aku langsung terpana melihat Lina yang lagi tengkurap santai di depan PC ku , badannya yang dibungkus kaos ketat warna putih bercelana jeans warna hitam, di posisi seperti itu Nampak tubuhnya terlihat indah layaknya gitar spanyol, pahatan wajahnya begitu cantik dipadu kaca mata gede..eh bukan ding..itu bukan kaca mata itu kaca muka namanya saking gedenya tu kacamata,

braaakkk ku kaget langsung bangun, sampai gulingku jatuh ke lantai, mataku yang sembap ku kucek-kucek siapa tau salah liat, ...jujur saat gue masih bocah yang masih demen peperin ingus ke lengan baju sampai sekarang, cuman desy cewe selain keluarga yang pernah masuk kamarku, itupun karena numpang solat, setelah putus dengan desy dan selama berkecimpung dalam dunia perjombloan selama 1 tahun lebih belum ada satu cewe pun yang mampu mengemelinasi poster cinta laura di kamarku.

“kamu....eh lo ngapain di sini?

“yaaa emang napa? gak boleh? kata lina sambil noleh

“yaaa gak boleh lah..ini kamar cowo...masa anak cewe masuk sini.. kataku ketus

“gue dah ijin ko masuk kamar lo sama mama..diijinin ko katanya gak kalah sewot

“eeehhh ini kan kamar gue..ya harus ijin gue dong..

“Heloooo...ini rumah ortu lo kali. jadi gue ijinnya sama ortu lo..weeeeeee

“udah-udah berantem mulu lo berdua, dry cepetan mandi,, kita berangkat, anak-anak yang lain dah nungguin kata tian sambil nepuk pundakku

“gue gak ikutan yan..kalian aja kataku malas

“Linnnnnnnnnnnn kata tian sambil melihat ke arah lina yang asik denger lagu sambil nyanyi-nyanyi di depan pc

“pus ...mandi gih..kamu juga belum solat ashyar kan... kata lina dengan senyuman manisnya

ku terpana mendengar kata-katanya yang mengingatkan ku untuk mencium sajadah. karena jujur ku beneran lupa kalau ku belum sholat dan entah kekuatan apa yang datang, dengan gontai ku pun berdiri dan mengambil handuk,

“curang lo..kataku berbisik pada tian sesaat sebelum meninggalkan kamar

“iiihhh katanya tadi ogah ko langsung seger ya tu mata abis liat cewe, *whahahahahaha* kata tian sambil geleng-geleng ketawa.

di kamar mandi, ku gak karuan rasa, perasaan yang selalu dianggap sebuah permainan.pada setiap kalimat-kalimat pertengkaran yang selalu berakhir dengan tangisan. tadi ku ingin sekali mancaci bahkan bila sanggup aku ingin memakimu keras-keras. tapi anehnya ku seakan tak berdaya mendengar suara lembutnya dan ku masih saja jatuh cinta padanya

gue mulai senyum- senyum sendiri, asliiiiiiiii hati gue gak bisa berbohong kalau gue seneng banget, gue pun nyannyi-nyanyi sambil mandi lagu bang haji rhoma irama yang judulnya menunggumu tapi dengan gaya garuk-garuk dinding lalu merosot perlahan ke bawah, seperti Reza Artamevia dalam sebuah video klip.

setelah keluar kamar mandi langsung ku pasang muka jutek lagi..kalo pengen tau muka jutek itu gimana, coba ambil tomat trus lo gambar muka orang..trus lo injak tu tomat...nah itu namanya tampang jutek

Selesai mandi ku bertelanjang dada dan mengenakan handuk biasa lah cowo dan segera menuju kamar, saat mau memasuki kamar, *dam* gue lupa ambil celana dalam di lemari, gimana caranya kan ada lina di dalam, setelah pikir-pikir dan memang kedinginan diluar akhirnya ku pun beranikan diri masuk kamar.

sebelum masuk kamar ku liat dulu keadaan kamar, yupz ku lihat lina juga lagi asik membuka FBnya sambil denger lagu pake headphone, temen-temenku pada asik gitaran diluar, bahaya banget kalo ni anak-anak ada di dalam bisa-bisa gue ditelanjangin...kan bahaya kalo lina liat onderdil gue...nanti bukannya dipanggil kucing kurus lagi..tapi naga kurus

saat memasuki kamar ku berjalan cepat tanpa suara layaknya ninja menuju ke arah lemari yang letaknya di belakang lina , ciiittttt..suara lemari dibuka, ku segera mencari dengan tergesa-gesa celana dalamku..pyyuuuhhhh moga dia gak liat gue kan bahaya...bisa histeris dia liat gue setengah telanjang gini gumamku dalam hati

“Pusss...kamar lo bersih ya kata lina

ku tengok ke belakang..ternyata dia memandangiku..

