- Beranda
- Stories from the Heart
☆ Dijodohin? hm share aja yah ☆
...
TS
bntown
☆ Dijodohin? hm share aja yah ☆

Hai hai gan and sist...

sorry ya. cuma mau share cerita di mari aja nih..

oke jujur ini ane pake kloningan, soalnya akun prime yang asli udah ada temen yang tahu.. jadi dari pada ntar dibully ama mereka, jadi pakai kloningan aja ya..

oke, maaf kalo agak sedikit berantakan soalnya kagak biasa bikin kayak ginian, paling trit-trit GJ yang pernah ane buat di prime

Spoiler for rules:
Spoiler for Q&A:
oke ini dulu aja intro nya.. masih mau merangkai kata biar indah, oke bro.. makasih..
Spoiler for "index":
Thanx for agan whyushintoryubuat bikinin index versi docx ane

Spoiler for index doc:
PDF format.. many thanx agan nd1tnt1
Spoiler for PDF:
Diubah oleh bntown 02-09-2014 22:51
Arsana277 dan anasabila memberi reputasi
2
507.7K
2.6K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bntown
#560
their secret or secrets?
Oke POV Selvy yah.. dah lama dia gak POV..
Yah dua bulan ini merupakan rentang waktu yang indah menurutku. Aku sudah merasa lebih dekat dengan Mas Yanis dan dia sepertinya juga menyambut aku dengan baik
. Emang sih hubungan ini jauh dari kata pacaran, malah kita seperti saudara. Aku seneng aja sih sama hubungan itu.
Oh iya, aku sekarang kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Timur. Aku di sini tinggal di kos yang sebelahan sama kontrakannya Mas Yanis dan teman temannya.
Aku sebenernya pingin cari sendiri, tapi Mas Yanis menentang keras ideku. Katanya sih biar dia bisa mengawasiku dan menjamin kalau aku selalu baik baik saja.
Entah apa dia bermaksud baik atau gak, aku seneng merasa diperhatikan seperti itu.
Setelah mengenal dia dua bulanan menurutku dia sangat mandiri. Bulan kedua kuliah ketika dia makan, aku lihat lauknya cukup dikit dengan nasi banyak. Oke cowok bisa kumaklumin tapi dengan lauk seperti itu apa bisa habisin nasi?
Aku : mas, kok lauknya dikit banget?
Mas Yanis : pengiritan Sel. Duit lumayan keteteran nih.
Aku : hm, kok gak minta bapak mas buat nambahin?
Mas Yanis : gak Sel, aku dah bersyukur sama jatah dari bapak. Aku gak suka minta tambahan lagi. cukup banyak beban yang dia miliki. Gak pantes anak cowok selalu minta ini itu saat dia bisa berusaha sendiri.
Aku : terus mas ngirit dengan cara ini gitu?
Mas Yanis : buat sementara iya, tapi ntar semester genap aku cari part time. Ntar aku usahain nyusun KRS nya bisa mendukung aku part time.
Aku cuma mengangguk. Yah seenggaknya dia cukup mandiri.
Aku coba cari akal gimana seenggaknya bisa bantu Mas Yanis Biar gak terlalu irit seperti itu. Hm sayang gak bisa masak nih, ngomong masak jadi inget ketika di asrama dulu.
