- Beranda
- Stories from the Heart
☆ Dijodohin? hm share aja yah ☆
...
TS
bntown
☆ Dijodohin? hm share aja yah ☆

Hai hai gan and sist...

sorry ya. cuma mau share cerita di mari aja nih..

oke jujur ini ane pake kloningan, soalnya akun prime yang asli udah ada temen yang tahu.. jadi dari pada ntar dibully ama mereka, jadi pakai kloningan aja ya..

oke, maaf kalo agak sedikit berantakan soalnya kagak biasa bikin kayak ginian, paling trit-trit GJ yang pernah ane buat di prime

Spoiler for rules:
Spoiler for Q&A:
oke ini dulu aja intro nya.. masih mau merangkai kata biar indah, oke bro.. makasih..
Spoiler for "index":
Thanx for agan whyushintoryubuat bikinin index versi docx ane

Spoiler for index doc:
PDF format.. many thanx agan nd1tnt1
Spoiler for PDF:
Diubah oleh bntown 02-09-2014 22:51
Arsana277 dan anasabila memberi reputasi
2
507.7K
2.6K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bntown
#745
My Sorrow
PoV Putri ya
Ya Rabb entah bagaimana aku menghadapi ini. Semua yang terjadi hari ini, seperti terkena sambaran petir di siang bolong. Entah apa yang mas Yanis pikirkan apa penyebab dia memilih kak Selvy ketimbang aku. Oke sebenernya aku yang salah karena aku terlalu intens sama Mas Yanis ketika mendekati dia untuk kak Selvy. Coba kalau aku bisa membawa suasana agar tidak tercipta suasana terlalu intens, mungkin mas Yanis gak akan jatuh cinta padaku. Dan gawatnya aku mau saja ketika diajak pacaran sama Mas Yanis.
Masih terngiang jelas apa yang terjadi setelah kak Selvy memberitahu aku kalau dia mau menerima Mas Yanis.
Kak : put, aku mau mencoba berhubunga sama mas Yanis.
Tamparan keras seperti mengenai aku. Ya Rabb, aku baru saja menolak ajakan balikan Mas Yanis dan sepertinya aku bakal kehilangan dia kalau kak Selvy mau mencoba dengan Mas Yanis.
Aku : oh gitu mbak ya, oke.
Kak : iya, eh udah ya mau abis ini pulsaku. Assalamualaikum.
Aku : Waalaikumsalam.
Aku langsung shock dengan kabar itu, luar biasa shock lebih tepatnya.
Papa : ada apa nduk?
Aku : kak Selvy mau mencoba berhubungan sama Mas Yanis.
Papa : oh, bagus itu. Oh iya nduk, kamu suka Yanis ya?
Aku : eh enggak kok pa.
Papa : halah gak usah bohong, ingat ya nduk. Jangan mencoba ganggu hubungan mereka kalau memang jadi. Papa gak mau sampai kamu mengganggu nanti bakal memengaruhi hubungan mereka. Inget kakakmu mesti nikah duluan. Jadi kalo sampai kamu menikung, yah papa gak akan segan menghukummu. Ingat itu. Papa gak mau nanti keluarga kita dapat cercaan dari keluarga besar papa.
Aku : iya pa. Putri ngerti. Huft apaan maksudnya papa. Lagian apa gunanya juga ya ultimatum ayah, toh aku sudah putus sama Mas Yanis.
Papa : bagus, jangan melakukan hal aneh
Skip saat kuliah..
Di kampusku, ada beberapa anak pertukaran pelajar dari Belanda. Aku kebetulan dekat dengan salah satu mereka, Sophie. Dia pandai sekali merajut dengan manual tangan tanpa mesin, aku belajar cukup lama mulai pertengahan semester pertama sampai awal semester dua.
Setelah selesai, aku berharap bisa membuat sesuatu yang unik. Sophie menganjurkan sesuatu couple gitu. Hahaha, aku gak tahu sama siapa, tapi oh gimana kalau aku couple sama Mas Yanis? Aku lupa ultah dia kemarin jadi ya kenapa enggak? (tuh kan kamu lupa
