dalbo berpikir lama, sebentar lagi memasuki puasa. dia mengingat ingat dalam kepalanya, bahwa banyak kejadian dalam hidupnya mengalami perubahan ketika puasa tiba. karena itu baginya puasa adalah sebuah moment dimana dia merasa perlu untuk merenungi perjalanan hidupnya. dia masih ingat beberapa moment penting terjadi setelah lebaran. setelah dia melakukan lelaku puasa selama 30 hari penuh dengan niatan kusus. dalbo pun kemudian diam dan mencoba mengingatnya.

setahun lalu dalbo kembali ke jakarta, dia berangkat ketika bulan puasa. setelah lebaran dalbo pulang kembali ke kampungnya. saat bulan puasa itu dalbo mengalami beberapa keanehan. dia mengalami sakit yang tidak seperti biasanya. ketika berpuasa dia benar benar diuji. karena setiap selesai makan ketika berbuka atau sahur, dalbo selalu memuntahkannya kembali. dalbo merasa sangat tidak nyaman saat itu. tapi dalbo tetap menjaga puasanya.

dia kemudian menyiasati dengan mengurangi porsi makannya sampe seperdelapan dari kebiasaan makan sebelumnya. dalbo benar benar merasa dirinya dipaksa untuk tirakat saat itu. kadang sudah disiasati mengurangi porsi makan pun masih saja keluar lagi makanan yang dimakannya. kejadian ini terus saja berlangsung sampai sesudah lebaran. tepat tanggal 15 hari sawal dalbo pulang ke kampung. sampai kampung anehnya dalbo mengalami kesembuhan drastis atas penyakitnya ini, setelah dia kembali rutin makan tiga kali sehari lagi.

kemudian dalbo ingat bahwa setahun kehidupannya setelah itu penuh dengan berbagai cobaan. beberapa kali dia sakit sampe beberapa bulan. seumur umur dalbo jarang ke dokter ketika sakit, kali ini dalbo sampe harus empat kali periksa dan kontrol ke dokter, saking tidak kuatnya dia menghadapi sakitnya. walopun ahirnya berangsur sembuh, tapi pengalaman drop sampe tiga bulan setelah pulang kampung itu membuat dalbo tidak bisa banyak berkutik. hampir setiap waktu saat itu dia habiskan diatas kasur.

setelah sembuh dalbo masih harus menghadapi banyak ujian lagi, mulai dari datangnya hal hal aneh yang tidak bisa dinalar. sampai kemudian mencapai puncaknya dengan turunnya beberapa teman dalbo untuk ikut membantunya. karena saat itu dalbo sudah benar benar terpojok dan tidak dapat berbuat banyak. untungnya dalbo masih bisa selamat dan sukses keluar dari berbagai hal aneh dengan tidak kurang sesuatu apapun juga. padahal dalbo melihat beberapa orang temannya dalam tahun ini juga telah kehilangan nyawanya karena kasus yang aneh aneh.

dalbo menutup matanya, dia membayangkan dalam kepalanya apa yang sudah berlalu. selain keburukan sebenernya tahun ini adalah tahun yang penuh dengan kemajuan juga. beberapa keinginan dalbo terwujud. kini sudah terbentuk kelompok yang dalbo inginkan. walo kota ini cuma kota kecil, tapi dalbo sudah menemukan kelompok yang bisa diajak untuk share dan diskusi mengenai banyak hal. walo tidak sematang dan secair kelompok yang pernah dibinanya dijakarta, akan tetapi dalbo sangat senang sekali. baginya segala proses itu berjalan dengan perlahan. yap, pelan pelan beriring dengan waktu toh akan matang juga mereka dalam pola pikir dan tindakannya.

ternyata banyak hal yang sudah berlalu, begitu pikir dalbo mengahiri lamunannya. ya dua hari lagi sudah masuk puasa romadhan lagi. akan terjadi apa tahun depan ini?semua ditentukan saat puasa ini. dalbo berniat melakukan lelaku kusus lagi saat puasa tahun ini. biarlah semua menjadi doa untuk menghadapi episode kehidupan setahun kedepan. sebuah lelaku yang memang sudah dijalaninya bebeapa tahun ini.

tak terasa banyak melamun, dan malampun bergerak semakin larut, dalbo kemudian berbaring diatas ubin tanpa alas. disambarnya bantal untuk ditaruh dibawah kepalanya. terasa kantuk segera mulai menyerang, dalbo pun terlena terbawa dalam alunan kantuk dan tertidur.