- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#907
DIZZ KNEE LAND
I just ran away from home
Now I'm going to Dizz Knee Land
I just crashed my car again
Now I'm going to Dizz Knee Land
I just robbed a grocery store
I'm going to Dizz Knee Land
An' I just flipped off President George
I'm going to Dizz Knee Land
I'm going to Dizz Knee Land
I just tossed a fifth of gin
Now I'm going to Dizz Knee Land
I just got cuffed again
I'm going to Dizz Knee Land, yeah
Shot my gun into the night
I'm going to Dizz Knee Land
I just saw a good man die
I'm going to Dizz Knee Land, c'mon
I'm going to Dizz Knee Land
Kicked my ass out of school
Rolled me out into the streets
Hitched a ride on a monkey's back
Headed west into the black
I'm going to Dizz Knee Land
I'm going to Dizz Knee Land, yeah yeah
I'm going to Dizz Knee Land
I'm going to Dizz Knee Land, yeah yeah yeah
Now I'm going to Dizz Knee Land
I just crashed my car again
Now I'm going to Dizz Knee Land
I just robbed a grocery store
I'm going to Dizz Knee Land
An' I just flipped off President George
I'm going to Dizz Knee Land
I'm going to Dizz Knee Land
I just tossed a fifth of gin
Now I'm going to Dizz Knee Land
I just got cuffed again
I'm going to Dizz Knee Land, yeah
Shot my gun into the night
I'm going to Dizz Knee Land
I just saw a good man die
I'm going to Dizz Knee Land, c'mon
I'm going to Dizz Knee Land
Kicked my ass out of school
Rolled me out into the streets
Hitched a ride on a monkey's back
Headed west into the black
I'm going to Dizz Knee Land
I'm going to Dizz Knee Land, yeah yeah
I'm going to Dizz Knee Land
I'm going to Dizz Knee Land, yeah yeah yeah
DADA
Spoiler for DIZZ KNEE LAND:
Quote:
Hari pun terus berlalu, nga terasa udah mau 2 minggu gwa lewatin setelah ngejalanin rehab dari ketergantungan narkoba yang penuh penderitaan itu. Dan sejauh ini aman terkendali, gwa tetap survive ngelewatin hari gwa. Walaupun rasa kangen untuk kembali lagi make masih sering menggedor2 akal sehat gwa, tapi sejauh ini gwa bisa ngelawannya terus.
Ada dua point yang gwa anggap sebagai penentu keberhasilan gwa dalam menekan efek sesudah rehab ini. Pertama temen2 gwa seprti Ridho dan istrinya juga si Jelek yang selalu ngasih gwa semangat untuk bisa ngelupain barang sialan tersebut. Kedua, adalah tempat kost gwa yang jauh dari mana2 itu, seolah menjadi goa persembunyian gwa yang paling ideal. Karena secara nga langsung bisa memutus gwa dari orang2 yang selama ini jadi partner in crime dalam urusan narkoba. Sehingga ketika gwa pulang kerumah, gwa bener2 nga keluar2 lagi alias ngedekam aja didalam kamar. Resikonya gwa jadi nga betah berlama2 dirumah dan kembali balik ke goa persembunyian gwa. Maafin Lucky ya ma.
Gwa pun udah bisa kembali normal menjalani aktifitas kerja gwa dan juga kehidupan sehari2 gwa. Walaupun sensasi sakaw masih belum hilang bener dari badan gwa, tapi gwa udah lebih enteng buat ngelangkahin kaki gwa. Badan gwa pun udah kembali segar, walau masih terlihat kurus. Kedua pipi gwa nga lagi keliatan kempot dan wajah gwa nga kelihatan pucat lagi. Hey, nga secepat itu juga kali buat balikin badan gwa ke kondisi berat ideal!
Cuma sekarang yang agak2 menganggu gwa adalah ketika malam datang untuk beristirahat tidur. Mata gwa masih susah diajak merem dengan gampangnya, walaupun tubuh gwa udah dilelahkan dengan aktifitas kerja gwa selama seharian. Ditambah lagi, gwa sering ngerasa kembung, sebah dan begah diperut. Sehingga semakin mempersulit gwa untuk bisa tidur dengan cepat, karena diganggu oleh kondisi perut gwa yang nga nyaman itu. Semua gaya tidur udah gwa pake mulai dari terlentang sampe tengkurep, miring kekiri dan kekanan bahkan sampe nungging2 sekalipun, tetep rasa nga enak diperut gwa nga juga berkurang.
Jadinya gwa masih suka menuntaskan masalah gwa ini dengan ngebakar cungs, dengan harapan mata gwa bisa sipit setelahnya dan terbuai kealam tidur. Kadang usaha itu berjalan dengan sukses, seringnya malah bikin kondisi gwa makin memburuk. Mata malah makin kenceng melotot, sementara perut gwa makin nga nyaman aja rasanya. Duh, ternyata untuk jadi bersih dari narkoba nga segampang yang gwa kira ya? 
**********************
Minggu pagi gwa dibangunkan oleh suara hape yang nga berhenti2nya menjerit. Rasanya belum puas banget gwa tidur semalem, tahu2 udah digannggu kenikmatannya oleh suara ringtone 'light my fire' yang nga putus2nya. Gwa buka mata gwa lebar2 dan ngumpulin nyawa gwa. Sehingga gwa menyadari kalo hari itu gwa terbangun dikamar rumah gwa, bukan di kost-an. Gwa lihat layar hape gwa dan tampak dengan jelas tertulis JELEK kedip2 disitu. Wah, ada apaan nih Felisha tumben2an nelponin gwa pagi2.
"Kriwil, ish, lama bener sih ngangkat telponnya?" sapanya langsung ngomel2.
"Huummm, lo juga sih nelpon gwa pagi2 gini. Masih ngantuk gwa nih!" timpal gwa dengan keki.
"Tapi khan ini udah jam 9 tauk! Ini khan udah nga pagi lagi, Wil!" Felisha masih ngelanjutin ngomelnya.
"Iya-iya, trus ada apaan sih nelponin gwa?" tanya gwa yang males beradu argumentasi dengannya.
