- Beranda
- Stories from the Heart
My Girlfriend = My Big Boss
...
TS
Biji.Salax
My Girlfriend = My Big Boss
My Girlfirend = My Big Boss
Tiba-tiba aku merasa
Telah begitu lama mengenalmu
Bukan hanya akrab
Tetapi dekat
Pada suatu masa
Jauh sebelum aku mati
Bahkan lama setelah aku lahir
Dan pada jarak antara kelahiran dan kematianku
Aku merasa pernah bersatu denganmu
Entah dimana
Telah begitu lama mengenalmu
Bukan hanya akrab
Tetapi dekat
Pada suatu masa
Jauh sebelum aku mati
Bahkan lama setelah aku lahir
Dan pada jarak antara kelahiran dan kematianku
Aku merasa pernah bersatu denganmu
Entah dimana
Quote:
Miss Jongkok
My First Day, My Doomsday
Destiny Lucky 7 [777]
I know you now "Internet"
One Step Closer With You
Laras=Totally Perfect
Laras oh Laras
Dark Side Fika
Si miskin & Si kaya
Waiters
Girl Hate Yes-Men ?
PRT ? Siapa takut
That's you fika ?
Casa Grande - UGM
One Night 2 Love [Part 1]
One Night 2 Love [Part 2]
One Night 2 Love [Final Part]
Nasi Goreng Cinta
Tragedi Gunung Merapi [PART I]
Tragedi Gunung Merapi [Final Part]
Little Rendi
Home Sweet Home [Part 1]
Home Sweet Home [Part 2]
Home Sweet Home [Final Part]
Trust Me
Can I ?
Title "Mahasiswa"
Biji Salak [Part 1]
Biji Salak [Part 2]
Merapi - Parangtritis, am I "Jogja" ?
"family"
Fix The Day [Part 1]
Fix The Day [Part 2]
C.A.R.E
Break The Wall
Rebound
Bona
Indirect Kiss
Sin To Be Twin
My Way
In The Hill
Promise
Ordinary Night
Eruption
Her, Her, and Her
Graduation
Resign
Re-Confession
Cursed Place
Joy of Bothering
Emotion
Feeling Warm
Untouchable Dream [Part 1]
Untouchable Dream [Part 2]
Learn To Get Up
Big Wave
My Girlfriend = My Big Boss
My First Day, My Doomsday
Destiny Lucky 7 [777]
I know you now "Internet"
One Step Closer With You
Laras=Totally Perfect
Laras oh Laras
Dark Side Fika
Si miskin & Si kaya
Waiters
Girl Hate Yes-Men ?
PRT ? Siapa takut
That's you fika ?
Casa Grande - UGM
One Night 2 Love [Part 1]
One Night 2 Love [Part 2]
One Night 2 Love [Final Part]
Nasi Goreng Cinta
Tragedi Gunung Merapi [PART I]
Tragedi Gunung Merapi [Final Part]
Little Rendi
Home Sweet Home [Part 1]
Home Sweet Home [Part 2]
Home Sweet Home [Final Part]
Trust Me

Can I ?
Title "Mahasiswa"
Biji Salak [Part 1]
Biji Salak [Part 2]
Merapi - Parangtritis, am I "Jogja" ?
"family"
Fix The Day [Part 1]
Fix The Day [Part 2]
C.A.R.E
Break The Wall
Rebound
Bona
Indirect Kiss
Sin To Be Twin
My Way
In The Hill
Promise
Ordinary Night
Eruption
Her, Her, and Her
Graduation
Resign
Re-Confession
Cursed Place
Joy of Bothering
Emotion
Feeling Warm
Untouchable Dream [Part 1]
Untouchable Dream [Part 2]
Learn To Get Up
Big Wave
My Girlfriend = My Big Boss
Quote:
Saya bercerita disini dengan memaparkan lokasi-lokasi yang bisa mempermudah reader mungkin yang tinggal dijogja atau pernah ke jogja dapat merasakan langsung suasana tempat itu.
tapi bukan berarti dengan begitu bisa mengganggu kehidupan TS. Tolong hargai kehidupan TS dan semua karakter yang ada dicerita.
Enjoy and share
tapi bukan berarti dengan begitu bisa mengganggu kehidupan TS. Tolong hargai kehidupan TS dan semua karakter yang ada dicerita.