, emang mas inget ultahku?
, eh enggak sih..
, dasar
) Emang sih, ntar kalo kak Selvy tau bakal marah besar, tapi yah hidup penuh resiko. Mas Yanis dah beresiko kehilangan nyawa ketika menolongku dari sungai, kenapa aku gak siap mengambil resiko juga?
Akhirnya kuputuskan membuat couple scarf. Lumayan lama, 2 bulan baru jadi. Akhirnya aku tanya ke kak Selvy kegiatan dia. Ternyata dia kerja part time di salah satu radio dan aku diberitau alamatnya. Wah, mumpung ada kesempatan kak Selvy gak tahu, ya udah aku ke sana aja. Aku mengajak temenku yang emang anak daerah situ. Roni
Aku : Ron, ntar anterin aku ya ke daerah xxxxxxxx
Roni : emang ada apa Put?
Aku : kasih sesuatu buat seseorang.
Roni : cie, pacarnya.
Aku : doain aja ya.
Roni : wah, separuh kelas kita yang kece kece pada nguber kamu, eh udah ada pacar aja. Sapa namanya?
Aku : mas Yanis.
Roni : oh, hahaha oke.. tapi aku ajak Rahma ya..
Aku : oke.
Skip hari H
Kita sampai di tempat radio mas Yanis part time. Di sana aku lihat motornya di parkir. Aku menyerahkan bingkisan itu ke resepsionis dan langsung cabut. Di jalan yah ada sesuatu yang gak mengenakkan terjadi (gak usah ane jelaskan ya detailnya sampai operasi dia. Soalnya dia trauma kalo ditanyai itu. Ane kasian sama dia
).
Setelah aku di rumah terjadilah hal yang sekarang kuhadapi. Aku terpukul, tentu saja. Tapi aku berusaha ikhlas menerima keputusan mas Yanis, karena aku tetap merasa bersalah karena Mas Yanis bisa sampai jatuh cinta sama aku.
Lama aku merenung, papa masuk ke dalam kamar dan memberikan SIM card baru.
Papa : ini nomor baru kamu. Maafin papa karena berbuat seperti tadi. Itu karena papa harus menjunjung tinggi kebiasaan keluarga besar papa. Sekali lagi maafkan papa.
Papa keluar meninggalkan ku. Yah aku semakin takut apakah aku bisa menghapus kenangan selama ini yang sudah kami berdua ciptakan selama ini? Yah entahlah, tapi aku harus menerima ini semua karena ini yang ditakdirkan Tuhan dan aku harus menjalankan sebaik mungkin apa yang sudah digariskan Tuhan.
Ya Rabb entah bagaimana aku menghadapi ini. Semua yang terjadi hari ini, seperti terkena sambaran petir di siang bolong. Entah apa yang mas Yanis pikirkan apa penyebab dia memilih kak Selvy ketimbang aku. Oke sebenernya aku yang salah karena aku terlalu intens sama Mas Yanis ketika mendekati dia untuk kak Selvy. Coba kalau aku bisa membawa suasana agar tidak tercipta suasana terlalu intens, mungkin mas Yanis gak akan jatuh cinta padaku. Dan gawatnya aku mau saja ketika diajak pacaran sama Mas Yanis.

Masih terngiang jelas apa yang terjadi setelah kak Selvy memberitahu aku kalau dia mau menerima Mas Yanis.
Kak : put, aku mau mencoba berhubunga sama mas Yanis.

Tamparan keras seperti mengenai aku. Ya Rabb, aku baru saja menolak ajakan balikan Mas Yanis dan sepertinya aku bakal kehilangan dia kalau kak Selvy mau mencoba dengan Mas Yanis.

Aku : oh gitu mbak ya, oke.

Kak : iya, eh udah ya mau abis ini pulsaku. Assalamualaikum.

Aku : Waalaikumsalam.

Aku langsung shock dengan kabar itu, luar biasa shock lebih tepatnya.

Papa : ada apa nduk?

Aku : kak Selvy mau mencoba berhubungan sama Mas Yanis.

