- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#784
MY TURNING POINT BEGINS
Spoiler for MY TURNING POINT BEGINS:
Quote:
Siapa bilang junkies itu nga ada niat buat berhenti make? Coba lo tanyain sama mereka, rata2 mereka punya niat buat berhenti. Walaupun itu baru sekedar niat doang atau cuma dimulut aja. Tapi setidak2nya ketika mereka ditanyain kayak gitu, jawaban mereka hampir rata2 adalah seperti ini, 'ya, gwa pengen berenti! Gwa juga udah capek hidup kayak gini!'.
Mungkin sama halnya dengan para perokok. Pasti pada satu titik berada pada kondisi paling menjenuhkan dalam menikmati asap2 nikotinnya. Paling nga pernah terlintas dalam pikirannya, untuk bisa menyudahi kebiasaan buruk yang tampak seperti tidak buruk ini pada suatu saat.
Begitu juga dengan gwa. Keinginan buat berhenti tuh selalu terlintas dikepala gwa. Berarti niat udah ada, hanya tinggal motivasi sama momennya aja. Emang terkesan seperti ngasih alasan aja, atau sekedar ngulur2 waktu, tapi sumpah, gwa udah capek kayak gini! Gwa udah capek ngabisin uang gwa dengan sia2, gwa udah capek karena badan gwa makin abis aja, gwa udah capek berlarut2 dengan penyesalan2 gwa yang tiada berujung ini. Gwa udah capek!
Selain itu ada satu hal, yang bikin gwa tiap harinya makin menguat niatnya untuk mengakhiri kebiasaan buruk gwa ini. Yaitu Methamphetamine alias shabu. Aneh khan, kenapa juga barang haram kayak gitu bisa bikin niat gwa makin kuat buat berhenti? Karena basian shabu itu bener2 bikin otak gwa konslet dan makin menenggelamkan gwa pada lubang depresi yang paling dalem.
Selain putaw, gwa juga lumayan intens make shabu. Entah kenapa juga gwa bisa nyandu sama barang itu? Padahal enaknya cuma pas narik dalam2 asep putih bersihnya kedalem paru2, mungkin kayak ngisap shisa gitu. Sesudahnya lo akan melek lebih dari 24 jam, semua yang lo lihat disekitar lo seakan begitu terang dan jernih (bahkan jerawat dimuka temen lo bisa lo liat dengan jelas dalam jarak 20 meter) dan selebihnya lo akan sibuk dengan minat masing2. Yang biasa ngoprek2 program animasi komputer, akan makin rajin kerjaannya. Yang biasa diskusi atau ngerumpi, maka selama mata lo melek akan menghabiskan waktu lo buat ngoceh2 sampai bibirnya jontor. Yang biasa bikin tatto, dalam saat itu bisa nyelesaiin gambarnya untuk 3 atau 4 orang dengan sempurna. Dan gwa? Gwa yang emang agak2 resik orangnya, tinggal lo kasihin sapu lidi, maka satu komplek bakal gwa bikin bersih jalanannya bahkan dari setitik debupun. Makanya barang haram jadah ini masih atau makin banyak peminatnya, bahkan dari kalangan pekerja sekalipun. Lagian, kalian juga udah biasa khan lihat2 berita, kalo ada2 aja ditemuin pabrik pembuatan shabu di negeri tercinta ini.
Justru blundernya dateng pas basiannya. Ketika tubuh lo udah nga kuat lagi diajak melek, ketika tubuh lo seharusnya dikasih istirahat, tapi otak sama pikiran lo masih melayang2 kemana2 dan mata lo sama sekali nga mau dipejamkan. Disitulah gwa sering dapetin pengalaman2 paranoid yang kadang bikin gwa mau gila. Disitulah gwa punya pikiran2 yang nga pernah gwa pikirin. Disitulah gwa punya keinginan2 yang nga gwa pengenin. Bah, pokoknya bener2 fvcked up banget deh!
Singkat cerita, gwa udah nga tahan lagi dan gwa emang mau berhenti. Sebelum gwa OD atau sebelum gwa jadi gila beneran!
*****************************
Ini adalah hari kedua setelah malam itu gwa ketangkap basah lagi nge drag sama Felisha. Nga ada lagi senyum ademnya yang menghiasi pagi hari gwa, nga ada sapaan dari suara lembutnya bahkan nga ada lagi tubuh mungilnya yang dibungkus handuk berbentuk kimono yang melintas keluar dari dalam kamar mandi dikamar gwa. Semuanya hilang bersamaan dengan marahnya Felisha sama gwa.
Sedikit banyak gwa udah hapal sama kebiasaannya Felisha kalo lagi marah. Yang pasti dia akan diam seribu bahasa, walau gwa udah coba untuk beramah-tamah kepadanya. Jalan keluarnya cuma ngajak dia ngobrol dua2an dengan sungguh2, itupun setelah bisa ngerayunya untuk keluar dari dalam kamarnya. Karena selama dua hari itupun, Felisha lebih banyak mengunci dirinya dikamar. Sedangkan keperluan dia selama di kost untuk mandi, nyuci atau sekedar pipis, Felisha mulai pindah kekamar mandi deket dapur rumahnya Ridho.