Di asrama semua jadwal menu makan dah ditempel. Karena aku gak begitu suka ayam dan hampir separuh menu di asrama pakai ayam, akhirnya aku selalu masak di asrama
. Yah meski gak mungkin yang terlalu wow menunya, seenggaknya aku gak makan ayam
. Di situlah aku belajar masak, kalo lagi pulang Putri selalu kuajak buat menu sederhana baru.
Aku ceritakan keinginanku itu ke Mas Yanis dan dia izinin masak di kontrakannya. Oke besoknya aku beli alat masak dan aku taruh ke kontrakan Mas Yanis
. Dia kaget waktu aku ke kontrakan sambil membawa semua peralatan dapur yang aku beli. Ternyata dia suka masakanku
. Yah akhirnya aku putuskan kalau aku masak saja sekarang. Belanjanya titip ibu kosku kalau aku ada jam kuliah. Kita beli bahan juga patungan, jadi bisa lebih irit. Hah senengnya bisa meringankan beban dia. Yah sebenarnya pengeluaranku juga gak begitu banyak dengan gitu.
Saat dia diklat aku pingin kejutin dia ketika pulang. Aku telpon rumahnya dan tanya bu Elis soal kesukaan mas, beliau bilang mas suka sayur asem, dan olahan seafood seperti kepiting, cumi cumi, dan ikan tongkol.
Yah aku sengaja membuatkan sayur asem kesukaan mas Yanis saat dia selesai diklat, yah semoga aku belum tidur saat dia pulang nanti
. Jam setengah 9 aku melihat dia berjalan menuju kontrakannya dan langsung masuk. Aku langsung memanaskan sayurnya dan menyiapkan nasi, sayur hangat, dan ikan tongkol kesukaan Mas Yanis. Dan ketika aku kasihin dia habiskan semuanya.
(asli masakan indonesia sebenernya gak kalah enak sama masakan luar. dan sebenernya banyak gizinya juga.
bahkan kalo boleh milih antara sayur asem atau masakan italy atau perancis, ane pilih sayur asem.)
Begitu pun saat Putri datang, aku sempetin beli kepiting dan bumbu buat masak asam manis. Wah lahap bener dia makannya
. Setelah kami makan aku sempet ke kamar buat ambil menu olahan seafood. Rencana mau mencari yang murah meriah menunya. Tapi aku baru ingat ketika ke toko buku aku belum membelinya
. (Oke Neng, beneran deh harus buat skala prioritas kalo mau ngapa ngapain biar gak ada hal penting yang ketinggalan
).
Oke aku balik saja ke kontrakan Mas Yanis. Setelah di sana, entahlah atmosfer di antara mereka berubah. Seperti baru saja terjadi sesuatu yang yah sepertinya kurang mengenakkan di antara mereka.
Tapi aku gak tahu apa itu. Sebenarnya perasaan ini pernah aku rasakan ketika ziarah walisongo. Tapi sampai sekarang aku belum membaca apa yang ada di antara mereka.
Bahkan ada atmosfer aneh, ketika aku menggoda mereka. Yah sebenernya aku mau lihat sikap Putri yang selalu canggung kalo aku kaitkan dengan cowok. Tapi ketika itu suasana beneran berbeda.
Apa yang terjadi dengan mereka? Apa yang mereka sembunyikan?