Enjoy and share
Quote:
MGF=MBB.PDF thanks untuk agan shabutaro atas PDFnya.
Quote:
Dilarang keras nge-junk / one liner di thread ini.
Komen lah yang berisi tentang cerita.
ENJOY
Komen lah yang berisi tentang cerita.
ENJOY
Polling
0 suara
Siapa yang akan menjadi "My Girlfriend" ?
Diubah oleh Biji.Salax 15-07-2014 21:01
radorada dan 37 lainnya memberi reputasi
36
2.7M
Kutip
6.7K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Biji.Salax
#5280
Big Wave
Quote:
Ternyata gw selama ini memang sudah dibutakan oleh mimpi gw. Yang membuat gw tidak memperhatikan orang-orang disekitar gw. Sejak kecil gw hanya punya satu tujuan, tetapi waktu memberikan jalan yang berbeda. Di pertengahan perjuangan gw menggampai mimpi itu, muncul orang-orang yang selalu ada membantu gw berjuang meraih mimpi itu. Dan gw terlalu buta dengan hanya melihat kedepan tanpa melihat kesamping, orang-orang yang berjalan bersama gw.
Tapi seseorang datang menyadarkan gw untuk menghargai hidup. Cara menjadi seorang manusia yang utuh. Selama ini gw benar-benar seperti sebuah robot. Kerja, kerja, dan kerja untuk mendapatkan mimpi gw itu. Dan disaat kenyataan membanting gw, membuat gw terpuruk. Dia kembali datang menyadarkan gw untuk bangkit.
“Mungkin lo akan melampiaskan kekesalan lo pada sesuatu yang membuat lo lupa akan kepedihan lo. Tapi lo harus ingat bahwa disaat lo bangun di kemudian harinya, itulah hidup lo yang sebenarnya. Seberapa sakitnya itu, lo harus menerimanya. Oleh karena itu sampai sekarang gw masih belajar, belajar cara bangkit dari sakitnya kenyataan.” Kata-kata darinya masih teringat di pikiran gw hingga saat ini. Membuat gw belajar cara untuk bangkit dari keterpurukan gw, dan memahami orang-orang disekitar gw.
Seusai pulang dari kantor, gw lihat tidak ada mobil fika terparkir didepan rumah. Tumben ini anak gak bersarang dirumah gw hari ini. Gw langsung mandi, seharian duduk didepan monitor di kantor membuat badan gw serasa rontok. Seusai mandi gw ngebuka kulkas berharap masih ada bahan untuk gw makan malam ini. Tapi sepanjang gw lihat, isi kulkas hanya cemilan dari fika. Sesaat kemudian handphone gw berbunyi. Saat gw lihat, laras menelpon gw.
Laras : halo
Gw : halo ras, kenapa ?
Laras : masih dikantor ren ?
Gw : hahaha, gak ras. Udah dirumah kok kenapa ?
Laras : sibuk gak ?
Gw : gak juga sih, kenapa ?
Laras : jalan yuk
Gw : lo dah makan ?
Laras : udah sih tadi siang, tapi kalau mau makan ayuk aja
Gw : nah, gw lapar nih. Cari makan yok, gw jemput kerumah lo ya.
Gw tancap gas motor gw menuju rumah laras. Walaupun langit malam ini terlihat agak putih, pertanda seperti mau hujan. Tapi tidak meruntuhkan niat gw untuk bertemu laras. Sudah lama banget gw gak jalan berduaan dengan laras semenjak gw kerja dikantor. Untungnya saja malam ini fika gak datang kerumah gw.
Sesampainya dirumah laras, gw sudah melihat laras duduk diteras menunggu gw. Seperti biasa, laras selalu saja tampak menarik dimata gw. Karena dia tau bakal menggunakan motor untuk jalan kali ini, laras menggunakan celana jeans dan cardigan.
Laras : hai ren
Gw : dah lama nih gak jalan bareng lo, mau makan dimana nih >
Laras : hmmm, nyate yuk. Gak tau kenapa dari kemarin pengen banget makan sate di kaliurang
Gw : waduh jauh amat ras
Laras : hmmm, sate tuh paling enak kalau dimakan di tempat yang cuacanya dingin. Jadi tempat yang paling cocok ya dikaliurang.
