingat tingkah Vivi. Baru aku sadari kenapa dalam mimpiku sudah tidak ada lagi Putri. Kenapa hatiku tidak sebahagia dulu akan bertemu Putri.
Jawabannya hanya satu: hatiku telah penuh terisi oleh rasa sayangku pada Vivi
0