Yah dua bulan ini merupakan rentang waktu yang indah menurutku. Aku sudah merasa lebih dekat dengan Mas Yanis dan dia sepertinya juga menyambut aku dengan baik
. Emang sih hubungan ini jauh dari kata pacaran, malah kita seperti saudara. Aku seneng aja sih sama hubungan itu.
Oh iya, aku sekarang kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Timur. Aku di sini tinggal di kos yang sebelahan sama kontrakannya Mas Yanis dan teman temannya.

Aku sebenernya pingin cari sendiri, tapi Mas Yanis menentang keras ideku. Katanya sih biar dia bisa mengawasiku dan menjamin kalau aku selalu baik baik saja.
Entah apa dia bermaksud baik atau gak, aku seneng merasa diperhatikan seperti itu.
Setelah mengenal dia dua bulanan menurutku dia sangat mandiri. Bulan kedua kuliah ketika dia makan, aku lihat lauknya cukup dikit dengan nasi banyak. Oke cowok bisa kumaklumin tapi dengan lauk seperti itu apa bisa habisin nasi?

Aku : mas, kok lauknya dikit banget?

Mas Yanis : pengiritan Sel. Duit lumayan keteteran nih.

Aku : hm, kok gak minta bapak mas buat nambahin?

Mas Yanis : gak Sel, aku dah bersyukur sama jatah dari bapak. Aku gak suka minta tambahan lagi. cukup banyak beban yang dia miliki. Gak pantes anak cowok selalu minta ini itu saat dia bisa berusaha sendiri.

Aku : terus mas ngirit dengan cara ini gitu?

Mas Yanis : buat sementara iya, tapi ntar semester genap aku cari part time. Ntar aku usahain nyusun KRS nya bisa mendukung aku part time.

Aku cuma mengangguk. Yah seenggaknya dia cukup mandiri.
Aku coba cari akal gimana seenggaknya bisa bantu Mas Yanis Biar gak terlalu irit seperti itu. Hm sayang gak bisa masak nih, ngomong masak jadi inget ketika di asrama dulu.

Di asrama semua jadwal menu makan dah ditempel. Karena aku gak begitu suka ayam dan hampir separuh menu di asrama pakai ayam, akhirnya aku selalu masak di asrama
. Yah meski gak mungkin yang terlalu wow menunya, seenggaknya aku gak makan ayam
. Di situlah aku belajar masak, kalo lagi pulang Putri selalu kuajak buat menu sederhana baru.
Aku ceritakan keinginanku itu ke Mas Yanis dan dia izinin masak di kontrakannya. Oke besoknya aku beli alat masak dan aku taruh ke kontrakan Mas Yanis
. Dia kaget waktu aku ke kontrakan sambil membawa semua peralatan dapur yang aku beli. Ternyata dia suka masakanku
. Yah akhirnya aku putuskan kalau aku masak saja sekarang. Belanjanya titip ibu kosku kalau aku ada jam kuliah. Kita beli bahan juga patungan, jadi bisa lebih irit. Hah senengnya bisa meringankan beban dia. Yah sebenarnya pengeluaranku juga gak begitu banyak dengan gitu.
Saat dia diklat aku pingin kejutin dia ketika pulang. Aku telpon rumahnya dan tanya bu Elis soal kesukaan mas, beliau bilang mas suka sayur asem, dan olahan seafood seperti kepiting, cumi cumi, dan ikan tongkol.

Yah aku sengaja membuatkan sayur asem kesukaan mas Yanis saat dia selesai diklat, yah semoga aku belum tidur saat dia pulang nanti
. Jam setengah 9 aku melihat dia berjalan menuju kontrakannya dan langsung masuk. Aku langsung memanaskan sayurnya dan menyiapkan nasi, sayur hangat, dan ikan tongkol kesukaan Mas Yanis. Dan ketika aku kasihin dia habiskan semuanya.
(asli masakan indonesia sebenernya gak kalah enak sama masakan luar. dan sebenernya banyak gizinya juga.
bahkan kalo boleh milih antara sayur asem atau masakan italy atau perancis, ane pilih sayur asem.)Begitu pun saat Putri datang, aku sempetin beli kepiting dan bumbu buat masak asam manis. Wah lahap bener dia makannya
. Setelah kami makan aku sempet ke kamar buat ambil menu olahan seafood. Rencana mau mencari yang murah meriah menunya. Tapi aku baru ingat ketika ke toko buku aku belum membelinya
. (Oke Neng, beneran deh harus buat skala prioritas kalo mau ngapa ngapain biar gak ada hal penting yang ketinggalan
).Oke aku balik saja ke kontrakan Mas Yanis. Setelah di sana, entahlah atmosfer di antara mereka berubah. Seperti baru saja terjadi sesuatu yang yah sepertinya kurang mengenakkan di antara mereka.
Tapi aku gak tahu apa itu. Sebenarnya perasaan ini pernah aku rasakan ketika ziarah walisongo. Tapi sampai sekarang aku belum membaca apa yang ada di antara mereka.
Bahkan ada atmosfer aneh, ketika aku menggoda mereka. Yah sebenernya aku mau lihat sikap Putri yang selalu canggung kalo aku kaitkan dengan cowok. Tapi ketika itu suasana beneran berbeda.
Apa yang terjadi dengan mereka? Apa yang mereka sembunyikan?
0
)