Gw : ya udah deh, gw ngikut aja asal kenyang. Hehe
Akhirnya gw dan laras cari makan ke kaliurang. Sebenarnya gw paling malas kalau mau makan aja harus ribet. Karena gw gak terlalu protes kalau sudah soal rasa. Yang penting kenyang dan pedas, simple. Hampir 1 jam kita baru sampai di sebuah warung sate pinggir jalan di kaliurang. Keadaan gw yang sudah sangat lapar ditambah cuaca yang benar-benar lagi dingin.
Laras : kamu mau sate apa ren ?
Gw : adanya apa aja ?
Laras : ayam, kambing, ama jeroan.
Gw : ayam aja deh ras
Warungnya terlihat sepi, seperti warung-warung sate biasa. seperti gak ada yang spesial.
Gw : lo sering makan disini ras ?
Laras : jarang sih, cuman kalau lagi pengen aja. Kan sate cenderung makanan yang enak buat di daerah pegunungan gitu. Jadi ya kalau pengen makan sate, seringnya kesini ketimbang tempat lain.
Gw : ribet ras, hampir mati kelaparan gw tadi dijalan gw.
Laras : dasar ah, terus gimana kerjaan kamu ? masih sering disuruh lembur ?
Gw : yah kalau gw berkurang sih nggak, tapi ya udah terbiasa aja sih sekarang ama keadaan sekarang. Lo ma ciko gimana usahanya ?
Laras : udah mulai dibangun tuh cabang kebun laras. Doain ren semoga lancar-lancar aja.
Gw : pasti, semoga usaha yang lo jalanin lancar. Eh datang nih pesanan, makan dulu gih. Dah lapar banget gw.
Karena porsi lontongnya sedikit, gw langsung memesan 1 porsi lontong lagi buat gw. Rasanya energi gw terisi kembali setelah menghabiskan 2 porsi lontong dan sate ayam. Dan memang makan sate di daerah pegunungan memang “the best”. Tidak diragukan lagi kenapa di daerah puncak lebih banyak penjual sate.
Gw : mau kemana lagi nih ?
Laras : ke atas bentar yuk, dah lama gak jalan bareng kamu. Mumpung dah setengah jalan. Dah lama juga gak liat pemandangan malam dari bukit.
Gw : hayuk deh
Gw langsung meng-iya-kan aja permintaan laras. Memang sudah lama banget kita gak punya waktu buat berduaan. kita naik lagi ke atas, ke arah merapi. Rasanya malam ini ingin gw habiskan berdua dengan laras, melepas kangen.
Laras : huuuaaaa, memang pemandangan dari atas paling top ya ren
Gw : he eh
Laras : mandangin kota jogja malam hari dari atas memang gak ada duanya
Gw : ras, ada jagung bakar tuh. Mau gak ?
Laras : mau-mau
Kita beli jagung bakar dipinggiran sambil duduk memandangi hamparan kota jogja. Kelap-kelip lampu, mengalihkan gambaran dari kota jogja yang sibuk, berganti menjadi layaknya bintang-bintang.
Laras : seandainya saja aku bisa ngehentiin waktu. Pengen rasanya saat-saat seperti ini bertahan lebih lama.
Gw genggam tangan laras, tangan ini yang awalnya terasa dingin. Perlahan menjadi hangat, perasaan kita berdua lah yang membuat malam yang dingin ini menjadi hangat.
Gw : seandainya saja
Laras : ren
Gw: hah ?
Laras : gerimis ren, balik yuk
Siaaaal, mood langsung rusak hanya karena rintik hujan mulai turun malam itu. Gw kebut motor gw, tapi baru setengah jalan, hujan semakin lebat. Karena sudah malam, gw memilih buat meneruskan perjalanan. Dibanding harus berteduh dipinggir jalan yang dingin. Karena hujan yang tidak memberikan tanda akan mereda, akhirnya gw memilih kerumah gw terlebih dahulu karena dingin malam ini hanya akan menyebabkan sakit.
Sesampainya dirumah
Gw : maaf banget deh ras, gw belum sempat beli rain coat
Laras : udah gpp, tapi kok gak reda-reda juga ya. Ren, aku pinjam baju kamu ya
Gw : oh iya, lo mandi dulu deh, biar gak kena demam, lagian ntar masuk angin lagi. Ntar gw siapin baju ganti, gw cariin baju yang gedean aja gpp kan ?
Laras : he eh
Gw cari baju t-shirt dan celana pendek gw ke laras. Karena seluruh pakaian laras basah karena hujan. Seusai laras mandi, gw juga bergegas mandi karena takut terkena demam.
