hari terakhir

jam 5 pagi gw dan clara pun pulang ke rumah clara untuk bersiap ke sekolah. ga mungkin gw suruh clara mandi disana seperti kebiasaan gw. setelah berbenah kami pun berangkat kesekolah. sampai disekolah sebelum bel masuk gw menemui hendro dulu.

"woi" teriak gw

"ga usah teriak bang ada apaan?" tanya hendeo

"gimana pasti lupa kan lu" ujar gw

"nanti aja dah gw ada pr, istirahat aja diaula"

"yaudah istirahat ye"

"ye"

gw lalu kekelas sampai dikelas sepertinya soraya sudah pasang wajah curiga.

"kemarin ada paan sih kayanya penting banget" tanya soraya

"oh engga ada urusan dikit" ujar gw

"ohhhh"

jam istirahat tiba gw pun menuju aula.

"gimana nyet lu udah cek belum"

"sekarang gw tanya itu lu yakin yang lu liat irma?"

"beneran sumpah gw liat irma sama 2 cewe ya mba mba gitu"

"masalahnya gw cek kerumahnya masih orang yg itu"

"trus siapa ya, ahh beneran yang gw liat irma"

"salah kali lu"

"taulah bingung gw" ujar gw pasrah


gw ga mungkin salah liat gw yakin betul itu rma. tapi siapa 2 perempuan yang bersama dia. entahlah lebih baik gw lupakan soal irma..

pulang sekolah setelah jemput clara gw ajak dia kekosan dulu untuk ambil seragam bengkel. kemudian kembali kerumah clara.

"jalan yuk"

"kemana"

"ke mall aja yu jalan jalan"

"hmm boleh dah yaudah siap siap, belum kekosan aku ga enak klo rada malam"

"yaudah, tunggu ya"

"mau dibantuin ga pakein baju ?" tanya gw

"apaan" tanya clara sambil melotot

"oh engga engga hahaha" tawa gw

"gausah dandan ya lama" teriak gw

dan benar saja 30 menit dia baru keluar kamar.

"lama amat bu, udah jamuran nih"

"udah ayo ih, nanti telat" ujar clara

lah pea dia yg lama dandan jadi gw yang salah.

"iye iye"

gw pun mengeluarkan motor gw dan menuju kos gw. setelah berganti pakaian kita pun ke mall. hal pertama yang clara cari adalah tempat makan.

"makan dulu ya ya"

"yo" jawab gw

clara menarik tangan gw ke ke salah satu tempat makan. setelah makan clara kembali menarik tangan gw, kali ini ketimezone. dia membawa gw ke salah satu permainan dansa dengan tanda panah dilantainya.

"kamu harus coba ya" ajak dia

"nonton aja deh" pinta gw karena emang gw belum nyoba

"harus pokoknya ayok naik" paksa dia

dan benar saja gw kewalahan mengikuti arah panah dengan musik yang lumayan cepat.

"ih payah ih, masa kalah" ujar claa

Kesel karena meras kalah sama clara, saat dia sedang asiknya berjoget gw kelitik pinggangnya.

"hahaha" tawa gw

"curang curang , nih rasain" ujar clara membalas gw dengan kelitikan juga

"hahaha" tawa gw menahan geli

acara dansa pun kini berganti dengan acara saling kelitik pinggang. sumpah absurd abis saat itu kami berdua. tanpa sadar kami berdua sudah menjadi tontonan orang banyak. saat kami menengok kebelakang. jegeeerrr ribuan mata menatap kami. malu bukan kepalang akhirnya kami berdua memutuskan buat keluar

"hahaha kamu sih jadi malu aku " tawa clara

"kita kaya orang gila ya hahah" tawa gw

"kamu aja yeyy" goda clara

"hahaha, malu abis kita" tawa kami berdua

"pulang aja yuk takut ketemu sama yg nonton kita tadi hahaha"

"iya ya hahahaha, yaudah pulang aja, ayah kamu pulang kapan"

"menurut ayah sih besok pagi"

"wooo berarti tidur sendiri ayoloh" ujar gw

"ga mau kan takut..." rengek clata

"ga ah nanti ketahuan ayah kamu"

"biarin aja ah" paksa clara

"iya kamu enak aku yg diomelin" ujar gw

"hahaha itu tau jadi aku masa bodo hahaha"

"wah tega nian kau adinda" goda gw

"maafkan aku kakanda, hahaha, ih ga jelas" tertawa geli

"yeh ga jelas diikutin juga"

sesaat kemudian kami pun sampai. clara langsung kedapur untuk mengambil minum.