"Ini, mas Arga mau ngajakin kita2 jalan2. Kamu ikut ya?"
"Yaelah, dadakan bener sih? Gwa juga baru semalem dirumah ini. Laen kali aja deh" tolak gwa yang masih dikuasai oleh rasa kantuk.
"Tapi Wil, mas Arga bilang kamu musti ikutan juga. Ini Ridho sama Maya aja ikut kok"
"Yah Lek, gwa nga ikutan aja deh. Nga enak nih gwa sama nyokap gwa. Lagian dadakan bener sih?" gwa masih terus menolak.
"Woi, pokoknya gwa nga mau tau ya, dalam satu jam lo musti sampe sini! Kalo nga gwa samperin lo sampe kerumah!" tahu2 suaranya mas Arga yang terdengar dari dari seberang.
"Eh, iy-iyaa mas" jawab gwa langsung nurut begitu dengerin mas Arga ngasih ultimatum.
Klik! Tanpa basa-basi lagi telpon dimatiin disebrang sana. Mampus! kalo udah abang sepupunya Felisha ini yang ngasih perintah, rasanya sulit banget buat nolak. Gwa selalu mati kutu dengan keinginannnya, apapun itu. Ini adalah titah!
Gwa nga pake sarapan dulu seperti kebiasaan sehari2 kalo lagi dirumah. Tapi gwa langsung meluncur kekamar mandi dan ngebersihin badan gwa. Toh urusan sarapan masih bisa gwa selesaikan dikost-an nanti.
Gwa kenakan kaos oblong favorit gwa yang bergambar Jimbo dan jeans belel, lalu gwa mulai masukin pakaian2 baru dan bersih kedalam backpack gwa, karena gwa pikir sekalian lanjut balik ke kost-an aja gwa hari itu. Biarlah gwa nyokap gwa kebingungan ngeliat gwa yang biasanya balik ke kost-an pada malam harinya atau malah pas senin pagi.
"Lho, itu bawa2 tas udah mau balik ke kost-an lagi Ky?" tegur mama tercinta ketika ngeliat gwa yang udah ngeloyor kebawah sambil nyandang back pack dipunggung.
"Iya mah, ada tugas kuliah yang musti Lucky kerjain hari ini. Sekalian pamit balik ke kost ya mah" jawab gwa berbohong sambil menyambar setangkup roti isi coklat yang ada diatas meja.
"Owh, padahal mama mau minta temenin kamu ke arisan nih sama kamu" timpal si mama sedikit kecewa.
"Yah mah, tapi ini lumayan penting tugasnya, besok musti dikumpulin. Ohiya, bapak mana mah, mau pamit sekalian" gwa berbohong lagi, sambil ngunyahin roti lapis.
"Biasa, bapak kamu lagi kekebonnya tuh dari subuh tadi. Ya sudahlah, hati2 dijalan ya" jawab mama dengan wajah kecewanya.
"Maafin Lucky ya mah. Daahhh, Lucky pamit dulu mah" kata gwa sambil nyium pipi kiri dan kanan nyokap gwa.
Lalu dengan cepat gwa kegarasi mengeluarkan tunggangan kesayangan gwa. Dan mulai memacunya untuk menuju ke goa persembunyian gwa.
*******************************
Mas Arga memarkirkan MPV pinjemannya di pelataran parkir theme park yang udah dipenuh dengan pengunjungnya, maklum ini hari minggu. Tanpa dikomando, para penumpangnya langsung turun tanpa dikomandoi lagi. Mungkin cuma gwa seorang yang ogah2an turun dari mobil ini, ketika menyadari tujuan hari itu adalah theme park yang berada dipinggir pantai tersebut.
"Woi, turun lo, kenapa kayak orang bingung gitu sih lo?" tegur mas Arga yang ngeliatin gwa masih bengong2 aja di dalam mobil.
"Emang kita mau mampir kesitu mas? Kirain mau santai2 doang dipantai?" tanya gwa.
"Halagh, emang kita mo pada pacaran siang2 bentet gini dipantai? Ayo, turun deh lo!" sentak mas Arga sambil mendorong gwa keluar dari mobil.
Malas2an gwa turun dari MPV itu. Berasa nga selera banget gwa untuk ngabisin waktu gwa main2 di theme park ini. Tapi mau gimana lagi, semua yang ada disini nampak antusias banget untuk segera masuk kedalam theme park itu. Ridho dengan Maya yang perutnya udah nampak membesar, Felisha yang dengan semangatnya udah gelendotan disebelah gwa, mas Arga dengan Bella, pacarnya yang seksi abis itu. Semuanya nampak begitu antusias. Kecuali gwa seorang.
Minggu itu, mas Arga ceritanya pada nraktir kita2 semua buat main di theme park ini dalam rangka ngerayain lulusnya Felisha dari sidangnya. Dan itu dilakuinnya dengan spontanitas aja, tanpa memerlukan persetujuan siapapun. Pokoknya siapa aja yang ada dikost-an mau ikut, dipersilahkan saja selama mobilnya masih muat menampung. Bahkan gwa yang lagi asyik dirumahpun, dipaksanya buat ikut tanpa syarat. Emang bakat jadi diktator tuh orang!
Dan gwa yang terpaksa ngikutpun nga dikasih tahu sebelumnya arah tujuan acara traktir-mentraktirnya ini. Pokoknya gwa cuma disuruh duduk manis begitu naik keatas mobil dan nga boleh banyak2 nanya. Sampai akhirnya ditempat tujuan, barulah gwa tahu bahwa tujuannya adalah theme park satu2nya dikota gwa ini. Damn! Kalo tahu kayak gini, mending gwa nga usah ikut sekalian deh!
"Kamu knapa si Wil? Kayaknya nga enjoy banget sih tampang kamu?" tanya Felisha ketika kita udah ada didalam theme park ini.
"Ah, masa' sih? Mungkin karena gwa belom sarapan kali ye" jawab gwa sekenanya sambil ngunyahin popcorn.
"Lho, tadi bukannya kamu udah makan nasi uduk di kost-an sebelum brangkat Wil?" tanyanya lagi.
