“ Max!!!” seru Alice mendekatinya

“apa yang terjadi ? kenapa semua Cora mundur seperti itu ? “ tanya Max

“Zaxion sudah mengaktifkan nuklirnya “

Mendegar itu Max segera memberi perintah lari pada seluruh pasukan yang ada di situ, namun yang ia perintahkan adalah lari ke arah Cora karena itu jalan tercepat untuk keluar dari radius ledakan di bandingkan kembali ke arah portal yang cukup jauh dan tidak mungkin sempat

Dengan terpaksa mereka mengikuti perintah Max , mereka juga menyadari kebenaraan di perkataan Max dan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri masing-masing

Waktu mereka semakin menipis, hanya kurang dari 30 detik sebelum ledakan terjadi. Pihak Bellato maupun Cora menghentikan pertarungan mereka untuk sementara untuk menyelamatkan diri.

Di tengah perjalan Niel tiba-tiba terjatuh

“Kyaaaa” kakinya tidak sengaja terkilir dan dia tidak bisa berdiri lagi

Sheizan yang sudah lari cukup jauh menyadarinya

“NIEL!!!!” saat dia berusaha untuk menolongnya Flay mencegahnya

“apa yang kau lakukan “

“ledakan akan segera terjadi, kau tidak akan sempat menolongnya “ balasnya

“jadi kau mau aku diam saja melihatnya mati!!!” teriak Sheizan sambil meronta namun Flay justru semakin menahannya

“LEPASKAN AKU KEPARAT!!!! NIELL!!!!!” teriak Sheizan dengan histeris

Teriakan itu menarik perhatian beberapa orang di Cora maupun Bellato, mereka sudah berada di tempat yang cukup aman walau efek ledakan akan tetap sampai

“itu Cora yang menyerangmu tadikan, malang sekali dia akan berakhir menjadi abu “ ujar Alice menunjuk pada Niel yang berusaha melarikan diri sambil merayap di permukaan tanah

Melihat wajah ketakutan Niel, sebuah kenangan lama terlitas di ingatan Max

Ingatan akan Adiknya dulu, adik yang sangat ia sayangi melebih apapun, yang selalu ia lindungi sekuat tenaga namun pada akhirnya dia gagal melindunginya. Dan entah kenapa mimik ketakutan wajah Niel mengingatkannya pada adiknya

“Astaria” serunya pelan

“hmm ? kau mengatakan sesuatu ? “ tanya Alice

“KEPARAT!!!!!!!!!!!!!! KEPARAT!!!!!!!!!!!!!!!!!”

Dia berteriak dengan sangat kesal

“KENAPA KAU BEGITU MIRIP DENGANNYA !!!! KEPARAT!!!!!!!!!!!!!!!”

Secara mendadak Max berlari menuju Niel

“MAX APA YANG KAU LAKUKAN!!!” teriak Alice yang langsung mengejarnya

Tidak lama kemudian dia tiba di samping Niel dan saat hendak membantunya berdiri Niel menyerangnya dengan tongkatnya berusaha mengusirnya

“apa yang kau “ teriak Alice sambil menarik bahunya

“menolongnya “

“untuk apa ? dia hanya seorang Cora “

“ tubuhku bergerak sendiri “ jawab Max menghindar

“jangan bohong, katakan kenapa!!!” teriak Alice lagi

“karena dia sangat mirip dengan adikku “ jawab Max

“hah ? “

“KARENA DIA SANGAT MIRIP DENGAN MENDIAN ADIKKU!!! KARENA ITU AKU MEMAKI DIRIKU SENDIRI TADI !!! “

“kau..” Alice tidak bisa berkata apa-apa

“ya aku ini tolol, bodoh, idiot dan lain sebagainya. Aku tahu itu dan aku mengerti, tapi wajahnya sangat mirip dengan adikku dan karena itu pikiranku segera memberi perintah untuk menolongnya, aku gagal melindungi adikku dulu, dan melihatnya rasa sakit saat itu muncul kembali dan karena itu ini terjadi, jika saja kau tidak menunjuk kepadanya tadi ini semua tidak akan terjadi!!!”

“JADI SEKARANG SEMUA SALAHKU !?!?” teriak Alice

“YA!!” jawab Max

“KAU SELALU MENYALAHKANKU ATAS TINDAKAN BODOHMU SENDIRI!!!”

“SUDAHLAH CEPAT SEKARANG KITA HARUS MENYINGKIR SEBELU-“

Sebuah ledakan besar terjadi di kejauhan

“terlambat “ seru Max

Angin ledakan bersama dengan api perlahan menyebar dan mulai mendekati mereka

“kita tidak akan sempat lari jika harus membawanya, tinggalkan saja dia” ucap Alice

Namun Max tidak menjawab sama sekali

“Defender.... Foritification” Max menggunakan kemampuan Shield Millernya

“jangan bilang kau mau menahan ledakan itu “ ujar Alice

“ berlindunglah di belakangku, dan menunduklah sebisa mungkin “

“dasar gila, kenapa adikku bisa jatuh cinta pada orang nekat sepertimu “ maki Alice

Dia merangkul tubuh Niel dan memaksanya untuk menundukan badannya dan membuat Niel tak bisa meronta atau melawan sama sekali

Kedua wanita itu berlindung di belakang Max yang berdiri tegap dengan tamengnya bersiap menyambut ledakan nuklir yang mendekati mereka

“DIA DATANG!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Max

BLAAAARRR

Max bisa merasakan hawa panas dari ledakan itu melewati tubuhnya, dia bisa merasakan tamengnya mulai memanas bagaikan periuk penggorengan yang di panaskan oleh bara api

“HAAAAAA” Max berteriak menahan semua itu, angin ledakan yang sangat kencang berupaya menerbangkan tubuhnya

Beruntung mereka berada cukup jauh dari pusat ledakan sehingga efek ledakan nuklir itu tidak maksimal namun tetap sangat mematikan

Mereka bisa mendengar teriakan-teriakan para Cora dan Bellato lain yang telat menyelamatkan diri dan hangus di dalam ledakan itu

Selama lebih dari 2 menit itu hal itu berlangsung

Bahkan mereka yang berada di luar jangkauan ledakan bisa merasakan kengerian dari efek nuklir tersebut dan berupaya melindungi diri masing-masing

Tidak lama kemudian semuanya berakhir

Max menjatuhkan tamengnya yang sudah hancur akibat panas ledakan serta melepaskan beberapa bagian armor dan helemnya yang ikut hancur

Dia menoleh kebelakang untuk memastikan keselamatan Alice dan Niel

Kedua wanita itu memandangnya dengan mata yang membelalak tidak mempercayai bahwa mereka baru saja selamat dari ledakan nuklir

“aku berhasil menahan ledakan nuklir “ ujar Max dengan sombong sebelum akhirnya tumbang

Dan pada hari, Bellato Union mengalami kekalahan besar akibat serangan nuklir Accretia. Ribuan pasukan Bellato dan ratusan dari Cora tewas akibat serangan nuklir itu dan menghancurkan semangat kedua kubu itu seketika
Accretia mendapatkan kemenangan mutlak dan sekali lagi menunjukan dominasi mereka yang tak terkalahkan dalam pertempuran di Novus

Episode 1 End