“oh iya kataku singkat sambil trus mengubek-ubek lemari
*dia gak tau aja kalo kamar gue itu baru diberesin mamaku*

ssstttt....seeetttt lina ngesok dari depan pc menuju ke arahku coba liat dalam lemariku

“coba liat lemarinya berantakan nggak katanya sambil ketawa

“iiihhhh apaan sih kepo...sana sana hus..hus kataku sambil menyuruhnya pergi kayak ayam

“liat bentar...liat bentar aja puss rapi nggak lemarinnya kata lina coba membuka lebar lemari ku

*akhirnya kami rebutan pintu lemari,

“apaan sih...gak ada apa-apanya...malu aahhh kata ku

*braaakkk---braakk—braaakk* (suara pintu digedor)
kami bersamaan langsung menoleh ke asal suara dengan posisi ku berdiri dengan memakai handuk dan disebelahku ada lina duduk di lantai dan tangan kami sama-sama pegang lemari.

“eeeeehhhh...astagfirullah.....siang-siang...baru ditinggal bentar ya udah gitu lo berdua kata Ringgo

“iyaaa di luar aja berantem kalo berduaan bahayaaaa kata tian ikut-ikutan

“apaan sih..gue pengen liat lemarinya pus-pus kata lina dengan muka sebel campur malu kelihatan dari mukanya yang merona

“set...set...set lina ngesot lagi balik ke depan pc ,

lina kayaknya mahir banget ngesot, kalo ada audisi film suster ngesot kayaknya ni anak pasti terpilih, tampang mah gak perlu didandani lagi..mukanya udah serem duluan ko, tinggal dikasih baju putih, sama back light, beeehhh serem abiissss... gumamku dalam hati

Setelah itu ku langsung balik lagi ke toilet, sebelum keluar ku ambil celana jeansku yang tergantung dubelakang pintu,, setelah berhasil memasang segitiga emasku dan udah gak terlihat cabul lagi ku balik lagi ke kamar buat pasang kaos dan siap-siap sholat.

ku pun sholat ashyar di samping lina, dia masih dalam posisinya yang kayak ikan duyung,

setelah solat, ku pun segera keluar kamar dan menemui Dino, Tian dan Ringgo yang lagi gitaran di luar kamar.

“eh lo gila ya...ngapain lo bawa lina ke kamar gue kataku berbisik

“yaaaa lo pasti gak mau ikutan, jadi gue ajak aja lina kesini kata tian ketawa

“ardy..ardy..supermen aja mewek sama Lois Lane apalagi elo..kata Dino

“huuuhhh gue gak ikut pokoknya kataku ketus

*linaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa* semuanya manggil
---------------------------------------------------------------------------------------
akhirnya dengan terpaksa ku pun ikut (terpaksa lo ini...kata “terpaksa” ku gunakan supaya terlihat ku gak pengen)

sebelum berangkat ku pamit dulu sama mama

“ma. aku mau jalan dulu ada acara dirumah temen, pulangnya agak malam kataku

“iyaa hati-hati dijalan kata mamaku sambil senyum-senyum

“ko senyum ma kataku heran

“tante...kami jalan dulu kata lina yang tiba-tiba ada disampingku,
Kemudian Lina Cium tangan sama mamaku, mamaku terlihat senang...ku hanya tertegun melihatnya

tiba diluar rumah ku lihat sepatu higt hills berwarna putih...yes that right ini sepatu yang kubeli kemaren dan ini kan sudah kubuang di tempat sampah di café ko sekarang dipakai lina,

Nampak Lina agak kesusahan memakainya karena jalanan di pekarangan depan itu batu-batu koral, teman-temanku pada ketawa melihatnya, ku hanya tertegun melihat lina yang jalan hati-hati kayak udah melewat Shiratal Mustaqim

“dry bantuin tuh..kata ringgo menyenggol lenganku

ku pun membantunya berjalan walaupun lina menolak ditolongi,

“udaahh gue bisa ko pus...

Kami pun masuk ke mobilnya tian, lina duduk didepan, tian menyetir, gue duduk di kursi dibelakangnya diapit oleh Dino dan ringgo
sepanjang jalan ku hanya diam, otak berpikirku di hidupkan, roda –roda urat syaraf bergerak mengalirkan darah dengan deras mencari semua jawaban dari semua hal ini. teringat akan ucapan dari patra dahulu

“cewek rada tomboi kayak lina gitu gak mungkin pake Sepatu High Heels kalo cuman mo beli pembalut di supermarket”

............................. oh shit..bener!!. kalo gak gitu.....berarti gue gak bakalan bawa desy kesana...tapi kenapa ya..kenapa dia jadi......

gue akhirnya ketawa sendiri...hahahahaha...