"Oh itu, hehehehe, iya ya. Lupa gwa" jawab gwa sambil nyengir tolol, ketahuan bohongnya.
"Tuh khan, ketahuan bohongnya. Kenapa dong kalo gitu kamunya? Daritadi aku liat muka kamu tegang gitu" Felisha masih terus mencecar gwa.
"Nga papa kok Lek, mungkin gwa udah bosen aja kali main disini." jawab gwa sekenanya, males gwa mau ngomong yang sebenernya.
"Ish, jangan gitu dong Wil. Mentang2 kamu udah sering kesini, bukan berarti kamu jadi nga have fun gitu dong tampangnya" protes Felisha dengan wajah cemberut.
"Iya-iya, nih gwa pasang muka seneng nih" sahut gwa sambil gwa manis2in gitu muka gwa.
"Ish, nga ikhlas!" ketusnya sambil ngelepasin pegangannya dilengan gwa.
Lalu Felisha bergegas menghampiri mas Arga yang lagi asyik peluk2an mendekati wahana permainan seperti ayunan raksasa yang ada didepan. Mereka mulai ngambil antrian, sementara gwa lihat Maya yang dalam keadaan hamil itu memisahkan diri, nyari posisi duduk menunggui yang lainnya naik ke wahana tersebut. Gwa pikir, ada baiknya gwa temenin istrinya Ridho disitu daripada manyun2 sendirian.
"Lho, lo nga ikutan ngantri Ky?" tanya Maya yang kayaknya keberatan gwa temenin.
"Nga lah, udah bosen gwa sama maenan disini. Lagian, gwa khan mau nemenin lo disini. Kasihan juga kali lo bengong2 sendirian disini" gwa ngasih alesan.
"Halagh, gwa begini khan karena lagi hamil aja Ky. Kalo kagak mah, gwa pasti ikutan kali. Udah lo kesono aja gih, ngapain juga nemenin gwa disini" tolak Maya mentah2.
"Dih, giliran mo ditemenin malah ogah" sahut gwa keki.
Tahu2 tangan gwa udah ada yang narik dan nyeret2 gwa aja. Ternyata mas Arga punya kerjaan. Ini orang ngapain juga sih make acara narik2 dan nyeret2 gwa? Berasa kayak anak kecil aja deh gwa.
"Lo tuh, udah gwa bayarin masuk kesini, malah enak2an duduk2 aja disitu. Lah, kalo si Maya mah ketahuan lagi hamil." sergah mas Arga tetep masih nyeret gwa.
"Yaelah mas, gwa khan kasihan aja ngeliat dia sendirian disono, makanya mending gwa temenin biar kagak bete dianya" jawab gwa sambil coba melepaskan cengkeramannya, tapi susah bener sob!
"Halagh, alesan aja lo. Jangan2 ini alesan lo doang kali yang takut maen disini?!" ketus mas Arga tanpa basa-basi.
"Jiah, ya kagak lah mas. Ngapain juga gwa takut maen kayak beginian, kalo bosen iya kali" gwa ngasih alesan.
"Ya udah kalo lo emang nga takut, ngapain juga duduk2 disitu."
Dan gwa bener2 kayak anak kecil yang dipaksa2 buat ikut2an main walau sebenernya gwa nga minat sama sekali. Lagi2, gwa nga berdaya dihadapan mas Arga. Sementara Felisha seperti enggan ngebantuin gwa biar nga ikutan naek wahana tersebut. Sementara Ridho pun gwa lihat cuma cengar-cengir ngenyek kearah gwa. Ngarepin pertolongan dari Bella pun rasanya nga mungkin, secara gwa juga baru kenal sama cewek super seksi itu. So, akhirnya gwa pasrah aja ngikutin kemauan temen2 gwa ini.
Ketika kita udah sampe pada antrian untuk naikin wahana tersebut, gwa udah ambil ancang2 untuk duduk dibagian tengah2, karena gwa rasa itu adalah spot paling aman bagi gwa. Tapi lagi2 mas Arga narik badan gwa dan menyeretnya untuk duduk dibagian paling belakang. Dengan paksa gwa didudukan disebelah Ridho, sementara Felisha mengapit gwa disebelah kiri. Dan sialnya, Felisha bener2 masang muka asem disebelah gwa, sementara Ridho disebelah kanan gwa masih tetep dengan senyum ngenyeknya. Huft!
Buat yang pernah naikin wahana ini pasti tahu dong, kalo duduk disitu nga ada ditambahin sama seatbelt untuk ngejagain badan kita. Kita hanya mengandalkan pada besi yang ngejepit paha kita dan bisa dijadiin sebagai pegangannya, seolah ini adalah wahana yang paling aman. Sementara buat gwa pribadi hal itu masih belum cukup buat nenangin diri gwa. Tapi mau gimana lagi, gwa pun nga boleh kelihatan cupu dihadapan temen2 gwa ini.
Perlahan2 wahana itu pun mulai bergerak, mulai berayun kedepan dan belakang dengan santai. Gwa mulai megangin besi yang menjepit paha gwa erat2 sementara gwa bisa ngerasain telapak tangan gwa mulai membasah. Lalu ayunan ini mulai bergerak cepat, mengayunkan wahana tersebut makin jauh kedepan dan belakang mengikuti iramannya. Gwa bisa merasakan tubuh gwa melayang semakin tinggi dan dihempaskan jauh2 kebawah.
Semua yang ada diwahana itu mulai jejeritan meluapkan sensasi diayun2kan dengan semena2. Begitu pula dengan gwa. Cuma bedanya teriakan gwa cenderung histeris. Ketika tubuh gwa dilambungkan tinggi2, gwa ngerasa seolah seperti ditarik untuk jatuh kebawah. Sehingga gwa makin kenceng aja megangin besi didepan gwa, sambil teriak histeris. Ketika tubuh gwa dihempaskan kebawah, perut gwa berasa geli2 dan ngilu, sementara gwa ngerasa seperti hendak terjun bebas kebawah. Gwa pejamkan mata gwa biar nga terlalu terbawa dengan sensasi paling ancur ini, tapi perut gwa malah berasa mual. Tapi tetap menjalani permainan ini dengan mata terbuka, gwa bener2 semakin dikuasai oleh rasa takut untuk terjatuh dari wahana ini.
