- Beranda
- Stories from the Heart
Petrichor, A Lovely Story After Rain
...
TS
bekassr
Petrichor, A Lovely Story After Rain
Malam gan, ane udah lama mau bikin cerita disini, cuma ga kesampean terus, baru sekarang niatnya kesampean.
Ini cerita based on true life story of mine, cuma ada beberapa detail yang bakal ane tambah-tambahin sebagai pemanis cerita, komposisinya 80-20 lah, hehe.
Okay, i think i can start this now?
INDEX thanks to agan vanjipeng
Ini cerita based on true life story of mine, cuma ada beberapa detail yang bakal ane tambah-tambahin sebagai pemanis cerita, komposisinya 80-20 lah, hehe.
Okay, i think i can start this now?
INDEX thanks to agan vanjipeng

Spoiler for index:
Diubah oleh bekassr 12-08-2014 20:01
bukhorigan dan sunflower.id memberi reputasi
3
44.9K
292
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bekassr
#34
Part 10
Kedekatanku dengan Putri semakin intens sejak saat itu. Kami mulai berani mengucapkan kata kata sayang dan kata kata rindu di sms. Tak semalampun aku lewatkan tanpa mendengar suaranya ditelepon. Tawa renyahnya di telepon sudah menjadi candu buatku. Tapi sampai saat itu aku belum berani mengungkapkan perasaan ku padanya.
"Besok mau ngga temenin aku cari hadiah buat temen aku?" tanyanya di sms
"Bisa sih, tapi besokkan ada acara disekolah sampai sore" balasku mengingatkan
"Bolos lagi dong hehe"
"Hemm gimana ya? Kalau nggak mau gimana?"
"Kalau gak mau, aku cium lagi nanti. Udah ah banyak alesan, harus mau pokoknya"
""Eh jadi keingat di cium, jadi kepengen lagi"
"Huu maunya"
Yak, dan besok aku harus melayaninya sekali lagi untuk bolos bersama
Keesokan harinya setelah kujemput dia ditempat kemarin, akupun membawanya ke sebuah mall di Jalan Riau yang baru saja berdiri.
Sampai siang kira-kira setelah sholat zuhur, setelah menemukan barang yang dicarinya dan lelah berkeliling, akhirnya Putri mengajakku pulang
"Mau kemana lagi nih? Udah jam pulang sekolah juga, apa mau langsung pulang?" tanyaku
"Males pulaang" katanya manja
"Terus tuan Putri mau kemana lagi?" tanyaku menggodanya
"Pengen main kerumah kamu, boleh kenalan gak sama mama kamu?"
"Hah? Seriusan? Buat apa?" tanyaku terkejut, anak ini memang selalu bertindak penuh kejutan
"Gak boleh nih? Yaudah aku merajuk, tinggalin aja aku disini" katanya sambil berjalan ke pojokan dinding, berjongkok, dan memasang gestur menangis seperti anak kecil
"Yaampun kayak anak kecil ya merajuk merajuk" kataku membujuknya. Dia masih bergeming pada posisinya
"Yaudah ayuklah kerumah aku, tapi ntar kalau mama cerewet jangan salahin aku ya" kataku mengalah
"Yee! Gitu dong daritadi" katanya. Dan *ccuupph*
lagi lagi dia memberi ku serangan listrik mendadak dengan ciumannya kepipiku. Ah, kalaupun aku menjatuhkan diriku dari lantai 3 ini, aku pasti tidak akan merasakan apapun karena bahagianya aku saat itu.
Aku dan Putri pun beranjak pergi dari situ dan berangkat kerumahku.
"Eh abang udah pulang, tumben cepat" sambut ibuku
"Iya ma soalnya gurunya ada acara apa gitu, oh iya ma, ada temenku didepan, mama ada masak gak? Kasian tu kelaparan" candaku
"Ooh kok gak disuruh masuk? Ada tu mama masakin ayam goreng, temennya berapa orang? Biar mama bikinin minum"
"Satu orang aja kok, mama deh suruh masuk abang mau gantu baju dulu" kataku dan berlalu ke kamar.
Setelah sholat dan mengganti pakaian*eciee sholat
akupun kembali kedepan untuk bertemu Putri. Ternyata ibuku da Putri sudah berada diruang tamu dan berbincang bincang, mereka pun nampak langsung akrab seperti sudah lama bertemu. Wanita paling sempurna yang pernah kutemui, cantik, baik, dan klop sama ibuku. Saat itu aku sudah 2 minggu lebih mengenalnya, tapi aku merasa sudah bertemu dan bersamanya lebih dari 2 tahun.
