- Beranda
- Stories from the Heart
[ Komedi Romantis] Love Is Yuna ( Terkadang cinta memang tak adil)
...
TS
bandotkeren
[ Komedi Romantis] Love Is Yuna ( Terkadang cinta memang tak adil)
Permisi gan, Ane mau share cerita bikinan ane 
silahkan dinikmati semoga agan terhibur
Maaf kalo tulisannya berantakan

silahkan dinikmati semoga agan terhibur

Maaf kalo tulisannya berantakan

Quote:
Original Posted By (Part 01)
PART 01
Love Is Yuna
Setujukah kalian kalau cinta pertama itu adalah cinta yang sangat sulit dilupakan bahkan ketika kalian sudah menikah atau punya pasangan baru.
memori kita saat bersama dia masih terkenang dalam hati sampai saat ini.
Masih ingatkah saat cinta pertama kalian tertawa, masih ingatkah ketika ia menangis atau bersedih, ingatkah kalian akan hari ulang tahunnya, ingatkah juga kalian tentang warna favoritnya?
Semua itu wajar kok, tidak ada yang salah dengan cinta pertama, semua orang pernah mengalaminya dan bukanlah sebuah dosa jika kalian masih teringat padanya.
Aku pun sama seperti kalian, aku juga pernah mengalami cinta pertama, cinta yang begitu hebat hingga ku rela mengorbankan apapun demi dia. dialah Yuna, Yuna Wijayanti seseorang yang telah mengajariku apa arti cinta, kesabaran dan pengorbanan.
Quote :
"Begitu lah cinta, deritanya tiada akhir"
- Cut pat kay -
Namaku Tonie Hida, umurku 17 tahun, aku lahir disebuah kota kecil bernama Sampang, Sampang yang kumaksudkan disini bukan Sampang Madura tapi Sampang Cilacap ( Jawa Tengah ).
Aku bersekolah disebuah SMK jurusan komputer angkatan 2007-2009.
aku adalah siswa yang biasa-biasa saja bahkan tidak ada yang spesial dari diriku. tampang yang biasa, nilai akedemik yang biasa, tampilan yang biasa...bahkan semua temanku pun dari golongan orang yang biasa.
sampai pada akhirnya ada seorang siswi angkatanku yang mencoba memaksakan kehendaknya kepadaku agar aku mirip dengan tokoh idolanya.
Dia mencocokan ku dengan seorang vokalis sebuah grupband bernama Ungu. jujur itu sangat mengusik hidupku yang nyaman tanpa diketahui oleh banyak orang. karena ulahnya seantero sekolah jadi tahu siapa aku.
aku sangat tidak senang bahkan tidak bangga sama sekali.
Dari situlah awal hidupku mulai berubah drastis, yang tadinya tenang dan damai berubah menjadi ricuh bin rusuh. kalo orang lain mungkin suka dicocok-cocokin atau dimiripin dengan artis tertentu, tapi aku tidak.
Aku merasa keberatan, sangat keberatan, orang-orang jadi seenaknya aja ganti nama pemberian orang tua ku. lalu ke siapakah aku harus mengadu?
"Pashaa...Mas Pasha" teriak para siswi dari lantai 2 yang posisinya menghadap ke pintu gerbang.
seakan tak peduli akupun berjalan seperti tidak terjadi apapun, lagipula mereka bukan meneriaki namaku, yang mereka panggil kan Pasha idola mereka, lah aku ini namanya Tonie kok! bukan Pasha atau Mas Pasha.
"Huuuuhh...Dasar cowok sombong" kata salah seorang yang paling cerewet
"Emang aku peduli, lagian namaku ini kan Tonie" ucapku dalam hati
Geraammm banget rasanya! pengin meledak! ( marah ) gara-gara dengerin cemooh,ocehan dan teriakan mereka...
"Brisiikkk!!!" Teriaku agak keras
Tolong samakan aku dengan siswa lain, aku gak mau di istimewakan, aku ingin hidupku tenang seperti mereka. aku cape dengan semua ini, selalu saja setiap kali aku lewat pasti menjadi bahan perbincangan.
Iya kalo positif sih gak papa lah ini gosipinnya negatif melulu
deket sama si ini lah si itu lah si anu lah, Arggghhhh!!
maka dari itu saat jam istirahat aku jarang keluar kelas, disamping karena malu, gak pengin jadi bahan gosip, aku juga orangnya gak terlalu ngeeh dengan keramaian.
kesepian itu kadang membuatku tenang nan tentram, setiap kali pulang sekolah aku selalu membiasakan pulang telat. nunggu kondisi agak sepi barulah aku pulang, kadang aku pulang sendiri kadang juga bareng temen
"Ton tangkep nih" seru Nudi
"Apaan Nud?"
*Wuiinnggg...Plaaakkkk*
"Woy, kira-kira dong kalau lempar, sakit tau" Aku terus memeganggi kepalaku yang benjol akibat terhantam benda tumpul
"Maaf Ton sengaja, maaf ya" Nudi meminta maaf
"Bangke kamu Nud, udah benjol aja baru minta maaf"
"Iya ton sorry deeh, gitu aja ngambek, besok ogut ulangi lagi ya?!"