Laras : keknya gak reda-reda deh, aku nginep disini aja ren. lagian kalau kamu harus ngantar aku balik lagi malam ini. Yang ada ntar kamu kurang tidur, kan besok kerja
Gw : sebenarnya sih gpp, gw dah sering begadang. Tapi kalau gak reda-reda gini mending tidur disini aja deh. Lo tidur dikamar ya, gw tidur didepan tv
Laras : gak apa-apa nih ?
Gw : gak papa, udah biasa kok gw
Iya, gw udah biasa tidur di depan tv. Karena hampir tiap hari fika yang menjajah kamar gw itu. Mau gak mau gw selalu mengalah dan tidur didepan tv. Setelah laras masuk kekamar, gw langsung merebahkan diri gw ke kasur yang ada didepan tv. Baru saja gw merebahkan diri, gw langsung terlelap karena kelelahan. Tapi belum sempat gw menyentuh kata “nyenyak”, ada sesuatu yang membangunkan gw
Laras : ren, ren bangun
Gw : hah, kenapa ras ?
Laras : aku gak berani tidur sendiri
Gw : heee, kenapa emangnya ? *sambil ngegeser badan*
Laras : aku selalu kebangun kalau dah jam nunjukin jam 3:20
Gw : kok bisa ?
Laras : aku juga gak tau, udah 4 tahun tiap malam aku selalu kebangun jam segitu. Mau sengantuk apapun, pasti kebangun. Oleh karena itu aku selalu minta ditemanin adek aku dirumah kalau tidur. Gak berani sendiri aku ren.
Gw : ya udah
Alhasil, diatas kasur yang seharusnya untuk satu orang dipakai buat berdua. Semenjak laras pindah kesini, gw jadi gak bisa merem lagi. Aroma tubuh laras tercium jelas. Membuat pikiran gw jadi gak karuan, hampir 2 jam gw hanya memejamkan mata tanpa tertidur. Hujan diluar pun sudah tidak terdengar lagi. Hingga terdengar suara pintu depan gw terbuka. Dan gw kaget saat melihat fika datang jam segini.
Gw : eh fika
Fika : gw cuman mau ngambil buku gw yang ketinggalan aja kok. Gak usah ngerasa ke ganggu
Laras : loh fika, ada fik ?
Fika : gak kok ras, cuman mau ngambil buku, udah lanjutin aja
Setelah mengambil buku didalam kamar fika langsung balik. Semakin kacau pikiran gw saat itu. Entah apa yang dipikirkan fika melihat gw dengan laras sekasur dan laras menggunakan baju gw. Hal itu membuat gw terjaga hingga pagi.
Tapi seseorang datang menyadarkan gw untuk menghargai hidup. Cara menjadi seorang manusia yang utuh. Selama ini gw benar-benar seperti sebuah robot. Kerja, kerja, dan kerja untuk mendapatkan mimpi gw itu. Dan disaat kenyataan membanting gw, membuat gw terpuruk. Dia kembali datang menyadarkan gw untuk bangkit.
“Mungkin lo akan melampiaskan kekesalan lo pada sesuatu yang membuat lo lupa akan kepedihan lo. Tapi lo harus ingat bahwa disaat lo bangun di kemudian harinya, itulah hidup lo yang sebenarnya. Seberapa sakitnya itu, lo harus menerimanya. Oleh karena itu sampai sekarang gw masih belajar, belajar cara bangkit dari sakitnya kenyataan.” Kata-kata darinya masih teringat di pikiran gw hingga saat ini. Membuat gw belajar cara untuk bangkit dari keterpurukan gw, dan memahami orang-orang disekitar gw.
Seusai pulang dari kantor, gw lihat tidak ada mobil fika terparkir didepan rumah. Tumben ini anak gak bersarang dirumah gw hari ini. Gw langsung mandi, seharian duduk didepan monitor di kantor membuat badan gw serasa rontok. Seusai mandi gw ngebuka kulkas berharap masih ada bahan untuk gw makan malam ini. Tapi sepanjang gw lihat, isi kulkas hanya cemilan dari fika. Sesaat kemudian handphone gw berbunyi. Saat gw lihat, laras menelpon gw.
Laras : halo
Gw : halo ras, kenapa ?
Laras : masih dikantor ren ?