Papa : oh, bagus itu. Oh iya nduk, kamu suka Yanis ya?

Aku : eh enggak kok pa.

Papa : halah gak usah bohong, ingat ya nduk. Jangan mencoba ganggu hubungan mereka kalau memang jadi. Papa gak mau sampai kamu mengganggu nanti bakal memengaruhi hubungan mereka. Inget kakakmu mesti nikah duluan. Jadi kalo sampai kamu menikung, yah papa gak akan segan menghukummu. Ingat itu. Papa gak mau nanti keluarga kita dapat cercaan dari keluarga besar papa.

Aku : iya pa. Putri ngerti. Huft apaan maksudnya papa. Lagian apa gunanya juga ya ultimatum ayah, toh aku sudah putus sama Mas Yanis.

Papa : bagus, jangan melakukan hal aneh

Skip saat kuliah..
Di kampusku, ada beberapa anak pertukaran pelajar dari Belanda. Aku kebetulan dekat dengan salah satu mereka, Sophie. Dia pandai sekali merajut dengan manual tangan tanpa mesin, aku belajar cukup lama mulai pertengahan semester pertama sampai awal semester dua.

Setelah selesai, aku berharap bisa membuat sesuatu yang unik. Sophie menganjurkan sesuatu couple gitu. Hahaha, aku gak tahu sama siapa, tapi oh gimana kalau aku couple sama Mas Yanis? Aku lupa ultah dia kemarin jadi ya kenapa enggak? (tuh kan kamu lupa
, emang mas inget ultahku?
, eh enggak sih..
, dasar
) Emang sih, ntar kalo kak Selvy tau bakal marah besar, tapi yah hidup penuh resiko. Mas Yanis dah beresiko kehilangan nyawa ketika menolongku dari sungai, kenapa aku gak siap mengambil resiko juga?
Akhirnya kuputuskan membuat couple scarf. Lumayan lama, 2 bulan baru jadi. Akhirnya aku tanya ke kak Selvy kegiatan dia. Ternyata dia kerja part time di salah satu radio dan aku diberitau alamatnya. Wah, mumpung ada kesempatan kak Selvy gak tahu, ya udah aku ke sana aja. Aku mengajak temenku yang emang anak daerah situ. Roni

Aku : Ron, ntar anterin aku ya ke daerah xxxxxxxx

Roni : emang ada apa Put?

Aku : kasih sesuatu buat seseorang.

Roni : cie, pacarnya.

Aku : doain aja ya.

Roni : wah, separuh kelas kita yang kece kece pada nguber kamu, eh udah ada pacar aja. Sapa namanya?

Aku : mas Yanis.

Roni : oh, hahaha oke.. tapi aku ajak Rahma ya..

Aku : oke.

Skip hari H
Kita sampai di tempat radio mas Yanis part time. Di sana aku lihat motornya di parkir. Aku menyerahkan bingkisan itu ke resepsionis dan langsung cabut. Di jalan yah ada sesuatu yang gak mengenakkan terjadi (gak usah ane jelaskan ya detailnya sampai operasi dia. Soalnya dia trauma kalo ditanyai itu. Ane kasian sama dia
).Setelah aku di rumah terjadilah hal yang sekarang kuhadapi. Aku terpukul, tentu saja. Tapi aku berusaha ikhlas menerima keputusan mas Yanis, karena aku tetap merasa bersalah karena Mas Yanis bisa sampai jatuh cinta sama aku.

Lama aku merenung, papa masuk ke dalam kamar dan memberikan SIM card baru.
Papa : ini nomor baru kamu. Maafin papa karena berbuat seperti tadi. Itu karena papa harus menjunjung tinggi kebiasaan keluarga besar papa. Sekali lagi maafkan papa.

Papa keluar meninggalkan ku. Yah aku semakin takut apakah aku bisa menghapus kenangan selama ini yang sudah kami berdua ciptakan selama ini? Yah entahlah, tapi aku harus menerima ini semua karena ini yang ditakdirkan Tuhan dan aku harus menjalankan sebaik mungkin apa yang sudah digariskan Tuhan.

0
)