"hahaha" tawa gw

"kenapa kok ketawa"

"ngga aku lagi bayangin kok kita kaya udah nikah aja ya" ucap gw

"amin" ujarnya

kami berdua pun tersenyum. gw hampiri clara gw dudukan dia disofa. secara perlahan gw baringkan dia ditepian sofa. gw dekatkan wajah gw, clara menutup matanya. terasa sekali hembusan nafasnya diwajah gw. kemudian gw lumat bibirnya.

kini akal sehat gw hilang. gw masih dalam keadaan melumat bibirnya dan clara pun membalas. tangan gw mulai bergerak kearah dadanya yang masih terbalut dengan kausnya. tiba tiba tangan gw ditepis dan clara melepaskan bibirnya. Seketika akal dan pikiran sehat gw pun kembali dan langsung beranjak duduk.

"cukup ya nanti kelewatan" ujarnya sambil tersenyum

"maaf" ujar gw

cuppp clara mencium kembali bibir gw untuk sesaat lalu tersenyum

"ga perlu minta maaf kok" jawabnya sambil tersenyum

gw raih kepalanya dan gw cium keningnya kemudian berbisik pelan

"i love you"

"i love you too" balasnya..

dan kemudian kami hanya berangkulan mesra sambil menonton televisi hingga tiba tiba seorang masuk kedalam rumah. sontak kami berdua kaget

"ayah" ujar clara

"eh" jawab gw lalu melepaskan rangkulan gw dibahu clara

"ayo ngapain dasar anak muda" ujar ayah clara

"kok pulang sekarang katanya besok" tanya clara

"lah kenapa jadi ga kangen nih sama ayah kok kaya ga seneng gitu" tanya ayah clara

"ya kangen cuma .. hmmmm...itu yah" jawab clara terbata bata karena dia tau dia salah menanyakan hal itu

"kenapa hayo apalagi mesra mesraan ya jadi ga pengen ayah datang" goda ayahnya

"eh engga engga" ujar clara

"Nih bawa dulu barang ayah kekamar sekalian beresin ya" perintah ayah ke clara

"andry sini" perintah ayah clara

"iya pa" jawab gw lalu bangkit menghampiri beliau

"kalian udah dewasa tau mana yang bagus mana yang jelek bapa harap kamu tanggung jawab sama semua tindakan kamu, ngerti" ujar ayah clara dengan tegas

"iya pak" jawab gw

"bapak ga ngelarang kamu buat deket deket clara cuma bapak harap kamu tau batasannya sampai mana, yah ngerti lah anak cowo" ujar beliau

"iya pak ngerti" ujar gw

"oh yaudah pak saya pulang dulu kan bapak udah pulang" ujar gw

"ga mau nginep aja hari ini" tanya ayah clara

disini gw bingung harus jawab apa. disatu sisi gw mau nginep sehari lagi menghabiskan waktu dengan clara apalagi ini ayah yang suruh gw buat nginep. tapi disisi lain gw merasa ini adalah sebuah tes buat gw dari ayah clara untuk tau seberapa bejatnya gw.

"ga usah deh pak" ujar gw

"oh yaudah makasih ya udah nemenin clara" ujar ayah clara

"oh iya pak sama sama itu juga dipaksa" ujar gw buka kartu

"lah beneran" tanya ayah clara

gw jawab dengan anggukan kepala. saat itu clara memang sudah agak jauh dari posisi kami dia membawa tas ayahnya untuk dirapikan. Jadi aman kami berbincang

"wah parah tuh si clara manjanya ga ilang ilang" ujar ayah clara

"sekarang bapa tanya sama kamu,jawab yang jujur, mumpung ga ada clara disini, kamu ngapain aja selama bapa pergi" cecarnya

"ga ngapa ngapain pak" jawab gw gugup

"bapa ga percaya, jujur ngapain aja" tanyanya lagi

"beneran pa ga ngapa ngapain paling cuma.. hmmm" jawab gw terputus

"cuma apa" bentaknya

"ciuman doang pak" jawab gw lalu menundukkan kepala

"bener cuma itu"

"beneran pak" jawab gw

"kamu tau bapa udah ga punya siapa siapa lagi sejak ibunya clara meninggal, bapak bakalan jaga clara, jadi bapak mau kamu juga jaga dia"

"kalo ada apa apa sama clara kamu yang bapak cari ngerti" ujarnya lagi

"ngerti pak" jawb gw

"yaudah pulang, makasih udah mau jujur, sama nemenin clara" ujar ayah clara lalu tersenyum ke gw

"iya pak sama sama syalom" ujar gw

"Syalom"
habis sudah hari gw dirumah clara dan besok kosan gw bakal terhuni kembali..