Setelah membulatkan niat, sorenya setelah mengganti pakaian aku langsung ke rumah Putri. Kukumpulkan keberanian dan kata kata yang akan aku keluarkan untuk meminta maaf.

Setibanya dirumah Putri, aku melihat ada sebuah mobil hitam terparkir di pekarangan rumahnya. Tepat dibelakang mobil ex-Saloon klasik peninggalan eyangnya.

Setelah mengucapkan salam dan mengetuk pintu, tiba tiba seorang lelaki keluar dengan kemeja yang tidak terkancing. Lelaki yang keluar bersama Putri dari klab malam kemarin...

"Cari siapa?" katanya dengan nada tegas

"Cari Putri bang, saya Rian, teman sekelasnya" aku memanggilnya abang karena melihat perbedaan usia diantara kami cukup ketara, usianya kira kira 20an tahun

"Oh kau Rian itu, mau apa kesini?" katanya seperti telah mengetahuiku

"Mau lihat Putri bang, udah 2 minggu dia gak masuk sekolah" hatiku berdebar debar saat itu, apa yang dilakukan pria ini di rumah Putri? Keluar dengan baju kemeja tidak terkancing, pemikiran ku sudah melayang jauh

"Bentar kau tunggu disini" katanya

Dia lalu masuk memanggil Putri, Putri keluar dengan baju minim, tanktop dan hotpants. Ketakutanku semakin menjadi jadi

"Rian? Ngapain kesini?" katanya terkejut melihatku

"Tadinya aku mau ngelihat kamu, kamu udah ga masuk 2 mingguan lebih, tapi kelihatannya kamu lagi sibuk ya?" kataku sedikit menyindir

Pria tadi pun keluar, dengan tanpa rasa malu dirangkulnya Putri lalu diciumnya kening Putri. Putri kulihat sedikit risih dan berusaha melepaskan rangkulannya

"Kenapa sayang?" kata pria itu pada Putri. Putri memandangku yang merasa sangat hina sekali dihadapan mereka. Segera aku pamit kepada Putri. Ingin rasanya aku mati saja.