"Ahhh Sialan, cape Nud ngomong sama kamu"
"Awakakakkakka" Nudi tertawa tanpa dosa
"Eh ini apaan yah?" Tanpa sengaja aku menjatuhkan sebuah gulungan kertas yang terselip di laci mejaku
"Cieee...ciieee yang dapet surat cinta" Ledek Nudi
"Haaa--aah" Aku menghela nafas lalu membuka isi surat tersebut
Dear Tonie
Kamu tau gak, sejak pertama aku melihatmu, kau bagaikan pangeran berkuda putih yang siap menjemput sang putri.
aku tahu kau diperebutkan banyak wanita, aku tahu kau sangat populer
dan aku tahu siapa nama ayah dan ibumu
"Lah apa hubungannya dia tahu nama ayah dan ibuku? jadi bingung?"
sebagai bahan pertimbangan aku telah melampirkan sebuah foto unyu miliku,
jangan lupa nanti sepulang sekolah kasih bingkai yang mahal ya hehehe
"Maksudnya apaan nih" Aku gagal paham tentang maksud dan tujuan si penulis
Dari penggemarmu
Inisial Sintha kelas 2 AK 2
Baru kali ini aku dapat surat konyol dari penggemar hahahha, gak papa lah
anggap saja ini sebuah pertanda kalau masa jombloku akan segera berakhir.
ini adalah surat pertamaku dan mungkin akan kujaga baik-baik sebagai tanda penghargaanku atas usahanya dalam menulis surat yang bagiku aneh tapi lucu.
kata temen-temenku yang naksir aku sih banyak tapi yang ngasih surat cuma satu orang, apa karena surat sudah terlalu kuno ya?, entahlah yang penting aku seneng weeekk.
wajar aja sih aku seperti itu, soalnya dari SD sampai aku SMP kan gak ada satu cewek yang melirikku, bahkan mereka jijik terhadapku, mungkin karna waktu itu aku masih item dan dekil, sekarang sih udah agak putihan dan bersih hanya saja sedikit jerawatan pas SMA.
beberapa hari seusai aku terima surat itu, aku langsung tahu siapa orang dibalik pengirim surat tersebut dan kami agak sering berpapasan karena faktor satu sekolah, aku yang tadinya cuek jadi agak malu-malu saat ketemu dia, dia pun demikian kelihatan dari cara dia melihatku malu-malu tapi mau awakakakkka.
"Dia ngarep balesan surat dariku gak ya?" aku bertanya pada diriku sendiri
"Tapi aku belum pernah nulis surat, tahunya aku cuma nulis surat ijin kagak masuk"
"Terus gimana dong ya? aku bener-bener MATI KUTU?"
Serba salah jadinya, pengin merespon tapi binggung karena gak tahu caranya, sepupunya yang emang sekelas denganku selalu nanyain, gimana tanggapanku tentang dia, apakah aku punya rasa suka sama dia atau tidak sama sekali?
aku terdiam lama banget, mirip orang sedang konsentrasi di WC, aku meminta waktu satu mingu untuk menjawabnya, agar aku bisa mengambil keputusan terbaik.
BERSAMBUNG............................
oleh Tonie Hida
PART 01
Love Is Yuna
Setujukah kalian kalau cinta pertama itu adalah cinta yang sangat sulit dilupakan bahkan ketika kalian sudah menikah atau punya pasangan baru.
memori kita saat bersama dia masih terkenang dalam hati sampai saat ini.
Masih ingatkah saat cinta pertama kalian tertawa, masih ingatkah ketika ia menangis atau bersedih, ingatkah kalian akan hari ulang tahunnya, ingatkah juga kalian tentang warna favoritnya?
Semua itu wajar kok, tidak ada yang salah dengan cinta pertama, semua orang pernah mengalaminya dan bukanlah sebuah dosa jika kalian masih teringat padanya.
Aku pun sama seperti kalian, aku juga pernah mengalami cinta pertama, cinta yang begitu hebat hingga ku rela mengorbankan apapun demi dia. dialah Yuna, Yuna Wijayanti seseorang yang telah mengajariku apa arti cinta, kesabaran dan pengorbanan.
Quote :
"Begitu lah cinta, deritanya tiada akhir"
- Cut pat kay -
Namaku Tonie Hida, umurku 17 tahun, aku lahir disebuah kota kecil bernama Sampang, Sampang yang kumaksudkan disini bukan Sampang Madura tapi Sampang Cilacap ( Jawa Tengah ).
Aku bersekolah disebuah SMK jurusan komputer angkatan 2007-2009.
aku adalah siswa yang biasa-biasa saja bahkan tidak ada yang spesial dari diriku. tampang yang biasa, nilai akedemik yang biasa, tampilan yang biasa...bahkan semua temanku pun dari golongan orang yang biasa.
sampai pada akhirnya ada seorang siswi angkatanku yang mencoba memaksakan kehendaknya kepadaku agar aku mirip dengan tokoh idolanya.
Dia mencocokan ku dengan seorang vokalis sebuah grupband bernama Ungu. jujur itu sangat mengusik hidupku yang nyaman tanpa diketahui oleh banyak orang. karena ulahnya seantero sekolah jadi tahu siapa aku.
aku sangat tidak senang bahkan tidak bangga sama sekali.
Dari situlah awal hidupku mulai berubah drastis, yang tadinya tenang dan damai berubah menjadi ricuh bin rusuh. kalo orang lain mungkin suka dicocok-cocokin atau dimiripin dengan artis tertentu, tapi aku tidak.