Badan gwa mulai gemeteran tanpa bisa gwa tahan2 lagi dan kepanikan mulai melanda gwa. Gwa bisa ngerasain kedua dengkul tangan tangan gwa gemeteran dengan hebatnya, sementara telapak tangan gwa rasanya udah banjir sama keringet. Pastinya muka gwa udah seputih kertas saking pucetnya. Ingin rasanya gwa teriak2 sejadi2nya dan minta operator wahana ini berhentiin permainan ini, tapi rasa gengsi gwa masih bisa sedikit meredam kepanikan yang udah menguasai gwa. Gwa nga mau mempermalukan diri gwa didepan temen2 gwa, kalo sebenernya gwa punya hyperphobia.
Sehingga gwa dengan pasrah meringkukan diri gwa sambil memegang erat2 besi yang menjepit paha gwa ini. Gwa nga sanggup lagi buat teriak, hanya karena takut nantinya malah jadi panik beneran dan mempermalukan diri gwa sendiri. Gwa pejamkan mata gwa, walau rasanya perut gwa ini kayak dikocok2 dengan semena2. Lalu berdoa, semoga aja permainan ini segera selesai.
"Lucky..., lucky kamu kenapa?" terdengar suara Felisha seperti dikejauhan.
"Woi, Jim, ngapa luh? Jimbo, lo nga pingsan khan" terdengar juga suara Ridho menimpali.
Gwa membuka mata gwa, nampak Felisha disebelah gwa menatap dengan panik. Sementara Ridho dikanan gwa dengan posisi berdiri, juga ngeliatin gwa dengan pandangan sama paniknya. Gwa mulai menyadari kalo permainan diwahana ini udah selesai, sementara orang2 lainnya ikutan udah pada mulai meninggalkan bangkunya masing2. Dan gwa mendapati tubuh gwa masih meringkuk di bangku gwa dengan tubuh gwa yang masih gemeteran dan keringet dingin yang udah membasahi gwa.
"Dho, bantuin Lucky berdiri yuk, kayaknya lemes banget tuh dia" ajak Felisha sambil menarik tangan gwa untuk berdiri.
Lalu tubuh gwa mulai dipapah berduaan sama Felisha dan Ridho, sementara gwa susah payah untuk melangkahkan kedua kaki gwa yang rasanya udah lemes banget ini. Sementara orang2 yang ngeliat keadaan gwa ini cuma cengar-cengir prihatin gitu. Sedangkan mas Arga sama Bella yang udah ngeloyor duluan cuma ngeliatin gwa dengan pandangan aneh. Heran ya, ngeliat orang yang takut sama ketinggian?
Gwa melepaskan diri dari papahan Felisha sama Ridho ketika ngerasa udah nga tahan lagi menahan mual yang melanda diperut gwa. Gwa berlutut nga jauh dari wahana tersebut dan mengeluarkan semua isi perut gwa. Dan gwa udah nga perduli lagi sama sekeliling gwa.
"Ini kamu minum dulu Ky?" Felisha mengangsurkan sebotol air mineral setelah gwa puas ngeluarin isi perut gwa.
"Thanks..." sahut gwa lemah sambil menerima botol itu.
"Wah, gimana sih Luck, baru satu puteran aja udah jekpot!" ledek mas Arga.
"Ish, jangan digodain kenapa sih mas?! Udah sana, jangan gangguin aja!" hardik Felisha sambil mengeplak bahunya mas Arga.
Mas Arga nurut aja dan menjauhi gwa yang terduduk ditepian area tersebut dengan lemas. Sementara Felisha masih menemani gwa yang masih kacau balau ini. Gwa pikir emang lebih baik mas Arga menjauh dari gwa dan nga ngeledekin gwa terus. Khilaf2 yang ada gwa bisa emosi dan beranteman sama dia, walaupun gwa tahu resikonya gwa bakal bonyok2 sama ma Arga.
"Udah enakan Ky?" tanya Felisha dengan hati2 sambil mengusap2 punggung gwa.
"Udah Fel..." sahut gwa sambil menganggukan kepala.
"Kamu kenapa nga bilang sih kalo kamu nga bisa naek maenan kayak gini?"
"Siapa bilang nga bisa Fel? Gwa cuma nga suka aja kok" tampik gwa.
"Ish, kamu nga usah sok ngengsi lah sama aku. Muka kamu pucet gitu tadi, belom lagi badan kamu gemeteran banget. Kamu kalo ngengsi2 kayak gini, justru malah ngerugiin diri kamu sendiri lho nantinya" sergah Felisha.
"Hehehehe..." gwa cuma ketawa pahit, ngebayangin kalo Felisha tadi ngeliat muka gwa yang begitu ketakutan dan panik.
"Kamu takut sama ketinggian ya Ky?" tebaknya.
"He-eh..." jawab gwa dengan berat. Lagian percuma aja gwa bohong, toh, phobia gwa ini emang nga bisa ditutup2in kok.
Felisha cuma terdiam mendengar jawaban gwa ini. Gwa bisa melihat tatapan penuh simpati dimatanya. Dia kembali mengusap2 punggung gwa tanda bersimpati lalu memeluk gwa dari samping. Walaupun gwa nga begitu suka dikasihani seperti ini, tapi gwa membiarkannya saja. Toh, sedikit banyak perlakuannya ini bikin gwa jadi tenang dan nyaman.
"Ya udah, kalo gitu kamu nga usah ikutan naik mainan yang lain ya. Biar kamu aku temenin aja nungguin yang lain pada main" katanya.
"Eh, nga usah sampe segitunya lah Fel. Lo kalo maen, ya maen aja sana. Gwa nga papa kok. Lagian juga masih ada Maya kok yang nemenin gwa" tolak gwa.
"Nga papa lah Ky, aku emang ikhlas kok nemenin kamu" jawabnya dengan sungguh2.
"Fel, denger ya. Lo kesini khan mau seneng2, sementara gwa emang nga bisa ikutan karena kekurangan gwa yang satu ini. Udahlah, lo nga usah pikirin gwa. Nga apa2 kok gwa. Beneran deh" pinta gwa juga nga kalah sungguh2.
