- Beranda
- Stories from the Heart
Petrichor, A Lovely Story After Rain
...
TS
bekassr
Petrichor, A Lovely Story After Rain
Malam gan, ane udah lama mau bikin cerita disini, cuma ga kesampean terus, baru sekarang niatnya kesampean.
Ini cerita based on true life story of mine, cuma ada beberapa detail yang bakal ane tambah-tambahin sebagai pemanis cerita, komposisinya 80-20 lah, hehe.
Okay, i think i can start this now?
INDEX thanks to agan vanjipeng
Ini cerita based on true life story of mine, cuma ada beberapa detail yang bakal ane tambah-tambahin sebagai pemanis cerita, komposisinya 80-20 lah, hehe.
Okay, i think i can start this now?
INDEX thanks to agan vanjipeng

Spoiler for index:
Diubah oleh bekassr 12-08-2014 20:01
bukhorigan dan sunflower.id memberi reputasi
3
44.9K
292
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bekassr
#46
Part 13
Aku tidak tahu kesalahan apa yang kuperbuat pada Putri sampai dia tega mempermainkan aku seperti ini.
Keesokan harinya Putri tidak juga hadir disekolah, aku sudah tidak terlalu mengharapkan kehadirannya lagi. Bahkan aku berdoa aku tidak pernah dipertemukan dengannya.
Malam hari, sebuah pesan singkat masuk ke hp ku, dari Putri
"Iyan, lagi apa?"
"Gak lagi ngapa-ngapain Put" jawabku seadanya
"Kamu marah soal kejadian malam kemarin?Kamu kok bisa sampai disitu? Itu kemarin sama Dika?"
"Aku iseng aja kesana Put diajakin Dika, aku gamarah kok" menurut nganaaaa!?? Setelah ngana kasih harapan ke saya dan menghancurkannya lalu ngana sangka saya senang!??
Tiba tiba Putri meneleponku, dengan malas kuangkat telepon darinya
"Yan, kamu marah ya?"
"Engga kok Put, untuk apa aku marah aku kan bukan siap siapanya kamu hehe" jawabku
"Yan maafin aku ya ngebohongin kamu, gapernah cerita kalau aku suka ke tempat itu, aku takut kamu nganggep aku anak ga bener, tapi beneran Yan sumpah demi tuhan yang kemarin itu cuma temen aja, percaya sama aku yan" kata Putri, nada bicaranya sedikit cemas
"Iya Put, aku paham kok dunia begituan bisa bikin kamu senang, aku juga gak peduli kamu mau jalan sama siapa, aku gak ada hak buat larang kamu" jawabku sinis
"Yan tolong percaya sama aku, aku gak ada hubungan apa apa sama dia, aku cuma temenan aja"
"Iya Putri kenapa jadi khawatir gitu kamu, toh aku kan bukan pacar kamu"
"Karena aku sayang kamu yan.. Aku gak mau kamu jauh gara gara salah paham" *deggg!* jantungku serasa berhenti ketika dia ucapkan kata sayang itu. Tapi fikiran rasionalku bertentangan dengan hati, aku sudah memutuskan untuk tidak mau berurusan lagi dengan dia
"Put, gak perlu bilang sayang kalau memang gak sayang, aku gak kenapa kenapa kok kalau kamu jalan sama cowok kamu"
"Tapi Yan, aku beneran sayang sama kamu"
"Udah ya Put, udah malam, aku mau tidur, daaah" klik, kututup telepon. Aku memutuskan tidur, otakku sudah cukup lelah untuk ditambah lagi dengan pikiran pikiran ini.
Keesokan harinya Putri tidak juga hadir disekolah, aku sudah tidak terlalu mengharapkan kehadirannya lagi. Bahkan aku berdoa aku tidak pernah dipertemukan dengannya.
Malam hari, sebuah pesan singkat masuk ke hp ku, dari Putri
"Iyan, lagi apa?"
"Gak lagi ngapa-ngapain Put" jawabku seadanya
"Kamu marah soal kejadian malam kemarin?Kamu kok bisa sampai disitu? Itu kemarin sama Dika?"
"Aku iseng aja kesana Put diajakin Dika, aku gamarah kok" menurut nganaaaa!?? Setelah ngana kasih harapan ke saya dan menghancurkannya lalu ngana sangka saya senang!??
Tiba tiba Putri meneleponku, dengan malas kuangkat telepon darinya
"Yan, kamu marah ya?"
"Engga kok Put, untuk apa aku marah aku kan bukan siap siapanya kamu hehe" jawabku
"Yan maafin aku ya ngebohongin kamu, gapernah cerita kalau aku suka ke tempat itu, aku takut kamu nganggep aku anak ga bener, tapi beneran Yan sumpah demi tuhan yang kemarin itu cuma temen aja, percaya sama aku yan" kata Putri, nada bicaranya sedikit cemas
"Iya Put, aku paham kok dunia begituan bisa bikin kamu senang, aku juga gak peduli kamu mau jalan sama siapa, aku gak ada hak buat larang kamu" jawabku sinis
"Yan tolong percaya sama aku, aku gak ada hubungan apa apa sama dia, aku cuma temenan aja"
"Iya Putri kenapa jadi khawatir gitu kamu, toh aku kan bukan pacar kamu"
"Karena aku sayang kamu yan.. Aku gak mau kamu jauh gara gara salah paham" *deggg!* jantungku serasa berhenti ketika dia ucapkan kata sayang itu. Tapi fikiran rasionalku bertentangan dengan hati, aku sudah memutuskan untuk tidak mau berurusan lagi dengan dia
"Put, gak perlu bilang sayang kalau memang gak sayang, aku gak kenapa kenapa kok kalau kamu jalan sama cowok kamu"
"Tapi Yan, aku beneran sayang sama kamu"
"Udah ya Put, udah malam, aku mau tidur, daaah" klik, kututup telepon. Aku memutuskan tidur, otakku sudah cukup lelah untuk ditambah lagi dengan pikiran pikiran ini.
0