Tapi gwa udah niat banget, nanti malem sepulang dari kerja gwa bakal nemuin dia untuk minta maaf dan ngebahas rencana gwa buat berhenti dari ketergantungan gwa. Ya, setelah gwa searching di internet, baca2 buku yang berhubungan sama junkie dan ngumpulin info2 yang gwa dapet dari temen2, rasanya gwa harus bisa ngejalanin rencana gwa buat berhenti dalam waktu dekat ini. Rencananya pun gwa juga akan melibatkan Ridho, paling nga buat bantu2 gwa dari hal2 yang nga memungkinkan nantinya.
Maka pagi ini biarlah gwa nga dapetin kebiasaan2 yang udah bikin gwa nyaman selama ini dari Felisha. Biarlah gwa memulai hari ini dengan wajah dinginnya ketika gwa coba menegurnya tadi. Biarlah jok belakang motor gwa nga lagi dibebani oleh tubuhnya ketika gwa berangkat kerja. Mudah2an nanti malem gwa bisa mendapatkan maafnya dan dukungannya.
************************
"Jadi udah mantep nih niat lo buat berenti Jim?" tanya Ridho memastikan.
"Iya Dho, mantep banget dah gwa. Lo nga usah nanya2 mulu dah, ntar gwa malah jadi ragu Dho. Yang penting lo bisa dukung sama bantu2in sama rencana gwa ini khan?"
"Pastilah Jim, lo mau berubah jadi bener masa' iya gwa nga dukung dan bantu lo sih?" kata Ridho sambil nepuk2 bahu gwa.
"Cuma gwa pesen banget, cukup lo sama bini dan Felisha aja yang tau ya Dho, nga perlu lah temen2 yang laen tahu, malu banget banget gwa Dho" pinta gwa dengan sangat.
"Hehehehehe, santai aja bro, lo ada ditempat yang pas buat sembuh. Emang lo pikir gwa nga tahu keadaan lo selama ini Jim?" kata Ridho sambil tersenyum penuh arti.
"Ohya, jadi dari dulu lo udah curiga kalo gwa udah make? Eh, jangan2 es kelapa ijo yang lo kasih ke gwa emang sengaja tuh ya?" tiba2 gwa teringat sama tragedi kelapa hijau itu.
"Ahahahaha, masih inget aja lo Jim. Iyalah, pan kelapa ijo paling afdol tuh netralisir racun2. Tapi maksud hati sih cuma mau ngetes doang gwa waktu itu. Emang ampuh Jim?" Ridho malah balik nanya.
"Jiahahahaha, ampuh mampus lah Dho. Gwa yang udah mau badai malah jadi drop abis gara2 tuh kelapa ijo. Aslinya gwa pengen ngamuk2 waktu itu Dho, cuma gwa takut tengsin sama lo." gwa ketawa pahit.
"Ya udahlah, berarti fix nih besok kita mulai program rehab lo?"
"Yaelah Dho, masih ditanyain lagi. Fix lah, pokoknya siap nga siap besok harus gwa mulai." sahut gwa mantap.
"Ok lah kalo gitu. Udah sono lo minta maaf deh sama si bohay. Mampus lo, emang sampe sekarang lo kagak minat apa macarin dia? Depan mata gitu ada cewek yang siap lo terkam, malah lo nya sok jaim kayak gitu?" Ridho mendekatkan mulutnya ke kuping gwa dan berbisik, "gwa aja kalo diijinin poligami sama bini gwa, pasti si bohay yang bakal gwa lamar Jim. Hehehehehe"
"Halagh, gwa belom mau mikiran urusan perempuan dulu Dho, gwa aja masih blangsak kayak gini hidupnya. Nahhhh, awas lo ntar gwa aduin sama Maya yey" canda gwa.
"Elah, canda kali gwa cing. Udah sono gih, gwa mau mandi nih"
"Iya-iya. Makasih banyak ya Dho, lo mau bantuin gwa. Sori juga nih, kalo gwa ngajuin cuti sekitaran 1 minggu. Gwa jadi nyusahin lo nih, ngasihin berkas2 kerjaan gwa ke elo" gwa berterima kasih dengan sungguh2.
"Iya, emang nyusahin lo" canda Ridho sambil ninggalin gwa di teras rumahnya.
Sip, satu temen gwa udah mau ngebantuin gwa untuk berhenti make putaw. Tinggal satu orang lagi, yaitu Felisha yang emang sangat gwa harapkan bisa ikut bantuin buat program gwa ini. Tapi, gwa kudu berjuang lagi buat ngemis2 maaf darinya. Biarlah, toh, selama ini gwa udah terbiasa merendahkan diri gwa dengan jadi junkie. Pokoknya gwa musti bisa dapetin maaf darinya, bagaimanapun caranya. Kalau nga dimaafin juga, ya biarin aja deh, gwa tetep pada rencana semula untuk berhenti make. Karena hati gwa udah mantap banget. Jadi ada atau nga ada dukungan dari Felisha gwa musti tetap jalanin rencana gwa ini.
Gwa parkirin motor didepan kamar gwa. Gwa tengok kamarnya Felisha udah terang benderang lampunya, sayup2 gwa bisa dengerin suara tevenya yang nyala. Cuma memang pintunya tertutup rapat dan gorden jendelanya pun udah ditutup. So, setelah gwa naruh backpack dan ngelepasin sepatu, gwa langsung berjalan ke depan pintu kamarnya Felisha. Gwa pikir nga perlu lah konyol2an seperti tempo hari, mudah2an aja Felisha mau maafin gwa lagi kali ini.
Tok...tok...tok...
"Fel, ini gwa Fel. Tolong bukain pintunya dong. Gwa mau minta maaf Fel" kata gwa langsung pada intinya.