"Tapi..."
"Udah ah, nga usah diperpanjang. Lo seneng2 aja disini. OK?!" potong gwa.
Gwa bisa ngeliat, kalo sebenernya Felisha masih pengen bermain2 diwahana lainnya. Cuma mungkin karena dia prihatin sama keadaan gwa dan ngeliat gwa yang bakal bengang-bengong doang nontonin yang lain maen ditemenin sama Maya, makanya dia memutuskan untuk nemenin gwa. Tapi rasanya nga adil juga, kalo gwa musti ngerusak kesenangan dia hanya karena phobia sialan ini.
Praktis, hampir seharian di theme park ini, gwa lalui dengan nyemilin makanan kecil dan air mineral sambil nontonin yang lainnya pada main ditemani oleh Maya. Toh gwa tetep menikmatinya kok, walaupun dalam hati gwa merutuk, kenapa sampe ada orang yang bikin theme park tapi semua mainannya membahayakan gwa.
Ada dua point yang gwa anggap sebagai penentu keberhasilan gwa dalam menekan efek sesudah rehab ini. Pertama temen2 gwa seprti Ridho dan istrinya juga si Jelek yang selalu ngasih gwa semangat untuk bisa ngelupain barang sialan tersebut. Kedua, adalah tempat kost gwa yang jauh dari mana2 itu, seolah menjadi goa persembunyian gwa yang paling ideal. Karena secara nga langsung bisa memutus gwa dari orang2 yang selama ini jadi partner in crime dalam urusan narkoba. Sehingga ketika gwa pulang kerumah, gwa bener2 nga keluar2 lagi alias ngedekam aja didalam kamar. Resikonya gwa jadi nga betah berlama2 dirumah dan kembali balik ke goa persembunyian gwa. Maafin Lucky ya ma.

Gwa pun udah bisa kembali normal menjalani aktifitas kerja gwa dan juga kehidupan sehari2 gwa. Walaupun sensasi sakaw masih belum hilang bener dari badan gwa, tapi gwa udah lebih enteng buat ngelangkahin kaki gwa. Badan gwa pun udah kembali segar, walau masih terlihat kurus. Kedua pipi gwa nga lagi keliatan kempot dan wajah gwa nga kelihatan pucat lagi. Hey, nga secepat itu juga kali buat balikin badan gwa ke kondisi berat ideal!
Cuma sekarang yang agak2 menganggu gwa adalah ketika malam datang untuk beristirahat tidur. Mata gwa masih susah diajak merem dengan gampangnya, walaupun tubuh gwa udah dilelahkan dengan aktifitas kerja gwa selama seharian. Ditambah lagi, gwa sering ngerasa kembung, sebah dan begah diperut. Sehingga semakin mempersulit gwa untuk bisa tidur dengan cepat, karena diganggu oleh kondisi perut gwa yang nga nyaman itu. Semua gaya tidur udah gwa pake mulai dari terlentang sampe tengkurep, miring kekiri dan kekanan bahkan sampe nungging2 sekalipun, tetep rasa nga enak diperut gwa nga juga berkurang.
Jadinya gwa masih suka menuntaskan masalah gwa ini dengan ngebakar cungs, dengan harapan mata gwa bisa sipit setelahnya dan terbuai kealam tidur. Kadang usaha itu berjalan dengan sukses, seringnya malah bikin kondisi gwa makin memburuk. Mata malah makin kenceng melotot, sementara perut gwa makin nga nyaman aja rasanya. Duh, ternyata untuk jadi bersih dari narkoba nga segampang yang gwa kira ya? 
**********************
Minggu pagi gwa dibangunkan oleh suara hape yang nga berhenti2nya menjerit. Rasanya belum puas banget gwa tidur semalem, tahu2 udah digannggu kenikmatannya oleh suara ringtone 'light my fire' yang nga putus2nya. Gwa buka mata gwa lebar2 dan ngumpulin nyawa gwa. Sehingga gwa menyadari kalo hari itu gwa terbangun dikamar rumah gwa, bukan di kost-an. Gwa lihat layar hape gwa dan tampak dengan jelas tertulis JELEK kedip2 disitu. Wah, ada apaan nih Felisha tumben2an nelponin gwa pagi2.
"Kriwil, ish, lama bener sih ngangkat telponnya?" sapanya langsung ngomel2.
"Huummm, lo juga sih nelpon gwa pagi2 gini. Masih ngantuk gwa nih!" timpal gwa dengan keki.
"Tapi khan ini udah jam 9 tauk! Ini khan udah nga pagi lagi, Wil!" Felisha masih ngelanjutin ngomelnya.
"Iya-iya, trus ada apaan sih nelponin gwa?" tanya gwa yang males beradu argumentasi dengannya.
"Ini, mas Arga mau ngajakin kita2 jalan2. Kamu ikut ya?"
"Yaelah, dadakan bener sih? Gwa juga baru semalem dirumah ini. Laen kali aja deh" tolak gwa yang masih dikuasai oleh rasa kantuk.
"Tapi Wil, mas Arga bilang kamu musti ikutan juga. Ini Ridho sama Maya aja ikut kok"
"Yah Lek, gwa nga ikutan aja deh. Nga enak nih gwa sama nyokap gwa. Lagian dadakan bener sih?" gwa masih terus menolak.
"Woi, pokoknya gwa nga mau tau ya, dalam satu jam lo musti sampe sini! Kalo nga gwa samperin lo sampe kerumah!" tahu2 suaranya mas Arga yang terdengar dari dari seberang.
"Eh, iy-iyaa mas" jawab gwa langsung nurut begitu dengerin mas Arga ngasih ultimatum.
Klik! Tanpa basa-basi lagi telpon dimatiin disebrang sana. Mampus! kalo udah abang sepupunya Felisha ini yang ngasih perintah, rasanya sulit banget buat nolak. Gwa selalu mati kutu dengan keinginannnya, apapun itu. Ini adalah titah!