“lo kenapa dry...seneng yaaaa...kata ringgo

“hmmmmm...nggak gue baru tau kalo casilas blunder kataku gak bisa menahan tawa

*semuannya di mobil ketawa kecuali lina yang garuk-garuk kepala karena bingung*

“kenapa sih kata lina bingung

“nggak papa lin...masalah bola kata tian sambil cekikikan

“Lin ko dari tadi diem aja..kata ringgo mulai bullynya

“apaaan sih lo kata Lina cuek

“lin...daripada sama ardy mending sama gue aja lin, gue lebih macco, daripada lo sama ardy, udah kurus, ngambekan, jorok suka kentut lagi, nah mending sama gue...gimana? kata ringgo cengengesan sambil liat ke arah gue

“lo ngocol sama gue go...ngocol lo kata lina...langsung liat kebelakang dengan wajah kesal

“nggak lin..nggak, kata ringgo gugup

"rasain lo go...kataku berbisik

ringgo membalas dengan mencekik leherku..ku pun gelagapan karena gak bisa nafas, tian dan dino hanya tertawa geli melihat kelakuan kami.

sesampainya di rumah cici kami sudah disambut dengan tayangan sinetron yang judulnya bumbu yang tertukar,

didepan rumah ada si cici yang lagi ngomel pada 2 pasangan sahabat karib yang sama begonya

“itu kuping ditaroh dimana...kan gue tadi bilang beli kangkung bukannya kentang

“kamu yank ngomongnya kecepetan sih..ya nggak dy..kata onal membela diri

“iya..gue malah dengernya ketumbar kata si endy sambil garuk-garuk kepala

“alllaaahhh,,,kan tadi gue dah catatin..kenapa sampe salah kata cici

“yaaa kan tadi udah yakin aja gitu belinya...kata onal

“aaahhhh alasan, pokoknya kalian balik lagi beli kangkung

“bentuknya gimana yank..kata Onal

“bentuknya kayak ingus lo itu, tinggal Tanya aja ama yang jual apa susahnya sih...hUh!!..

Baaaahh ini menurut gue sih yang nyuruh yang salah, udah tau orangnya begitu, disuruh beli bumbu dapur lagi,

selesai tu acara sinetron, kami pun langsung disibukan dengan mempersiapkan panggangan di halaman rumah, potong-potong arang, beli minuman soft drink, beli kue-kue kering, para cewe sibuk di dapur buat sambal cabe, masak sayur sama buat salad buah dan salad sayur..rencananya abis magrib kami sudah mulai acara panggangnya, hmmmm kambing guling ngebayanginnya aja udah nikmat.

tak lama kemudian ipank, patra, dan chriss datang sambil membawa kambing yang sudah ditusuk besi..jadi tinggal masukin panggangan, oh iya kambing guling ini udah include karih sambal kacang, jadi sudah siap jadi gak repot.
------------------------------------------------------------------------------------------------------ sehabis magrib

Api pun dinyalakan, kemeriahan pun segera dimulai, gelak tawa dan candaan-candaan memenuhi halaman rumah cici, untungnya di rumah cici ini terletak di komplek elite yang notabenenya orang-orang sibuk, kenal aja kagak..pokoknya yang gue liat orang-orang disana, datang naik mobil, buka pagar-tiup pagar..selesai...gak ada tegur sapa basa basi antara tetangga, beda banget sama komplek gue tinggal disana masih terjalin silaturahmi, masih ada teloransi.

Oh iya, disetiap acara masak-masak kayak gini selalu ada manusia-manusia sotoy soal masak memasak, kalo di kami itu ada ipank dan endy si mahasiswa yang ngaku bodoh, padahal emang bodoh....

endy tugasnya melumuri kambing dengan bumbu menggunakan kuas, itu kuas baru beli, ada 3 macam bentuknya, ada yang gede buat badan tu kambing, yang sedang buat kaki-kakinya, dan yang kecil buat detail kuku dan bibir tu kambing, kalo liat si endy dandani tu kambing *anjrot syahrini aja mungkin bisa minder nih.

Kalo si ipank tugasnya menjaga api, dan memutar-mutar itu kambing di panggangan, tapi memutarnya dengan semangat kayak orang lagi narik jangkar kapal, memang sih namanya juga kambing guling, tapi bukan guling binal kayak gitu kayaknya, karena dengan diputar-putar cepat kayak gitu malah buat itu daging kambing gak matang dan apinya kegedean karena yang namanya memanggang itu gak perlu ada apinya, cukup baranya saja dan benar saat ku dekati tercium bau gosong tapi Entahlah, mudah-mudahan ini hanya ketidakberesan pada hidungku saja.

Keduanya pun Nampak tak pengen diganggu dengan kegiatann masaknya itu, gayanya udah kayak chef juna lagi PMS, kalo ada yang coba ngasih tau pasti di marahin, akhirnya kami pun ngebiarin tu 2 orang chef berkreasi dengan bebas.

sambil menunggu matang, temen-temen pun mengisi waktu dengan main PS di dalam rumah , cuman gue, Dino dan adit yang gak main dan cuman ngerokok di depan rumah sambil sesekali ngetawai tu 2 anak yang kadang berantem karena beda pendapat saat lagi manggang tu kambing.

melihat acara begitu dengan Makanan melimpah ruah ku pun jadi gak enak hati, ini pasti mahal. pasti mereka patungan buat biayanya.

“Dino ... ini patunganya berapa? kataku

“aahhh lo gak usah dipikirin dry, pokoknya ini acara emang special kami buat buat lo kata dry kata dino sambil menghisap rokoknya kemudian tertawa.

“emang gue kanapa? kataku tambah bingung

“yaaaaa anggep aja slametan...selametan apa kek..pokoknya gak usah dipikirin.