Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sarok.taluaAvatar border
TS
sarok.talua
Kenangan tentang Kita
Kenangan tentang Kita


Kata-kata sambutan...

Quote:


Permisi kepada segenap penghuni SFTH.. setelah cukup lama menjadi silent reader, ane mutusin buat berbagi cerita disini, ane mohon izin kepada agan dan sista sekalian.. semoga cerita ini berkenan.. amin... emoticon-I Love Kaskus

Kenalin dulu gan.. nama gue Azil, asli Padang, Sumatera Barat.. sekarang umur gue udah 24 tahun dan sudah bekerja.. gue anak kedua dari dua bersaudara..
Sebelum gue mulai bercerita, gue mau minta maaf dulu kepada agan dan sista disini jika ada kata-kata gue yang kurang berkenan saat gue menulis kisah ini.. soal pemilihan kata dan kalimat yang sulit dimengerti, harap di maklumi saja, karena jujur, ini adalah pertama kalinya gue menulis kisah hidup gue yang (mudah-mudahan) akan dibaca oleh orang banyak..


Quote:


“jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat harap maklum, karena kisah ini adalah nyata belaka”



Kenangan tentang Kita



Salam ganteng dan Happy reading!!
emoticon-Shakehand2






Diubah oleh sarok.talua 20-07-2014 02:57
anasabila
junti27
junti27 dan anasabila memberi reputasi
2
38.9K
377
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.9KAnggota
Tampilkan semua post
sarok.taluaAvatar border
TS
sarok.talua
#343
Part 47
Satu minggu sebelum ujian kenaikan kelas..


“zil.. aku mau ngomong sesuatu kekamu.. ini tentang sesuatu yang mau aku bilang pas aku nelfon kamu malam itu” tiba-tiba nada suara riirin berubah menjadi serius


“emang kamu mau ngomong apa rin..?? aku juga penasaran malam itu..” ucap gue.. terasa sedikit perasaan lega karena akhirnya gue bakalan tau apa yang bakal diomongin ririn malam itu


“aku gak tau entah udah berapa kali aku bilang kalo aku suka kamu zil.. jujur saat aku bilang suka, itu emang datang dari hati aku.. tapi ada satu hal yang blom kamu tau, sesuatu yang aku inginkan karna rasa suka ini”


“apa rin..??” gue memotong kalimat ririn karena mulai penasaran


“aku gak peduli lg dengan ego aku zil.. hari ini aku putusin bahwa aku ......... berharap kamu jadi cowok aku... aku sayang kamu zil, aku gak mau ngeliat kamu dimilikin orang lain lagi..”



tiba-tiba suara ririn terputus.. entah itu karena dia sudah sampai diakhir kalimatnya atau karena sesuatu yg lain.. kami terdiam beberapa detik, sekilas gue liat bahu ririn bergetar.. gue pandangi dekat-dekat wajahnya, terlihat mata ririn berkaca-kaca..


“Rin aku juga suka sama kamu.. kamu adalah orang yang mampu menegarkan aku disaat aku kehilangan sesuatu yang berharga.. kamu juga yang bikin aku melupakannya, disaat mengingatnya begitu menyakitkan buat aku.. Tapi...”


Ririn menatap mata gue.. gue liat sebuah harapan dimata indahnya.. mendengar kata “tapi” dari gue seperti membuat ririn kaget.. gue lanjutin omongan gue..


“tapi aku minta kamu bersabar.. setelah kita selesai ujian kenaikan kelas nanti, aku akan meminta kamu buat jadi pacar aku sebagai lelaki.. karena jujur saat ini kamu udah mencuri peran itu.. satu hal yang kamu harus tau rin, aku juga sayang kamu..”


“sejak kapan zil..??” tanya ririn, terlihat matanya berkaca-kaca



Gue gak jawab lagi pertanyaan ririn dengan kata-kata.. hanya sebuah rangkulan penuh arti yang gue berikan.. kepalanya tersandar mesra dibahu gue.. cahaya bulan dan bintang menambah kesan indah malam itu.. ya gue kembali jatuh cinta, jatuh cinta kepada wanita yang pertama kali gue kenal dikota kembang ini..



Gue tarik perlahan gas motor menuju kerumah.. sedari tadi ririn Cuma bersandar dipundak gue.. sesekali gue perhatikan wajahnya melalui kaca spion motor, cahaya kuning lampu jalan malam itu membantu gue menikmati wajah anggunnya..
Bibir lembutnya berucap pelan persis ditelinga gue..

“zil.. ngantuk..”


“iya.. ini hampir sampai.. kamu jangan ketiduran dulu, ntar jatuh loh..”



Ririn mengangguk pelan dan kembali menyandarkan kepalanya.. memang saat itu gue liat ekspresi lelah diwajahnya.. wajar saja, seharian ini kami jalan-jalan keliling kota bandung pake motor.. entah sudah berapa lokasi wisata yang kami kunjungi, termasuk satu lokasi yang menjadi tempat ririn dan gue mengutarakan perasaan satu sama lain tadi..


Sampai saat ini gue ingat tempat itu sebagai ‘bangku kenangan’......
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.