Hari semakin berlalu..
Tentu saja selalu ada harapan untuk lebih baik dari kemarin, apalagi setelah melewati perayaan Idul Fitri. Meski sudah beberapa minggu berlalu, suasana lebaran masih terasa kental, kue-kue lebaran masih ada, yang baru bisa bersilaturahmi jauh hari setelah Idul Fitri juga masih banyak.
Lama tak ada kabar dari Mama, meski terbiasa tetap selalu berharap kehadiran Mama di sisi ku. Aku selalu melihat foto lebaran yang masih aku simpan saat aku merindukan Mama, dan suasana lebaran yang begitu hangat beberapa tahun silam.
Bulan berganti...
Rumah tak senyaman yang diidamkan..
Akhir-akhir ini Ayah dan Bunda sering berantem. Segala barang dirusak. Pecahan kaca berserakan di lantai, pakaian berhamburan, dan perabotan lain atau alat elektronik yang tak bisa digunakan lagi. Ntah apa yang dipermasalahkan. Saat ini aku hanya ingin menjaga adik2 ku. Aku berusaha kuat, seolah tak terjadi apa-apa di antara Ayah dan Bunda. Aku melakukannya demi adik2 ku, walau sebenarnya aku sudah muak mendengar pertengkaran mereka yang tak mengenal waktu. Dan lagi, menjadi bahan tontonan anak2nya. Mereka yang tak tau apa2 seperti Faries dan Salsa, tentu saja dirundung rasa takut saat ingin mendekati orang tuanya. Hem...cobaan apalagi ini Tuhan??
Hingga adik2 pun terlelap tidur aku tak lepas menemaninya. Ada rasa yang begitu sedih saat melihat mereka tidur pulas. Suara-suara bising itu terngiang2 di telinga, membuat ku susah memulai tidur malam itu. Dan aku mendengar suara langkah kaki menuju kamar ku.
Quote:
Ayah : ”Kok belum tidur, Ka?”
Aku : ”Iya Yah, belum ngantuk..”
Ayah : ”Besok sekolah kan?”
Aku : ”Iya Yah...”
Ayah : ”Kenapa? Ada yang kamu pikirin?”
Jawabku mengangguk.
Ayah : ”Mikirin apa Ka?”
Aku : ”Emm...mikirin yang ada di rumah ini aja Yah..”
Ayah : ”Dah kamu gak usah terlalu mikirin Ayah sama Bunda, kamu jaga adik2 mu aja ya Ka... Ayah bisa liat kamu udah mulai sayang sama adik2 kamu, meskipun adik2 kamu bukan dari Mama sih..”
Aku : ”Gpp Yah, akhirnya Cika kan punya adik juga. Tapi Cika kira Ayah gak bakalan berantem sampe kayak gini sama Bunda..”
Ayah : ”Ayah juga gak nyangka Ka, tapi ya itu kalo Bunda udah genit sama laki2 lain, susah diomongin, Ayah juga gak bisa diem aja, nanti kamu udah dewasa pasti ngertilah. Dah tidur sana Ka??”
Aku : ”Iya Yah...”
Ntah darimana Ayah tau akan hal itu. Meskipun aku hanya mengetahui dikit tapi aku tidak pernah berani menceritakannya. Biar waktu saja yang membuktikan, ternyata itu benar2 terjadi dan lebih cepat terbongkar dari yang aku pikirkan. Aku hanya berharap Tuhan tetap menyatukan keluarga ini. Apapun masalahnya semoga tidak ada perceraian lagi, cukup kemarin saja. Aku tidak ingin Faries dan Salsa mengalami hal yang sama seperti yang aku alami.