"Abang kok gak bilang bilang mau bawa pacar, kalau bilang kan mama masak enak" canda ibuku saat melihatku datang
"Yaudah mama tinggal dulu ya, ada sinetron kesukaan mama lagi main"
"Huu dasar mama sinetron terus" kataku
"Daripada abang tidur terus, oh iya bang dedek Vita lagi buat pr tu bantu-bantuin ya, katanya pr bahasa inggrisnya susah, Putri tante tinggal dulu ya"
"Eh iya tante gapapa" balas Putri
"Gimana? Cerewet kan mama?" kataku setelah ibuku masuk kedalam kamarnya
"Haha enak lagi orangnya, seru, hehe" katanya
"Eh minum dulu itu" kataku menyuruhnya minum minuman yang diberi ibuku
"Iya udh, eh adik kamu bantuin sana, yuk ah aku mau ikutan bantu juga, ayuuuk" katana menarik tanganku memaksa
Aku dan dia pun membantu adikku yang masih kelas 5 sd saat itu, lagi lagi Putri cepat akrab dengan adikku, mereka memiliki hobi yang sama dan berbicara terus dan nyambung satu sama lain. Walau akhirnya aku yang jadi mengerjakan pr adikku saat itu sampai selesai.
"Eh kamar kamu dimana sih? Pasti berantakan kan, liat nih kamar adek kamu aja rapih" katanya
"Enak aja berantakan, rapih tau" elakku
"Mana coba tunjukin" katanya
Akupun lalu mebawanya ke kamarku, walau sebenarnya kamar ku sangat berantakan.
"Tuh kan jorok kamarnya berantaka gini, ayo bersihin" perintahnya sambil berkacak pinggang seperti seorang nyonya menyuruh pembantunya
Dia membantuku membereskan kamarku sampai sampai aku pangling saking rapihnya itu kamarku atau bukan
Dia lalu berbaring diatas kasurku, aku pun mengikutinya berbaring.
"Put, makasih banyak ya, kamu udah jadi temen yang baiiiik, aku orang baru disini jadi cepat betah hehe" kataku
"Yaaah jadi cuman temen aja nih?" kata Putri menatapku sambil memanyunkan bibirnya dan pura pura memasang muka sedih
*ccuupph* aku tidak tau apa yang merasuki diriku, tapi tiba tiba tanpa sadar aku mencium bibirnya saat itu. Mungkin aku saat itu kebanyakan nonton film barat hehe.
Kulepaskan pagutanku dari bibir Putri, kulihat dia dengan cemas, apakah dia akan marah dan menamparku seperti film film barat yang kutonton itu
Tapi tidak ada raut marah sedikitpun di wajahnya, dia malah tersenyum saat kami saling pandang pada saat momen yag tak terlukiskan itu.
Tiba tiba dia beranjak dari kasur dan mengambil tasnya
"Yuk antar aku pulang"
"Besok mau ngga temenin aku cari hadiah buat temen aku?" tanyanya di sms
"Bisa sih, tapi besokkan ada acara disekolah sampai sore" balasku mengingatkan
"Bolos lagi dong hehe"
"Hemm gimana ya? Kalau nggak mau gimana?"
"Kalau gak mau, aku cium lagi nanti. Udah ah banyak alesan, harus mau pokoknya"
""Eh jadi keingat di cium, jadi kepengen lagi"
"Huu maunya"
Yak, dan besok aku harus melayaninya sekali lagi untuk bolos bersama

Keesokan harinya setelah kujemput dia ditempat kemarin, akupun membawanya ke sebuah mall di Jalan Riau yang baru saja berdiri.
Sampai siang kira-kira setelah sholat zuhur, setelah menemukan barang yang dicarinya dan lelah berkeliling, akhirnya Putri mengajakku pulang
"Mau kemana lagi nih? Udah jam pulang sekolah juga, apa mau langsung pulang?" tanyaku
"Males pulaang" katanya manja
"Terus tuan Putri mau kemana lagi?" tanyaku menggodanya
"Pengen main kerumah kamu, boleh kenalan gak sama mama kamu?"