Aku merasa keberatan, sangat keberatan, orang-orang jadi seenaknya aja ganti nama pemberian orang tua ku. lalu ke siapakah aku harus mengadu?
"Pashaa...Mas Pasha" teriak para siswi dari lantai 2 yang posisinya menghadap ke pintu gerbang.
seakan tak peduli akupun berjalan seperti tidak terjadi apapun, lagipula mereka bukan meneriaki namaku, yang mereka panggil kan Pasha idola mereka, lah aku ini namanya Tonie kok! bukan Pasha atau Mas Pasha.
"Huuuuhh...Dasar cowok sombong" kata salah seorang yang paling cerewet
"Emang aku peduli, lagian namaku ini kan Tonie" ucapku dalam hati
Geraammm banget rasanya! pengin meledak! ( marah ) gara-gara dengerin cemooh,ocehan dan teriakan mereka...
"Brisiikkk!!!" Teriaku agak keras
Tolong samakan aku dengan siswa lain, aku gak mau di istimewakan, aku ingin hidupku tenang seperti mereka. aku cape dengan semua ini, selalu saja setiap kali aku lewat pasti menjadi bahan perbincangan.
Iya kalo positif sih gak papa lah ini gosipinnya negatif melulu
deket sama si ini lah si itu lah si anu lah, Arggghhhh!!
maka dari itu saat jam istirahat aku jarang keluar kelas, disamping karena malu, gak pengin jadi bahan gosip, aku juga orangnya gak terlalu ngeeh dengan keramaian.
kesepian itu kadang membuatku tenang nan tentram, setiap kali pulang sekolah aku selalu membiasakan pulang telat. nunggu kondisi agak sepi barulah aku pulang, kadang aku pulang sendiri kadang juga bareng temen
"Ton tangkep nih" seru Nudi
"Apaan Nud?"
*Wuiinnggg...Plaaakkkk*
"Woy, kira-kira dong kalau lempar, sakit tau" Aku terus memeganggi kepalaku yang benjol akibat terhantam benda tumpul
"Maaf Ton sengaja, maaf ya" Nudi meminta maaf
"Bangke kamu Nud, udah benjol aja baru minta maaf"
"Iya ton sorry deeh, gitu aja ngambek, besok ogut ulangi lagi ya?!"
"Ahhh Sialan, cape Nud ngomong sama kamu"
"Awakakakkakka" Nudi tertawa tanpa dosa
"Eh ini apaan yah?" Tanpa sengaja aku menjatuhkan sebuah gulungan kertas yang terselip di laci mejaku
"Cieee...ciieee yang dapet surat cinta" Ledek Nudi
"Haaa--aah" Aku menghela nafas lalu membuka isi surat tersebut
Dear Tonie
Kamu tau gak, sejak pertama aku melihatmu, kau bagaikan pangeran berkuda putih yang siap menjemput sang putri.
aku tahu kau diperebutkan banyak wanita, aku tahu kau sangat populer
dan aku tahu siapa nama ayah dan ibumu
"Lah apa hubungannya dia tahu nama ayah dan ibuku? jadi bingung?"
sebagai bahan pertimbangan aku telah melampirkan sebuah foto unyu miliku,
jangan lupa nanti sepulang sekolah kasih bingkai yang mahal ya hehehe
"Maksudnya apaan nih" Aku gagal paham tentang maksud dan tujuan si penulis
Dari penggemarmu
Inisial Sintha kelas 2 AK 2
Baru kali ini aku dapat surat konyol dari penggemar hahahha, gak papa lah
anggap saja ini sebuah pertanda kalau masa jombloku akan segera berakhir.
ini adalah surat pertamaku dan mungkin akan kujaga baik-baik sebagai tanda penghargaanku atas usahanya dalam menulis surat yang bagiku aneh tapi lucu.
kata temen-temenku yang naksir aku sih banyak tapi yang ngasih surat cuma satu orang, apa karena surat sudah terlalu kuno ya?, entahlah yang penting aku seneng weeekk.
wajar aja sih aku seperti itu, soalnya dari SD sampai aku SMP kan gak ada satu cewek yang melirikku, bahkan mereka jijik terhadapku, mungkin karna waktu itu aku masih item dan dekil, sekarang sih udah agak putihan dan bersih hanya saja sedikit jerawatan pas SMA.
beberapa hari seusai aku terima surat itu, aku langsung tahu siapa orang dibalik pengirim surat tersebut dan kami agak sering berpapasan karena faktor satu sekolah, aku yang tadinya cuek jadi agak malu-malu saat ketemu dia, dia pun demikian kelihatan dari cara dia melihatku malu-malu tapi mau awakakakkka.
"Dia ngarep balesan surat dariku gak ya?" aku bertanya pada diriku sendiri
"Tapi aku belum pernah nulis surat, tahunya aku cuma nulis surat ijin kagak masuk"
"Terus gimana dong ya? aku bener-bener MATI KUTU?"
Serba salah jadinya, pengin merespon tapi binggung karena gak tahu caranya, sepupunya yang emang sekelas denganku selalu nanyain, gimana tanggapanku tentang dia, apakah aku punya rasa suka sama dia atau tidak sama sekali?
aku terdiam lama banget, mirip orang sedang konsentrasi di WC, aku meminta waktu satu mingu untuk menjawabnya, agar aku bisa mengambil keputusan terbaik.
