- Beranda
- Stories from the Heart
Petrichor, A Lovely Story After Rain
...
TS
bekassr
Petrichor, A Lovely Story After Rain
Malam gan, ane udah lama mau bikin cerita disini, cuma ga kesampean terus, baru sekarang niatnya kesampean.
Ini cerita based on true life story of mine, cuma ada beberapa detail yang bakal ane tambah-tambahin sebagai pemanis cerita, komposisinya 80-20 lah, hehe.
Okay, i think i can start this now?
INDEX thanks to agan vanjipeng
Ini cerita based on true life story of mine, cuma ada beberapa detail yang bakal ane tambah-tambahin sebagai pemanis cerita, komposisinya 80-20 lah, hehe.
Okay, i think i can start this now?
INDEX thanks to agan vanjipeng

Spoiler for index:
Diubah oleh bekassr 12-08-2014 20:01
bukhorigan dan sunflower.id memberi reputasi
3
44.9K
292
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bekassr
#108
Part 24
Spoiler for alert:
Untuk lebih memastikan kecurigaan dan rasa penasaranku
aku coba meraba paha Vivi, ternyata benar dugaanku, Vivi hanya memakai celana dalam dibalik baju kausku.Seperti tersadar akan rabaanku dipahanya, Vivi malah semakin mengganas melumat bibirku, aku yang sudah sedikit 'terbakar' dan sudah terasuki setan, meladeni permainan lidahnya.
Ditengah tengah adegan 'hot' itu
tiba tiba ada gangguan dari dering hp ku, awalnya aku tak menggubris karena takut rugi
tapi mau tak mau aku harus mengangkatnya karena hp itu terus berdering tak henti hentinyaVivi pun seperti mengerti dan melepaskan pagutannya, kulihat wajahnya yang sudah bersemu merah nampak kontras karena kulitnya yang sangat putih, dia tersenyum kepadaku.
5 missed call. Om Henry. Mati aku.
Segera kutelepon balik omku, apa dia mendadak pulang malam malam begini? Segera telfonku tersambung
"Halo Assalamualaikum Yan, om kira kamu udah tidur, kamu dimana? Enggak sampai tidur di emperan kan?" kata om ku dengan nada khawatir
"Enggalah om, Rian cari hotel hotel murah aja buat tidur satu malam ini"
"Ooh om kira kamu udah terlantar gitu, om baru ingat rupanya apartemen kita punya kunci dan akses lagi, kamu coba tanya ke satpam sana"
Bagus om, baru kasih tau sekarang. Kalau dari tadi uangku kan gak habis buat bayar hotel...

"Haha yaudah om, besok pagi aja Rian tanya
ke satpam, udah nanggung udah bayar soalnya"
"Yaudah, oh iya kayaknya om bakalan pulang 2-3 hari lagi, ga jadi pulang besok. Udah dulu ya Yan, Assalamualaikum."
"Oke om, Waalaikumsalam" kututup telfon dari omku. Lalu pandanganku tertuju ke tempat tidur, Vivi memandangku juga, kuperhatikan kaki mulusnya, sampai kepada celana dalam merah yang dipakainya karena kausku sudah tersingkap sampai perutnya.
Astaghfirullah, ucapku dalam hati. Apa yang kupikirkan? Pikiranku tiba tiba kembali sehat, aku ingat betapa besar dosa berzinah.

Tapi godaan didepan mataku cukup menggiurkan... Vivi, terbaring disitu dengan kaus dan celana dalam merahnya, serta muka kemerahannya seperti kepiting yang baru direbus.
Aku lalu berjalan kearah tumpukan baju ganti Vivi, kuraih boxer yang kuberikan kepadanya tadi.
"Kamu lupa pakai boxernya sayang" kataku pada Vivi, lalu mengecup keningnya
Vivi sedikit terkejut ketika kuberikan boxer itu.
"Aku belum sholat isya, aku sholat dulu ya" lalu aku berlalu ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Malam itu, kusia siakan rejeki yang ada tepat didepan mataku

Diubah oleh bekassr 13-07-2014 23:34
0