Jam 12:00 siang
Waktunya istirahat, waktu yang pas untuk tidur setelah semalaman begadang. Hal ini adalah kebiasaan rutin Row di sekolah, duduk diam saat jam pelajaran dan tertidur saat istirahat. Row jarang berbicara dengan teman-temanya,kecuali untuk hal-hal penting(seperti meminjam tugas dan meminta rokok) .

Tidak, Row tidak anti sosial, dia hanya kurang suka berbicara sesuatu yang tidak terlalu penting. Tetapi diluar dugaan, row cukup terkenal terutama dikalangan anak-anak gadis Sekolah Kejuruan jurusan Keuangan tersebut.

Bell pulang berbunyi, Row bergegas pulang untuk menaruh sepedanya dan berganti baju, setelah itu dia langsung mengetuk-ngetuk kamar Depan yang persis berada di sebelahnya.

“Dep, bangun Dep, udah mau jam 4 telat nanti kita Dep”

“selow , baru beres mandi gw” teriak Depan dari dalam kamarnya

“wooo gw pikir lo masih tidur, yaudah gw tungguin”

Row duduk di sofa dan menghidupkan TV. Hanya ada satu TV di kos-kosan ini, biasanya tiap malam penghuni kosan berkumpul bersama-sama menonton TV, sering kali mereka ricuh berebut remot karna memiliki acara favorit masing-masing. Tetapi terkadang semuanya fokus dan terdiam saat menonton suatu film yang seru. Dan tak jarang mereka hanya mengobrol dan bercanda, membiarkan TV menyala walau tak ada yang menonton. Ya mungkin ruang TV ini adalah pusat dari kos-kosan tersebut.

“Sip, beres gw row” kata depan yang sudah rapih berada di depan pintu kamarnya, membuyarkan lamunan row

“yodah,berangkat yok Dep”

“yok’ah “

Mereka berangkat ke Cafe menggunakan motor Depan. Depan adalah Chef helper di suatu Café yang terletak di pinggir jalan di pusat Kota Gajah. 1 tahun sudah depan menjadi chef helper, hanya selang satu bulan dari kelulusannya di Sekolah Kejuruan jurusan Memasak.

Depan merekomendasikan Row untuk dapat bekerja di Cafe tersebut sebagai tukang cuci piring, jadilah setiap senin – jum’at row mencuci piring dari jam 04.00 sore - jam 10.30 malam.” yah hitung-hitung sebagai uang rokok dan bermain game”, Ujar Row kepada Depan.

Ruang TV sudah ramai saat Row dan Depan pulang. Arey, Nina, dan Dara sedang menonton acara lawak di TV, dimana ada sekelompok pelawak bermain bersama-sama diatas panggung menjalankan suatu cerita yang berbeda tiap episodenya, dan ada juga kehadiran dua Sinden cantik yang menjadi pemanis acara tersebut.

“Baru pada pulang kalian” rey menyadari kehadiran Row dan Depan yang baru masuk lewat pintu.

“Sini-sini ikutan nonton lucu banget acaranya” kata Nina sambil bersenyum manis kearah kami

“Boleh deh, lumayan refreshing ngilangin capek” Depan langsung duduk di sofa, tangannya sigap mengambil kacang yang tersedia di meja.

“Lah, lo kagak ikutan Row ?” Ujar Depan yang melihat Row telus melangkah kearah pintu kamarnya.

“Kaga ah Dep, mau tidur gw,kemaren abis PM gw”

“wuuu dasar lo row, kepala kosan masa kaga mau ngumpul-ngumpul ama anak-anak kosan nya?” ujar Nina sambil menjulurkan lidahnya

“yaa besok-besok lagi ya nin, teler berat gw” Row masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan badannya dikasur. Terdengar tawa meledak dari ruang TV. Jujur saja Row sangat ingin bergabung bersama mereka, tapi badanya rasanya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi. Hampir dua kali Row memecahkan piring karna matanya terasa berat siang tadi. “yah seenggaknya denger tawa diaorang uda buat gw ikut seneng lah”, Row memejamkan matanya.