BERSAMBUNG............................
oleh Tonie Hida
Habis baca jangan lupa ninggalin jejak ya gan


BLOG ANE
Lanjutan kisahnya ada dibawah ( Buka Spoilernya )

Spoiler for Klik Disini Untuk Membaca Part Selanjutnya:
Part 02 A
Part 02 B
Part 03
Part 04
Part 05
Part 06
Part 07
Part 08
Part 09
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15 A
Part 15 B
Diubah oleh bandotkeren 21-07-2014 13:40
anasabila memberi reputasi
1
15.5K
Kutip
101
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bandotkeren
#2
Part 02 B
Spoiler for Monggo:
Quote:
Original Posted By (Update)
PART 02
Baru kali aku merasa jadi orang paling jahat dengan melakukan tindakan PHP ( Pemberi Harapan Palsu ) kepada seorang wanita.
jika suatu saat bertemu lagi secara gak sengaja anggep aja jodoh dan kita akan menjalin hubungan, nah sebaliknya bila suatu saat nanti gak ketemu ya sudah lah lepas dari semua beban. benar-benar jahat ya!.
Satu masalah sudah terselesaikan, untuk sesaat aku bisa santai sejenak.
hidup ini indah yah jika kita gak punya......
"Tonie, tonie ini ada titipan surat buat kamu" Seorang wanita berlari dengan tergesa-gesa menuju kearahku
"Alamaaaak cobaan apalagi nih" Tepok jidat
"Nih, tadi aku di titipin suruh kasihin ke kamu"
"Dari siapa nih" tanyaku penasaran
"Tuuh dia orangnya, yang pake baju super seksi"
"Arrgghhhhh!!! gila aku gilaaa" teriaku dalam hati
"Diterima ya" wanita itu menyodorkan surat itu padaku
"Hai Tonie, aku duluan ya" dari arah samping Sintha menyapaku
"Ehhh ini bukan apa-apa kok" Aku mengambil surat itu lalu menyembunyikannya di balik punggungku
"Kamu nyembunyiin apaan sih coba lihat" Sinta memaksa
"Enggak ini bukan apa-apa beneran"
"Ya udah Ton gitu aja, jangan lupa suratnya dibaca ya" ucap wanita itu seraya pergi meninggalkanku tanpa merasa dosa
"Ohhh kamu dikasih surat Ton" Tanya Sintha
"Ahhh nggak kata siapa sih, ini-ini" Aku mulai kebingungan
"Ton, nanti jangan lupa janji kita oke" Tepuk Nudi dari belakang
"Ehh iya Nud, oke nanti gak bakal lupa" Aku menarik tangan Nudi lalu memindahkan amplop ditanganku ke tangan Nudi
"Apaan nih Ton, buat Ogut ya" Tanya Nudi
"Tuhhh liat kan, itu surat punya Nudi kok" terangku pada Sintha
"Ohhhh..ya udah kalau gitu, bye Tonie"
"Bye Sintha" Aku melambaikan tangan
"Ehh Bangke, Ente ngibul jelas-jelas ini surat untuk To.." Aku membungkam mulut Nudi sebelum dia selesai ngomong
"Diem ahh Nud, Aku gak enak sama Sintha"
"Owhhh jadi gitu, Ogut tau, Sini uang tutup mulutnya"
"Nih...Aku cuman ada segini" Aku menyerahkan uang sebesar sepuluh ribu kepada Nudi sebagai jaminan kerahasiaan
"Hahahahaa...Thanks Tonie, daah Ogut cabut dulu ya"
"Iya sonoh...nanti aku nyusul"
"Wokey Ton"
satu wanita belum selesai, datang lagi satu wanita, yang satu ini lebih agresif. keluar kandang macan masuk ke lubang buaya, cape deh! tepok jidat.
setelah keadaan sepi aku buka dan aku baca isi suratnya
*Dear Tonie
Kamu tau gak, sejak pertama aku melihatmu, kau bagaikan pangeran berkuda Hitam yang siap menjemput sang putri.
aku tahu kau diperebutkan banyak wanita, aku tahu kau sangat populer
dan aku tahu siapa nama ayah dan ibumu
Buseet kata-katanya sama persis dengan punya Sintha. apa mereka berdua sudah janjian ya.
Di surat pertama Sintha menulis pangeran kuda putih, lah ini cewek nulis pangeran Kuda hitam, besok kalau ada yang ngirim surat lagi warna kudanya apa ya? apakah coklat, merah, hijau atau kuning, ahh gagal paham aku.
sebagai bahan pertimbangan aku telah melampirkan sebuah foto unyu miliku,
jangan lupa nanti sepulang sekolah kasih bingkai yang mahal ya hehehe
Dari penggemarmu
Inisial Wina kelas 1 SK 3
Tulisannya sama persis cuma beda dikit doang, hiksss hikkss. bener-bener
gak kereatif banget. Ya sudahlah masih untung ada yang ngasih daripada gak ada yang ngasih sama sekali.
lain ladang lain belalang, lain orang lain juga sifat dan karakternya
jika wanita yang pertama lebih kalem, wanita kedua ini sangat agresif
satu pleton teman dikerahkan untuk melakukan rencana Ciee-ciee.