Gwa nga pake sarapan dulu seperti kebiasaan sehari2 kalo lagi dirumah. Tapi gwa langsung meluncur kekamar mandi dan ngebersihin badan gwa. Toh urusan sarapan masih bisa gwa selesaikan dikost-an nanti.
Gwa kenakan kaos oblong favorit gwa yang bergambar Jimbo dan jeans belel, lalu gwa mulai masukin pakaian2 baru dan bersih kedalam backpack gwa, karena gwa pikir sekalian lanjut balik ke kost-an aja gwa hari itu. Biarlah gwa nyokap gwa kebingungan ngeliat gwa yang biasanya balik ke kost-an pada malam harinya atau malah pas senin pagi.
"Lho, itu bawa2 tas udah mau balik ke kost-an lagi Ky?" tegur mama tercinta ketika ngeliat gwa yang udah ngeloyor kebawah sambil nyandang back pack dipunggung.
"Iya mah, ada tugas kuliah yang musti Lucky kerjain hari ini. Sekalian pamit balik ke kost ya mah" jawab gwa berbohong sambil menyambar setangkup roti isi coklat yang ada diatas meja.
"Owh, padahal mama mau minta temenin kamu ke arisan nih sama kamu" timpal si mama sedikit kecewa.
"Yah mah, tapi ini lumayan penting tugasnya, besok musti dikumpulin. Ohiya, bapak mana mah, mau pamit sekalian" gwa berbohong lagi, sambil ngunyahin roti lapis.
"Biasa, bapak kamu lagi kekebonnya tuh dari subuh tadi. Ya sudahlah, hati2 dijalan ya" jawab mama dengan wajah kecewanya.
"Maafin Lucky ya mah. Daahhh, Lucky pamit dulu mah" kata gwa sambil nyium pipi kiri dan kanan nyokap gwa.
Lalu dengan cepat gwa kegarasi mengeluarkan tunggangan kesayangan gwa. Dan mulai memacunya untuk menuju ke goa persembunyian gwa.
*******************************
Mas Arga memarkirkan MPV pinjemannya di pelataran parkir theme park yang udah dipenuh dengan pengunjungnya, maklum ini hari minggu. Tanpa dikomando, para penumpangnya langsung turun tanpa dikomandoi lagi. Mungkin cuma gwa seorang yang ogah2an turun dari mobil ini, ketika menyadari tujuan hari itu adalah theme park yang berada dipinggir pantai tersebut.
"Woi, turun lo, kenapa kayak orang bingung gitu sih lo?" tegur mas Arga yang ngeliatin gwa masih bengong2 aja di dalam mobil.
"Emang kita mau mampir kesitu mas? Kirain mau santai2 doang dipantai?" tanya gwa.
"Halagh, emang kita mo pada pacaran siang2 bentet gini dipantai? Ayo, turun deh lo!" sentak mas Arga sambil mendorong gwa keluar dari mobil.
Malas2an gwa turun dari MPV itu. Berasa nga selera banget gwa untuk ngabisin waktu gwa main2 di theme park ini. Tapi mau gimana lagi, semua yang ada disini nampak antusias banget untuk segera masuk kedalam theme park itu. Ridho dengan Maya yang perutnya udah nampak membesar, Felisha yang dengan semangatnya udah gelendotan disebelah gwa, mas Arga dengan Bella, pacarnya yang seksi abis itu. Semuanya nampak begitu antusias. Kecuali gwa seorang.

Minggu itu, mas Arga ceritanya pada nraktir kita2 semua buat main di theme park ini dalam rangka ngerayain lulusnya Felisha dari sidangnya. Dan itu dilakuinnya dengan spontanitas aja, tanpa memerlukan persetujuan siapapun. Pokoknya siapa aja yang ada dikost-an mau ikut, dipersilahkan saja selama mobilnya masih muat menampung. Bahkan gwa yang lagi asyik dirumahpun, dipaksanya buat ikut tanpa syarat. Emang bakat jadi diktator tuh orang!

Dan gwa yang terpaksa ngikutpun nga dikasih tahu sebelumnya arah tujuan acara traktir-mentraktirnya ini. Pokoknya gwa cuma disuruh duduk manis begitu naik keatas mobil dan nga boleh banyak2 nanya. Sampai akhirnya ditempat tujuan, barulah gwa tahu bahwa tujuannya adalah theme park satu2nya dikota gwa ini. Damn! Kalo tahu kayak gini, mending gwa nga usah ikut sekalian deh!
"Kamu knapa si Wil? Kayaknya nga enjoy banget sih tampang kamu?" tanya Felisha ketika kita udah ada didalam theme park ini.
"Ah, masa' sih? Mungkin karena gwa belom sarapan kali ye" jawab gwa sekenanya sambil ngunyahin popcorn.
"Lho, tadi bukannya kamu udah makan nasi uduk di kost-an sebelum brangkat Wil?" tanyanya lagi.
"Oh itu, hehehehe, iya ya. Lupa gwa" jawab gwa sambil nyengir tolol, ketahuan bohongnya.
"Tuh khan, ketahuan bohongnya. Kenapa dong kalo gitu kamunya? Daritadi aku liat muka kamu tegang gitu" Felisha masih terus mencecar gwa.
"Nga papa kok Lek, mungkin gwa udah bosen aja kali main disini." jawab gwa sekenanya, males gwa mau ngomong yang sebenernya.
"Ish, jangan gitu dong Wil. Mentang2 kamu udah sering kesini, bukan berarti kamu jadi nga have fun gitu dong tampangnya" protes Felisha dengan wajah cemberut.
"Iya-iya, nih gwa pasang muka seneng nih" sahut gwa sambil gwa manis2in gitu muka gwa.
"Ish, nga ikhlas!" ketusnya sambil ngelepasin pegangannya dilengan gwa.
Lalu Felisha bergegas menghampiri mas Arga yang lagi asyik peluk2an mendekati wahana permainan seperti ayunan raksasa yang ada didepan. Mereka mulai ngambil antrian, sementara gwa lihat Maya yang dalam keadaan hamil itu memisahkan diri, nyari posisi duduk menunggui yang lainnya naik ke wahana tersebut. Gwa pikir, ada baiknya gwa temenin istrinya Ridho disitu daripada manyun2 sendirian.