Gw : hahaha, gak ras. Udah dirumah kok kenapa ?
Laras : sibuk gak ?
Gw : gak juga sih, kenapa ?
Laras : jalan yuk
Gw : lo dah makan ?
Laras : udah sih tadi siang, tapi kalau mau makan ayuk aja
Gw : nah, gw lapar nih. Cari makan yok, gw jemput kerumah lo ya.
Gw tancap gas motor gw menuju rumah laras. Walaupun langit malam ini terlihat agak putih, pertanda seperti mau hujan. Tapi tidak meruntuhkan niat gw untuk bertemu laras. Sudah lama banget gw gak jalan berduaan dengan laras semenjak gw kerja dikantor. Untungnya saja malam ini fika gak datang kerumah gw.
Sesampainya dirumah laras, gw sudah melihat laras duduk diteras menunggu gw. Seperti biasa, laras selalu saja tampak menarik dimata gw. Karena dia tau bakal menggunakan motor untuk jalan kali ini, laras menggunakan celana jeans dan cardigan.
Laras : hai ren
Gw : dah lama nih gak jalan bareng lo, mau makan dimana nih >
Laras : hmmm, nyate yuk. Gak tau kenapa dari kemarin pengen banget makan sate di kaliurang
Gw : waduh jauh amat ras
Laras : hmmm, sate tuh paling enak kalau dimakan di tempat yang cuacanya dingin. Jadi tempat yang paling cocok ya dikaliurang.
Gw : ya udah deh, gw ngikut aja asal kenyang. Hehe
Akhirnya gw dan laras cari makan ke kaliurang. Sebenarnya gw paling malas kalau mau makan aja harus ribet. Karena gw gak terlalu protes kalau sudah soal rasa. Yang penting kenyang dan pedas, simple. Hampir 1 jam kita baru sampai di sebuah warung sate pinggir jalan di kaliurang. Keadaan gw yang sudah sangat lapar ditambah cuaca yang benar-benar lagi dingin.
Laras : kamu mau sate apa ren ?
Gw : adanya apa aja ?
Laras : ayam, kambing, ama jeroan.
Gw : ayam aja deh ras
Warungnya terlihat sepi, seperti warung-warung sate biasa. seperti gak ada yang spesial.
Gw : lo sering makan disini ras ?
Laras : jarang sih, cuman kalau lagi pengen aja. Kan sate cenderung makanan yang enak buat di daerah pegunungan gitu. Jadi ya kalau pengen makan sate, seringnya kesini ketimbang tempat lain.
Gw : ribet ras, hampir mati kelaparan gw tadi dijalan gw.
Laras : dasar ah, terus gimana kerjaan kamu ? masih sering disuruh lembur ?
Gw : yah kalau gw berkurang sih nggak, tapi ya udah terbiasa aja sih sekarang ama keadaan sekarang. Lo ma ciko gimana usahanya ?
Laras : udah mulai dibangun tuh cabang kebun laras. Doain ren semoga lancar-lancar aja.
Gw : pasti, semoga usaha yang lo jalanin lancar. Eh datang nih pesanan, makan dulu gih. Dah lapar banget gw.
Karena porsi lontongnya sedikit, gw langsung memesan 1 porsi lontong lagi buat gw. Rasanya energi gw terisi kembali setelah menghabiskan 2 porsi lontong dan sate ayam. Dan memang makan sate di daerah pegunungan memang “the best”. Tidak diragukan lagi kenapa di daerah puncak lebih banyak penjual sate.
Gw : mau kemana lagi nih ?
Laras : ke atas bentar yuk, dah lama gak jalan bareng kamu. Mumpung dah setengah jalan. Dah lama juga gak liat pemandangan malam dari bukit.
Gw : hayuk deh
Gw langsung meng-iya-kan aja permintaan laras. Memang sudah lama banget kita gak punya waktu buat berduaan. kita naik lagi ke atas, ke arah merapi. Rasanya malam ini ingin gw habiskan berdua dengan laras, melepas kangen.
Laras : huuuaaaa, memang pemandangan dari atas paling top ya ren
Gw : he eh
Laras : mandangin kota jogja malam hari dari atas memang gak ada duanya
Gw : ras, ada jagung bakar tuh. Mau gak ?
Laras : mau-mau
Kita beli jagung bakar dipinggiran sambil duduk memandangi hamparan kota jogja. Kelap-kelip lampu, mengalihkan gambaran dari kota jogja yang sibuk, berganti menjadi layaknya bintang-bintang.