Baru bangun tidur ucek-ucek mata tetangga teriak-teriak
"Ciee--ciieee Tonie ada yang nungguin tuh"
Baru buka pintu siap-siap mau berangkat teman serumahku langsung ngomong
"Ciee--cieee Tonie udah ada yang jemput nih ye"
Sampai di sekolah adek kelas kompak neriakin
"Cieee Kak Tonie Cieeeee"
Jam Istirahat pergi ke kantin, seisi kantin teriak
"Cieeee yang lagi mmmmm.......Cieeeee"
Kebelet pipis saat jam pelajaran, minta izin untuk pergi ke WC
"Jangan lupa ya Ton" Ucap guru dengan nada serius
"Lupa apa pak?" tanyaku heran
"Cieeee---cieeeeee tonie cieee"
"Anjriiiit" Guru pun ikut meledeku
Pulang sekolah, lagi capek-capeknya
"Tonie" Teriak kepala sekolah
"Iya pak kenapa"
"Cieee--cieeee, Aku mendukungmu" kata kepala sekolah sambil tertawa terpingkal-pingkal
"Obaat nyamuk, mana obat nyamuk Grrrr!!!"
Dan penderitaan itu berlangsung selama sebulan penuh, selalu saja ciee,
dimana-mana ciee, mau ngapa-ngapain cieee juga, Haaa--aah menyebalkan.
Aku yang ingin segera mengakhiri pendereritaan ini akhirnya memberanikan diri untuk menembak si Wina dengan harapan setelah aku jadiaan segala penderitaan Cieee akan segera musnah.
Pintu gerbang sekolah menjadi saksi bisu atas pernyataan cintaku pada Wina ( meski aku tak cinta sama sekali ) sepulang dari sekolah aku mencegat Wina lalu aku pegang kedua tangannya, aku tatap dalam-dalam matanya terus.....
"Win, Aku ingin mengakhiri semua ini" kataku menjelaskan
"Maksudmu?" kata Wina malu-malu
"Kamu, mau mencoba gak?"
"Mencoba apa" Wina masih malu-malu
"Mencoba menjalin hubungan dengan ku" kataku meyakinkan
"Emmmm..." Wina terdiam lalu ia mengangguk
"Mengangguk artinya mau ya" Pikirku saat membaca bahasa tubuh Wina
"Horeeeeee...plokk...ploookk" semua orang yang menyaksikan bertepuk tangan
Meski malu toh akhirnya selesai juga, selesai penderitaanku atas cie-ciee yang mereka lakukan padaku.
Tuhan mengapa aku pekok ( bodoh ) sekali, aku memang mengakhiri semua penderitaan ini tapi disisi lain aku menambah masalah baru.
Aku melihat Sintha berada dikerumunan orang-orang yang menyaksikan pernyataan cintaku terhadap Wina.
ini pasti berat buat Sintha, dan aku tahu pasti rasanya sakit sekali.
saat Sintha meninggalkan kerumunan, aku berlari mengejarnya namu tak berhasil karena Wina menahanku.
Perjalanan cintaku dengan Wina kurang begitu mulus hanya karena saat itu aku belum punya barang canggih bernama Handphone, jaman segitu HP masih mahal, untuk HP nokiyem 3315 saja harganya masih 300 rebuan.
Ya sudah lah jalan satu-satunya agar komunikasi lancar, ya minta bantuan teman yang punya HP, dialah si Zaid orang yang menawarkan diri untuk memberikan bantuan kepadaku, jadi ini orang yang bakalan tiap hari telpon dan SMS-an sama si Wina, aku cuman terima beres gak pake protes.
Sebulan hubungan kami berjalan lancar tentunya dengan arahan si Zaid, aku ini cuma boneka yang diperintah oleh si Zaid, di gerakan ke kanan aku ke kanan, dia gerakan ke kiri aku ke kiri, mungkin jika si Zaid menjungkirbalikan bonekanya, akupun ikut terjungkir karena aku ini adalah boneka yang ia mainkan sesuka hati, Awas aja lo Id kapan-kapan aku bales.
ibarat nasi sudah menjadi bubur, lalu tambahkan sedikit kuah rempah-rempah, bawang goreng, sedikit ayam, garam, daun bawang, terakhir tambahkan kerupuk yang banyak..taraaaa jadilah bubur ayam.
mau gak mau ya harus mau, udah terlanjur ya dinikmati aja.
Hidup ini penuh dengan cobaan, hubungan ku dengan si Wina pun tak luput dari cobaan, suatu hari di hari yang panas sepulang sekolah, aku mendapati suatu pemandangan yang tentunya kurang sedap dipandang mata.
dia, dia yang bernama Wina astuti kudapati sedang jalan dengan pria lain.
"Ton, ton lihat tuh, itu cewek kamu bukan sih?" kata Riki teman sekelasku
"Mana ki?" tanyaku penasaran
"itu yang lagi jalan berdua sama cowok"
"Masa sih" aku melihat sekeliling area dari balik kaca Bus
"Anjriiit, bener tuh kata si Riki, itu Wina"
posisiku waktu itu lagi didalam Bus bersama temanku Riki, emang dari awal sudah direncanaiin pulang sekolah mau mampir ke rumah Riki, mungkin ini memang jawaban Tuhan atas doa ku beberapa minggu lalu sesaat setelah penembakan di depan gerbang sekolah.
seperti ini doaku
"Ya Tuhan, dosa apa yang telah kubuat, aku telah membohongi perasaanku sendiri, maafkan aku Tuhan, jika benar ia jodohku maka dekatkanlah, jika dia bukan jodohku ya sudahlah pisahkan saja, toh masih ada lainnya."
