- Beranda
- Stories from the Heart
-Catatan Untuk Riyani-
...
TS
azelfaith
-Catatan Untuk Riyani-
CATATAN UNTUK RIYANI

Sebuah Skripsi

Quote:

(dengerin lagunya dulu ya biar meleleh)

Prologue
Sebut saja namaku Boy, 23 tahun. Penulis? Jelas bukan. Aku hanyalah seorang anak laki-laki yang tumbuh tegak ke atas bersama waktu, soalnya kalau melebar kesamping berarti tidak sesuai kayak iklan Boneto. Dilecut dalam romantika kehidupan labil (bahkan sampai sekarang.
-Editor).Tulisan ini kupersembahkan untuk seorang gadis, sebut saja Bunga. Eh, jangan. Nama Bunga sudah terlalu mainstream dan negatif, Sebut saja Riyani, itu lebih indah dibaca dan tanpa konotasi negatif berita kriminal. (iya gimana sih..
- Editor)Ya, Riyani itu kamu. Bukan Riyani yang lain. (Emang Riyani ada berapa gan?
- Editor) Aku menulis ini karena aku tak punya harta materi (Hiks..kasihan
- Editor). Karena aku tak punya apapun. Karena aku bahkan tak ingat apa yang jadi favoritmu. Aku hanya tahu kau suka membaca, maka aku hanya bisa mempersembahkan tulisan ini sebagai ungkapan terima kasihku untukmu Riyani, seseorang yang akan kunikahi nanti. (Ciyyeeee.. suit-suit dah mau kimpoi nih..
- Editor)Dan kau Riyani, perhatikanlah bagaimana kuceritakan masa-masa dimana aku tumbuh dewasa hingga kutitipkan kepingan hati terakhirku padamu. Masa-masa dimana aku belajar, ditempa, jatuh remuk, dan kembali bangkit karenamu.. (Ceiileee romantisnyaaa...
- Editor).
DAFTAR ISI
Quote:
INTERLUDE
Quote:

RULES
Quote:

Q & A
Quote:

Jangan lupa komen, rates, dan subscribe.
Ijo-ijo belakangan mah gak masalah.

Diubah oleh azelfaith 04-07-2016 15:20
septyanto memberi reputasi
2
110.5K
623
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
azelfaith
#389
5.7. Kotak Crispy Crackers 6
Pada akhirnya aku paham, aku telah jatuh cinta padanya entah kapan dan dimana. Jantungku berdegup kencang ketika dia tersenyum dan tertawa kecil. Kami mulai mengobrol mengenai banyak hal. Tentang gue selama setahun terakhir, tentang dia, tentang kegiatan barunya sebagai panitia ospek. Sampai pada akhirnya cerita kami kembali ke pilar utama, cinta.
Aku terdiam sejenak, memandang jauh ke lapangan. Kearah para panitia ospek, ke pepohonan rindang yang tertiup angin, ke dedaunan yang berjatuhan. Ah, angin bertiup dingin namun panas matahari bersinar terang. Musim pancaroba. Jalan lagi? Kau tak perlu meminta Hanum. Aku bahkan menghitung hari berharap kesempatan ini datang kepadaku. Aku menoleh tersenyum dengan mimik muka yang kubuat se-cool mungkin bagai Leonardo De Caprio.
Aku tak pernah mengatakan kata-kata itu meski sudah terlintas di pikiranku. Gue ulangi lagi. AKU TAK PERNAH BERANI UNTUK MENGATAKANNYA PADANYA. Meski hatiku meletup-letup menginginkannya, aku tak mampu. Entah kenapa tiba-tiba keberanianku bagai runtuh diterpa badai Katrina. Ah, andai saja… If only I could change it. Kenangan akan kata-kata itu terus tersimpan, entah berkah atau kutukan.
Senyum cool yang kutampakkan serasa sudah basi dan outdated, menurutku. Jawaban gue kala bener-bener tak bermutu bagai acara tivi joget-joget di tahun 2013.
Hanum tersenyum simpul seakan paham tak ada yang berubah dariku. Dia menggandeng tanganku. Kami pulang bersama.
Quote:
Aku terdiam sejenak, memandang jauh ke lapangan. Kearah para panitia ospek, ke pepohonan rindang yang tertiup angin, ke dedaunan yang berjatuhan. Ah, angin bertiup dingin namun panas matahari bersinar terang. Musim pancaroba. Jalan lagi? Kau tak perlu meminta Hanum. Aku bahkan menghitung hari berharap kesempatan ini datang kepadaku. Aku menoleh tersenyum dengan mimik muka yang kubuat se-cool mungkin bagai Leonardo De Caprio.
Quote:
Aku tak pernah mengatakan kata-kata itu meski sudah terlintas di pikiranku. Gue ulangi lagi. AKU TAK PERNAH BERANI UNTUK MENGATAKANNYA PADANYA. Meski hatiku meletup-letup menginginkannya, aku tak mampu. Entah kenapa tiba-tiba keberanianku bagai runtuh diterpa badai Katrina. Ah, andai saja… If only I could change it. Kenangan akan kata-kata itu terus tersimpan, entah berkah atau kutukan.
Senyum cool yang kutampakkan serasa sudah basi dan outdated, menurutku. Jawaban gue kala bener-bener tak bermutu bagai acara tivi joget-joget di tahun 2013.
Quote:
Hanum tersenyum simpul seakan paham tak ada yang berubah dariku. Dia menggandeng tanganku. Kami pulang bersama.
0