Nga dijawab. Dan gwa udah menduga itu. Tapi gwa tetep harus berusaha.
"Fel, gwa tau lo ada didalem, gwa tau lo bisa ngedenger suara gwa. Tapi tolong lo ijinin gwa minta maaf sama lo Fel, pleaseeee" gwa naikin volume suara gwa, takut2 nga kedengeran aja suara gwa sama dia.
Tetep hening.
"Fel, gwa minta sekali ini aja lo maafin gwa. Besok2 kalo gwa bikin salah lagi sama elo, gwa pasrah deh kagak ditegor2 lagi sampe kiamat. Tapi buat sekarang gwa pengen lo maafin gwa ya Fel. Gwa udah salah ngomong kayak gitu sama lo, gwa emang tolol Fel." gwa terus berusaha, walaupun sebenernya gwa udah mulai putus asa juga.
Nga ada tanggapan.
"Fel, apa perlu gwa nangis beneran sambil guling2an didepan pintu, biar lo percaya kalo gwa bener2 pengen minta maaf sama lo? Iya Fel? Emang itu mau lo Fel?" gwa udah mulai kehilangan kesabaran nih.
Sama sekali nga ngaruh.
"Ya udahlah Fel, kalo lo emang nga mau maafin gwa, gwa terima Fel. Tapi asal lo tahu aja, besok gwa mau nyoba berenti dan rehab dibantuin sama Ridho. Dengan atau tanpa dukungan dari lo, gwa tetep akan ngerehab kok. Makasih udah jadi temen gwa Fel, dan makasih lo udah marah sama gwa. Karena dengan lo marah sama gwa, makanya niat gwa buat berenti makin kenceng aja Fel. Udah, gitu aja!" kata gwa yang udah ngerasa nga dimaafin sama Felisha, lalu gwa meninggalkan pintu kamarnya buat balik ke kamar gwa. Yeah, walaupun rasanya masih ganjel, tapi gwa tetep harus dengan rencana semula. Ngerehab diri gwa sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari Felisha.
Tiba2 sebelum gwa buka pintu kamar gwa, terdengar suara Felisha dan gwa ngerasain baju gwa ditarik dari belakang. Tuh, kumat lagi khan mode siluman dia!
"Ky, kamu beneran besok mau ngerehab?"
"Felisshhaaaaa, lo bisa nga sih nga ngaget2in gwa mulu kayak gini? Sebenernya lo lebih suka gwa mati OD apa mati kena serangan jantung sih?!" omel gwa yang dikagetin oleh kebiasaan jeleknya itu. Beneran deh, tiap hari gwa dikagetin kayak gini terus, rasanya umur gwa nga bakal panjang lagi tuh.
"Ish, malah marah2in aku!" rajuknya sambil siap2 balik badan.
"Tunggu, gwa tuh nga marah2in elo, Felishaku yang cantiikkkkkk. Gwa ini kagetan orangnya tauk, makanya gwa senewen kalo dikaget2in kayak gini mulu. Gwa nga marah kok sama lo. Beneran deh" gwa menahannya dengan megangin erat2 tangannya, lalu senyum gwa yang paling manis gwa berikan untuk menenangkannya.
"........." Felisha cuma ngeliatin gwa, walau masih dengan ekspresi dinginnya.
"Fel, maafin gwa ya, gwa udah salah banget ngomong kayak gitu sama elo. Maafin abang ya neng?" pinta gwa dengan sungguh2. Sumpah, gwa nga lagi modus inih.
"Eneng-eneng, nga lucu ah!" tampiknya tapi dengan bibir yang menahan senyumnya, "lagian sejak kapan kamu jadi abang aku?"
"Lah, khan gwa emang lebih tua dari elo Fel. Wajar dong, kalo gwa nyebut abang sama lo" jawab gwa seneng karena ngeliat Felisha udah mulai tenang ngadepin gwa, "tapi ngomong2 gwa dimaafin nga nih?"
"Pengennya sih aku nga mau maafin kamu Ky, biarin deh kita nga usah tegor2an lagi seumur hidup. Tapi ngedenger kamu mau rehab, kayaknya nga mungkin juga aku masih marah sama kamu. Aku tuh cuma pengen kamu bisa ninggalin drugs dan hidup bersih Ky."
"Asiikk, berarti aku dimaafin nih Fel. Kalo kita baekan dulu ya?" kata gwa sambil ngangsurin jari kelingking gwa.
"Tapi awas ya kamu ulang yang kemaren lagi?!" ancamnya sambil melototin matanya yang mengaitkan jari kelingking ke gwa, "jadi kamu beneran mau rehab besok Ky? Emang dimana kamu mau rehabnya?"
"Iya, mulai besok gwa mau rehab. Nga jauh2 kok Fel tempatnya, disini2 aja kok gwa ngerehabnya." jawab gwa sambil nunjukin kamar gwa. Sementara Felisha yang udah jinak ini gwa tuntun masuk kedalam kamar gwa.
"Hah, disini? Maksud kamu apaan sih? Nga ngerti nih aku?" tanya Felisha yang kebingungan.