Jleeebbb.........!!!!
Aku terdiam cukup lama untuk menyaksikan kemesraan mereka berdua, sabaar sabaar, pertama pacaran malah pacarnya mengkhianati, meski aku tidak punya rasa cinta kepada Wina, tapi aku sakit, sakit karena di khianati
selang beberapa hari setelah peristiwa itu aku coba mengirimkan SMS padanya, menanyakan perihal kejadian beberapa hari lalu,
untuk kali ini aku sudah punya HP sendiri hasil nabung selama sebulan lebih ( dibelain gak jajan loh ) demi bisa berkomunikasi dengan si Wina..
tapi apa yang kudapat...dia menduakanku, dia bermain dibelakangku.
baiklah kalau itu maunya ya akhiri saja, toh dia sudah ada pilihan lain dan aku sudah bisa mengakhiri cinta settingan ini.
*klinggg*
dari : Wina (085227xxxxx)
Kita putus, kita sudah tak sejalan lagi
aku dan kamu sudah beda
kamu terlalu baik bagiku
kita akhiri sampai disini saja
terimakasih........
Wanita-wanita, gak ada alesan yang lebih bagus lagi apa buat minta putus, mbok ya kreatif dikit, misal mau pindah sekolah ke neptunus, atau ingin meneliti mikroba biar fokus dulu, alesan dari Wina sih sudah terlalu mainstream.
"Cieee--cieee yang baru putus" ledek temanku
"Apaan sih gak lucu" jawabku singkat
"Maraah nie ye"
"Haaa------aahh" aku menghela nafas
"Baru putus sehari, beritanya sudah nyebar kemana-mana, berita kaya gini kayaknya emang gampang nyebarnya ya" ucapku lirih
"Jelas lah Ton, orang kamu Artis, iya gak Jon" jawab Andre yang sedari tadi duduk disampingku
"Sialan lo Ndre" jawabku kesal
"Haahahaa...hahaaa" Andre tertawa sambil menjedotkan kepalanya ke tembok
"Emang sarap tuh ana" Pikirku melihat kekonyolan si Andre
Hari sudah semakin sore dan anak-anak sudah membubarkan diri sejak setengah jam yang lalu..tinggal aku si mudin dan seorang wanita yang sepertinya tak asing bagiku, dia seperti sedang menunggu seseorang tapi entah siapa
"Eh Ton, itu si Sintha kayaknya nungguin kamu deh" kata Udin kepadaku
"Masa sih Din?" jawabku seakan tak percaya
"Iya, noh lihat sendiri, ngapain dia berdiri disitu sendirian"
"Enggak ahh, mungkin dia lagi nungguin Someone"
"Susah ya ngomong sama kamu Ngeyel mulu" gerutu si Mudin
"Entah lah din, mungkin iya, mungkin tidaak"
Aku berjalan semakin dekat, semakin dekat ke arah Sintha, makin dekat lagi lalu.....
Bersambung.....................
PART 02
Baru kali aku merasa jadi orang paling jahat dengan melakukan tindakan PHP ( Pemberi Harapan Palsu ) kepada seorang wanita.
jika suatu saat bertemu lagi secara gak sengaja anggep aja jodoh dan kita akan menjalin hubungan, nah sebaliknya bila suatu saat nanti gak ketemu ya sudah lah lepas dari semua beban. benar-benar jahat ya!.
Satu masalah sudah terselesaikan, untuk sesaat aku bisa santai sejenak.
hidup ini indah yah jika kita gak punya......
"Tonie, tonie ini ada titipan surat buat kamu" Seorang wanita berlari dengan tergesa-gesa menuju kearahku
"Alamaaaak cobaan apalagi nih" Tepok jidat
"Nih, tadi aku di titipin suruh kasihin ke kamu"
"Dari siapa nih" tanyaku penasaran
"Tuuh dia orangnya, yang pake baju super seksi"
"Arrgghhhhh!!! gila aku gilaaa" teriaku dalam hati
"Diterima ya" wanita itu menyodorkan surat itu padaku
"Hai Tonie, aku duluan ya" dari arah samping Sintha menyapaku
"Ehhh ini bukan apa-apa kok" Aku mengambil surat itu lalu menyembunyikannya di balik punggungku
"Kamu nyembunyiin apaan sih coba lihat" Sinta memaksa
"Enggak ini bukan apa-apa beneran"
"Ya udah Ton gitu aja, jangan lupa suratnya dibaca ya" ucap wanita itu seraya pergi meninggalkanku tanpa merasa dosa
"Ohhh kamu dikasih surat Ton" Tanya Sintha
"Ahhh nggak kata siapa sih, ini-ini" Aku mulai kebingungan
"Ton, nanti jangan lupa janji kita oke" Tepuk Nudi dari belakang
"Ehh iya Nud, oke nanti gak bakal lupa" Aku menarik tangan Nudi lalu memindahkan amplop ditanganku ke tangan Nudi
"Apaan nih Ton, buat Ogut ya" Tanya Nudi
"Tuhhh liat kan, itu surat punya Nudi kok" terangku pada Sintha
"Ohhhh..ya udah kalau gitu, bye Tonie"
"Bye Sintha" Aku melambaikan tangan
"Ehh Bangke, Ente ngibul jelas-jelas ini surat untuk To.." Aku membungkam mulut Nudi sebelum dia selesai ngomong
"Diem ahh Nud, Aku gak enak sama Sintha"
"Owhhh jadi gitu, Ogut tau, Sini uang tutup mulutnya"
"Nih...Aku cuman ada segini" Aku menyerahkan uang sebesar sepuluh ribu kepada Nudi sebagai jaminan kerahasiaan
"Hahahahaa...Thanks Tonie, daah Ogut cabut dulu ya"
"Iya sonoh...nanti aku nyusul"
"Wokey Ton"
satu wanita belum selesai, datang lagi satu wanita, yang satu ini lebih agresif. keluar kandang macan masuk ke lubang buaya, cape deh! tepok jidat.
