Kaskus

Story

dee.vitaAvatar border
TS
dee.vita
a Story About Forbidden Love
PROLOG

Selamat malam,
Setelah menimbang beberapa lama, dan kursus singkat cara menulis serta ngaskus dari seseorang tadi, akhirnya aku mengambil keputusan untuk membagi ceritaku disini.
Tapi, sebelum aku mulai bercerita, ijinkan aku untuk memberikan beberapa peraturan dan kalimat pembuka.

Quote:


Terimakasih, dan selamat membaca. emoticon-Smilie


Spoiler for Indeks:
Diubah oleh dee.vita 11-08-2014 23:09
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
24K
161
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
dee.vitaAvatar border
TS
dee.vita
#23
PART 4
Sudah seminggu berlalu sejak kejadian sambal di tempat makan bakso itu. Aku sendiri sudah tidak terlalu memikirkannya.
Ah..mungkin dia hanya suntuk karena pekerjaan dan melihat tingkahku yang tidak menuruti perkataannya maka jadilah semakin emosi dia. – begitu pikirku
Sebenernya bukan aku tidak mau menuruti perkataannya, tapi memang agak susah bagiku untuk nurut dalam satu hal yang itu, sambel.

Quote:


Cukup sering kami meluangkan waktu berdua untuk sekedar keluar makan, jalan-jalan, atau entah kemana, yang pasti dalam setaun bisa beberapa kali..tapi itu dulu, sebelum bapak terkena liver 8 taun lalu.
Setelah diketahui bahwa livernya tidak sehat, maka bapak sudah jarang lagi bepergian dengan keluarga, denganku juga, dia harus banyak-banyak istirahat dan tidak boleh kecapek’an.

Awal oktober 2009,
kesehatan bapak memburuk, kemaren bahkan sempet tidak sadarkan diri tapi bersyukur hanya beberapa menit saja, setelah itu kami larikan ke salah satu Rumah Sakit disini.

Setiap penyakit bapak kambuh dan menunjukkan tanda-tandanya, aku selalu takut, aku sangat takut kehilangan dia. Aku ingin dia menemani aku waktu menikah, waktu aku melahirkan anak pertama ku, mengajariku bagaimana membesarkan anak dengan baik, melihatnya menggendong cucunya.

Quote:


Dr. Andy, begitu mereka memanggilnya. Dokter yang memang menangani bapak dari pertama kali dia sakit sampai hari ini, jadi dia memang tau persis bagaimana rekam medis bapak di Rumah Sakit ini dari awal.

Ibu terlihat pucat duduk di kursi panjang di depan kamar tempat bapak dirawat, aku duduk disampingnya mengelus pundaknya mencoba menghiburnya, sedangkan dalam hati aku sendiri pun takut sebenarnya.

Quote:


Sedikit berat bagiku meninggalkan bapak disana, ingin rasanya kalau bisa aku terus disampingnya dan menungguinya sampai terjaga, tapi disatu sisi aku juga punya tanggung jawab untuk bekerja esoknya.

Malam itu aku diantar pulang oleh mas Agung, moodnya sedang baik sepertinya hari ini, atau dia sadar diri kalau bapakku sedang sakit sehingga menjaga emosi nya? Entahlah, yang pasti aku menyukai sikapnya yang seperti ini, sikap yang bisa memperlakukanku sebagai pacarnya, bukan sikap yang membentak dan memarahiku saja.

Besoknya sepulang kerja aku buru-buru ke Rumah Sakit untuk menjenguk bapak, kebetulan aku shift pagi hari itu. Selama di kantor aku sudah tidak konsen bekerja, karena dalam pikiranku hanya memikirkan bagaimana keadaan bapak, hampir setiap jam aku selalu menelpon ibu untuk menanyakan kabarnya.

Quote:


Jam setengah 6 aku sudah mandi dan sudah siap berangkat ke rumah sakit sambil membawakan beberapa baju ganti pesanan ibu tadi siang, mas Agung hari ini masuk sore jadi tidak bisa ikut ke Rumah Sakit, tadi siang sebelum berangkat kerja dia sudah duluan mampir kesana untuk menjenguk bapak dan membawakan makan siang untuk ibu.

Aku langsung membuka kunci pagar dan bergegas naik ke atas motornya Tika, setelah mengunci pagar kembali, sudah tidak ada tawaran untuk masuk dulu atau mampir dulu bagi Tika, karena aku sudah tak sabar untuk segera ke RS melihat bapak.

Semoga keadaannya sudah jauh membaik..
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.