Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dee.vitaAvatar border
TS
dee.vita
a Story About Forbidden Love
PROLOG

Selamat malam,
Setelah menimbang beberapa lama, dan kursus singkat cara menulis serta ngaskus dari seseorang tadi, akhirnya aku mengambil keputusan untuk membagi ceritaku disini.
Tapi, sebelum aku mulai bercerita, ijinkan aku untuk memberikan beberapa peraturan dan kalimat pembuka.

Quote:


Terimakasih, dan selamat membaca. emoticon-Smilie


Spoiler for Indeks:
Diubah oleh dee.vita 11-08-2014 16:09
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
23.9K
161
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
dee.vitaAvatar border
TS
dee.vita
#69
PART 11
Quote:


Sudah semalaman bapak berada di Rumah Sakit, kondisinya masih belum menunjukkan tanda-tanda semakin membaik, pandangan matanya sayu, suaranya lemah, seandainya diijinkan Tuhan, aku ingin menggantikan bapak di posisi itu, biarkan aku yang mengalami semua penderitaan itu, melihat sosok bapak yang biasanya selalu riang, ceria, berwibawa, tegas, sekarang harus berada dalam kondisi yang lemah dan tak berdaya membuatku tak tahan untuk tidak menangis.

Ya, bapak sudah siuman, tadi pagi Ibu memanggil ku dan Tika untuk masuk ke kamarnya, tentu sudah seijin dokter, masih belum dapat banyak berbicara, selang oksigen yang terpasang pada hidungnya juga belum boleh dilepas, kondisinya masih lemah, tapi sudah cukup untuk sekedar bisa melihat atau bercakap-cakap dengan kami, keluarganya.

Quote:


Jam setengah Sembilan, mas Agung datang ke rumah sakit, dia hari ini masuk siang, jadi masih sempat untuk mampir menjenguk bapak sebelum berangkat bekerja, Ibu sedang sarapan ditemani Tika, aku menemani mas Agung masuk ke kamar bapak, mas Agung ingin melihat kondisi bapak.

Quote:


Jam sebelas kurang, kak Ninis terlihat datang, berjalan menyusuri lorong RS dari kejauhan datang menghampiri dan memelukku,

Quote:


Di sudut ruangan ada satu suster yang memang ditugaskan untuk stand-by disana, berjaga-jaga bila ada sesuatau yang terjadi tiba-tiba pada bapak.
Tangan bapak meraih punggung kak Ninis, sebuah pelukan untuk anak pertamanya yang mandiri dan pemberani ini. Kak Ninis menangis di pelukan bapak.

Quote:


Ibu berdiri dari tempat duduknya, mendekat ke ranjang bapak, mas Agung, Tika, dan aku juga mendekat ke ranjang bapak, entah, tapi seakan kami merasa bahwa waktunya sudah tidak lama lagi.

Mas Agung memeluk pundakku, semua kenanganku dengan bapak seakan diputar di depan mataku saat itu, setiap nasihat dan suara bapak seperti kaset yang di ‘playback’ dalam pendengaranku, senyum dan tawanya, ekspresi wajahnya, terlintas dalam benakku,

Quote:


Kak Ninis masih memeluk bapak, sayup terdengar dia mulai membisikkan kalimat syahadat di tengah tangisannya, kami semua di kamar mengikutinya pelan, dengan air mata yang mengalir di pipi kami masing-masing.

Sesaat kemudian, setelah kalimat syahadat hampir selesai dikumandangkan, alat EKG (Elektro Kardio Grafi) yang terletak disebelah ranjang bapak menunjukkan sudah tidak adanya aktifitas denyut nadi atau detak jantung pada tubuh bapak.

Suara tangisan Ibu, kak Ninis, dan aku memenuhi ruangan, dokter Andy muncul dengan beberapa suster, memeriksa bapak dengan stetoskop nya sebentar, melihat arloji, dan berkata pada suster disebelahnya

Quote:


kurang lebih seperti itu yang beliau ucapkan, entahlah, aku tidak seberapa mendengarkannya, aku masih menangis disebelah ranjang sambil menggenggam tangan bapak.

Quote:


kata-kata tersebut keluar dari dalam hatiku, aku masih belum menerima sepenuhnya kepergian bapak, aku masih berpikir bahwa bapak hanya tidur, bapak hanya ketiduran karena kecapek’an, seperti yang biasa dia lakukan di sofa depan tv.
Tapi sepertinya kali ini aku memang benar-benar kehilangan bapak untuk selamanya..


Spoiler for Thanks:
Diubah oleh dee.vita 17-06-2014 15:23
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.