setelah keadaan sepi aku buka dan aku baca isi suratnya
*Dear Tonie
Kamu tau gak, sejak pertama aku melihatmu, kau bagaikan pangeran berkuda Hitam yang siap menjemput sang putri.
aku tahu kau diperebutkan banyak wanita, aku tahu kau sangat populer
dan aku tahu siapa nama ayah dan ibumu
Buseet kata-katanya sama persis dengan punya Sintha. apa mereka berdua sudah janjian ya.
Di surat pertama Sintha menulis pangeran kuda putih, lah ini cewek nulis pangeran Kuda hitam, besok kalau ada yang ngirim surat lagi warna kudanya apa ya? apakah coklat, merah, hijau atau kuning, ahh gagal paham aku.
sebagai bahan pertimbangan aku telah melampirkan sebuah foto unyu miliku,
jangan lupa nanti sepulang sekolah kasih bingkai yang mahal ya hehehe
Dari penggemarmu
Inisial Wina kelas 1 SK 3
Tulisannya sama persis cuma beda dikit doang, hiksss hikkss. bener-bener
gak kereatif banget. Ya sudahlah masih untung ada yang ngasih daripada gak ada yang ngasih sama sekali.
lain ladang lain belalang, lain orang lain juga sifat dan karakternya
jika wanita yang pertama lebih kalem, wanita kedua ini sangat agresif
satu pleton teman dikerahkan untuk melakukan rencana Ciee-ciee.
Baru bangun tidur ucek-ucek mata tetangga teriak-teriak
"Ciee--ciieee Tonie ada yang nungguin tuh"
Baru buka pintu siap-siap mau berangkat teman serumahku langsung ngomong
"Ciee--cieee Tonie udah ada yang jemput nih ye"
Sampai di sekolah adek kelas kompak neriakin
"Cieee Kak Tonie Cieeeee"
Jam Istirahat pergi ke kantin, seisi kantin teriak
"Cieeee yang lagi mmmmm.......Cieeeee"
Kebelet pipis saat jam pelajaran, minta izin untuk pergi ke WC
"Jangan lupa ya Ton" Ucap guru dengan nada serius
"Lupa apa pak?" tanyaku heran
"Cieeee---cieeeeee tonie cieee"
"Anjriiiit" Guru pun ikut meledeku
Pulang sekolah, lagi capek-capeknya
"Tonie" Teriak kepala sekolah
"Iya pak kenapa"
"Cieee--cieeee, Aku mendukungmu" kata kepala sekolah sambil tertawa terpingkal-pingkal
"Obaat nyamuk, mana obat nyamuk Grrrr!!!"
Dan penderitaan itu berlangsung selama sebulan penuh, selalu saja ciee,
dimana-mana ciee, mau ngapa-ngapain cieee juga, Haaa--aah menyebalkan.
Aku yang ingin segera mengakhiri pendereritaan ini akhirnya memberanikan diri untuk menembak si Wina dengan harapan setelah aku jadiaan segala penderitaan Cieee akan segera musnah.
Pintu gerbang sekolah menjadi saksi bisu atas pernyataan cintaku pada Wina ( meski aku tak cinta sama sekali ) sepulang dari sekolah aku mencegat Wina lalu aku pegang kedua tangannya, aku tatap dalam-dalam matanya terus.....
"Win, Aku ingin mengakhiri semua ini" kataku menjelaskan
"Maksudmu?" kata Wina malu-malu
"Kamu, mau mencoba gak?"
"Mencoba apa" Wina masih malu-malu
"Mencoba menjalin hubungan dengan ku" kataku meyakinkan
"Emmmm..." Wina terdiam lalu ia mengangguk
"Mengangguk artinya mau ya" Pikirku saat membaca bahasa tubuh Wina
"Horeeeeee...plokk...ploookk" semua orang yang menyaksikan bertepuk tangan
Meski malu toh akhirnya selesai juga, selesai penderitaanku atas cie-ciee yang mereka lakukan padaku.
Tuhan mengapa aku pekok ( bodoh ) sekali, aku memang mengakhiri semua penderitaan ini tapi disisi lain aku menambah masalah baru.
Aku melihat Sintha berada dikerumunan orang-orang yang menyaksikan pernyataan cintaku terhadap Wina.
ini pasti berat buat Sintha, dan aku tahu pasti rasanya sakit sekali.
saat Sintha meninggalkan kerumunan, aku berlari mengejarnya namu tak berhasil karena Wina menahanku.
Perjalanan cintaku dengan Wina kurang begitu mulus hanya karena saat itu aku belum punya barang canggih bernama Handphone, jaman segitu HP masih mahal, untuk HP nokiyem 3315 saja harganya masih 300 rebuan.