"Lho, lo nga ikutan ngantri Ky?" tanya Maya yang kayaknya keberatan gwa temenin.
"Nga lah, udah bosen gwa sama maenan disini. Lagian, gwa khan mau nemenin lo disini. Kasihan juga kali lo bengong2 sendirian disini" gwa ngasih alesan.
"Halagh, gwa begini khan karena lagi hamil aja Ky. Kalo kagak mah, gwa pasti ikutan kali. Udah lo kesono aja gih, ngapain juga nemenin gwa disini" tolak Maya mentah2.
"Dih, giliran mo ditemenin malah ogah" sahut gwa keki.
Tahu2 tangan gwa udah ada yang narik dan nyeret2 gwa aja. Ternyata mas Arga punya kerjaan. Ini orang ngapain juga sih make acara narik2 dan nyeret2 gwa? Berasa kayak anak kecil aja deh gwa.
"Lo tuh, udah gwa bayarin masuk kesini, malah enak2an duduk2 aja disitu. Lah, kalo si Maya mah ketahuan lagi hamil." sergah mas Arga tetep masih nyeret gwa.
"Yaelah mas, gwa khan kasihan aja ngeliat dia sendirian disono, makanya mending gwa temenin biar kagak bete dianya" jawab gwa sambil coba melepaskan cengkeramannya, tapi susah bener sob!

"Halagh, alesan aja lo. Jangan2 ini alesan lo doang kali yang takut maen disini?!" ketus mas Arga tanpa basa-basi.
"Jiah, ya kagak lah mas. Ngapain juga gwa takut maen kayak beginian, kalo bosen iya kali" gwa ngasih alesan.
"Ya udah kalo lo emang nga takut, ngapain juga duduk2 disitu."
Dan gwa bener2 kayak anak kecil yang dipaksa2 buat ikut2an main walau sebenernya gwa nga minat sama sekali. Lagi2, gwa nga berdaya dihadapan mas Arga. Sementara Felisha seperti enggan ngebantuin gwa biar nga ikutan naek wahana tersebut. Sementara Ridho pun gwa lihat cuma cengar-cengir ngenyek kearah gwa. Ngarepin pertolongan dari Bella pun rasanya nga mungkin, secara gwa juga baru kenal sama cewek super seksi itu. So, akhirnya gwa pasrah aja ngikutin kemauan temen2 gwa ini.
Ketika kita udah sampe pada antrian untuk naikin wahana tersebut, gwa udah ambil ancang2 untuk duduk dibagian tengah2, karena gwa rasa itu adalah spot paling aman bagi gwa. Tapi lagi2 mas Arga narik badan gwa dan menyeretnya untuk duduk dibagian paling belakang. Dengan paksa gwa didudukan disebelah Ridho, sementara Felisha mengapit gwa disebelah kiri. Dan sialnya, Felisha bener2 masang muka asem disebelah gwa, sementara Ridho disebelah kanan gwa masih tetep dengan senyum ngenyeknya. Huft!
Buat yang pernah naikin wahana ini pasti tahu dong, kalo duduk disitu nga ada ditambahin sama seatbelt untuk ngejagain badan kita. Kita hanya mengandalkan pada besi yang ngejepit paha kita dan bisa dijadiin sebagai pegangannya, seolah ini adalah wahana yang paling aman. Sementara buat gwa pribadi hal itu masih belum cukup buat nenangin diri gwa. Tapi mau gimana lagi, gwa pun nga boleh kelihatan cupu dihadapan temen2 gwa ini.
Perlahan2 wahana itu pun mulai bergerak, mulai berayun kedepan dan belakang dengan santai. Gwa mulai megangin besi yang menjepit paha gwa erat2 sementara gwa bisa ngerasain telapak tangan gwa mulai membasah. Lalu ayunan ini mulai bergerak cepat, mengayunkan wahana tersebut makin jauh kedepan dan belakang mengikuti iramannya. Gwa bisa merasakan tubuh gwa melayang semakin tinggi dan dihempaskan jauh2 kebawah.
Semua yang ada diwahana itu mulai jejeritan meluapkan sensasi diayun2kan dengan semena2. Begitu pula dengan gwa. Cuma bedanya teriakan gwa cenderung histeris. Ketika tubuh gwa dilambungkan tinggi2, gwa ngerasa seolah seperti ditarik untuk jatuh kebawah. Sehingga gwa makin kenceng aja megangin besi didepan gwa, sambil teriak histeris. Ketika tubuh gwa dihempaskan kebawah, perut gwa berasa geli2 dan ngilu, sementara gwa ngerasa seperti hendak terjun bebas kebawah. Gwa pejamkan mata gwa biar nga terlalu terbawa dengan sensasi paling ancur ini, tapi perut gwa malah berasa mual. Tapi tetap menjalani permainan ini dengan mata terbuka, gwa bener2 semakin dikuasai oleh rasa takut untuk terjatuh dari wahana ini.
Badan gwa mulai gemeteran tanpa bisa gwa tahan2 lagi dan kepanikan mulai melanda gwa. Gwa bisa ngerasain kedua dengkul tangan tangan gwa gemeteran dengan hebatnya, sementara telapak tangan gwa rasanya udah banjir sama keringet. Pastinya muka gwa udah seputih kertas saking pucetnya. Ingin rasanya gwa teriak2 sejadi2nya dan minta operator wahana ini berhentiin permainan ini, tapi rasa gengsi gwa masih bisa sedikit meredam kepanikan yang udah menguasai gwa. Gwa nga mau mempermalukan diri gwa didepan temen2 gwa, kalo sebenernya gwa punya hyperphobia.

Sehingga gwa dengan pasrah meringkukan diri gwa sambil memegang erat2 besi yang menjepit paha gwa ini. Gwa nga sanggup lagi buat teriak, hanya karena takut nantinya malah jadi panik beneran dan mempermalukan diri gwa sendiri. Gwa pejamkan mata gwa, walau rasanya perut gwa ini kayak dikocok2 dengan semena2. Lalu berdoa, semoga aja permainan ini segera selesai.