"Hah? Seriusan? Buat apa?" tanyaku terkejut, anak ini memang selalu bertindak penuh kejutan
"Gak boleh nih? Yaudah aku merajuk, tinggalin aja aku disini" katanya sambil berjalan ke pojokan dinding, berjongkok, dan memasang gestur menangis seperti anak kecil
"Yaampun kayak anak kecil ya merajuk merajuk" kataku membujuknya. Dia masih bergeming pada posisinya
"Yaudah ayuklah kerumah aku, tapi ntar kalau mama cerewet jangan salahin aku ya" kataku mengalah
"Yee! Gitu dong daritadi" katanya. Dan *ccuupph*
lagi lagi dia memberi ku serangan listrik mendadak dengan ciumannya kepipiku. Ah, kalaupun aku menjatuhkan diriku dari lantai 3 ini, aku pasti tidak akan merasakan apapun karena bahagianya aku saat itu.Aku dan Putri pun beranjak pergi dari situ dan berangkat kerumahku.
"Eh abang udah pulang, tumben cepat" sambut ibuku
"Iya ma soalnya gurunya ada acara apa gitu, oh iya ma, ada temenku didepan, mama ada masak gak? Kasian tu kelaparan" candaku
"Ooh kok gak disuruh masuk? Ada tu mama masakin ayam goreng, temennya berapa orang? Biar mama bikinin minum"
"Satu orang aja kok, mama deh suruh masuk abang mau gantu baju dulu" kataku dan berlalu ke kamar.
Setelah sholat dan mengganti pakaian*eciee sholat
akupun kembali kedepan untuk bertemu Putri. Ternyata ibuku da Putri sudah berada diruang tamu dan berbincang bincang, mereka pun nampak langsung akrab seperti sudah lama bertemu. Wanita paling sempurna yang pernah kutemui, cantik, baik, dan klop sama ibuku. Saat itu aku sudah 2 minggu lebih mengenalnya, tapi aku merasa sudah bertemu dan bersamanya lebih dari 2 tahun."Abang kok gak bilang bilang mau bawa pacar, kalau bilang kan mama masak enak" canda ibuku saat melihatku datang
"Yaudah mama tinggal dulu ya, ada sinetron kesukaan mama lagi main"
"Huu dasar mama sinetron terus" kataku
"Daripada abang tidur terus, oh iya bang dedek Vita lagi buat pr tu bantu-bantuin ya, katanya pr bahasa inggrisnya susah, Putri tante tinggal dulu ya"
"Eh iya tante gapapa" balas Putri
"Gimana? Cerewet kan mama?" kataku setelah ibuku masuk kedalam kamarnya
"Haha enak lagi orangnya, seru, hehe" katanya
"Eh minum dulu itu" kataku menyuruhnya minum minuman yang diberi ibuku
"Iya udh, eh adik kamu bantuin sana, yuk ah aku mau ikutan bantu juga, ayuuuk" katana menarik tanganku memaksa
Aku dan dia pun membantu adikku yang masih kelas 5 sd saat itu, lagi lagi Putri cepat akrab dengan adikku, mereka memiliki hobi yang sama dan berbicara terus dan nyambung satu sama lain. Walau akhirnya aku yang jadi mengerjakan pr adikku saat itu sampai selesai.
"Eh kamar kamu dimana sih? Pasti berantakan kan, liat nih kamar adek kamu aja rapih" katanya
"Enak aja berantakan, rapih tau" elakku
"Mana coba tunjukin" katanya
Akupun lalu mebawanya ke kamarku, walau sebenarnya kamar ku sangat berantakan.
"Tuh kan jorok kamarnya berantaka gini, ayo bersihin" perintahnya sambil berkacak pinggang seperti seorang nyonya menyuruh pembantunya
Dia membantuku membereskan kamarku sampai sampai aku pangling saking rapihnya itu kamarku atau bukan

Dia lalu berbaring diatas kasurku, aku pun mengikutinya berbaring.
"Put, makasih banyak ya, kamu udah jadi temen yang baiiiik, aku orang baru disini jadi cepat betah hehe" kataku
"Yaaah jadi cuman temen aja nih?" kata Putri menatapku sambil memanyunkan bibirnya dan pura pura memasang muka sedih
*ccuupph* aku tidak tau apa yang merasuki diriku, tapi tiba tiba tanpa sadar aku mencium bibirnya saat itu. Mungkin aku saat itu kebanyakan nonton film barat hehe.
Kulepaskan pagutanku dari bibir Putri, kulihat dia dengan cemas, apakah dia akan marah dan menamparku seperti film film barat yang kutonton itu

Tapi tidak ada raut marah sedikitpun di wajahnya, dia malah tersenyum saat kami saling pandang pada saat momen yag tak terlukiskan itu.
Tiba tiba dia beranjak dari kasur dan mengambil tasnya
"Yuk antar aku pulang"
Diubah oleh bekassr 10-07-2014 02:30
0