"Gini Fel, kalo gwa rehab di panti, berarti gwa musti cerita sama ortu gwa tentang keadaan gwa ini. Karena lo tau khan, biaya rehab kayak gitu tuh butuh biaya yang nga sedikit, mana mampulah gwa biayain sendiri. Paling cepet 3 bulan atau 6 bulan, tinggal dikaliin aja perbulannya berapa. Dan rasanya gwa nga tega nyakitin hati ortu gwa, terutama nyokap gwa dengan keadaan gwa yang seperti ini." gwa mulai menerangkan panjang lebar rencana gwa ini, "Selain itu kalo pake metode di panti rehab, biasanya kita dikasih drugs laennya untuk pengganti putaw untuk meminimalisir efek sakawnya. Dan gwa nga mau kayak gitu. Gwa lihat temen2 gwa yang keluar panti rehab banyakan balik make lagi, paling cakep bisa berenti tapi malah kecanduan sama obat2 resep penggantinya. Jadi gwa mau nyoba yang murni, gwa mau make cara Cold Turkey. Murah meriah, tapi nyakitin. Tapi mudah2an aja berhasil Fel"
"Cold Turkey? Itu maksudnya gimana Ky?"
"Nih lo baca2 aja deh tulisan ini." gwa nyerahin lembaran print-an artikel hasil searching gwa dari internet, "ini kebetulan gwa ada film yang ngambarin tentang kehidupan junkies dan terapi Old Turkey. Lo tonton baek2 ya"
Gwa ngambil koleksi dvd gwa, ngambil dua buah film yang kebetulan menceritakan tentang kehidupan junkie. Gwa buka dvd room di komputer dan masukin film Trainspotting-nya Ewan McGregor, yang menceritakan tentang seorang junkie bernama Renton yang mencoba hidup bersih dan meninggalkan dunia drugs. Sedangkan film yang satu lagi judulnya The Baskeball Diaries-nya Leonardo Di Caprio, kisah nyata dari seorang Jim Carroll yang mengabadikan perjalanan hidupnya mulai dari junkie sampai hidup bersih berdasarkan catatan hariannya.
"Gwa tinggal mandi ya Fel, lo baca2 sambil tonton filmnya aja deh. Ok"
"Iya nih Ky, pantes aja daritadi bau2 asem gitu, ternyata kamu belom mandi toh?" ledeknya.
"Udah tau asem masih doyan aja lo deket2in gwa."sahut gwa sambil ngeloyor masuk kedalam kamar mandi.
***************************
Malem itu setelah selesai nontonin kedua film tersebut, gwa minta bantuan Felisha untuk ngebersihin kamar gwa dari barang2 yang bakal gwa pake buat nyoba2 kabur atau malah buat nyelakain diri gwa sendiri. Pokoknya benda2 yang terbuat dari besi atau nampak sedikit tajam dan keras kita kumpulin dan satuin lalu diamankan sebentar ke kamarnya Felisha. Seluruh sudut kamar dan tempat2 tersembunyi kita sisiri demi kebaikan dan keamanan gwa sendiri. Jujur aja, gwa belum pernah ngeliat orang2 yang lagi direhab dengan mata kepala gwa sendiri, tapi dengan menonton kedua film tersebut gwa sedikit banyaknya punya gambaran tentang apa yang akan gwa rasakan nantinya. Rasanya ngejaga2 dari hal2 yang nga memungkinkan dari sekarang, mungkin jauh lebih baik daripada nanti gwa menyesalinya kemudian.
"Kamu yakin bakal ngelakuin kayak yang difilm tadi Ky?" tanya Felisha memastikan lagi, sambil ngoprek2in kasur gwa.
"Dibikin yakin ajalah Fel. Udahlah, lo nga usah nanya2 kayak gitu. Nanti malah gwanya yang takut nga mau ngerehab besok" jawab gwa sambil menenangkannya.
"Iya, abis tadi aku liat kayaknya menderita banget sih prosesnya"
"Resiko lah Fel, nga punya duit dan nga mau nyusahin ortu, ya cuma itu aja jalan keluarnya" ujar gwa semantap mungkin. Padahal rasanya juga gwa udah deg2an bakal nge hadapinnya besok.
"Bener juga sih Ky, aku ngerti kok sama niat kamu ini. Aku pasti bakal bantu dan dukung sepenuhnya rencana kamu ini Ky" kata Felisha memberikan empatinya pada gwa, "eh, ini buku apa Ky?"
"Makasih banget Fel, lo mau bantu dan dukung gwa. It's mean a lot for me. Eh, siniin bukunya." cepet2 gwa ambil jurnal harian gwa yang ada ditangan Felisha.
"Kayaknya penting tuh, sampe direbut gitu bukunya?" sindir Felisha yang agak kaget ngeliat respon gwa tadi.
"Hehehehe, sori ya Fel. Ini rahasia negara, bisa berabe nanti kalo sampe jatuh ke tangan yang nga berkepentingan." jurnal itu gwa selametin, gwa masukin dalam tumpukan pakaian gwa didalam lemari. Gwa bisa ngeliat mata Felisha begitu tajam mengintai2 gwa yang nyimpen buku harian gwa ini.
"Jadi aku nga boleh ngintip2 nih walaupun sedikit?" tanyanya seperti penasaran gitu.
"Janganlah Fel, nanti bisa bintitan mata lo, permanen pulak resikonya. Mau lo kayak gitu?" canda gwa setengah ngancem, "kayaknya udah bersih semua nih Fel. Nitip dulu ya di kamar lo"
Felisha cuma tertawa konyol ngedengerin kata2 gwa ini. Ah, rasanya gwa makin mantap untuk ngejalanin rencana ini esok hari. Dua temen deket gwa saat itu bener2 memberikan dukungan dan bantuannya buat gwa. Mudah2an aja gwa bisa ngejalaninnya dengan baik2 aja. Semoga.
Mungkin sama halnya dengan para perokok. Pasti pada satu titik berada pada kondisi paling menjenuhkan dalam menikmati asap2 nikotinnya. Paling nga pernah terlintas dalam pikirannya, untuk bisa menyudahi kebiasaan buruk yang tampak seperti tidak buruk ini pada suatu saat.
Begitu juga dengan gwa. Keinginan buat berhenti tuh selalu terlintas dikepala gwa. Berarti niat udah ada, hanya tinggal motivasi sama momennya aja. Emang terkesan seperti ngasih alasan aja, atau sekedar ngulur2 waktu, tapi sumpah, gwa udah capek kayak gini! Gwa udah capek ngabisin uang gwa dengan sia2, gwa udah capek karena badan gwa makin abis aja, gwa udah capek berlarut2 dengan penyesalan2 gwa yang tiada berujung ini. Gwa udah capek!
Selain itu ada satu hal, yang bikin gwa tiap harinya makin menguat niatnya untuk mengakhiri kebiasaan buruk gwa ini. Yaitu Methamphetamine alias shabu. Aneh khan, kenapa juga barang haram kayak gitu bisa bikin niat gwa makin kuat buat berhenti? Karena basian shabu itu bener2 bikin otak gwa konslet dan makin menenggelamkan gwa pada lubang depresi yang paling dalem.
Selain putaw, gwa juga lumayan intens make shabu. Entah kenapa juga gwa bisa nyandu sama barang itu? Padahal enaknya cuma pas narik dalam2 asep putih bersihnya kedalem paru2, mungkin kayak ngisap shisa gitu. Sesudahnya lo akan melek lebih dari 24 jam, semua yang lo lihat disekitar lo seakan begitu terang dan jernih (bahkan jerawat dimuka temen lo bisa lo liat dengan jelas dalam jarak 20 meter) dan selebihnya lo akan sibuk dengan minat masing2. Yang biasa ngoprek2 program animasi komputer, akan makin rajin kerjaannya. Yang biasa diskusi atau ngerumpi, maka selama mata lo melek akan menghabiskan waktu lo buat ngoceh2 sampai bibirnya jontor. Yang biasa bikin tatto, dalam saat itu bisa nyelesaiin gambarnya untuk 3 atau 4 orang dengan sempurna. Dan gwa? Gwa yang emang agak2 resik orangnya, tinggal lo kasihin sapu lidi, maka satu komplek bakal gwa bikin bersih jalanannya bahkan dari setitik debupun. Makanya barang haram jadah ini masih atau makin banyak peminatnya, bahkan dari kalangan pekerja sekalipun. Lagian, kalian juga udah biasa khan lihat2 berita, kalo ada2 aja ditemuin pabrik pembuatan shabu di negeri tercinta ini.

Justru blundernya dateng pas basiannya. Ketika tubuh lo udah nga kuat lagi diajak melek, ketika tubuh lo seharusnya dikasih istirahat, tapi otak sama pikiran lo masih melayang2 kemana2 dan mata lo sama sekali nga mau dipejamkan. Disitulah gwa sering dapetin pengalaman2 paranoid yang kadang bikin gwa mau gila. Disitulah gwa punya pikiran2 yang nga pernah gwa pikirin. Disitulah gwa punya keinginan2 yang nga gwa pengenin. Bah, pokoknya bener2 fvcked up banget deh!
Singkat cerita, gwa udah nga tahan lagi dan gwa emang mau berhenti. Sebelum gwa OD atau sebelum gwa jadi gila beneran!
*****************************
Ini adalah hari kedua setelah malam itu gwa ketangkap basah lagi nge drag sama Felisha. Nga ada lagi senyum ademnya yang menghiasi pagi hari gwa, nga ada sapaan dari suara lembutnya bahkan nga ada lagi tubuh mungilnya yang dibungkus handuk berbentuk kimono yang melintas keluar dari dalam kamar mandi dikamar gwa. Semuanya hilang bersamaan dengan marahnya Felisha sama gwa.
Sedikit banyak gwa udah hapal sama kebiasaannya Felisha kalo lagi marah. Yang pasti dia akan diam seribu bahasa, walau gwa udah coba untuk beramah-tamah kepadanya. Jalan keluarnya cuma ngajak dia ngobrol dua2an dengan sungguh2, itupun setelah bisa ngerayunya untuk keluar dari dalam kamarnya. Karena selama dua hari itupun, Felisha lebih banyak mengunci dirinya dikamar. Sedangkan keperluan dia selama di kost untuk mandi, nyuci atau sekedar pipis, Felisha mulai pindah kekamar mandi deket dapur rumahnya Ridho.
Tapi gwa udah niat banget, nanti malem sepulang dari kerja gwa bakal nemuin dia untuk minta maaf dan ngebahas rencana gwa buat berhenti dari ketergantungan gwa. Ya, setelah gwa searching di internet, baca2 buku yang berhubungan sama junkie dan ngumpulin info2 yang gwa dapet dari temen2, rasanya gwa harus bisa ngejalanin rencana gwa buat berhenti dalam waktu dekat ini. Rencananya pun gwa juga akan melibatkan Ridho, paling nga buat bantu2 gwa dari hal2 yang nga memungkinkan nantinya.
Maka pagi ini biarlah gwa nga dapetin kebiasaan2 yang udah bikin gwa nyaman selama ini dari Felisha. Biarlah gwa memulai hari ini dengan wajah dinginnya ketika gwa coba menegurnya tadi. Biarlah jok belakang motor gwa nga lagi dibebani oleh tubuhnya ketika gwa berangkat kerja. Mudah2an nanti malem gwa bisa mendapatkan maafnya dan dukungannya.
************************
"Jadi udah mantep nih niat lo buat berenti Jim?" tanya Ridho memastikan.
"Iya Dho, mantep banget dah gwa. Lo nga usah nanya2 mulu dah, ntar gwa malah jadi ragu Dho. Yang penting lo bisa dukung sama bantu2in sama rencana gwa ini khan?"
"Pastilah Jim, lo mau berubah jadi bener masa' iya gwa nga dukung dan bantu lo sih?" kata Ridho sambil nepuk2 bahu gwa.
"Cuma gwa pesen banget, cukup lo sama bini dan Felisha aja yang tau ya Dho, nga perlu lah temen2 yang laen tahu, malu banget banget gwa Dho" pinta gwa dengan sangat.
"Hehehehehe, santai aja bro, lo ada ditempat yang pas buat sembuh. Emang lo pikir gwa nga tahu keadaan lo selama ini Jim?" kata Ridho sambil tersenyum penuh arti.
"Ohya, jadi dari dulu lo udah curiga kalo gwa udah make? Eh, jangan2 es kelapa ijo yang lo kasih ke gwa emang sengaja tuh ya?" tiba2 gwa teringat sama tragedi kelapa hijau itu.
"Ahahahaha, masih inget aja lo Jim. Iyalah, pan kelapa ijo paling afdol tuh netralisir racun2. Tapi maksud hati sih cuma mau ngetes doang gwa waktu itu. Emang ampuh Jim?" Ridho malah balik nanya.
"Jiahahahaha, ampuh mampus lah Dho. Gwa yang udah mau badai malah jadi drop abis gara2 tuh kelapa ijo. Aslinya gwa pengen ngamuk2 waktu itu Dho, cuma gwa takut tengsin sama lo." gwa ketawa pahit.
"Ya udahlah, berarti fix nih besok kita mulai program rehab lo?"
"Yaelah Dho, masih ditanyain lagi. Fix lah, pokoknya siap nga siap besok harus gwa mulai." sahut gwa mantap.
"Ok lah kalo gitu. Udah sono lo minta maaf deh sama si bohay. Mampus lo, emang sampe sekarang lo kagak minat apa macarin dia? Depan mata gitu ada cewek yang siap lo terkam, malah lo nya sok jaim kayak gitu?" Ridho mendekatkan mulutnya ke kuping gwa dan berbisik, "gwa aja kalo diijinin poligami sama bini gwa, pasti si bohay yang bakal gwa lamar Jim. Hehehehehe"
"Halagh, gwa belom mau mikiran urusan perempuan dulu Dho, gwa aja masih blangsak kayak gini hidupnya. Nahhhh, awas lo ntar gwa aduin sama Maya yey" canda gwa.
"Elah, canda kali gwa cing. Udah sono gih, gwa mau mandi nih"
"Iya-iya. Makasih banyak ya Dho, lo mau bantuin gwa. Sori juga nih, kalo gwa ngajuin cuti sekitaran 1 minggu. Gwa jadi nyusahin lo nih, ngasihin berkas2 kerjaan gwa ke elo" gwa berterima kasih dengan sungguh2.
"Iya, emang nyusahin lo" canda Ridho sambil ninggalin gwa di teras rumahnya.
Sip, satu temen gwa udah mau ngebantuin gwa untuk berhenti make putaw. Tinggal satu orang lagi, yaitu Felisha yang emang sangat gwa harapkan bisa ikut bantuin buat program gwa ini. Tapi, gwa kudu berjuang lagi buat ngemis2 maaf darinya. Biarlah, toh, selama ini gwa udah terbiasa merendahkan diri gwa dengan jadi junkie. Pokoknya gwa musti bisa dapetin maaf darinya, bagaimanapun caranya. Kalau nga dimaafin juga, ya biarin aja deh, gwa tetep pada rencana semula untuk berhenti make. Karena hati gwa udah mantap banget. Jadi ada atau nga ada dukungan dari Felisha gwa musti tetap jalanin rencana gwa ini.
Gwa parkirin motor didepan kamar gwa. Gwa tengok kamarnya Felisha udah terang benderang lampunya, sayup2 gwa bisa dengerin suara tevenya yang nyala. Cuma memang pintunya tertutup rapat dan gorden jendelanya pun udah ditutup. So, setelah gwa naruh backpack dan ngelepasin sepatu, gwa langsung berjalan ke depan pintu kamarnya Felisha. Gwa pikir nga perlu lah konyol2an seperti tempo hari, mudah2an aja Felisha mau maafin gwa lagi kali ini.
Tok...tok...tok...
"Fel, ini gwa Fel. Tolong bukain pintunya dong. Gwa mau minta maaf Fel" kata gwa langsung pada intinya.
Nga dijawab. Dan gwa udah menduga itu. Tapi gwa tetep harus berusaha.
"Fel, gwa tau lo ada didalem, gwa tau lo bisa ngedenger suara gwa. Tapi tolong lo ijinin gwa minta maaf sama lo Fel, pleaseeee" gwa naikin volume suara gwa, takut2 nga kedengeran aja suara gwa sama dia.
Tetep hening.
"Fel, gwa minta sekali ini aja lo maafin gwa. Besok2 kalo gwa bikin salah lagi sama elo, gwa pasrah deh kagak ditegor2 lagi sampe kiamat. Tapi buat sekarang gwa pengen lo maafin gwa ya Fel. Gwa udah salah ngomong kayak gitu sama lo, gwa emang tolol Fel." gwa terus berusaha, walaupun sebenernya gwa udah mulai putus asa juga.
Nga ada tanggapan.
"Fel, apa perlu gwa nangis beneran sambil guling2an didepan pintu, biar lo percaya kalo gwa bener2 pengen minta maaf sama lo? Iya Fel? Emang itu mau lo Fel?" gwa udah mulai kehilangan kesabaran nih.
Sama sekali nga ngaruh.
"Ya udahlah Fel, kalo lo emang nga mau maafin gwa, gwa terima Fel. Tapi asal lo tahu aja, besok gwa mau nyoba berenti dan rehab dibantuin sama Ridho. Dengan atau tanpa dukungan dari lo, gwa tetep akan ngerehab kok. Makasih udah jadi temen gwa Fel, dan makasih lo udah marah sama gwa. Karena dengan lo marah sama gwa, makanya niat gwa buat berenti makin kenceng aja Fel. Udah, gitu aja!" kata gwa yang udah ngerasa nga dimaafin sama Felisha, lalu gwa meninggalkan pintu kamarnya buat balik ke kamar gwa. Yeah, walaupun rasanya masih ganjel, tapi gwa tetep harus dengan rencana semula. Ngerehab diri gwa sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari Felisha.
Tiba2 sebelum gwa buka pintu kamar gwa, terdengar suara Felisha dan gwa ngerasain baju gwa ditarik dari belakang. Tuh, kumat lagi khan mode siluman dia!

"Ky, kamu beneran besok mau ngerehab?"
"Felisshhaaaaa, lo bisa nga sih nga ngaget2in gwa mulu kayak gini? Sebenernya lo lebih suka gwa mati OD apa mati kena serangan jantung sih?!" omel gwa yang dikagetin oleh kebiasaan jeleknya itu. Beneran deh, tiap hari gwa dikagetin kayak gini terus, rasanya umur gwa nga bakal panjang lagi tuh.
"Ish, malah marah2in aku!" rajuknya sambil siap2 balik badan.
"Tunggu, gwa tuh nga marah2in elo, Felishaku yang cantiikkkkkk. Gwa ini kagetan orangnya tauk, makanya gwa senewen kalo dikaget2in kayak gini mulu. Gwa nga marah kok sama lo. Beneran deh" gwa menahannya dengan megangin erat2 tangannya, lalu senyum gwa yang paling manis gwa berikan untuk menenangkannya.
"........." Felisha cuma ngeliatin gwa, walau masih dengan ekspresi dinginnya.
"Fel, maafin gwa ya, gwa udah salah banget ngomong kayak gitu sama elo. Maafin abang ya neng?" pinta gwa dengan sungguh2. Sumpah, gwa nga lagi modus inih.

"Eneng-eneng, nga lucu ah!" tampiknya tapi dengan bibir yang menahan senyumnya, "lagian sejak kapan kamu jadi abang aku?"
"Lah, khan gwa emang lebih tua dari elo Fel. Wajar dong, kalo gwa nyebut abang sama lo" jawab gwa seneng karena ngeliat Felisha udah mulai tenang ngadepin gwa, "tapi ngomong2 gwa dimaafin nga nih?"
"Pengennya sih aku nga mau maafin kamu Ky, biarin deh kita nga usah tegor2an lagi seumur hidup. Tapi ngedenger kamu mau rehab, kayaknya nga mungkin juga aku masih marah sama kamu. Aku tuh cuma pengen kamu bisa ninggalin drugs dan hidup bersih Ky."
"Asiikk, berarti aku dimaafin nih Fel. Kalo kita baekan dulu ya?" kata gwa sambil ngangsurin jari kelingking gwa.
"Tapi awas ya kamu ulang yang kemaren lagi?!" ancamnya sambil melototin matanya yang mengaitkan jari kelingking ke gwa, "jadi kamu beneran mau rehab besok Ky? Emang dimana kamu mau rehabnya?"
"Iya, mulai besok gwa mau rehab. Nga jauh2 kok Fel tempatnya, disini2 aja kok gwa ngerehabnya." jawab gwa sambil nunjukin kamar gwa. Sementara Felisha yang udah jinak ini gwa tuntun masuk kedalam kamar gwa.
"Hah, disini? Maksud kamu apaan sih? Nga ngerti nih aku?" tanya Felisha yang kebingungan.
"Gini Fel, kalo gwa rehab di panti, berarti gwa musti cerita sama ortu gwa tentang keadaan gwa ini. Karena lo tau khan, biaya rehab kayak gitu tuh butuh biaya yang nga sedikit, mana mampulah gwa biayain sendiri. Paling cepet 3 bulan atau 6 bulan, tinggal dikaliin aja perbulannya berapa. Dan rasanya gwa nga tega nyakitin hati ortu gwa, terutama nyokap gwa dengan keadaan gwa yang seperti ini." gwa mulai menerangkan panjang lebar rencana gwa ini, "Selain itu kalo pake metode di panti rehab, biasanya kita dikasih drugs laennya untuk pengganti putaw untuk meminimalisir efek sakawnya. Dan gwa nga mau kayak gitu. Gwa lihat temen2 gwa yang keluar panti rehab banyakan balik make lagi, paling cakep bisa berenti tapi malah kecanduan sama obat2 resep penggantinya. Jadi gwa mau nyoba yang murni, gwa mau make cara Cold Turkey. Murah meriah, tapi nyakitin. Tapi mudah2an aja berhasil Fel"
"Cold Turkey? Itu maksudnya gimana Ky?"
"Nih lo baca2 aja deh tulisan ini." gwa nyerahin lembaran print-an artikel hasil searching gwa dari internet, "ini kebetulan gwa ada film yang ngambarin tentang kehidupan junkies dan terapi Old Turkey. Lo tonton baek2 ya"
Gwa ngambil koleksi dvd gwa, ngambil dua buah film yang kebetulan menceritakan tentang kehidupan junkie. Gwa buka dvd room di komputer dan masukin film Trainspotting-nya Ewan McGregor, yang menceritakan tentang seorang junkie bernama Renton yang mencoba hidup bersih dan meninggalkan dunia drugs. Sedangkan film yang satu lagi judulnya The Baskeball Diaries-nya Leonardo Di Caprio, kisah nyata dari seorang Jim Carroll yang mengabadikan perjalanan hidupnya mulai dari junkie sampai hidup bersih berdasarkan catatan hariannya.
"Gwa tinggal mandi ya Fel, lo baca2 sambil tonton filmnya aja deh. Ok"
"Iya nih Ky, pantes aja daritadi bau2 asem gitu, ternyata kamu belom mandi toh?" ledeknya.
"Udah tau asem masih doyan aja lo deket2in gwa."sahut gwa sambil ngeloyor masuk kedalam kamar mandi.
***************************
Malem itu setelah selesai nontonin kedua film tersebut, gwa minta bantuan Felisha untuk ngebersihin kamar gwa dari barang2 yang bakal gwa pake buat nyoba2 kabur atau malah buat nyelakain diri gwa sendiri. Pokoknya benda2 yang terbuat dari besi atau nampak sedikit tajam dan keras kita kumpulin dan satuin lalu diamankan sebentar ke kamarnya Felisha. Seluruh sudut kamar dan tempat2 tersembunyi kita sisiri demi kebaikan dan keamanan gwa sendiri. Jujur aja, gwa belum pernah ngeliat orang2 yang lagi direhab dengan mata kepala gwa sendiri, tapi dengan menonton kedua film tersebut gwa sedikit banyaknya punya gambaran tentang apa yang akan gwa rasakan nantinya. Rasanya ngejaga2 dari hal2 yang nga memungkinkan dari sekarang, mungkin jauh lebih baik daripada nanti gwa menyesalinya kemudian.
"Kamu yakin bakal ngelakuin kayak yang difilm tadi Ky?" tanya Felisha memastikan lagi, sambil ngoprek2in kasur gwa.
"Dibikin yakin ajalah Fel. Udahlah, lo nga usah nanya2 kayak gitu. Nanti malah gwanya yang takut nga mau ngerehab besok" jawab gwa sambil menenangkannya.
"Iya, abis tadi aku liat kayaknya menderita banget sih prosesnya"
"Resiko lah Fel, nga punya duit dan nga mau nyusahin ortu, ya cuma itu aja jalan keluarnya" ujar gwa semantap mungkin. Padahal rasanya juga gwa udah deg2an bakal nge hadapinnya besok.

"Bener juga sih Ky, aku ngerti kok sama niat kamu ini. Aku pasti bakal bantu dan dukung sepenuhnya rencana kamu ini Ky" kata Felisha memberikan empatinya pada gwa, "eh, ini buku apa Ky?"
"Makasih banget Fel, lo mau bantu dan dukung gwa. It's mean a lot for me. Eh, siniin bukunya." cepet2 gwa ambil jurnal harian gwa yang ada ditangan Felisha.
"Kayaknya penting tuh, sampe direbut gitu bukunya?" sindir Felisha yang agak kaget ngeliat respon gwa tadi.
"Hehehehe, sori ya Fel. Ini rahasia negara, bisa berabe nanti kalo sampe jatuh ke tangan yang nga berkepentingan." jurnal itu gwa selametin, gwa masukin dalam tumpukan pakaian gwa didalam lemari. Gwa bisa ngeliat mata Felisha begitu tajam mengintai2 gwa yang nyimpen buku harian gwa ini.
"Jadi aku nga boleh ngintip2 nih walaupun sedikit?" tanyanya seperti penasaran gitu.
"Janganlah Fel, nanti bisa bintitan mata lo, permanen pulak resikonya. Mau lo kayak gitu?" canda gwa setengah ngancem, "kayaknya udah bersih semua nih Fel. Nitip dulu ya di kamar lo"
Felisha cuma tertawa konyol ngedengerin kata2 gwa ini. Ah, rasanya gwa makin mantap untuk ngejalanin rencana ini esok hari. Dua temen deket gwa saat itu bener2 memberikan dukungan dan bantuannya buat gwa. Mudah2an aja gwa bisa ngejalaninnya dengan baik2 aja. Semoga.
Buat yang minat sama 2 film yang gwa sebut diatas, bisa didownload via torrent.
http://kick**ass.to/trainspotting-1996-1080p-brrip-x264-yify-t7247129.html
http://kick**ass.to/the-basketball-diaries-1995-720p-brrip-mkv-550mb-yify-t4812873.html
(Silahkan dihapus tanda bintangnya.
)Diubah oleh luckyismine 25-06-2014 22:12
sormin180 dan pasukanmalam11 memberi reputasi
2
Kutip
Balas