Ya sudah lah jalan satu-satunya agar komunikasi lancar, ya minta bantuan teman yang punya HP, dialah si Zaid orang yang menawarkan diri untuk memberikan bantuan kepadaku, jadi ini orang yang bakalan tiap hari telpon dan SMS-an sama si Wina, aku cuman terima beres gak pake protes.
Sebulan hubungan kami berjalan lancar tentunya dengan arahan si Zaid, aku ini cuma boneka yang diperintah oleh si Zaid, di gerakan ke kanan aku ke kanan, dia gerakan ke kiri aku ke kiri, mungkin jika si Zaid menjungkirbalikan bonekanya, akupun ikut terjungkir karena aku ini adalah boneka yang ia mainkan sesuka hati, Awas aja lo Id kapan-kapan aku bales.
ibarat nasi sudah menjadi bubur, lalu tambahkan sedikit kuah rempah-rempah, bawang goreng, sedikit ayam, garam, daun bawang, terakhir tambahkan kerupuk yang banyak..taraaaa jadilah bubur ayam.
mau gak mau ya harus mau, udah terlanjur ya dinikmati aja.
Hidup ini penuh dengan cobaan, hubungan ku dengan si Wina pun tak luput dari cobaan, suatu hari di hari yang panas sepulang sekolah, aku mendapati suatu pemandangan yang tentunya kurang sedap dipandang mata.
dia, dia yang bernama Wina astuti kudapati sedang jalan dengan pria lain.
"Ton, ton lihat tuh, itu cewek kamu bukan sih?" kata Riki teman sekelasku
"Mana ki?" tanyaku penasaran
"itu yang lagi jalan berdua sama cowok"
"Masa sih" aku melihat sekeliling area dari balik kaca Bus
"Anjriiit, bener tuh kata si Riki, itu Wina"
posisiku waktu itu lagi didalam Bus bersama temanku Riki, emang dari awal sudah direncanaiin pulang sekolah mau mampir ke rumah Riki, mungkin ini memang jawaban Tuhan atas doa ku beberapa minggu lalu sesaat setelah penembakan di depan gerbang sekolah.
seperti ini doaku
"Ya Tuhan, dosa apa yang telah kubuat, aku telah membohongi perasaanku sendiri, maafkan aku Tuhan, jika benar ia jodohku maka dekatkanlah, jika dia bukan jodohku ya sudahlah pisahkan saja, toh masih ada lainnya."
Jleeebbb.........!!!!
Aku terdiam cukup lama untuk menyaksikan kemesraan mereka berdua, sabaar sabaar, pertama pacaran malah pacarnya mengkhianati, meski aku tidak punya rasa cinta kepada Wina, tapi aku sakit, sakit karena di khianati
selang beberapa hari setelah peristiwa itu aku coba mengirimkan SMS padanya, menanyakan perihal kejadian beberapa hari lalu,
untuk kali ini aku sudah punya HP sendiri hasil nabung selama sebulan lebih ( dibelain gak jajan loh ) demi bisa berkomunikasi dengan si Wina..
tapi apa yang kudapat...dia menduakanku, dia bermain dibelakangku.
baiklah kalau itu maunya ya akhiri saja, toh dia sudah ada pilihan lain dan aku sudah bisa mengakhiri cinta settingan ini.
*klinggg*
dari : Wina (085227xxxxx)
Kita putus, kita sudah tak sejalan lagi
aku dan kamu sudah beda
kamu terlalu baik bagiku
kita akhiri sampai disini saja
terimakasih........
Wanita-wanita, gak ada alesan yang lebih bagus lagi apa buat minta putus, mbok ya kreatif dikit, misal mau pindah sekolah ke neptunus, atau ingin meneliti mikroba biar fokus dulu, alesan dari Wina sih sudah terlalu mainstream.
"Cieee--cieee yang baru putus" ledek temanku
"Apaan sih gak lucu" jawabku singkat
"Maraah nie ye"
"Haaa------aahh" aku menghela nafas
"Baru putus sehari, beritanya sudah nyebar kemana-mana, berita kaya gini kayaknya emang gampang nyebarnya ya" ucapku lirih
"Jelas lah Ton, orang kamu Artis, iya gak Jon" jawab Andre yang sedari tadi duduk disampingku
"Sialan lo Ndre" jawabku kesal
"Haahahaa...hahaaa" Andre tertawa sambil menjedotkan kepalanya ke tembok
"Emang sarap tuh ana" Pikirku melihat kekonyolan si Andre
Hari sudah semakin sore dan anak-anak sudah membubarkan diri sejak setengah jam yang lalu..tinggal aku si mudin dan seorang wanita yang sepertinya tak asing bagiku, dia seperti sedang menunggu seseorang tapi entah siapa
"Eh Ton, itu si Sintha kayaknya nungguin kamu deh" kata Udin kepadaku
"Masa sih Din?" jawabku seakan tak percaya
"Iya, noh lihat sendiri, ngapain dia berdiri disitu sendirian"
"Enggak ahh, mungkin dia lagi nungguin Someone"
"Susah ya ngomong sama kamu Ngeyel mulu" gerutu si Mudin
"Entah lah din, mungkin iya, mungkin tidaak"
Aku berjalan semakin dekat, semakin dekat ke arah Sintha, makin dekat lagi lalu.....
Bersambung.....................
Diubah oleh bandotkeren 09-07-2014 18:06
0
Kutip
Balas