"Kemana aja siiih!? Gak ada ngabarin, sms giti kek, Put aku udah sampai ya, kan enak, aku khawatir tauuu!" sambut Putri dengan omelannya saat aku memasuki kelas keesokan harinya.

"Ehehe maaf maaf, gak tau kalau ada wajib lapor" kataku

"Ih jahat, pikiran aku udah kemana mana tau, aku udah ngebayangin Iyan jatuh dari motor, terus pingsan, terus diangkat sama orang gak dikenal, terus organ organnya diambil, terus..." hepp, aku mendekap mulutnya sebelum lebih banyak kata-kata yang keluar dari mulutnya

"Iya iya bawel, lain kali aku sms deh hehe" aku merasa sudah seperti sepasang sejoli, andai saja memang dia itu pacarku

"Lah badannya panas, demam? Yaampun makanya jangan main hujan, sok sok kuat" sambungku ketika menyadari hangat badannya pada tanganku.

"Enggak kok ngga sakit, akukan kuat, week" balasnya

"Nih jaketnya, udah aku cuciin, wangiii" katanya sambil memberikan jakett yang kupinjamkan padanya kemarin

"Haha makasih ya, baik banget pakai dicuciin hehe"

Pelajaran pun dimulai, sudah dua mata pelajaran dilalui Putri dengan tertidur. Jika hari-hari biasa aku wajar melihatnya tertidur, aku sekarang khawatir karena mukanya sedikit pucat.

"Put, ke uks sana, istirahat baring baring, kan ada obat disana" kataku

"Aku enggak apa apa Iyaan, sok sweet yaa" katanya dengan senyum dipaksakan, tapi senyum itu masih saja lebih manis daripada gula.

"Apanya yang enggak apa apa, pucat gitu, ayolah ke uks, aku temenin deh" tawarku

"Beneran nih ditemenin? Kalau gitu aku mau hehe" katanya lalu berdiri dan meminta izin uks pada guru

"Awas kalau gak ke uks ya!" ancamnya ketika kembali kemeja untuk memasukkan buku

"Siap bos!" kataku

Beberapa menit setelah Putri keluar, aku pura-pura meminta izin buang air lalu meyusulnya ke ruang kesehatan. Sengaja aku bawa jaket untuk kupinjamkan pada Putri. Setibanya disana kulihat Putri telah terlelap sambil meringkuk. Ah keputusan ku tepat untuk membawa jaket. Kubentagkan jaketku diatas badannya agar dia merasa hangat. Aku lalu duduk di kursi yang ada disitu, kuperhatikan dia, ah Tuhan engkau maha baik, telah mengirimiku kesini dan bertemu bidadariku disini, batinku. Tanpa tersadar aku pun tertidur setelah lama memperhatikan Putri.

*ccuuuph* kurasakan sebuah bibir menyentuh pipiku, apa aku bermimpi? Kukerjap kerjapkan mataku, dan kulihat Putri didepanku. Tuhan maha penyayang! Aku baru saja dicium oleh bidadari!

"Kamu manis kali ya, nyelimutin aku terus nungguin aku sampai tidur" katanya, dia memanggilku dengan KAMU! Things getting serious here

"Tapi saking manisnya kamu udah bolos 1 mata pelajaran penuh tau" katanya lagi sambil mencubit halus pipiku

"Yuk ah balik kekelas" ajaknya sambil menarik tanganku

"I-i-iya yuk" kataku gelagapan, belum terkumpul nyawa setelah bangun sudah hilang lagi nyawaku dengan ciumannya dipipiku. Tuhan, aku merasa tidak pernah sedekat ini dengan kematian