Laras : seandainya saja aku bisa ngehentiin waktu. Pengen rasanya saat-saat seperti ini bertahan lebih lama.
Gw genggam tangan laras, tangan ini yang awalnya terasa dingin. Perlahan menjadi hangat, perasaan kita berdua lah yang membuat malam yang dingin ini menjadi hangat.
Gw : seandainya saja

Laras : ren
Gw: hah ?
Laras : gerimis ren, balik yuk
Siaaaal, mood langsung rusak hanya karena rintik hujan mulai turun malam itu. Gw kebut motor gw, tapi baru setengah jalan, hujan semakin lebat. Karena sudah malam, gw memilih buat meneruskan perjalanan. Dibanding harus berteduh dipinggir jalan yang dingin. Karena hujan yang tidak memberikan tanda akan mereda, akhirnya gw memilih kerumah gw terlebih dahulu karena dingin malam ini hanya akan menyebabkan sakit.
Sesampainya dirumah
Gw : maaf banget deh ras, gw belum sempat beli rain coat
Laras : udah gpp, tapi kok gak reda-reda juga ya. Ren, aku pinjam baju kamu ya
Gw : oh iya, lo mandi dulu deh, biar gak kena demam, lagian ntar masuk angin lagi. Ntar gw siapin baju ganti, gw cariin baju yang gedean aja gpp kan ?
Laras : he eh
Gw cari baju t-shirt dan celana pendek gw ke laras. Karena seluruh pakaian laras basah karena hujan. Seusai laras mandi, gw juga bergegas mandi karena takut terkena demam.
Laras : keknya gak reda-reda deh, aku nginep disini aja ren. lagian kalau kamu harus ngantar aku balik lagi malam ini. Yang ada ntar kamu kurang tidur, kan besok kerja
Gw : sebenarnya sih gpp, gw dah sering begadang. Tapi kalau gak reda-reda gini mending tidur disini aja deh. Lo tidur dikamar ya, gw tidur didepan tv
Laras : gak apa-apa nih ?
Gw : gak papa, udah biasa kok gw
Iya, gw udah biasa tidur di depan tv. Karena hampir tiap hari fika yang menjajah kamar gw itu. Mau gak mau gw selalu mengalah dan tidur didepan tv. Setelah laras masuk kekamar, gw langsung merebahkan diri gw ke kasur yang ada didepan tv. Baru saja gw merebahkan diri, gw langsung terlelap karena kelelahan. Tapi belum sempat gw menyentuh kata “nyenyak”, ada sesuatu yang membangunkan gw
Laras : ren, ren bangun
Gw : hah, kenapa ras ?
Laras : aku gak berani tidur sendiri
Gw : heee, kenapa emangnya ? *sambil ngegeser badan*
Laras : aku selalu kebangun kalau dah jam nunjukin jam 3:20
Gw : kok bisa ?
Laras : aku juga gak tau, udah 4 tahun tiap malam aku selalu kebangun jam segitu. Mau sengantuk apapun, pasti kebangun. Oleh karena itu aku selalu minta ditemanin adek aku dirumah kalau tidur. Gak berani sendiri aku ren.
Gw : ya udah
Alhasil, diatas kasur yang seharusnya untuk satu orang dipakai buat berdua. Semenjak laras pindah kesini, gw jadi gak bisa merem lagi. Aroma tubuh laras tercium jelas. Membuat pikiran gw jadi gak karuan, hampir 2 jam gw hanya memejamkan mata tanpa tertidur. Hujan diluar pun sudah tidak terdengar lagi. Hingga terdengar suara pintu depan gw terbuka. Dan gw kaget saat melihat fika datang jam segini.
Gw : eh fika
Fika : gw cuman mau ngambil buku gw yang ketinggalan aja kok. Gak usah ngerasa ke ganggu
Laras : loh fika, ada fik ?
Fika : gak kok ras, cuman mau ngambil buku, udah lanjutin aja
Setelah mengambil buku didalam kamar fika langsung balik. Semakin kacau pikiran gw saat itu. Entah apa yang dipikirkan fika melihat gw dengan laras sekasur dan laras menggunakan baju gw. Hal itu membuat gw terjaga hingga pagi.
jenggalasunyi dan 8 lainnya memberi reputasi
7
Kutip
Balas