"Lucky..., lucky kamu kenapa?" terdengar suara Felisha seperti dikejauhan.
"Woi, Jim, ngapa luh? Jimbo, lo nga pingsan khan" terdengar juga suara Ridho menimpali.
Gwa membuka mata gwa, nampak Felisha disebelah gwa menatap dengan panik. Sementara Ridho dikanan gwa dengan posisi berdiri, juga ngeliatin gwa dengan pandangan sama paniknya. Gwa mulai menyadari kalo permainan diwahana ini udah selesai, sementara orang2 lainnya ikutan udah pada mulai meninggalkan bangkunya masing2. Dan gwa mendapati tubuh gwa masih meringkuk di bangku gwa dengan tubuh gwa yang masih gemeteran dan keringet dingin yang udah membasahi gwa.
"Dho, bantuin Lucky berdiri yuk, kayaknya lemes banget tuh dia" ajak Felisha sambil menarik tangan gwa untuk berdiri.
Lalu tubuh gwa mulai dipapah berduaan sama Felisha dan Ridho, sementara gwa susah payah untuk melangkahkan kedua kaki gwa yang rasanya udah lemes banget ini. Sementara orang2 yang ngeliat keadaan gwa ini cuma cengar-cengir prihatin gitu. Sedangkan mas Arga sama Bella yang udah ngeloyor duluan cuma ngeliatin gwa dengan pandangan aneh. Heran ya, ngeliat orang yang takut sama ketinggian?

Gwa melepaskan diri dari papahan Felisha sama Ridho ketika ngerasa udah nga tahan lagi menahan mual yang melanda diperut gwa. Gwa berlutut nga jauh dari wahana tersebut dan mengeluarkan semua isi perut gwa. Dan gwa udah nga perduli lagi sama sekeliling gwa.
"Ini kamu minum dulu Ky?" Felisha mengangsurkan sebotol air mineral setelah gwa puas ngeluarin isi perut gwa.
"Thanks..." sahut gwa lemah sambil menerima botol itu.
"Wah, gimana sih Luck, baru satu puteran aja udah jekpot!" ledek mas Arga.
"Ish, jangan digodain kenapa sih mas?! Udah sana, jangan gangguin aja!" hardik Felisha sambil mengeplak bahunya mas Arga.
Mas Arga nurut aja dan menjauhi gwa yang terduduk ditepian area tersebut dengan lemas. Sementara Felisha masih menemani gwa yang masih kacau balau ini. Gwa pikir emang lebih baik mas Arga menjauh dari gwa dan nga ngeledekin gwa terus. Khilaf2 yang ada gwa bisa emosi dan beranteman sama dia, walaupun gwa tahu resikonya gwa bakal bonyok2 sama ma Arga.
"Udah enakan Ky?" tanya Felisha dengan hati2 sambil mengusap2 punggung gwa.
"Udah Fel..." sahut gwa sambil menganggukan kepala.
"Kamu kenapa nga bilang sih kalo kamu nga bisa naek maenan kayak gini?"
"Siapa bilang nga bisa Fel? Gwa cuma nga suka aja kok" tampik gwa.
"Ish, kamu nga usah sok ngengsi lah sama aku. Muka kamu pucet gitu tadi, belom lagi badan kamu gemeteran banget. Kamu kalo ngengsi2 kayak gini, justru malah ngerugiin diri kamu sendiri lho nantinya" sergah Felisha.
"Hehehehe..." gwa cuma ketawa pahit, ngebayangin kalo Felisha tadi ngeliat muka gwa yang begitu ketakutan dan panik.
"Kamu takut sama ketinggian ya Ky?" tebaknya.
"He-eh..." jawab gwa dengan berat. Lagian percuma aja gwa bohong, toh, phobia gwa ini emang nga bisa ditutup2in kok.
Felisha cuma terdiam mendengar jawaban gwa ini. Gwa bisa melihat tatapan penuh simpati dimatanya. Dia kembali mengusap2 punggung gwa tanda bersimpati lalu memeluk gwa dari samping. Walaupun gwa nga begitu suka dikasihani seperti ini, tapi gwa membiarkannya saja. Toh, sedikit banyak perlakuannya ini bikin gwa jadi tenang dan nyaman.
"Ya udah, kalo gitu kamu nga usah ikutan naik mainan yang lain ya. Biar kamu aku temenin aja nungguin yang lain pada main" katanya.
"Eh, nga usah sampe segitunya lah Fel. Lo kalo maen, ya maen aja sana. Gwa nga papa kok. Lagian juga masih ada Maya kok yang nemenin gwa" tolak gwa.
"Nga papa lah Ky, aku emang ikhlas kok nemenin kamu" jawabnya dengan sungguh2.
"Fel, denger ya. Lo kesini khan mau seneng2, sementara gwa emang nga bisa ikutan karena kekurangan gwa yang satu ini. Udahlah, lo nga usah pikirin gwa. Nga apa2 kok gwa. Beneran deh" pinta gwa juga nga kalah sungguh2.
"Tapi..."
"Udah ah, nga usah diperpanjang. Lo seneng2 aja disini. OK?!" potong gwa.
Gwa bisa ngeliat, kalo sebenernya Felisha masih pengen bermain2 diwahana lainnya. Cuma mungkin karena dia prihatin sama keadaan gwa dan ngeliat gwa yang bakal bengang-bengong doang nontonin yang lain maen ditemenin sama Maya, makanya dia memutuskan untuk nemenin gwa. Tapi rasanya nga adil juga, kalo gwa musti ngerusak kesenangan dia hanya karena phobia sialan ini.
Praktis, hampir seharian di theme park ini, gwa lalui dengan nyemilin makanan kecil dan air mineral sambil nontonin yang lainnya pada main ditemani oleh Maya. Toh gwa tetep menikmatinya kok, walaupun dalam hati gwa merutuk, kenapa sampe ada orang yang bikin theme park tapi semua mainannya membahayakan gwa.

Maaf ya temans, gwa kelamaan ngilang

Seperti yang pernah gwa bilang, kalo puasa bawaan gwa kayak uler, banyakan molornya

sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas