Huft akhirnya dapat suasana sendirian tadi buat tulis apdet an..
oke ane mau tepatin satu part buat kemarin dan sekarang..
besok kayaknya juga satu part dulu apdetnya, soalnya urusan RL masih diperpanjang sampai besok.. maaf ya kalo ngerepotin agan agan..
------------------------------------------------------------------------
Marie : oh iya, sebelum gue ceritain cerita gue, lu ceritain cerita lu.

Ane ceritain semua mulai dari awal banget, mulai bapak ane beritau saat pulang bimbel sampai ane harus mencoba untuk membuka hati sama Selvy karena dia juga udah berusaha membuka hati dia. Dan cinta pertama ane sama Putri adik Selvy (iya, meski karisma ane gak ketulungan cemerlangnya, Putri lah cinta pertama ane.).

Ane : yah begitulah. Gue gak bisa kasih apa pun pada Putri.
Marie : wah menarik juga ya lu. Oke giliran gue nyeritain masalah gue..

Diam beberapa saat, dia memersiapkan semua mentalnya.

Marie : jadi nyokap gue ketemu waktu bokap ikutin penelitian di kampus nyokap gue waktu ambil S2. Nyokap gue ditunjuk seperti asisten penelitiannya gitulah. Karena intens, mereka akhirnya jadian dan hasil dari cinta mereka lahirlah gue. Gue umur 5 tahun, mereka merit. Nyokap punya adik cowok yang merit duluan. Jadilah keluarga nyokap sering berkunjung ke keluarga tante. Di sana nyokap ketemu sama kakak tante gue dan mereka cocok. (Sorry berarti bukan anak adik ipar nyokap Marie, tapi anak sodara adik iparnya. Ane bingung sama hubungan ribet kayak gitu.).

Marie : lalu semua terjadi. Gue langsung nolak mentah mentah sama hal itu. Lagian gue udah punya cowok. Waktu cerita sama cowok gue, dia langsung ngamuk dan akhirnya kita mencoba hal yang mungkin bisa kita lakukan.
Ane :...
Marie : yah, sepupu gue adalah sohib cowok gue juga. Waktu itu ada acara keluarga di rumah gue. Gue dan sepupu gue memutuskan buat clubbing. Yah meski keluarga gue bukan orang yang cukup baik dalam perbuatan, tapi kami jelas sangat tegas jika sampai ada anggota yang yah melakukan sesuatu yang berpotensial menjelekkan nama keluarga.

Hening beberapa saat, kami memikirkan apa yang ada dipikiran kita masing masing.
Marie : rencana gue, yah sebenernya simple. Gue akan yah melakukan hal itu sama pacar gue, dan sekalian aja sampai bunting biar batal perjodohannya, gak masalah buat gue pikirku waktu itu.
Ane : lu gila Mar,
Marie : yah, mungkin sih Nis, gue gak peduli. Tapi segala sesuatu berubah di luar kendali kita. Kita semua sama sama mabuk, cowok gue mabuk berat dan dia gak dibolehin pulang bawa mobil sendiri sampai dipanggilkan taksi. Gue dan sepupu gue pulang. Sampai di rumah kita abisin sisa vodka yang kita beli sampai mabuk berat dan kita ke kamar, dan yah setan apa yang merasuki kita. Kita sama sama gak sadar waktu itu, semua terjadi begitu saja.. Lalu yah kita ke gep sama keluarga kita paginya.

Ane : terus?

Marie : keluarga kami ngamuk saat itu. Emang gue gak tahu apakah sepupu gue lakuin itu atau gak, soalnya keluarga kita menangkap basah kita saat kita tidur dan kondisi kita yah na**d. Kita berdua mabuk dan capek waktu itu, kepala gue sendiri pusing banget sampai gue bisa tidur mati kayak gitu. Keluarga suasananya kacau saat itu, ibu gue dan ibu sepupu gue bertengkar hebat, sama sama gak mau anaknya disalahin.. Di sisi lain, harapan gue saat itu juga terkabul. keluarga gue sama keluarga sodara tante gue hubungannya renggang banget. Bahkan rumah tangga om dan tante gue sempet goyah. Cowok gue yang tahu akan hal itu nangis dan mutusin gue. Semuanya hiks karena hiks gue.

Ane cuma terdiam mendengar itu. Jujur ane emang sering baca atau nonton berita kejadian itu di meddia massa aja, kalo denger curcol langsung? Beneran beda rasanya.

Marie : lalu gue kabur ke inggris ke rumah bokap gue. Mereka di sana bener bener pengertian sama gue. Akhirnya bokap menyuruh agar gue tenang dan tinggal bersama keluarganya sampai tenang. Bokap meyakinkan nyokap dan keluarga gue kalo gue butuh ketenangan. Dan yah gue di sana 2 tahun sampai gue tenang. Gue pernah cek di Inggris sono apakah selaput dara gue sudah robek atau gak dan hasilnya yah begitulah. Pernah gue mau menutup selaput dara karena mumpung di Inggris, tapi yah biaya yang bisa sampai berpuluhan juta gue gak berani.

Ane : oh (luar biasa penjelasan panjang dibalas satu kata super.. OH..)

Marie : yah gue ceritain itu ke bokap dan bokap cerita ke nyokap dan keluarga cowok yang mau dijodohin gue, ternyata dia yang dijodohin sama gue mau nerima gue apa adanya. Gue bingung Nis, akhirnya bokap memaksa kita balik ke Indonesia karena permasalah ini harus clear. Dan yah sampai sekarang aku tetep gak mau sama dia bukan karena gak suka, gue jadi terharu sama sikap dia. Dia baik mau nerima gue apa adanya. Yah tapi gue gak mau dia nerima ampas gue. Setiap kali pihak dia nanyain sikap gue, mereka pasti akan ngatain gue anak gak tahu untung. Yah bener sih, kayaknya mereka menikahkan kami karena kecintaan cowok yang dijodohkan ke gue aja saja. Setiap mendengar ejekan itu, nyokap pasti ngamuk ke gue, yah tadi mereka kembali menanyakan gue. Dan jadilah barusan tadi.

Marie : nah menurut lo Nis, yang sama sama dijodohin apa yang mesti gue lakukan? gue gak mau liat pasangan gue nerima ampas gue. di sisi lain gue bisa menyebabkan hubungan keluarga kita makin renggang, bahkan bisa menyebabkan perceraian om gue karena masing masing pasti bela pihak keluarga. Apa yang mesti gue lakuin? semua dah berubah Nis, berubah..

Dia menangis lagi, gue berpikir keras apa yang bisa gue bantu ke dia. Gue blank sama opini yang bakal gue sampaiin.