Kaskus

Story

bekassrAvatar border
TS
bekassr
Petrichor, A Lovely Story After Rain
Malam gan, ane udah lama mau bikin cerita disini, cuma ga kesampean terus, baru sekarang niatnya kesampean.

Ini cerita based on true life story of mine, cuma ada beberapa detail yang bakal ane tambah-tambahin sebagai pemanis cerita, komposisinya 80-20 lah, hehe.

Okay, i think i can start this now?

INDEX thanks to agan vanjipeng emoticon-Shakehand2

Spoiler for index:
Diubah oleh bekassr 12-08-2014 20:01
sunflower.idAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan sunflower.id memberi reputasi
3
44.9K
292
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
bekassrAvatar border
TS
bekassr
#110
Part 25
Selesai sholat, kuperhatikan Vivi yang masih menonton televisi, kudatangi dia dan kurangkul dalam pelukanku. Kukecup keningnya sekali lagi. Aku mulai menyadari wanita ini berharga dihidupku.

Vivi dan aku berbaring diatas tempat tidur. Dipeluknya tubuhku sambil aku membelai rambutnya yang lurus sebahu.

"Aku pengen punya keluarga sama kamu" ucap Vivi

Mendengar ucapannya, aku berhenti membelai rambutnya, pikiranku kacau. Apa yang terjadi kalau kalau aku sampai cinta mati dan tidak bisa berpisah darinya? Apa yang bakal terjadi kalau aku mengatakan tidak? Kami sama sama tahu bahwa perbedaan agama kami adalah sebuah penghalang. Biarlah, biarlah dia rasakan kebahagiaan bersamaku, aku bertekad aku akan membahagiakan hidupnya, meski aku tahu satu hal yang pasti. Perpisahan akan menyakitkan.

Vivi terlelap dalam pelukanku. Aku masih membelai kepalanya sambil memperhatikan wajahnya. Baru kali ini terpikir olehku tentang perbedaan kami. Bukan hanya agama, aku mengetahui bahwa orang tua Vivi sangat pemilih dengan pergaulannya. Vivi pernah bercerita mengenai temannya yang asli pribumi didamprat oleh orang tuanya, aku tidak tahu alasan pastinya, tapi kuduga karena orang tua Vivi masih berfikiran sedikit rasis.

Aku tertidur dalam lamunanku. Aneh, biasanya dalam mimpiku, selalu ada Putri. Tapi malam itu aku bermimpi tentang Vivi

Keesokan paginya, aku terbangun dengan 'selang' yang mengacung tinggi, posisi Vivi membelakangiku. Pantas saja, pikirku emoticon-Hammer2

Aku ke kamar mandi untuk menyelesaikan tugas pagi, mengosongkan 'selang' emoticon-Stick Out Tongue setelahnya aku mencuci muka dan menggosok gigi.

Tiba tiba Vivi masuk kedalam kamar mandi yang memang tidak kukunci, entah sadar atau tidak, Vivi duduk diatas kloser lalu memelorotkan celananya. Dia pipis. Didepan mataku.

"Pagi sayang" kata Vivi sambil meneruskan tugasnya. Ternyata dia melakukannya dengan sadar.

"Pagi sayang" jawabku melongo, aku tak menyangka dia tanpa malu mengucapkan selamat pagi tanpa celana seperti itu emoticon-Nohope

Tuhan, kuatkan imanku... Batinku

Aku keluar dari kamar mandi, kubaringkan badanku diatas kasur. Pikiranku mulai tidak sehat, masih terbayang bayang kejadian Vivi masuk ke kamar mandi lalu dengan santainya memelorotkan celananya didepanku.

Vivi keluar dari kamar mandi, dia berbaring disebelahku, tanpa ba-bi-bu disergapnya bibirku dengan ciuman.

Aku yang sudah tak bisa menguasai diri karena kejadian di kamar mandi tadi, langsung mengikuti permainannya. Tanganku mulai bermain di kakinya, menjalar terus sampai kepahanya. Lagi lagi, dia tidak memakai boxerku. Terus kujalarkan tanganku keatas. Ternyata...

Dia juga tidak memakai celana dalamnya. Ah... Apa yang terjadi, terjadilah.... emoticon-Embarrassment
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.